NovelToon NovelToon
Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Sena, gadis tujuh belas tahun yang di abaikan oleh keluarganya dan di kucilkan oleh semua orang. Dia bunuh diri karena sudah tidak tahan dengan bullying yang setiap hari merampas kewarasannya.

Alih-alih mati menjadi arwah gentayangan, jiwa Sena malah tersesat dalam raga wanita dewasa yang sudah menikah, Siena Ariana Calliope, istri Tiran bisnis di kotanya.

Suami yang tidak pernah menginginkan keberadaannya membuat Sena yang sudah menempati tubuhSiena bertekad untuk melepaskan pria itu, dengan begitu dia juga akan bebas dan bisa menikmati hidup keduanya.

Akankah perceraian menjadi akhir yang membahagiakan seperti yang selama ini Siena bayangkan atau justru Tiran bisnis itu tidak akan mau melepaskan nya?

*

Ig: aca0325

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Tidak lama setelah Liano keluar, Richard masuk ke dalam dan tidak ada Arthur bersamanya, pria cerewet itu sudah pulang karena malas bertemu Siena.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Richard sembari duduk di kursi yang tadi di duduki Liano.

"Aku baik-baik saja," jawab Siena memperhatikan wajah Richard, jika saja Siena menempati raga ini sebelum menikah dengan Erlan mungkin Siena akan memilih pria ini untuk dinikahi.

"Apa jambakan Cindy sekuat itu sehingga kau bisa pingsan?"

Richard mungkin hanya bertanya biasa tetapi Siena merasa tersinggung.

"Terimakasih atas perhatianmu tuan Norman, anda bisa pulang sekarang." Usir Siena.

"Aku akan menemanimu. Jangan salah paham, Erlan yang memintaku untuk menjagamu." Kata Richard buru-buru menjelaskan sebelum terjadi kesalahpahaman.

"Kenapa tidak dia saja yang menemaniku?" Tanya Siena kesal. Pikiran Siena langsung tertuju pada Cindy, pastilah Erlan sedang menghibur wanita itu seperti yang biasa dia lakukan. Jika ada pemilihan suami terburuk, Siena pasti dengan senang hati akan memasukkan pria itu ke dalam list.

"Erlan sedang bertemu pak Hutama." Jawab Richard.

Siena diam saja, tidak begitu yakin. Bisa saja itu hanya alasan Erlan supaya bisa berduaan dengan Cindy.

Astaga! Ada apa dengan dirinya, kenapa kali ini Siena gelisah sekali dan merasa terganggu dengan kedekatan Erlan dan Cindy? Padahal keduanya sudah menjadi sepasang kekasih jauh sebelum Siena berada disini. Siena menggeleng, tak mungkin ia menyukai Erlan.

Tetap pada tujuan awal, sie. Batin Siena, namun sekuat apapun mencoba untuk tenang, dada Siena tetap panas memikirkan Erlan dan Cindy sedang berduaan sekarang.

Tidak lama kemudian pintu terbuka, Liano kembali masuk seraya membawa kresek di tangannya.

"Baiklah, kau sudah boleh pulang sekarang, sea. Ini obatmu." Kata Liano meletakkan kresek tersebut di pangkuan Siena.

"Terimakasih kak Lian." Ucap Siena tulus. Richard yang melihat itu merasa aneh, dokter dan pasien ini nampak sangat akrab.

"Kalau ada apa-apa jangan sungkan menghubungiku,"ucap Liano, ia masih enggan berpisah dengan Siena tetapi membiarkannya berada di rumah sakit lebih lama juga tidak mungkin.

Setelah perpisahan singkat dengan Liano, Siena mengikuti Richard keluar dan masuk ke dalam mobil pria itu dengan tenang. Siena tidak lagi menolak saat Richard mengatakan akan mengantarkan nya pulang.

"Dokter tadi itu kenalanmu?" Tanya Richard penasaran, tidak terbiasa melihat Siena akrab dengan pria lain. Biasanya Siena hanya menghabiskan dua puluh empat jam waktunya untuk mengejar Erlan, jadi agak aneh ketika melihatnya bisa akrab dengan pria lain.

" Dia temanku,"jawab Siena.

"Apa kau bahagia, sie? Maksudku, pernikahanmu dengan Erlan?"

Siena menoleh, agak bingung dengan pertanyaan itu. Dalam ingatan tubuh ini, ia tidak menemukan bahwa Siena dan Richard akrab, mereka tak lebih dari orang asing yang hanya sebatas saling tahu.

