Lanjutkan dari kisah cinta Nesti Patricia Pattinson dan Ardila Edelweis
" Aku tidak akan pergi meninggalkan mu,,!!"
Ardila Edelweis
" Aku akan selalu menunggu sekarang, esok nanti atau bahkan di kehidupan selanjutnya ,, !"
Nesti Patricia Pattinson
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nsti Nsti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
HAPPY READING 🥰🥰🥰
,
,
,
,.,
Setelah selesai mandi kini Ardila dan Nesti Sudah terlihat rapi dan mulai menuruni anak tangga dengan saling berpegangan, Ridho yang melihat Ardila nampak tersenyum senang namun senyum nya seketika berubah stelah melihat Nesti yang terlihat begitu menjaga Ardila.
"Be careful Bunny,,!!" Ucap Nesti dengan raut waspada nya dengan mempererat pegangan tangan nya di pinggang Ardila.
Ardila dan Nesti akhirnya berhasil melewati anak tangga dan berjalan menghampiri Ridho dan Juga ibunya.
"Selamat siang nak,,,?" Sapa ibu Ridho yang kini sudah berdiri dari duduknya
"Hmmp siang Bu,, apa kalian menunggu Ardila terlalu lama,,??"
"No,, kami juga baru datang,,! Hmmp oh ya apa kamu Sudah sarapan Ardila ,,???" Sahut Ridho yang terus menebar senyum bahagia nya ke arah Ardila Tanpa peduli dengan EXPRESI Nesti yang terlihat Dingin ke arah Nya.
"Belum phi,, lebih baik phi dan juga ibu ikut Ardila untuk sarapan bersama Nesti,,!" Ucap Ardila dengan mengelus tangan Nesti yang masih melingkar di lengan nya
"Kami sudah selesai makan nak,, lebih baik kamu makan dulu dengan istri mu,, biar ibu dan phi mu menunggu kamu disini sampai kalian berdua selesai makan,,!"
"Iya ibu benar Ardila ,, lebih baik kamu makan dulu sebelum kita berangkat ke rumah sakit,,!" Sambung Ridho
"Oke kalau begitu Ardila dan Nesti makan dulu,, karena perut kami Sudah sangat lapar,,!" Senyum Ardila dengan seringai nya membuat Nesti tersenyum sipu ke arah Ardila.
"Hmm ya silahkan,,!" Ardila dan Nesti mulai melangkah ke arah meja makan dan duduk Secara berdampingan Ridho terus memperhatikan Ardila dan sesekali terlihat murung karena melihat kebersamaan Ardila dan Nesti yang terus tersenyum dan saling melempar gurauan dalam menikmati makan pagi mereka.
Beberapa menit kemudian Ardila dan Nesti sudah selesai dari aktivitas makan mereka dan kembali berjalan menghampiri Ridho dan Juga ibunya.
"Apa kalian sudah selesai,,??" Ucap ibu Ridho yang kembali berdiri dari duduknya
"Hmm ya bi, ayo kita berangkat sekarang,,!" Sahut Nesti dengan posisi memeluk Ardila dari arah samping Ridho hanya mengangguk dan berjalan ke arah luar ruangan .
"Apa phi membawa mobil,,??" Tanya Ardila setiba di depan mobil Nesti
"Hmmp Kalian masuklah,, biar phi yang ikuti mobil kalian dari arah belakang,,!" Sahut Ridho
"No,,!! Lebih baik phi dan ibu bergabung dengan mobil kami saja,," Geleng Ardila hingga membuat Nesti seketika mengerut kan dahinya Ridho yang melihat expresi Nesti seketika paham.
"Tidak apa-apa Ardila ,, biar phi dan ibu dengan mobil phi saja,," Ucap Ridho bohong dengan senyum paksa nya
Nesti nampak tersenyum sedang kan Ardila yang tidak tahu apa-apa menggangguk paham
"Hmmp Baiklah,,jika phi tidak mau Ardila juga tidak akan memaksa,, Sampai ketemu lagi di rumah sakit phi,,!" Ucap Ardila
"Hmm" Angguk phi
Nesti mulai membantu Ardila untuk masuk kedalam mobil nya dan menutup kembali dengan pelan
"Oke,, sampai ketemu nanti,,!" Ucap Nesti dengan senyum puas nya
"Ya,,kami akan mengikuti nona dan juga Ardila dari arah belakang,,!" Angguk Ridho dengan Expresi datar nya Nesti segera masuk kedalam mobil begitu pun Ridho dah ibu nya yang segera masuk kedalam mobil dan meninggal kan kediaman Nesti menuju rumah sakit.
