NovelToon NovelToon
Xu Yiran

Xu Yiran

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Dunia Lain / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: YanYan.

Xu Yiran, seorang pemuda lumpuh di bumi yang hanya bisa bermimpi menjadi petarung MMA, mendapati hidupnya berakhir tragis dalam sebuah kecelakaan. Namun, takdir membawanya terlahir kembali di dunia brutal di mana kekuatan adalah segalanya. Ia terbangun di tubuh pemuda lain bernama Xu Yiran, satu-satunya yang tersisa dari pembantaian desanya oleh Sekte Seribu Bunga. Dipenuhi dendam dan tekad baja, Xu Yiran memanfaatkan pengetahuan seni bela diri modernnya untuk menciptakan gaya bertarung unik dalam kultivasi. Dengan setiap langkah, ia mendekati balas dendam dan memulai perjalanan menjadi penguasa dunia yang tak tertandingi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kota Yunwu

Xu Yiran menarik napas lega setelah semua hasil buruannya tersimpan rapi dalam ruang penyimpanan token itu. Fangzhao, yang masih dalam wujud kecilnya, melompat ke bahu Xu Yiran dan menggonggong kecil seolah ingin mengingatkan tuannya untuk tidak menyombongkan diri.

“Sekarang aku kaya,” Xu Yiran berkata sambil tersenyum puas. “Ratusan inti binatang roh, kulit, tulang, dan bahan lainnya. Kalau aku menjual semuanya, aku bisa hidup santai selama bertahun-tahun.”

Fangzhao mendengus. “Santai? Jangan bermimpi, Tuan! Kau itu punya dendam yang harus dibalas. Kau pikir bisa hidup tenang dengan musuh seperti Sekte Seribu Bunga di luar sana?”

Xu Yiran menjewer telinga kecil Fangzhao. “Serigala kecil menyebalkan! Kau benar, tapi setidaknya aku bisa menikmati makan enak dulu.”

Mereka menemukan sungai jernih tak jauh dari hutan itu. Xu Yiran melepaskan pakaiannya, mencuci bersih dari darah dan kotoran yang menempel, sementara Fangzhao dengan antusias melompat ke air, menggoyang-goyangkan tubuh mungilnya.

“Jangan terlalu senang! Kau itu binatang roh kelas atas, bukan anjing kampung,” sindir Xu Yiran sambil tertawa kecil.

Fangzhao mencipratkan air ke arah Xu Yiran. “Diam kau, manusia kikir! Aku ini butuh menikmati hidup juga!”

Setelah bersih, mereka melanjutkan perjalanan menyusuri jalan setapak menuju peradaban. Fangzhao yang memiliki indera tajam bergerak di depan, berusaha mencium keberadaan manusia. Tak lama kemudian, ia berhenti tiba-tiba.

“Apa lagi sekarang?” Xu Yiran mendekat. “Kau mencium bahaya?”

“Tidak, aku mencium makanan!” jawab Fangzhao dengan mata berbinar-binar.

Xu Yiran menggeleng tak percaya. “Astaga, serigala bodoh ini... Baiklah, kita cari makanan dulu di kota terdekat. Aku juga butuh tempat untuk menjual hasil buruan ini.”

“Dan jangan lupa makanan enak untukku!” Fangzhao menambahkan sambil melompat riang.

Dengan semangat, mereka mempercepat langkah, siap menuju kota terdekat untuk memulai transaksi pertama Xu Yiran sebagai pemburu binatang roh.

Xu Yiran berhenti di tengah hutan dan memejamkan mata, fokus untuk menggunakan indra spiritualnya. Kini, setelah mencapai ranah Penguasa Jiwa bintang 1, jangkauan indra spiritualnya telah berkembang pesat. Dalam hitungan detik, dia bisa merasakan riuhnya aktivitas di kejauhan, arah tenggara.

“Ada kota sekitar 10 kilometer dari sini,” ujarnya.

Fangzhao, yang sedang mengendus-endus tanah dengan antusias, langsung mengangkat kepalanya. “Kota? Cepat, Tuan, aku sudah bosan di hutan ini. Aku ingin makanan manusia!”

Xu Yiran mendesah. “Kau ini terlalu nyaman dengan makanan manusia. Jangan sampai kau lupa kalau kau adalah binatang roh!”

“Aku binatang roh cerdas, bukan sembarang binatang!” Fangzhao membalas dengan suara tajam. “Dan makanan manusia jauh lebih enak daripada daging mentah.”

Xu Yiran memutar matanya tapi tak membalas. Dengan kecepatan tinggi, mereka berdua melesat menuju kota itu. Fangzhao dalam wujud kecilnya tetap mengikuti di belakang, tampak seperti anjing peliharaan yang setia.

Saat mendekati gerbang kota, dua penjaga bersenjata menghentikan mereka. Salah satu penjaga menatap tajam ke arah Xu Yiran dan Fangzhao.

“Siapa kalian dan apa tujuan kalian datang ke Kota Yunwu?” tanya salah satu penjaga.

Xu Yiran memberikan senyum tipis dan menjawab tenang. “Saya seorang pemburu binatang roh. Saya datang untuk menjual hasil buruan saya dan mencari beberapa persediaan.”

Kedua penjaga saling berpandangan sejenak, lalu mengangguk. “Baiklah, biaya masuknya 20 koin perak. Tapi, jangan buat masalah.”

Xu Yiran mengangguk hormat, setelah membayar dia melangkah masuk bersama Fangzhao. Kota Yunwu ternyata cukup ramai, dengan jalanan yang dipenuhi pedagang, pembeli, dan anak-anak yang berlarian. Aroma masakan dari berbagai kios makanan menyeruak di udara, membuat Fangzhao terlihat semakin tak sabar.

