NovelToon NovelToon
My Ex Husband, story's Daniel dan Denisa

My Ex Husband, story's Daniel dan Denisa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Isma Wati

Squel Flight Attendant.


Denisa, dokter berusia dua puluh lima tahun itu telah menjadi janda diusianya yang bahkan belum genap dua puluh tahun akibat obsesinya pada laki-laki yang sangat mencintai kakaknya. Susah payah pergi jauh dan berusaha move on, Denisa dipertemukan lagi dengan mantan suaminya yang sangat ia hindari setelah lima tahun berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sapaan Pertama

Denisa belum menyadari jika sejak tadi ada pasang mata yang terus menatapnya tak berkedip, karena jika berkedip seoalah-olah Denisa akan menghilang bagai disulap jin.

Denisa masih terus mengobrol dengan dokter Ricko, hingga moderator membuka rapat, para jomblowati yang mengagumi ketampanan wajah tunangan Amanda kini berpindah pada pengisi acara, dan pada saat itu juga Denisa baru mengangkat kepalanya.

Tanpa sengaja tatapan mata Denisa langsung tertuju pada wajah laki-laki yang selama lima tahun belakangan susah payah dia lupakan.

Iya, laki-laki yang memiliki wujud sempurna yang dalam waktu singkat mampu memboyong seluruh hatinya hingga tak ada celah untuk laki-laki lain masuk ke dalamnya atau hanya sekedar singgah.

Pandangan keduanya seakan terkunci dan tak bisa berpaling, saking terkejutnya, mulut Denisa sampai terbuka, memberi cela untuk dimasuki lalat yang bisa membuatnya tersedak.

Tubuh Denisa yang duduk itu tegak mematung atas pemandangan yang dilihatnya. Dia berharap ini mimpi, tak mungkin dia bertemu lagi dengan laki-laki ini. Ini dia sudah jauh loh perginya, ngumpet sampai lima tahun itu nggak sebentar, masa harus bertemu dalam keadaan seperti ini, kayak cerita di novel-novel.

"Nis, kamu nggak papa?" tegur Ricko yang merasa Denisa seperti habis melihat setan.

"Eh.... ng-nggak papa Dok."

"Kamu sakit? Kamu kelihatan pucet." tanyanya khawatir, Denisa menggeleng, kemudian menunduk dalam.

Telinga Denisa seakan tuli tak bisa mendengar dengan baik apa yang disampaikan moderator didepan sana, jantung Denisa seakan berhenti memompa, Denisa kembali melihat wajah tadi, takut-takut dia salah lihat, tapi wajah itu tak berubah, benar dia tak berubah dan kini laki-laki itu tak lagi melihat kearahnya, melainkan tersenyum pada wanita cantik nyaris sempurna disampingnya, Amanda tunangannya.

Mata Denisa melihat pergerakan tangan Daniel yang kini menggenggam tangan Amanda diatas meja sana. Dan sialnya dia seakan terbawa suasana, ada rasa tak rela dan sakit yang menjalar menusuk relung hatinya, apalagi melihat senyum bahagia Amanda saat Daniel menggenggam tangannya, Daniel seolah menunjukkan jika mereka adalah pasangan yang bahagia dan romantis.

Seketika Denisa membuang muka.

Denisa ikut bertepuk tangan ketika para dokter yang ada diruang rapat bertepuk tangan, tanpa dia tahu apa yang terjadi. Dan ternyata saatnya Daniel membuka kata sambutan.

"Perkenalkan nama saya Daniel Danuarta, mungkin sebagian dari kalian ada yang belum tahu saya, dan mungkin juga sudah ada yang sangat tahu saya, baik luar maupun dalam saya," Daniel sengaja menjeda ucapannya untuk melihat reaksi Denisa, sesuai prediksinya, seketika wajah Denisa berubah salah tingkah dan Denisa menundukkan pandangannya.

"Siapa lagi tentunya, jika bukan tunangan saya, yaitu Amanda Relisa Tantoni, pemilik rumah sakit Citra Medika Healt yang sangat kita cintai ini." Ruang rapat langsung riuh suara tepukan tangan dan siulan para dokter yang baper atas ucapan Daniel, wajah Amanda pun terlihat tersenyum malu-malu.

"Kata sambutan yang manis ya Nis?" Ricko menyenggol bahu Denisa membuat Denisa tersenyum tipis yang dipaksakan.

Tuhan, bisa nggak sih aku biasa aja. Keluh Denisa dalam hati.

