NovelToon NovelToon
The Villainess Wants To Retired

The Villainess Wants To Retired

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Venus Earthly Rose

Si Villainess tiba-tiba berubah?
Yrina Lavien, si penyihir yang dapat julukan Gadis Beracun sangat mencintai Anthony, Si Putra Mahkota, namun Anthony mencintai Margareth Thatcher. Suatu malam, Yrina tak sadarkan diri dan dia berubah ketika dia bangun. Dia yang awalnya suka pada Bunga Lily of The Valley jadi menyukai Bunga Mawar, dia yang dulunya tergila-gila pada Anthony malah jatuh hati kepada Dimitry Thatcher, kakak laki-laki Margareth yang telah 'merebut' kekasihnya. Dengan dalih 'lupa ingatan' dia benar-benar berubah. Tak banyak yang tahu, jika Yrina Lavien bukanlah dirinya yang asli dan merupakan jiwa lain yang sedang bertransmigrasi. Kini, Yrina yang baru hanya ingin hidup tenang. Mampukah dia mewujudkannya jika dia menjadi gadis paling dibenci dan paling jahat di seluruh kerajaan? Lalu sebenarnya dimanakah jiwa Yrina yang asli?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Venus Earthly Rose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 : Dia yang Dekat di Mata dan Duri di Hati

Galliard mengajakku keluar dari Kamar Dimitry saat itu juga. Dia mengomel tanpa henti dan ikut memarahi Yvanna. Yvanna hanya terdiam menunduk, tak dapat berkata-kata. Anthony sebenarnya terlihat tak peduli namun dia masih terus menanyai Dimitry atas apa yang sebenarnya terjadi. Yvanna tak mengatakan sepatah katapun dan hanya diam membisu.

"Aku mendengar ada keributan di lantai atas kamar ini saat hendak tidur, tak lama kemudian aku mendengar ada benda berat yang terjatuh, maka dari itu aku langsung melompat keluar jendela untuk menangkap Nona Lavien. Bukankah semua orang wajib bertindak seperti itu?" Kata Dimitry menjelaskan.

Suaranya terdengar begitu merdu dan wajahnya terlihat begitu menenangkan. Aku tahu sebenarnya dia sangat membenciku namun dia luar biasa baik karena masih sudi menyelamatkanku. Seperti kata Galliard, mungkin seharusnya Dimitry tak menolongku setelah apa yang Yrina dulu lakukan kepada adiknya. Namun nyatanya, di sanalah dia, menolongku. Itu mungkin ada hubungannya dengan janji kesatria yang ia emban. Mengingat dia bisa menjadi seorang kapten eselon di usia yang belum sampai tiga puluh tahun. Aku tak tidur semalaman karena apa yang terjadi. Aku bahkan tak bertemu dengan Yvanna setelahnya dan belum sempat mengucapkan terima kasih kepada Dimitry.

Keesokan harinya, kami semua berkumpul di meja makan untuk menyantap sarapan pagi bersama-sama. Mama, Papa, aku , Galliard, Dimitry, Anthony, Paman Barron Osvald, Bibi Mirima Vang, Leonard 'si berengsek' Serenity yang seusia denganku dan sudah jadi kepala keluarga, dan juga Paman Junho Marley. Kecuali Keluarga Amber. Mereka bahkan belum mengabari apakah mereka akan berpartisipasi atau tidak  dalam Turnamen Sihir tahun ini sebagai peserta maupun panitia penyelenggaranya. Kami semua berkumpul di meja makan khusus tempat para penyihir menjamu tamu-tamu mereka. Biasanya jika tak ada kunjungan seperti ini, semua orang akan makan di ruang makan keluarga mereka, dan hanya seminggu sekali pada Kamis Malam ruang makan khusus ini digunakan. Aku sendiri tidak pernah ikut makan malam di tempat tersebut karena biasanya hanya para kepala keluarga yang akan makan di sana. Sedangkan acara untuk berkumpul para penyihir dari lima keluarga besar dilakukan sebulan sekali saat bulan baru.

Acara sarapan berjalan santai. Papa dan para kepala keluarga yang lain bercengkrama santai dengan Anthony dan Dimitry. Membahas sedikit tentang bagaimana agenda acara Turnamen Sihir tahun ini dilaksanakan dan membahas sedikit tentang perkembangan pencarian Arez Amber. Ada sedikit raut muram di wajah mereka semua saat membahasnya yang langsung cepat-cepat mereka sembunyikan. Galliard sendiri tak menceritakan apapun kepadaku mengenai Arez. Lalu tiba-tiba papa melihat ke arahku dengan tatapan jengkel. Aku menelan ludah dan menundukkan kepala, mencoba menyendok sup dengan tenang. Aku yakin papa sudah tahu atas apa yang terjadi semalam. Karena hal itu juga mama melarang Yvanna ikut hadir di meja makan pagi ini. Aku duduk di antara Galliard dan mama, sedangkan papa duduk di sudut meja, di dekat Galliard. Di samping mama ada Bibi Mirima dan Leonard, sedangkan Paman Barron, Paman Junho, dan Dimitry duduk di hadapan kami, sementara itu ada salah satu kursi yang dibiarkan kosong karena seharusnya itu tempat duduk Kepala Keluarga Amber, Alvez Amber.