“Tuan, makanan!” serunya sambil menoleh ke berbagai arah.

“Tenang, nanti,” Xu Yiran menjawab pendek. “Pertama, kita cari tempat untuk menjual hasil buruan ini.”

Setelah berjalan beberapa saat, Xu Yiran akhirnya tiba di depan sebuah toko besar dengan papan bertuliskan “Toko Harta Alam Yunwu”. Melihat pintu kayu besar yang dihiasi ukiran mewah, dia yakin toko ini adalah tempat yang tepat untuk menjual hasil buruannya.

“Baiklah, kita mulai dari sini,” gumamnya sambil mendorong pintu, siap untuk memulai transaksi besar pertamanya.

Saat Xu Yiran melangkah masuk ke dalam toko, suasana sibuk langsung menyambutnya. Rak-rak penuh dengan barang-barang berharga seperti inti binatang roh, pil spiritual, dan bahan-bahan langka terpajang rapi. Para pelanggan berkeliaran, beberapa dari mereka mengenakan jubah mahal yang memamerkan status mereka.

Namun, suasana mendadak berubah ketika seorang pria muda yang mengenakan pakaian sutra dengan bordir naga emas melihat Xu Yiran. Pria itu menyipitkan mata, menatap Xu Yiran dari atas ke bawah.

“Eh, lihat siapa yang masuk,” ujarnya dengan suara keras, cukup untuk menarik perhatian orang lain di toko itu. “Seorang petualang miskin dengan pakaian lusuh dan... seekor anjing?” Dia tertawa sinis, diikuti oleh beberapa pelanggan lainnya yang mulai memperhatikan.

Xu Yiran menatap pria itu dengan tenang, tapi Fangzhao di sebelahnya mulai menggeram pelan. “Tenang, Fangzhao,” bisik Xu Yiran. Fangzhao memutar matanya tapi menutup mulutnya, meskipun ekornya berkibas-kibas seakan siap menyerang.

Pria itu melangkah mendekat, wajahnya penuh ejekan. “Apa kau tersesat, anak kecil? Toko ini hanya melayani pelanggan dengan barang berkualitas. Jangan bilang kau datang untuk menjual—”

Dia berhenti, lalu mencibir. “Oh, biar kutebak. Kau mau menjual barang hasil mencuri dari pemburu lain, ya? Hahaha!”

Beberapa orang di sekitar tertawa mendengar komentar itu. Xu Yiran tetap tenang, tetapi matanya mulai menunjukkan kilatan dingin.

“Aku tidak ingin membuang waktu dengan debat yang tidak perlu,” ujarnya. “Aku hanya ingin menjual barang dan pergi. Kalau kau tidak punya urusan denganku, lebih baik jangan menghalangi jalanku.”

Pria itu terdiam sejenak, lalu tertawa lebih keras. “Kau benar-benar berani, ya? Apa kau tahu siapa aku? Aku putra kedua dari Klan Feng! Orang-orang sepertimu seharusnya sujud saat berbicara denganku!”

Sebelum Xu Yiran bisa menjawab, seorang pelayan toko mendekat dengan ragu. “Tuan, jika Anda memiliki barang untuk dijual, saya akan—”

Pria itu memotong kasar. “Tidak perlu, biar aku yang mengusir bocah ini. Toko ini tidak membutuhkan barang-barang sampahnya.”

Xu Yiran mengangkat tangannya, menghentikan pelayan itu. “Baiklah, kalau begitu. Biarkan aku tunjukkan apa yang kau sebut sampah.”

Dia mengeluarkan sebuah tas kecil yang dia buat menggunakan kulit binatang dari kantong penyimpanannya dan meletakkannya di meja. Dengan satu gerakan, dia membuka tas itu, memperlihatkan puluhan inti binatang roh yang bersinar dengan energi murni. Cahaya dari inti-inti itu memancar ke seluruh ruangan, membuat semua orang terdiam.

Wajah pria dari Klan Feng itu langsung berubah pucat. “I-itu... inti binatang roh kelas tinggi!” serunya.

Xu Yiran menatap pria itu dengan senyum tipis. “Masih mau mengatakan bahwa ini barang curian?”

Saat itu juga, seorang pria tua dengan jubah elegan keluar dari belakang toko. Dia memandang ke arah meja, lalu kembali pada Xu Yiran. “Siapa yang membawa barang luar biasa ini?”

Xu Yiran menoleh padanya dengan tenang. “Itu saya.”

Pria tua itu, yang ternyata adalah manajer toko, tersenyum lebar. “Tuan muda, izinkan saya memperkenalkan diri. Saya adalah Manajer Luo, pengelola toko ini. Kalau Anda berkenan, mari kita bicarakan transaksi ini di ruang pribadi kami.”

Xu Yiran mengangguk singkat. “Dengan senang hati.”

Manajer Luo mengarahkan Xu Yiran menuju ruang pribadi, sementara pria Klan Feng hanya bisa berdiri di tempat, wajahnya memerah karena malu. Fangzhao, yang selama ini diam, melirik ke arahnya dan mengejek dengan lirikan sombong sebelum mengikuti Xu Yiran ke dalam ruangan.

1
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih mantaaap
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
Ardi Provision
lambang dajal ya thoor😂😂😂
saniscara patriawuha.
sikatttt manggg xuuuu....
Anonymous
mantap, lanjut thor.
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih mantaaap
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!