Cerita Cinta SMA
"Astaga kenapa gua sampai kesiangan sih mana ada ulangan lagi hari ini," gumannya segera berlari ke kamar mandi sedangkan sang kakak hanya menggelengkan kepalanya melihat gadis cantik itu.
Azahra Micel Bagaskara kini dia menginjak 17 tahun dan bersekolah di SMA Harapan Bangsa kelas X1 IPA 2 dan menjabat sebagai wakil ketua osis.
Gadis itu sangat senang bersosialisasi apalagi dengan acara-acara yang di selenggarakan oleh sekolah, meskipun menyita waktu dan melelahkan namun itu begitu menyenangkan baginya.
Sejak kecil Zahra sudah mandiri apalagi sejak orang tuanya bercerai dia memutuskan tinggal bersama sepupu nya yaitu Marsya karna nasib mereka memang sama.
"Kak Aca kenapa gak bangunin gua sih," ucap nya seraya mengambil selebar roti diatas piring.
Zahra memang suka memanggil Masya dengan sebutan kak Aca.
"Sorry gua kira lu udah bangun habis nya lu tidur udah kaya kebo tahu gak," ucap nya.
"Ya sudahlah kalo begitu aku langsung pamit ya Kak," pamit nya dan Marsya pun hanya menganggukan kepalanya.
Zahra pun mengendarai motor metic nya menuju sekolah Ia sengaja melajukan nya dengan kencang karna sebentar lagi gerbang sekolah pasti akan di tutup.
Seperti hari senin pada umum nya semua murid akan mengikuti upacara kenaikan bendera begitu juga dengan Zahra Ia tidak. mau kalau sampai telat, mau di taro dimana wajah nya yang sebagai wakil osis tapi malah memberi contoh yang tidak baik, bukan cuma itu gadis itu adalah siswa yang sangat berprestasi.
Untung saja Zahra sampai di sana tepat waktu,membuat nya bernafas lega.
"Ra tumben lu baru datang?" tanya Mika sahabat nya yang juga anggota osis.
Mereka memang tidak satu kelas sekarang namun mereka sudah bersahabat sejak di bangku SMP.
"Udah sana simpan tas lu di kelas dan segera ke lapangan," ucap Mika dan Zahra pun menganggukan kepalanya.
Satu jam berlalu mereka akhirnya selesai mengikuti upacara, namun Zahra dan Mika harus ke ruang osis karna ada yang harus mereka kerjakan.
"Sebenarnya ada apa Ka?" tanya Zahra bertanya kepada ketua osis nya.
"Oh ini kita akan bahas tentang acara kita yang akan mengadakan study tour," ucap Raka sang ketua osis.
"Oh masalah itu lagi, emang jadi nya kemana kok malah bikin bingung?" tanya Zahra dan yang lain pun menganggukan kepala nya mereka juga penasaran mau pergi kemana.
"Kita seperti nya akan ke Jogjakarta, selain ke musium kita juga akan melihat beberapa tempat sejarah di sana, dan khusus untuk kelas IPA. kita bisa mempelajari sains di sana kita akan mengunjungi pabrik sebuah obat," ucap nya.
"Jadi kita di bagi dua kelompok dong," ucap yang lain nya dan di angguki oleh Raka.
"Iya gua udah minta izin semua ke kepsek semoga aja bisa secepat nya di acc, dan kita bisa secepatnya mempersipkan semuanya," ucap Dito.
Setelah berdiskusi Zahra pun segera masuk ke dalam kelas, untung saja kelas Zahra pagi ini kosong karna guru nya tidak masuk.
"Dari mana aja lu?" tanya Ciya teman satu bangku nya, gadis itu juga sahabat nya sama seperti Mika.
"Biasalah gua habis rapat osis," jawab nya.
"Terus gimana hasil nya?" tanya Ciya penasaran kemana mereka akan pergi.
"Entahlah belum pasti juga," jawab nya.
