NovelToon NovelToon
Transmigrasi PUTRI ANTAGONIS

Transmigrasi PUTRI ANTAGONIS

Status: tamat
Genre:Fantasi / TimeTravel / Tamat
Popularitas:638.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu Budiari

Ica adalah seorang anak dari orang yang sangat kaya raya, dia memiliki wajah yang sangat cantik bak seorang dewi namun dia harus meninggal karena tertabrak truk saat menyelamatkan seorang anak kecil.

namun saat membuka mata, bukannya berada di surga apalagi neraka, ia malah menempati tubuh seorang putri Antagonis.

tapi kenapa wajah putri ini sama seperti wajahnya dulu? dan kenapa ada ayah dan ketiga kakaknya disini?

" woii kalian lagi main drama kolosal kan? ikutan donkkkk... "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Budiari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bercerita IV

Flashback masa lalu

tak terasa kini sudah 1 bulan sejak kematian Duchess Adelia.

Kediaman Amert masih dalam penuh Duka, anak anak Duke Leon bahkan masih sering tidak makan. mereka kadang makan 2 Hari sekali.

Adam juga sudah tau pasal kematian ibunya, bocah itu memutuskan mengurung diri selama beberapa hari di kamar, ia tidak makan dan tidak keluar dari kamar.

Kevin pun melakukan hal demikian, ia hanya duduk diam, tak mau makan, tak mau bicara, dan bengong saja.

lain hal nya dengan Xavier, ia terus menangis sepanjang hari memanggil ibunya.

Duke Leon pun demikian, pria itu mengurung dirinya di kamar. peony yang baru berumur beberapa minggu pun tak pernah ia urus.

tubuh Duke Leon kini benar benar tak terawat, ia benar benar sangat kehilangan istrinya.

PYARRR!!!

Dengan kasar ia membuang botol alkohol di tangannya.

" Sialan!! Akhhhhhh!! Kenapa kau meninggalkan ku Adeliaaa!!! "

" Aku Tak sanggup!!! hiksss hiksss.. "

Duke Leon bersimpuh di tanah, ia menutupi wajahnya sendiri dan menangis.

lama ia berada di posisi itu, hingga sebuah tangisan bayi membuat ia sadar.

ia bangkit dan segera menengok ke jendela, dari atas balkon ia melihat beberapa pelayan tengah menimang nimang putrinya yang menangis.

Entah apa yang pria itu pikirkan, tetapi ia malah berjalan keluar kamar nya dan menghampiri para pelayan yang sedang menggendong putrinya.

Pelayan yang melihat kehadiran Duke Leon segeran menunduk memberi salam..

" berikan dia.. "

dengan segera pelayan itu menyerahkan peony ke gendongan Duke Leon, lalu pergi setelah mendapat isyarat untuk pergi.

saat berada di gendong Duke Leon, peony kecil langsung terdiam, ia menatap Duke Leon dengan mata bulatnya yang indah.

lalu bayi kecil tak berdosa itu tersenyum dengan wajah manis nya. jari jemarinya terangkat berusaha menyentuh wajah Duke Leon. membuat hati pria itu terenyuh.

pada titik itu Duke Leon akhirnya sadar satu hal.

" tidak.... ini bukan salah mu... ini bukan salah mu dan tidak akan pernah jadi salah mu... " ucap Duke Leon lalu memeluk anak nya

Duke Leon mendongak ke atas, langit biru yang sejuk mengingatkannya akan istrinya.

" baik lah.. jika kau memang pergi,, pergilah terlebih dahulu.. aku akan menyusul mu setelah aku berhasil membesarkan mereka.. " gumam Duke Leon sembari menatap ke arah langit lepas.

Ia harus bangkit dari keterpurukan ini! Duchess Adelia tak akan senang melihatnya begini.

hari itu Duke Leon menemui anak anaknya yang masih berduka. pria itu dengan segala ketabahan yang masih di milikinya berusaha untuk menasehati dan mengajarkan anaknya apa itu Ikhlas

Berat memang mengikhlas kan orang yang kita sayangi untuk pergi, tapi yakinlah bahwa orang itu juga sedih berpisah dengan kita.

dia akan sedih jika melihat kita terpuruk, apalagi jika kita tak bisa bangkit dari keterpurukan itu.

Perlahan lahan Adam, Kevin, Xavier akhirnya tenang, mereka mau berbicara dan makan walau sedikit.

akhirnya Duke Leon memutuskan untuk tidur dengan anak anaknya malam itu.

tengah malam saat sedang menatap langit langit kamar, tiba tiba sebuah angin mendesir tubuhnya.

Duke Leon seketika bangkit.

Udara dan suasana ini sangat ia kenal!

Dan benar saja, sebuah asap hitam tiba tiba masuk ke kamar itu melalui jendela.

Duke yang melihat asap itu langsung bangkit berdiri, namun belum sempat pria itu berbicara, pandangan pria itu seketika menjadi gelap.

mulutnya seakan terkunci dengan rapat, tubuhnya pun tak bisa di geraknya.

hanya suara suara yang bisa ia dengar, dan tak berapa lama kemudian, ia akhirnya kembali bisa melihat.

namun, kini ia tak berada di kamar lagi, melainkan berada di depan gerbang sebuah istana yang megah.

mata Duke Leon membelalak melibat istana yang sangat ia kenal.

Benar! Duke Leon kini berada di Depan istana Ofstaf. dan di balik gerbang istana itu, ia melihat bayangan hitam yang sama yang mencelakakan istrinya

Mengingat hal itu, amarah Duke Leon langsung memuncak. dengan di penuhi amarah, Duke Leon berjalan mendekati bayang itu. mereka hanya di pisahkan oleh gerbang yang tinggi besar itu.

" sialan kau!! kau pembunuh istriku!! sialan!! kubunuh kau!! " ucap Duke Leon penuh amarah.

bayangan hitam itu hanya diam saja, itu membuat Duke Leon semakin marah, namun saat akan mengeluarkan kata kata makian, tiba tiba bayangan hitam itu perlahan membentuk sebuah manusia yang lengkap dengan wajah.

Duke Leon terlihat tertegun mengamati wajah itu, dia seperti mengenal nya.. tapi dimana??

" Ingat aku ayah mertua? " ucap Orang itu dengan senyuman yang terlihat mengerikan.

Duke Leon seketika memanas mendengar itu.

" Sialan siapa kau!!! "

" tenang lah Leon.. tidak kah kau ingat aku?? aku Pangeran Felix, teman lama mu.... "

Duke Leon terkejut mendengar itu.

Pangeran Felix??

Pangeran yang ia ingat bernama Felix hanya pangeran Dari kerajaan Ofstaf, tapi seharusnya Felix sudah Mati kan?

" tidak usah bingung, kau akan tau semuanya suatu hari nanti! aku ingin mengatakan sesuatu yang penting pada mu. "

mendengar itu, Duke Leon hanya diam saja, ia tak mengatakan apa apa. dan pria yang bernama Felix itu tetap melanjutkan ucapannya.

" jaga calon istri ku dengan baik... entah kau setuju atau tidak! tapi dia tetap akan menjadi istri ku suatu hari nanti! kau tidak akan bisa menghentikan itu! "

" kenapa kau begitu mengincar anak ku? " setelah diam sekian lama, akhirnya Duke bertanya.

Felix yang menden itu hanya tersenyum tipis.

" tentu saja! hanya cahaya yang bisa menyinari kegelapan! dia adalah cahaya yang di takdirkan untuk menyinari kegelapan ku.. "

" yah.. setidaknya... sebelum cahaya itu sedikit meredup karena darah ku yang gelap... "

" Apa maksud mu sialan! "

" aku tak perlu menjelaskan mu terlalu jauh.. yang pasti dia adalah dewi cahaya yang akan menyinari dewa kegelapan. kau pun tak akan mampu menghentikan itu! "

FLASHBACK OFF

.

.

kini peoy tengah duduk di danau belakang Mansion. pandangan gadis itu menatap ke depan dengan kosong.

Setelah mendengar semua cerita ayahnya, sekarang ia hanya duduk termenung.

Namun saat tengah menikmati ketenangannya, tiba tiba..

BYURRR!!!

peony merasakan basah di rambutnya, mata gadis itu langsung tertuju pada pelaku yang menyiramnya dengan air.

" maaf kakak, aku tidak sengaja.. " ucap lily dengan wajah mengejeknya.

Peony yang melihat itu menghela nafasnya dengan sangat berat.

" huh akhirnya aku ada pelampiasan.. "

gumam peony dalam hati lalu langsung berdiri

Srettt!

Dengan cepat ia menjambak rambut gadis itu..

" akhhhh!! sialan lepaskan aku!! " teriak lily berusaha melepaskan cengkrama peony.

" kenapa kau selalu mencari gara gara dengan ku hah??!!" ucap peony semakin menarik rambut lily

" dasar jalang! lepaskan aku!! sialan!! " tangan lily berushaa untuk menggapai rambut peony, namun dengan cepat peony memegang tangan gadis itu.

" enak saja!! aku akan terus menjambak mu sampai kau botak! " ucap peony terus pada kegiatannya

" akhhhh!! tolong!! sakit! hiks.. hiks.. hiks... "

mendengar teriakan lily, peony pun tersenyum.

" ku pikir kau berubah.. ternyata kau memang rubah licik.. " bisik peony sebelum akhirnya menjatuhkan dirinya sendiri di tanah dengan dramatis.

" Apa salah ku lily?? apakah aku kurang baik selama ini pada mu? hiks hiks hiks.. " peony mulai menangis..

Lily cukup terkejut dengan tindakan peony, belum sempat ia bereaksi akan kejadian itu, tiba tiba sebuah suara mengagetkan gadis itu.

" Lily?! Peony? "

mendengar suara itu, lily langsung berbalik..

" putra mahkota Alex? "

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung...

1
Note 2
licik jg kau peony/Grin//Grin/
WiasMika Ardianti
Luar biasa
Risma Tantina
Sakiti saja fisik lily,tapi jika harua berhubungan badan sungguh biadab..
Note 2
keteknya apa ndk bau kecut peony
Note 2
tertegun typo lagi
Note 2
terkesima,terbengong
Note 2
tertawa keras
Note 2
menyakiti
Note 2
/Grin//Grin//Grin//Grin/
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
jumirah slavina
siapa laki² bejat nan bengis ini
jumirah slavina
kau yg buta...
haishhhh..
perlu d'beri kacamata kuda nih putri mahkota...
🤦🤦🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣✌️🏃
jumirah slavina
Aku rasa buta nih putri mahkota
jumirah slavina
betul Poni...
klo drama 'y jelek tidur aja..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪
jumirah slavina
hhmmm...
Putra Mahkota konon...
jumirah slavina
ck... tanpa Otor sadari Jumi juga melihat itu...

buahahahahahahahahahaaaaa 🤣🤣
🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃✌️✌️✌️
jumirah slavina
berkhayal lah terosssss Pangeran kodok
jumirah slavina
jan terlalu PD Pangeran...
klo jatuh sakit....

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪🤪
jumirah slavina
astogehhhhh... jangan rebutan...

angkat Aku jd Adik kalian biar kalian tidak rebutan lg...

buahahahahahahahahahaaaaa 🤣🤣
jumirah slavina
Aku hadir d'sini...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!