,
,
,
Di sepanjang perjalanan Nesti nampak tersenyum antusias dengan satu tangan terus menggenggam dan sesekali mencium punggung tangan Ardila Setelah melewati perjalanan sekitar satu jam lebih akhirnya Mobil Nesti sudah sampai di sebuah rumah sakit terbesar yang berada di kota Bangkok Nesti segera turun dan dan membantu Ardila untuk keluar dari dalam mobil.
Hingga kini Ardila Nesti dan juga Ridho sudah duduk di ruangan dokter
"Selamat siang dok,,? Bagaimana dengan pembicaraan kita tempo hari,,?" Tanya Ridho antusias
"Seperti yang sudah saya katakan,, semua sudah di siapkan,, tinggal persetujuan pasien dan juga walinya,, dan jika pasien belum siap maka kami terpaksa akan memberikan donor mata yang terbilang langkah ini pada saat pasien lainnya,,"
"tidak ada yang perlu kita tunggu lagi,, istriku sudah siap untuk menjalani operasi ini dan sebagai wali sah nya saya sangat menyetujui ini,,". Sahut Nesti dengan posisi duduk pertengahan antara Ardila dan juga Ridho sedang kan ibu Ridho menunggu di luar ruangan.
Dokter lucky sedikit terkejut dengan pengakuan Nesti Namun dia berusaha mengerti untuk menjaga perasaan Mereka Sedangkan Ridho hanya bisa diam dengan senyum paksa nya.
"Hmmp ya baik lah,, Kalau begitu hari ini juga pasien akan langsung melakukan operasi,, namun terlebih dahulu nona harus mengurus administrasi dan juga menanda tangani persetujuan atas tindakan operasi ini,,"
"Oke saya akan mengurus itu semua dan saya akan membayar beberapa pun yang kalian minta,, yang terpenting lakukan tindakan yang terbaik untuk penanganan istri saya,, karena saya tidak akan segan-segan untuk menuntut rumah sakit ini jika kalian melakukan kesalahan dalam tindakan ini,,!" Ucap Nesti dengan nada serius nya membuat Ardila seketika canggung dengan mengelus tangan Nesti yang belum melepas kan genggaman nya
"Kalau perihal itu nona tidak perlu khawatir karena kami semua akan melakukan yang terbaik untuk pasien kami,, dan kami siap bertanggung jawab atas pekerjaan kami,,!".
"Ya kalau begitu dimana saya akan mengurus itu semua,,??"
"Nona bisa langsung ke meja administrasi rumah sakit ini,, dan pasien akan langsung kami bawa ke ruang pemeriksaan terlebih dahulu,,!"
"Hmmp kalau begitu saya keluar dulu,,!" Ucap Nesti yang langsung berdiri dengan membantu Ardila untuk berjalan meninggalkan ruangan dokter.
Hingga kini yang tertinggal hanya Ridho dan Juga dokter lucky Ridho nampak Membuang nafas panjang nya dengan menyandar di sandaran sofa
"Apa lagi yang kamu pikirkan Ridho,,? tidak biasanya kamu terlihat murung seperti ini,,? Bukankah ini yang kamu ingin kan,, karena adik mu sudah mendapat kan donor Mata yang selalu kamu nanti kan,," Tanya dokter lucky penasaran
"Hmmp ya,,aku memang menginginkan ini semua,, tapi lihat lah ada seseeorang yang lebih antusias di banding aku,,!" Ucap Ridho dengan nada lirih nya
"Bukankah kamu selalu bilang Ardila adalah adik mu,,?? Tapi kenapa kamu terlihat begitu tidak suka dengan tindakan pasangan nya itu,,?" Sahut dokter lucky dengan wajah bingung nya
"Ardila bukan adik kandung ku dok,, dia aku temukan Karena sebuah insiden kecelakaan yang menimpanya,, dan aku sungguh tidak menyangka kalau pada akhirnya dia akan kembali lagi pada wanita itu,,!"
"Apa,,?? Jadi selama ini kamu dan Ardila bukan saudara kandung,,?? Tunggu,,!! Apa itu artinya kamu,,,?"
"Hmmp sudahlah,, itu tidak penting aku mohon lakukan yang terbaik untuk Ardila,,". Ucap Ridho yang berusaha mengalihkan pembicaraan dengan senyum canggung nya
"Ya,, itu akan menjadi tanggung jawab kami,,"
,
,
,
,
,