Daniel kemudian berdehem sebelum melanjutkan kata sambutannya. "Sesuai yang kita tahu, jika Citra Medika Healt saat ini sedang melakukan kerja sama dengan perusahaan kami untuk menyetarakan kesehatan di seluruh pelosok daerah terpencil dan yang sulit dijangakau, seperti yang sudah dilakukan oleh senior kita terdahulu. Saya begitu mengharapkan kerja sama dan keikhlasannya untuk para dokter yang nanti ditugaskan, karena yang kita tahu sendiri, jika kita sudah berjalan, besar kemungkinan kita akan lama diatas laut dan singgah di beberapa tempat untuk beberapa hari bahkan mungkin beberapa minggu bahkan bulan. Jadi saya mohon untuk kesediaannya. Semoga yang kita lakukan berjalan dengan lancar, dan kita semua dalam keadaan sehat selalu, tanpa kekurangan apapun."

Daniel menutup kata sambutannya dan kemudian menundukkan badannya hormat yang diiringi oleh riuh tepuk tangan. Dan kemudian moderator kembali mengambil intensi mikrofon, ini saat-saat yang mendebarkan bagi para dokter dimana akan disebutkan nama-nama dokter yang akan bertugas.

Nama dokter Ricko yang pertama disebut sebab dia merupakan dokter ahli jantung yang cukup kompeten walau usianya masih dibawah umur tiga puluh tahun, kemudian dokter Jenny dan suster Sisi juga masuk pada nama-nama itu, Denisa menegang, takut jika namanya masuk dalam daftar karena hubungannya dengan Dara baru saja membaik.

Dan benar saja, nama Denisa masuk dalam daftar dokter yang mendapat tugas mulia itu.

"Nama kamu masuk Nis, aku seneng kita bisa bertugas bareng lagi."

"Eh iya Dok," Denisa tersenyum memaksakan, "tapi aku kepikiran sama Dara, hubungan kami baru saja membaik, aku baru merubah jadwal ku meluangkan satu hari sama dia, Dara pasti kecewa."

"Bener juga kamu Nis," tiba-tiba Ricko menggenggam tangan Denisa membuat Denisa tersentak, "kamu tenang aja, nanti aku bantu bicara sama dokter Amanda biar kamu nggak ikut ditugaskan dikapal."

Perlahan Denisa melepaskan tangannya. "Eh maaf Nis," Ricko menyadari kelancangannya.

"Nggak Dok, nanti aku coba bicara aja sama Dara, semoga dia ngerti. Masih satu bulan lagi juga, jadi aku harus mempersiapkan diri dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin sebulan ini."

Ricko tak tahu harus senang atau sedih, disisi lain dua pasti semangat karena bisa bertugas dengan Denisa, di satu sisi dia juga begitu menyayangi Dara, jadi dia juga tak tega jika Dara harus ditinggal lama.

"Oh ya Dok, gimana jadwal aku di klinik Dokter Ricko?"

"Itu bisa diatur Nis, tenang aja, papaku kan nggak tugas dimana-mana, jadi dia dokter tetap disana, jadi insyaAllah lah, semua lancar."

Acara ditutup dengan makan bersama, tapi ada dokter yang harus undur diri terlebih dahulu karena ada operasi.

Sedang Denisa, dokter Jenny dan Ricko makan bersama.

"Kalau aku lihat-lihat kalian ini sering bareng ya, kalian pacaran beneran?" Karena ruangan yang cukup lengang dan tinggal beberapa orang saja, jadi ucapan dokter Jenny bisa di dengar oleh Daniel, dan membuat Daniel menghentikan kunyahanya.

"Enggak Dok, kita cuma temenan." Ricko menyanggah sebab takut Denisa tak nyaman "ya tapi doain ajalah ya Dok, semoga Denisa terbuka hatinya," sambung Ricko dengan gurauan agar suasana tak canggung.

"Ihh beneran juga nggak papa, cocokloh kalian ini. Masih sama-sama muda tapi udah sukses jadi dokter."

Denisa hanya tersenyum canggung menanggapi itu. Dari ekor matanya Denisa menangkap jika Daniel memperhatikannya sejak tadi.

"Nis, nanti keruangan aku ya? Ada yang mau aku omongin," pinta Amanda saat akan keluar dari ruang rapat.

"Iya Dok," saya ke toilet sebentar.

* * *

Denisa mengetuk ruangan Amanda dan dia menarik handle pintu saat sudah terdengar suara sahutan dari dalam, saat Denisa masuk, terlihat Daniel yang menjauhkan tubuhnya dari Amanda dan Amanda yang sedang merapikan penampilannya, bahkan jas yang tadi dikenakan Daniel kini tersampir di sandaran kursi Amanda.

Dalam hati Denisa tertawa miris, pemandangan macam apa ini? Apakah mereka habis-

Astaga Denisa, wajarlah, toh sebentar lagi mereka jadi pasangan halal, kamu itu dulu cuma bakteri yang nempel di korengg kaki Daniel, tak nampak bahkan wajib dimusnahkan.

"Duduk Nis," perintah Amanda dan Denisa mengangguk.

Denisa tak berani memandang pada arah Daniel, dia duduk dengan tangan masih didalam kantong snelly-nya.

"Nis, kamu nggak papa dapat tugas disana nanti? Jujur aku bingung sekaligus nggak enak sama kamu, aku juga nggak enak sama dokter senior yang usianya sudah nggak memungkinkan untuk dapat tugas jauh."

