Cerita Novel Penjaga Kuil Naga.
Selamat Datang kepada Para Pembaca.. Kali ini saya menulis Cerita tentang seorang anak yang sangat Miskin, Kuliah disalah satu Universitas ternama dikota Gowe, Namun dia selalu diremehkan dan tidak dianggap oleh Mahasiswa lain anak-anak orang kaya. Pemuda Miskin dan kurus yang diperankan oleh Pemeran utama adalah Lemon. Ada banyak Wanita yang mengagumi Lemon keprinadiannya, karna dia memiliki kemampuan yang luar biasa.
Dewi merupakan salah satu pengagum Lemon, bahkan bukan hanya Dewi. Tiwi Song dan beberapa gadis cantik yang lain, mengagumi keprinadian Lemon.
Penasaran dengan Alur Ceritanya...??
Silahkan ikuti terus Ceritanya...!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeprism4n Laia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29. Restu Chandra Transfer Uang di ATM Lemon
Mohon maaf Nyonya, Saya tidak menginginkan apa-apa, saya hanya berniat membantu kalian, tidak ada selain itu" Lemon berkata dengan tenang.
Lili yang mendengar hal itu, dia sedikit terkejut dengan perkataan Lemon yang tidak meminta apa-apa.
Kemudian Lemon melanjutkan: "Patriak.. Nyonya Lili masih belum sepenuhnya Sembuh, karna Roh Jiwa itu masih belum musnah sepenuhnya, mereka hanya bisa meninggalkan Tubuh nyonya Lili untuk sementara waktu" Lemon berkata dengan jujur.
Mendengar Lemon berkata seperti itu, hati Restu Chandra gemetaran hebat, kemudian dia berkata:
"Tuan.. Saya Mohon tuan menyembuhkan sepenuhnya istri saya ini, dengan cara apapun! Saya pasti sanggupi, Tolong Tuan Lemon mencari cara memusnahkan Roh Jiwa itu!" Restu Chandra berkata dengan sungguh-sungguh, demi menyelamatkan nyawa Istrinya.
Lemon menganggukan kepalanya dan menjawab "Hanya satu cara memusnahkan Roh Jiwa itu, namun itu tergantung Tuan Patriak apakah mau atau tidak!".
"Silahkan Tuan sebutkan saja, mungkin barangkali saya mampu menyanggupinya" Restu berkata menatap Lemon dengan suara gemetaran.
"Tuan harus memusnahkan Patung yang bermodel Manusia, yang ada dihalaman Rumah, tapi memusnahkannya disungai didalam Air yang dalam, pada saat bulan purnama pertama" Lemon menjelaskan.
Mendengar persyaratan tersebut, wajah Restu Chandra menjadi Suram, mana mungkin dia bisa menahan nafas didalam air, dengan kondisi umurnya sekarang yang sudah mencapai umur 50 tahunan lebih.
"Tuan.. Apakah tidak ada cara lain selain cara itu, dengan kondisiku yang sudah tua rentan ini, mana mungkin saya bisa menyelam" Restu Chandra menghela Nafasnya setelah selesai berkata.
"Baiklah.. Saya usahakan cara yang lain, tapi tidak sekarang, mungkin beberapa hari kedepan, untuk sementara waktu saya hanya bisa menyegel jiwa nyonya lili, agar tidak bisa diterobos oleh kekuatan roh jiwa itu".
Selesai berkata Lemon bergegas berjalan kearah Lili, kemudian dia menjetikkan Jarinya didahi Lili, seberkas cahaya keemasan masuk menempel di dahi Lili.
Setelah selesai Lemon berbalik dan pamit untuk pergi, namun dia ditahan oleh Lili, "Tuan.. Bagaimana kalau kita Makan terlebih dahulu, baru Tuan Pergi" Lili berkata dengan nada merendahkan.
"Terimakasih Nyonya.. Mungkin lain waktu kita bisa makan bersama, saya terburu-buru ada janji dengan teman" Lemon berkata sambil membungkuk.
"Tuan Lemon.. Apakah masih Aktif ATM Kemarin yang saya berikan?" Restu bertanya.
"Masih Aktif Tuan" Lemon menjawab dengan ekspresi datar.
"Baik Tuan.. Nanti Kenji mentransfer Uang sebagai Ucapan terimakasih kami kepada Tuan, saya berharap Tuan tidak menolaknya!".
Baik Tuan.. Untuk kali ini saya tidak menolaknya" Lemon juga tidak bisa menolaknya, mengingat Uangnya didalam ATM sudah mulai habis.
Selesai berkata, Lemon langsung bergegas pergi dari Tempat itu.
Lemon diantar oleh Supir keluarga Chandra, kembali ke Asramanya, namun sesampainya didepan Asrama "Bip Bip".
Suara Notifiikasi Pesan dari Bank, baru saja ditransfer 350 Millyar.
Lemon hanya bisa meggelengkan kepala sambil menatap Hpnya tak berdaya, mengingat uang sebesar itu ditransfer secara cuma-cuma.
"Terimakasih Pak" Lemon berterimakasih kepada pak Supir.
"Sama-sama Tuan" selesai berkata Mobil yang mengantar Lemon langsung bergegas melaju pergi.
Lemon berjalan menuju pintu Asrama dan dia menyapa satpam yang sedang berjaga.
Lemon masuk kedalam kamarnya, dan dia meregangkan Tubuh kurusnya diatas ranjang, mengingat sekarang masih sore dia istirahat sejenak.
Disisi lain diruangan kerja pribadinya, Valen Song bertanya kepada bawahanya
"Apakah kamu sudah menemukan Identitasnya?" Valen Song berkata dengan tegas kepada bawahannya.
"Sudah Tuan.. Namanya Lemon Nababan, seorang Mahasiswa Jurusan Manajemen di Salah Satu Universitas dikota Gowe, kemudian dia Kuliah dengan Bantuan Siswa Tidak Mampu, dia memiliki prestasi yang sangat bagus, dia merupakan mahasiswa terbaik diantara seluruh Mahasiswa di Kampus tersebut".
"Hem... Anak yang luar biasa" Valen Song berkata sambil menatap diluar Jendela.
Tiba-tiba langkah kaki terdengar dari luar "Tuk Tuk Tuk" Suara Pintu diketuk.
"Masuk" Valen Song mempersilahkan.
"Ayah Saya sudah Pulang".. Tiwi Song tersenyum kepada Ayahnya, Tiwi Song tinggal berdua bersama Ayahnya, setelah beberapa tahun yang lalu, Ibunya meninggal karena sakit Gagal Ginjal.
Sehingga Ayahnya adalah satu-satunya tempat dia bermanja dan mengeluh.
Setelah Tiwi Song masuk, Kepala Pelayan langsung beranjak pergi.
"Ini Identitasnya! besok kamu datangi kampusnya, kalau kamu ketemu dengannya ajaklah dia datang Kemari, usahakan dia bersedia membantu keluarga kita, kalau dia bergabung pasti kekuatan keluarga kita semakin jauh lebih kuat".
Valen Song memberikan Data Identitas Lemon ditangan Tiwi.
"Baik Ayah.. Akan saya Usahakan besok, semoga saja dia bisa membantu kita" Tiwi menghela Nafas sambil tersenyum.
Ditempat lain di Desa Tora.. Junis dan Mawar duduk bersama Sepupunya, menceritakan tentang kejadian yang telah mereka alami berdua, untunglah ada seorang Pemuda yang bersedia membantu mereka.
Sehingga mereka berdua bisa lolos dari tangan perampok itu.
"Untunglah Kalian bisa lepas dari tangan para Bajingan itu, mereka itu pasti Anak Buah dari Roy Hitler Tambunan, Preman bengis yang ada dipasar ini, suka merampok dan memperkaos gads-gadis Desa!".
Lelaki itu menceritakan kepada Mawar dan Junis, dia berkata sambil menggertakan giginya.
Lelaki itu bernama Jaroks Swei.
Jaroks Swei adalah sepupu Mawar dan Junis, yang tinggal di Desa Tora dan akan melangsungkan Pesta Pernikahannya besok.
Mendengar cerita Jaroks, wajah Junis dan Mawar seketika Berubah Pucat, mereka takut kalau Jarbi dan Kebo akan datang untuk membalas dendam kepada mereka berdua dan Keluarga besarnya.
Apalagi kalau Jarbi dan Kebo melaporkan kepada ketua mereka yang sangat terkenal itu, Roy Hitler Tambunan.
tp yg gratis.. dijakarta g ada susah nyarinya?
ko kalo naek ke langit terus kalo d tempat terbuka boleh lah kalo naek ke atas langit 😂😂😂
tanpa mengotori tanGAN mc
kadang2 author ini