Mistis dan hal ghoib bagi Nayla hanyalah mitos sebelum dia mengalami kejadian yang membuatnya terpaksa mempercayai hal-hal yang berbau suprantural itu setelah mengalaminya sendiri.
Meninggal akibat konspirasi suami dan kakak angkatnya, Nayla hidup kembali ditubuh seorang gadis dengan nama yang sama dengannya yang memang telah disiapkan untuknya.
Siapakah orang yang sengaja membangkitkan jiwa Nayla?
Mampukah Nayla membalaskan dendam dan menguak teka-teki kehidupannya?
Penasaran...
Ikuti kisah Nayla dalam membalas dendam yang sarat akan hal mistis dan ghoib, yang tentunya sangat menegangkan dan membuat jantung kita berdegub kencang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMINTA PERTOLONGAN
Setelah berselancar di dunia maya hampir satu jam, masih dengan posisi didalam selimut, Gisel pada akhirnya menemukan kontak paranormal yang pas dihatinya, yang bisa mengatasi hal-hal ghoib seperti yang dia alami beberapa waktu terakhir.
Hanya dalam satu kali tekan, sambungan video pun mulai tersambung, dan lelaki tua berjenggot panjang dengan memakai kain udet dikepalanya, didepannya mengepul asap yang keluar dari tungku yang ada didepannya serta ornament yang ada disekitarnya, semakin menambah kesan mistis terlihat jelas didepan Gisel.
“Malam mbah...”, sapa Gisel ramah.
“Tau kan kamu apa paswordnya?”, ucap lelaki tua dilayar ponsel to the point.
“Tahu mbah. Sudah saya transfer biaya konsultasinya, bisa dicek”, jawab Gisel tenang.
Lelaki tua tersebut pun segera mengecek ponsel miliknya, dan begitu dia melihat ada angka yang cukup besar masuk kedalam mobile bankingnya dan nama Gisel tertera sebagai si pengirim, barulan dia melayani sesi konsultasi malam ini.
Lelaki tua yang biasa dipanggil mbah Suryo tersebut beberapa kali mengangguk optimis mendengar cerita Gisel yang menurutnya sangat mudah untuk dia tangani tanpa tahu jika seseorang yang akan dia lenyapkan kali ini bukanlah orang biasa.
Setelah sesi curhat berakhir, mbah Suryo pun segera meminta tanggal lahir Gisel dan Nayla untuk dilihat wetonnya agar bisa segera dia eksekusi.
Gisel yang telah mendapatkan jaminan jika malam ini tak lagi diganggu oleh arwah gentayangan Nayla merasa lega dan perlahan diapun mulai membuka selimutnya, memunculkan wajahnya dan menghirup udara luar dengan bebas.
“Akhirnya, lagi-lagi, akulah yang jadi pemenang”, gumannya takabur.
Malam ini Gisel bisa tidur dengan tenang bukan karena kehebatan mbah Suryo, hanya saja Kunti dan para dedemit rumah sakit tengah menjalankan misi yang diberikan oleh Nayla.
Sebagai penerus dari mbah buyut, kini Nayla, diwaktu senggangnya juga melayani konsultasi mengenai hal-hal berbau mistis dan mengambil alih beberapa tugas yang diberikan oleh pelanggan yang didapatkan oleh mbah buyut.
Beberapa hantu yang selama ini tinggal di rumah sakit ternyata memiliki kemampuan yang tinggi, sehingga mereka pun direkrut oleh Nayla dan dijadikan peliharannya, dibawah komando Kunti mereka pun beraksi sesuai dengan kasus yang mereka hadapi.
Sementara itu dirumah sakit, Lucas yang baru masuk kedalam ruang rawat, melihat Gisel tertidur pulas diatas ranjangnya, senyum lembut merekah dibibirnya.
“Maaf, aku masih belum bisa membahagiakanmus seperti janjiku”, ucapnya senduh.
Melihat jika tampaknya malam ini semuanya akan berjalan dengan damai, Lucas yang memang tubuh dan pikirannya sudah cukup lelah dengan aktivitas yang ada, begitu kepalanya menyentuh sandaran sofa, dia pun langsung terlelap.
__________________________
Didalam vila yang terletak ditengah-tengah kebun teh, seorang lelaki tua duduk bersila didepan tungku yang terus mengeluarkan asap kemenyan setiap kali tangan keriput diatasnya menaburkan apa yang ada dalam genggamannya.
Mulutnya tak hentinya berkomat – kamit mengucapkan mantra dengan kedua mata tertutup dan fokus pada ritual yang sedang dijalankannya.
Secarik kertas berisi tulisan aksara jawa kuno serta tanggal lahir dan weton Nayla, ada disamping tungku kemenyan yang terus menyala dan mengeluarkan asap tanpa henti.
Wushhh....
Asap hitam muncul, semakin lama asap tersebut semakin besar dan membumbung tinggi hingga menampilakn wujud raksasa berbulu hitam dan bertaring tajam dengan kedua mata merah menyala.
Tak lama, suara serak menggema di udara, membuat udara disekitar ruangan turun secara drastis.
“Kau tidak akan bisa menang! Lawanmu kali ini tak sepadan. Lepaskan dia atau nyawamu menjadi taruhannya!”
Setelah mengeluarkan kata penuh peringatan, sosok besar penghuni kebun teh tersebut menghilang di udara, meninggalkan aroma manis yang samar.
Mbah Suryo yang sudah tahu jika kali ini sosok yang akan dihadapinya sangat kuat, tetap maju karena merasa tertantang.
“Aku tak percaya jika kekuatanku tak mampu mengalahkannya”, gumannya penuh kesombongan.
Nenek buyut yang merasakan adanya bahaya segera memperingatkan Nayla agar segera masuk kedalam ruang meditasinya untuk melakukan ritual.
Nayla yang hampir mewarisi seluruh kekuatan milik mbah buyut juga merasakan bahaya yang sebentar lagi akan datang menghampiri.
Tanpa banyak kata, diapun segera masuk kedalam ruang meditasi, duduk bersila ditengah-tengah matras bulat yang dia letakkan ditengah ruangan dan mulai memejamkan mata sambil merapalkan beberapa doa.
Bi Narti yang melihat nona mudanya masuk kedalam ruangan khusus miliknya pun segera menyelesaikan pekerjaannya dan berjaga didepan kamar agar tak ada apapun yang bisa menganggu konsentrasi Nayla.
Setelah tinggal beberapa waktu dengan Nayla, bi Narti pun memahami ritme hidup gadis itu serta kegiatan yang dilakukannya, termasuk ritual yang harus nona mudanya lakukan begitu dia masuk kedalam ruangan khusus yang tak tak boleh dimasuki oleh siapapun.
Nayla melarang bi Narti memasuki ruangan tersebut karena hawa negative cukup kuat didalam sana.
Hampir semua peliharaan Nayla tinggal didalam ruangan khusus tersebut, dia tak mengurung mereka, hanya menempatkan mereka dalam satu ruangan agar tak keluar dan menganggu aktivitas orang yang ada dalam apartemen yang dihuninya itu.
Sementara itu ditempat lain, Rangga sebagai kuasa hukum yang ditunjuk oleh Nayla untuk menyelidiki kasuk kematian suami istri Darmawan serta sang kakak, telah mengumpulkan banyak bukti dan saksi penting sehingga kasus siap dibawa ke meja hijau.
Polisi yang ditunjuk Rangga untuk menangani kasus ini juga tak main-main, langsung menembus pusat agar tak ada manipulative selama penyelidikan berlangsung.
Keesokan harinya, petugas bekerja dengan cepat. Laporan yang baru masuk semalam langsung dieksekusi karena bukti dan saksi telah lengkap.
Linda ditangkap ketika sedang berbelanja di mall bersama dua keponakannya sementara Agus ditangkap diperusahaannya.
Karena keduanya ditangkap di tempat umum dan perkantoran, berita mengenai keduanya yang terlibat dalam kasus kecelakaan yang menewaskan pasangan suami istri Darmawan pun langsung viral.
Meski terkejut namun masyarakat yang sebelumnya sudah sempat mencurigai akan keterlibatan Lucas dalam kematian istrinya pun mulai rame berkomentar.
Berita viral mengenai keterlibatan Lucas dalam kematian istrinya serta perselingkuhannya dengan Gisel yang semula tenggelam kembali muncul.
Kali ini lebih tajam dari sebelumnya, membuat Lucas yang semula sudah merasa tenang kembali panik.
“Brengsek! Apalagi ini!”, gumannya geram.
Setelah menggulir beritra yang beredar di jagad maya, Lucas pun segera menghubungi pengacara top ibukota untuk membantu kasus yang menimpah kedua orang tuanya.
Sayangnya, pengacara top tersebut menolak dengan tegas untuk membantu Lucas karena dia sudah mendapatkan bocoran jika bukti dan saksi yang ada sangat kuat sehingga kekalahan telak pasti akan diterimanya begitu dia menerima kasus ini, hal itu tentunya akan membuat reputasinya sebagai pengacara yang tak pernah kalah dalam persidangan akan ternoda.
Lucas yang mendapatkan penolakan merasa tak terima dan diapun segera menghubungi pengacara lain karena tak ingin kedua orang tuanya mendekam terlalu lama didalam penjara.
“Brengsek! Apa-apaan mereka! Apa mereka pikir aku tak snaggup membayar hingga semua menolak perminataanku!”, teriaknya frustasi.
Hampir sepuluh pengacara hebat di ibukota menolak untuk menanggani kasus yang menimpah kedua orang tuanya.
Selain mereka sudah pasti akan kalah dalam persidangan, adanya keluarga Winata dibelakang kasus tersebut merupakan salah satu alasan bagi mereka untuk menolak dengan tegas permintaan Lucas.
Ditengah kekalutan tak bisa mendapatkan pengacara yang cukup baik bagi kedua orang tuanya, tiba-tiba Lucas teringat akan sebuah nama, “Beto! Ya, lelaki itu pasti mau membantuku”, gumannya senang.
Beto adalah lelaki gempal berkulit gelap yang tak sengaja ditemui Lucas beberapa waktu yang lalu ketika sedang bersantai bersama teman-temannya di salah satu club malam di ibukota.
Meskipun bukan pengacara hebat, namun sepak terjang Beto yang mampu melakukan segala cara, bahkan melakukan hal-hal kotor sekalipun, asal bayaran yang diterimanya sesuai, Beto akan mati-matian membela kliennya didalam persidangan.
Hal inilah yang membuat Lucas menjatuhkan pilihan untuk meminta pertolongan kepadanya didetik-detik terakhir, meski dia harus menjual beberapa aset keluarganya asalkan kedua orang tuanya bisa bebas dari penjara.