Pada akhirnya bahkan sampai mobil memasuki gerbang mansion, Siena tidak menjawab pertanyaan itu. Ia tidak bisa memberikan jawaban menyedihkan kepada Richard. Jawaban membahagiakan pun terdengar sebuah kebohongan, pernikahan yang dijalani Siena datar dan dingin.

"Terimakasih sudah mengantarku."ucap Siena keluar dari mobil,

Dari kaca jendela yang sedikit di turunkan Richard mengangguk, lalu tanpa berkata apa-apa melajukan mobilnya meninggalkan mansion Harrison.

Siena di sambut dengan para pekerja mansion seperti biasa, ia melangkah gontai kedalam mansion yang sangat sepi di dalamnya.

...°°°...

Di sisi lain, Cindy tidak langsung pulang ke rumah, ia pergi ke cafe dengan desain biasa-biasa saja di sudut kota Limerick.

Wanita cantik itu berjalan ke sebuah meja, disana sudah menunggu seorang pria tampan yang sedang menyesap kopi dengan gaya keren.

"Hai, sudah lama?" Tanyanya sembari duduk di depan pria itu.

Nando, pria yang saat ini menjadi lawan bicara nya menatapnya sekilas, lalu menjawab, "tidak perlu basa-basi. Bagaimana dengan Siena?"

"Bagaimana apanya?" Tanya Cindy.

"Apa kau sudah berhasil membuatnya bercerai dari Erlan?"Nando memperjelas pertanyaannya.

"Kenapa sih selalu saja Siena yang kau pikirkan. Aku mencintaimu, apa itu tidak cukup?" Cindy merasa marah, tangannya terkepal kuat dan menatap Nando dengan sorot mata terluka.

Nando mencondongkan kepalanya ke depan, berbicara pelan dengan suara rendah, "Aku hanya mencintai Siena dan kau tahu itu lebih dari siapapun."

" Bagaimana denganku? Aku melakukan semuanya untukmu, apa itu tidak cukup?"

"Tidak akan cukup sebelum Siena menjadi milikku."Tegas Nando.

Cindy tertunduk meremas kuat dadanya yang berdenyut nyeri. Sakit sekali mendengar langsung dari mulut orang yang di cintai bahwa dia mencintai wanita lain.

"Kau sudah berjanji untuk menikahiku setelah keluar dari penjara." Cindy mengangkat kepalanya, ada lelehan air mata di pipinya, ia biarkan luruh begitu saja supaya Nando tahu bahwa ia terluka.

"Kau lupa perjanjian kita?" Sinis Nando menatap Cindy nyalang, tangannya terulur untuk mencengkeram kedua pipi Cindy dan berkata dingin tanpa perasaan, " Aku akan menikahimu setelah aku menikah dengan Siena."

Kata-kata mutlak yang tidak bisa di bantah oleh Cindy, ia mungkin adalah perempuan kuat yang tidak terkalahkan di depan orang lain. Tetapi di hadapan Nando, ia tidak lebih dari manusia rapuh yang kehilangan pijakan, ia tidak sanggup berlari menjauhi Nando, meski luka yang ia terima lebih banyak daripada bahagia. Cindy hancur sendirian, sehebat itu cinta membuatnya tidak berdaya.

Nando menarik tangannya dan pergi begitu saja meninggalkan Cindy.

"Nando! Kita belum selesai bicara!" Cindy buru-buru mengejar. Ia meraih pergelangan tangan Nando setibanya di parkiran.

"Apa lagi?" Sentak Nando.

"Lupakan Siena, biarkan dia bersama Erlan. kita bisa menikah dan lebih bahagia dari mereka." Kata Cindy memberanikan diri.

"Jangan sembarangan Cindy. Aku tidak akan membunuh Alvaro kalau sedari awal yang ingin ku nikahi dirimu. Kau tidak menarik sama sekali." Nando berdecih sinis, mencibir kepercayaan diri wanita di depannya itu. Setelah berpiki sebentar, Nando kembali bersuara, "Ah! Selain dari rasa cintamu yang berlebihan, kau tidak ada artinya bagiku. Siena jauh diatas dirimu, kau tidak sebanding dengannya."

Setelah mengatakan itu Nando pergi, mengabaikan Cindy yang diam membatu.

" Siena brengsek!" Maki Cindy sambil menendang kesal ban mobil yang paling dekat.

"Akan ku beri pelajaran wanita sialan itu."Cindy pergi dengan emosi yang memuncak. Tujuannya saat ini adalah ke mansion Harrison, hatinya belum tenang sebelum bertemu Siena dan menyakiti wanita yang menjadi penghalang terbesarnya.

...***...

Jangan lupa like, komen dan vote...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!