CEO-Ku, Suamiku

Hari minggu adalah hari dimana Ayunda bersantai ria sambil membaca komik atau novel kesukaanya. Namun suara seorang wanita parubaya yang ia kenal membuatnya segera menyudahi acara bersantainya.

"Mbak, ada Mami Elin cariin Mbak," ucap Adinda.

"Iya tahu dengan suara Mami yang gede banget," ucap Ayunda segera keluar dan melihat Elim saat ini menatap Ayunda dengan senyuman.

"Ayu anak Mami yang cantik ikut Mami ya pergi nonton dan belanja!" ajak Elin tentu saja Ayunda tidak menolak ajakan itu karena Elin biasanya akan membelikanya baju dan tas. Barang gratisan tidak akan pernah Ayunda tolak. "Mami sebenarnya mau ajak Adinda

juga, tapi Adinda mau pergi kerumah calon mertuanya, " ucap Elin.

"Oke Mi," ucap Ayunda tersenyum senang.

Ayunda segera masuk kekamarnya dan mengganti pakaiaannya. Ayunda memakai jeans dan baju kaos bewarna biru dan ia mengurai rambut panjangnya. Ayunda terlihat cantik membuat Elin tersenyum dan segera menggandeng tangan Ayunda.

"Jeng, Ratna pinjam anaknya ya!" ucap Elin sambil mengedipkan matanya kepada Ratna membuat Ratna menahan tawanya.

"Iya Jeng, kasihan Ayu nggak ada teman yang mau ngajakin dia jalan," ejek Ratna membuat Ayunda menyebikkan bibirnya.

"Mama ngejekin aja pada hal kalau Ayu mau, Ayu bisa jalan sama Dokter Riswan, " ucap Ayunda. Riswan adalah salah satu laki-laki yang selalu berusaha mendekati Ayunda.

"Kamu nggak cocok sama Dokter Riswan, kalau mau Dokter sama anak Mami aja, Yu!" ucap Elin karena putra bungsunya juga seorang dokter. "Udah ayo Guna udah nungguin kita di mobil!" ucap Elin membuat Ayunda terkejut.

"Pak Guna ikut?" tanya Ayunda sambil menelan ludahnya.

"Iya, dia mau ikut nonton sama kita katanya lagi suntuk," jelas Elin.

****** gue... kenapa gue merasa ini akal-akal Mami Elin buat ngejodohin gue dan Pak Guna.

"Kalau bukan di kantor, kamu panggilnya jangan Pak sama Guna!" perintah Elin.

"Iya Mi," ucap Ayunda.

Elin mengenal semua laki-laki yang mencoba mendekati Ayunda. Sejak Ayunda remaja Elin selalu mendengar cerita-cerita Ayunda tentang kesehariannya. Ayunda berbeda dengan Adinda yang tidak terlalu suka bercerita kepada Elin.

Mereka melihat mobil pajero hitam yang sudah berada didepan rumah Ayunda. "Ayo masuk!" ajak Elin. Ayunda ingin membuka pintu belakang namun Elin segera menutupnya "Kamu duduk didepan sama Guna!" ucap Elin membuat Ayunda membuka mulutnya dan ingin menolak. "Ayo sana!" perintah Elin membuat Ayunda dengan langkah lunglai segera menarik handel pintu mobil dan segera duduk disamping Guna.

Ayunda memalingkan wajahnya dan sengaja menghindari Guna. Guna melanjukan mobilnya dengan kecepatan sedang. beberapa menit kemudian mereka sampai di sebuah Mall dan Guna memakirkan mobilnya. Mereka segera turun dan masuk ke dalam Mall. Elin mengambil ponselnya yang berada didalam tas.

"Ya ampun Mami lupa, kalau hari ini ada arisan. Gimana ya? hmmm... untungnya arisannya diadain di cafe yang ada di Mall ini," ucap Elin menatap Guna dan Ayunda sambil menyebikkan bibirnya.

"Jadi gimana Mi? Ayu temani Mami ke Arisan aja ya Mi!" ucap Ayunda.

"Jangan Yu, gini aja. Kamu sama Guna pergi nonton aja dulu, nanti setelah itu ketemu Mami di cafe dan kita belanja bersama!" jelas Elin membuat Ayunda menelan ludahnya ia mengalihkan pandangannya menatap Guna, tapi Guna tidak mengatakan apapun agar menolak ucapan Maminya.

"Ya udah kalian nonton ya, nanti Mami mau denger ceritanya dari kalian. Mami pergi dulu!" ucap Elin membuat Gunda dan Ayunda saling menatap.

Mereka melihat pungggung Elin yang telah menuju lift membuat Ayunda menghembuskan napasnya. "Kita pulang aja!" ucap Ayunda.

"Kita nonton sesuai permintaan Mami!" ucap Guna.

"Bapak Guna yang terhormat, bukanya anda tahu kalau ini pasti akal-akalan Mami biar kita dekat. Lagian lo nggak suka sama gue, lo tinggal bilang sama Mami kalau lo punya pacar!" ucap Ayunda.

"Saya tidak punya pacar," jujur Guna.

"Lo punya, pasti cowok kan makanya lo nggak bisa bawa dia buat ketemu nyokap lo!" ejek Ayunda membuat Guna menatap Ayunda dengan tajam.

******... dia ngamuk...

tbc...