Di sudut kelas nampak seorang gadis menatap Zahra tidak suka siapa lagi lalo bukan Mona Safira wijaya saudara tiri nya.
Gadis bernama Mona itu memang tidak pernah menyukai Zahra, meski orang tua nya menikah namun Mona tidak pernah mau menganggap nya saudara.
"Kenapa?" tanya Sita teman nya Mona.
"Gua gak suka kalo si upik yang ngurus acara study tour kita, kenapa gak orang lain aja ya yang mengurusnya makin besar kepala aja tu anak," jelasnya.
"Kita cari cara supaya Raka tidak melibatkan si Upik gimana?" ucap Sita tersenyum.
"Ide bagus, oke nanti kita cari cara nya sama sama gua udah gak sabar bikin perhitungan sama tu cewek," ucap nya.
Mona dan Zahra sering kali bertengkar, karna Zahra bukan wanita yang lemah seperti cinderella gadis cantik itu tidak pernah takut untuk membalas apa yang Mona lakukan pada nya.
Termasuk membuat Mona malu beberapa hari yang lalu, bukan tanpa alasan Zahra melakukan nya itu hanya bentuk pelajaran saja karna Mona terus saja mengganggu nya.
Selama ini Zahra tidak pernah menunjukan siapa dia sebenarnya di sekolah, meski dia anak orang kaya namun dia memilih tidak tinggal dengan keduanya.
Larasati micell adalah ibu kandung nya namun wanita itu memilih menikah lagi dengan sahabat kecilnya yang bernama Alan Wijaya ayah nya Mona.
Sedangkan untuk Ayah kandung nya sendiri Zahra tidak dekat karna setelah mereka bercerai Zahra tidak pernah bertemu lagi dengan ayah nya yakni Satrio Bagaskara.
"Ra kok malah melamun sih, ayo kita kekantin," ajak Ciya menarik tangan Zahra agar mengikutinya.
"Astaga lu tuh ya bisa gak sih kalo jalan pelan pelan, kaya mau ikut ngantri sembako tahu gak," ucap nya menggerutu.
Sedangkan Ciya tidak menghiraukan nya gadis itu ingin segera sampai di kantin karna sudah lapar.
"Tuh kan penuh, lu sih lama jalannya," ucap Ciya cemberut melihat pedagang baso yang penuh dengan pembeli.
"Udah biar gua aja yang pesan lu duduk di sana ya," ucap nya menunjuk salah satu bangku yang kosong.
Ciya pun menurut saja karna Zahra selalu punya cara mendapatkan bakso itu dengan cepat.
Zahra pun menghampiri pedagang bakso itu tidak perlu lama dia bisa memesan 2 mangkuk bakso untuk nya dan juga Ciya walau pun antrian di sana masih banyak.
"Loh kok dia di duluin sih Mang gua aja ngantri dari tadi gak dapet dapet," ucap siswa lain kesal.
"Maaf neng si teteh ini udah pesan dari tadi tapi saya lupa," jawab sang penjual.
Zahra pun hanya tersenyum mendengar hala itu dan yang lain pun mengerti mungkin pedagang itu lupa membuatkan untuk Zahra.
"Nih bakso nya," ucap Zahra membuat Ciya tidak heran karna Zahra memang selalu bisa di andalkan.
"Thank ya Ara lu emang terbaik," ucap nya tersenyum.
"Oya gua udah pesenin minuman kesukaan lu," ucap nya memberikan boba rasa taro pada nya membuat Zahra tersenyum senang.
"Lu dapat dari mana cepet banget?" tanya Zahra.
"Tuh di sana tadi saat gua kesana sih masih kosong gak kaya sekarang penuh," ucap nya menunjuk pedaganhmg boba yang tak jauh dari sana.
Mereka pun makan dengan lahap karna Zahra pun sama laper karna tadi pagi belum sarapan karna terlambat bangun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments