Bagaimana jika dendam yang kita simpan sangat lama jatuh pada orang yang salah
dan bagaimana jika upaya pembalasan dendam yang sudah di susun dengan seapik mungkin malah berbalim menyerang kita dengan bertubi-tubi, mengikis tubuh kita, dari kulit sampai ketulang dan begitu teramat menyiksa sampai mendarah daging
"Kamu jatuh hati pada orang salah"
Kata itu lebih menyakitkan dari sasaran dendam yang salah alamat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Paling Beda
Lionel memakai jurus seribu bayangan demi menghindari pertemuannya dengan sosok yang paling membuatnya geli jika harus sampai bertemu
"kamu kenapa" satu tangan kekar menepuk pundak Lionel membuat si empunya cukup terhenyak kaget
"issh mengagetkan saja " Lionel mengusap dadanya yang begitu terkejut dengan kehadiran pria yang kini malah tertawa melihat Lionel yang begitu terkejut
"lagian kamu ngapa juga begitu" heran pria itu
Lionel mengedarkan pandangannya ke sekitar "kamu kaya gak tahu saja apa alasanku paling malas ikut hadir di acara Safiya selain dia yang suka pamer itu" dengus Lionel yang malah makin membuat lawan bicaranya makin tergelak
Lionel mengedarkan pandangannya ke sekitar "kamu sendiri saja kak Dafi, Kak Al mana" tanya Lionel pada sosok Dafi Danish Fernandi, anak dari pasangan Lucas dan Fiska Pangareb
"kamu kaya gak tahu saja kalau kak Al itu paling malas menghadiri acara Safiya yang menurutnya berlebihan " balas Dafi sekenanya karena Dafi paham betul bagaimana karakter Al, sepupunya itu
"aku heran juga sama Safiya, kenapa dia paling beda di antara kita semua, padahal dia di besarkan di lingkungan yang sama dengan kita " heran Lionel akan sifat Safiya yang menurutnya beda jauh dengannya maupun saudara yang lain, yang jelas tidak terlalu suka keramaian seperti ini
"mungkin itu cobaannya tante Yumi dan om Arjuna, biar bisa lebih sabar nurutin anak gadisnya yang punya banyak mau " balas Dafi dengan asal
"kita samperin orang tua kita dulu yuk, baru kita kabur, kalau sudah ketemu mereka kan kita bisa segera kabur dari sini " ajak Dafi
"ayo kak" Lionel mengikuti langkah Dafi untuk menyapa orang tua mereka yang jelas hadir di sana, karena rumah mereka kan berdekatan
"Lionel" seorang wanita paruh baya melambaikan tangannya ke arah Lionel agar Lionel segera menghampirinya
"pasti kena ceramah lagi " gerutu Lionel dengan sebal namun kakinya tetap melangkah ke arah wanita yang sudah melahirkannya
"sudah sih, santai saja " Dafi menepuk bahu Lionel sebagai dukungan
Lionel dan Dafi menyalami takzim orang tua mereka secara bergantian "kok kalian baru datang sih" Fila, mama dari Lionel langsung menyampaikan rasa protesnya pada sang putera yang baru saja terlihat
"aku kan sibuk mah, pulang kantor juga baru jam 7 tadi, masa gak boleh istirahat dulu " protes Lionel
"tadi si Gretta nyariin kamu tahu " ucap Fila
"ayo lah mah" ini yang paling Lionel tak suka dari sang mama "aku sama sekali gak tertarik dengan wanita kaya dia mah, terlalu agresif " entah sudah yang ke berapa kali Lionel menyampaikan rasa protesnya tapi sang mama lagi-lagi masih membahas Gretta yang menurut sang mama adalah wanita baik-baik
"tap dia baik loh Lionel " ujar Fila yang masih tak mau kalah
Lionel melirik ke arah ayahnya meminta bantuan "yah.." rengek Lionel
melihat permintaan sang anak tentu Dario selaku ayah tak bisa jika tidak membantu "sudahlah mah, jangan kamu paksa kalau anakmu tidak suka, nanti yang ada dia cari wanita yang di luar ekspekstasimu buat protes" ucap Dario membuat Fila langsung mendelik sebal
Fila menatap tajam suaminya yang selalu lebih pro pada anak-anaknya "ayah kok ngomong gitu sih " kesal Fila tak suka
"yang di omongin Dario benar itu Fila " sahut Lucas membenarkan ucapan Dario "jangan kamu paksa kalau anakmu gak suka, lagian sebagai seorang pria aku sih mewajarkan pilihan Lionel, aku aja kalau ada wanita seagresif dia ogah" lanjut Lucas dengan penuh penekanan
Dario terkekeh melihat raut wajah Lucas "keinget masa lalu ya " ledek Dario membuat Lucas langsung memberikan tatapan tajamnya