"Nggak papa Dok, saya ngerti."

"Tapi anak kamu bisa kan ditinggal, udah ada yang jaga kan sekarang?"

Anak? Seketika tubuh Daniel menegang mendengar kata kiamat itu, dia juga menunggu jawaban Denisa.

Denisa menunduk dalam, dia tak bisa menyembunyikan itu dari Daniel, mereka dulu berpisah Denisa sudah hamil enam bulan, bukan dia yang belum ketahuan hamil, jadi tak mungkin Daniel tak tahu jika anaknya anak Daniel juga.

Tapi apakah Daniel menganggap anaknya ada? Sedang dulu Daniel tak mengharapkan dia.

"Nis." panggil Amanda lagi.

"Eh iya Dok? Iya nggak papa, sekarang ada mama suster Sisi yang jaga, jadi saya bisa percaya."

"Syukurlah Nis, aku jadi ikutan lega, kamu itu sudah aku anggap kayak adik aku sendiri, jadi bagaimanapun aku tetap mengkhawatirkan keadaan anak kamu."

"Makasih atas perhatian Dokter Amanda, saya nggak tahu cara membalas kebaikan Dokter."

Memang Amanda banyak membantunya, dia yang dulu koas saat Dara masih berusia tiga tahun, dan Amanda bisa memaklumi keadaannya, hingga dia diterima dengan muda oleh Amanda untuk tugas di Citra Medika Healt tanpa harus sulit melamar kesana-kemari.

"Biasa aja Nis, eh iya kamu belum kenalan kan sama tunangan aku, ini mas Daniel. Mas kenalin dia Dokter Nisa, yang suka aku ceriain ke kamu."

Hah, dokter Amanda suka ceritain aku ke kak Daniel? Cerita apa?

Denisa sebenarnya tak ingin menyambut jabatan tangan Daniel, namun dia tak enak pada Amanda. Ada rasa berdesir saat telapak tangannya menyentuh telapak tangan Daniel yang hangat, Denisa sebisa mungkin menghindari bertatapan mata dengan mantan suaminya ini. Tapi Daniel seolah mengeratkan genggaman tangannya penuh ancaman, membuat Denisa harus mendongak menatap wajah Daniel.

Daniel dengan nakal mengedipkan matanya padahal ada tunangannya dihadapannya, cepat-cepat Denisa menarik tangannya dari Daniel, dan Daniel tersenyum devil menakutkan bagi Denisa, ini bak sebuah ancaman baginya.

"Kalau begitu saya permisi Dok, terima kasih atas perhatian Dokter Amanda."

"Sama-sama Nis, salam buat Dara ya." Denisa memejamkan matanya saat Amanda menyebut nama Dara, dia semakin tak bisa menyembunyikan keberadaan Dara dari Daniel.

Denisa keluar dari ruangan Amanada dengan jantung yang bak dihimpit keras, bahkan didalam sana tadi dia seolah sulit untuk bernafas, pertemuan ini, setelah lima tahun, masih ada debaran aneh dalam dadanya.

Denisa menyender lemas di dinding lift, apakah Daniel akan meminta dipertemukan dengan Dara, sedang dia mengatakan pada Dara jika papinya sudah berada di surga.

"Ya Tuhan, bagaimana ini?" Denisa meremas dadanya yang terasa sesak.

"Apanya yang bagaimana?"

Denisa menegakkan tubuhnya saat suara bariton itu mengagetkan.

"Hai, Denisa Puspitasari, lama tidak bertemu. Kamu semakin terlihat dewasa sekarang."

Denisa menelan salivanya susah payah saat sapaan pertama itu terucap yang terdengar seperti memuji atau lebih tepatnya mengejek.

Visual Denisa.

Visual Daniel Danuarta.

Visual Dara Danuarta

1
Alfi
untung berpisah ya thor
Alfi
kasian istrimu Daniel ,
Cut SNY@"GranyCUT"
setelah vaca kisah Abian-Delia, lanjut baca ini..
Alfi
outor nya orang lampung ya tor
Lilik Juhariah
ngapain ke apartemennya , ngapain uangnya dibalikin cuma 5;juta ma pulsa, dokter kok lemah lelet
Lilik Juhariah
gila Daniel ini aku yg baca aja ngos-ngosan kuatir Nisa pingsan, jahat banget
Lilik Juhariah
danisa cantik banget
Nizar
ini laki emang plin-plan kali ya.
Debby Feybe Mekutika
Luar biasa
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
Fifid Dwi Ariyani
trussemangat
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
Rosanti
Luar biasa
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
Fifid Dwi Ariyani
teussabar
Fifid Dwi Ariyani
trussehat
Fifid Dwi Ariyani
trussemangat
Fifid Dwi Ariyani
trussehat
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
Fifid Dwi Ariyani
trusceria
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!