"jangan bahas wanita itu ya Dario" Fiska memberikan tatapan tajamnya pada Lucas
"ooopss sorry " Dario menahan tawanya sekuat tenaga agar tidak makin membuat Lucas maupun Fiska marah karena membahas wanita yang pernah begitu terobsesi pada Lucas
"lagian siapa sih wanita itu yah" Dafi sudah sangat sering mendengar pembahasan wanita yang tergila-gila pada ayahnya di masa lalu tapi tak pernah ada yang menjelaskan padanya siapa wanita itu "setiap Dafi tanya gak pernah di kasih tahu dia siapa, padahal Dafi penasaran banget itu "cicit Dafi dengan sejuta rasa penasarannya akan wanita yang tergila-gila pada ayahnya yang jelas cinta mati pada mamanya, bahkan janda dari sang mama di tunggu oleh ayahnya
"ya karena mau di kasih tahu juga kamu gak akan kenal Dafi, wanita itu sejak lama kembali ke Inggris, dan kita gak tahu lagi kabarnya, yang tahu cuma mamanya Al, jadi coba tanya saja sama tante Yumi " ujar Dario melempar tanggung jawab pada Yumi
"ogah ah" tolak Dafi dengan cepat "tante Yumi kalau lagi mode garang ngeri, om Arjuna aja gak pernah berani sama tante Yumi, apa lagi aku yang cuma keponakannya, tante Yumi mah nurutnya sama ayah doang"' ucap Dafi apa adanya
"om kamu itu bukan gak berani, cuma dia bucin akut sama tante kamu " ucap Lucas dengan kekehan
"ya wajar sih kalau kak Arjuna bucin akut sama kak Yumi, secara kakak kan pernah kehilangan jejak kak Yumi selama belasan tahun, dan itu pasti jadi ketakutan tersendiri buat kak Arjuna " sahut Fila
"tapi aku salut sama kisah cinta mereka yang terlihat begitu adem biarpun usia pernikahan mereka sudah 33 tahun, aku jadi pengen deh kaya mereka " celetuk Lionel begitu iri dengan kesah percintaan om dan tantenya itu
"emang mama sama ayah gak terlihat saling mencintai apa" entah kenapa Dario jadi tidak terima anaknya membanggakan kisah cinta orang lain dari pada kisah cintanya yang jelas adalah orang tua Lionel
"kalian itu gak terlihat saling mencintai tahu, yang ada kaya tom and Jerry yang kerjaannya adu mulut tiap hari" ucap Lionel dengan sinis
"dasar kamu ya" Fila memukul gemas anak sulungnya "kami gak beradu mulut tahu, itu namanya diskusi " sanggah Fila tak Terima di tuduh sering beradu argumen dengan sang suami
"terserah lah mah, yang jelas aku dan Rai bisa lihat ayah dan mama yang kerjaannya berdebat hal gak penting setiap harinya " ucap Lionel
Dario melingkarkan tangannya di pinggang Fila dengan posesif "itu jadi salah satu bagian pernikahan mama dan ayah kamu Lionel, kalau gak begitu rumah kita gak rame, kan kamu sama Rai banyak diamnya sejak kecil " ucap Dario membela diri
acara pesta ulang tahun Safiya berlangsung begitu meriah dan Safiya begitu bahagia menghabiskan waktunya bersama teman-temannya yang datang sampai keluarganya tidak sempat untuk di sapa
dan dengan terpaksa sang mama lah yang maju untuk meminta maaf "maafkan Safiya ya" Yumi meminta maaf pada anggota keluarganya karena Safiya belum sempat menghampiri untuk menyapa dan malah sibuk menyapa teman-teman Safiya sendiri
"tidak masalah tante, cuma saya gak bisa terlalu lamu, saya ada rapat besok pagi, jadi sampaikan salam Lionel untuk Safiya ya tante " ucap Lionel yang memanfaatkan momen permintaan maaf Yumi untuk pamit pulang
"Dafi juga pamit ya tante, ada kerjaan banyak soalnya, tadi sempetin berhenti sebentar buat datang ke acaranya Safiya " sahut Dafi
"iya tante ngerti kok, terima kasih waktunya untuk datang ke ulang tahun Safiya " ucap Yumi dengan tulus
"iya tante " balas Dafi dan Lionel secara bersamaan
"Lionel" kembali suara seruan namanya terdengar membuat Lionel bergidik ngeri di buatnya
"ayo kak Dafi pulang " Lionel segera menarik tangan Dafi untuk keluar bersamaan
"ngapain harus narik aku sih" protes Dafi tak terima di tarik paksa oleh Lionel "rumah kita loh beda " Dafi mengingatkan rumah mereka yang jelas berbeda jadi kenapa juga harus menarik dirinya
"tapi rumah kita sebrangan" Lionel tentu tak mau kalah dengan Dafi dan terus menarik lengan Dafi untuk pergi