Aku tak berani melihat ke arah papa sama sekali. Sedangkan samping kepalaku terasa panas terbakar karena papa terus melotot ke arahku hingga kepalaku seakan berlubang karena tatapan papa. Mama terlihat tak terlalu peduli sedangkan Galliard terus menatap tajam Dimitry yang terlihat tak peduli sama sekali dan fokus memakan makanan di piringnya. Anthony? Entahlah, aku tak peduli. Aku tak melihat ke arahnya sama sekali. Aku yakin setelah sarapan selesai, papa akan mengomeliku habis-habisan.

Saat semua orang mulai tenang dan menyantap makanan mereka, tiba-tiba si berengsek Leonard bersuara. "Aku dengar ada skandal yang terjadi semalam di paviliun Para Kesatria. Aku bertanya-tanya apa yang terjadi. Apa anda sudah mendengarnya Paman Gillian?" Katanya.

Mama tersedak dan papa kelihatan sebal. Dasar Leonard sialan! Aku tak berani mengangkat pandanganku sama sekali.

"Iya. Terjadi suatu Kekurangajaran dan akan kupastikan akan menyelesaikannya, Tuan Serenity. Anda tak perlu khawatir." Jawab papa.

Aku tak tahu bagaimana ekspresi papa. Aku tak berani melihat.

Leonard terkekeh. "Aku turut menyesal mendengarnya, Paman. Anda sangat kuat menghadapi semua ini. Beritanya menyebar dengan cepat sekali, bahkan burung Pipit juga membicarakan tentang hal ini tadi pagi. Sebenarnya apa yang terjadi, Yrina?" Tanya Leonard yang kali ini ia tujukan kepadaku.

Sialan! Dasar sialan! Aku akan membalasmu, Leonard. Seminggu setelah aku terbangun di dunia ini, mama mengajakku bertemu dengan semua keluarga penyihir di kediaman mereka. Mereka semua baik, tak ada yang janggal. Hal itu semakin menyadarkanku jika tak ada yang salah dan jahat dari penyihir-penyihir ini, hanya Yrina masalahnya. Kecuali Si Leonard yang dari awal memang menyebalkan. Tak seperti yang lain, yang mencoba menyembunyikan rasa benci mereka terhadap Yrina demi menghormati mama, si berengsek yang ini malah ikut bersikap tak sopan ke mama. Sialan! Jika dia membenciku, lampiaskan saja kepadaku, bukan mama atau yang lain!

Aku lalu sedikit meminum air di gelasku. "Hanya sedikit kesalahpahaman yang berubah menjadi Kekurangajaran, Leon. Aku terharu ternyata kau sangat mengkhawatirkanku." Kataku sambil tersenyum. Aku melongok untuk menatapnya.

Dia terlihat gusar. Rasakan! Kau menuai apa yang kau tabur.

Leonard diam sebentar lalu berkata, "Sebenarnya aku lebih mengkhawatirkan tentang Tuan Thatcher. Aku takut dia terkena skandal busuk karena hal ini."

Oh, Leonard sedang ingin berperang rupanya. Suasana ruang makan mendadak hening. Hanya suara alat makan yang berdenting setiap saat.

Aku melihat papa dan yang lain sedang menghela napas. Mama lalu menaruh alat makan di atas piringnya, menyeka bibir dengan sapu tangan.

"Bukankah stik ikan ini terasa begitu berempah, Yvette? Kau sangat pandai memilih menu." Kata Bibi Mirima.

Mama tertawa kecil dan berkata, "Ini berkat Mrs. Basset, Nona Vang. Dia yang merekomendasikan menu ini kepadaku."

"Skandal busuk apa yang kau maksud? Tak ada skandal yang terjadi semalam, Leon. Aku malah mulai berpikir jika temanmu si burung Pipit yang menyebarkannya."

Papa dan Galliard terpekik menahan tawa mereka. Sementara mama, menggenggam tanganku erat, mencoba menahanku.

"Ayo tanya Dimitry, kira-kira apakah ini merugikannya atau tidak." Kata Leonard.

"Tidak sama sekali, Tuan Serenity. Aku hanya melakukan apa yang harus ku lakukan." Kata Dimitry. Dia tak melihat ke arah kami sama sekali dan fokus memakan makanannya yang kini hampir habis.

"Sampaikan saja kepada burung Pipitmu jika aku titip salam, Leon." Kataku, mencemooh.

"Bagaimana rasanya, Yrina? Kau sekarang mengejar teman dekat mantan tunanganmu. Dan kini kau bertemu mereka berdua. Aku masih sangat ingat kau sangat tergila-gila pada Anthony. Sekarang kau mengalihkan pandanganmu. Hatimu cepat berubah, ya." Katanya sambil sedikit tertawa.

Dasar sialan! Aku mengumpat dalam hati. "Kau benar. Siapa tahu besok aku akan jatuh cinta padamu?" Kataku.

1
Retno Isma
🌹🌹🌹
Retno Isma
🌹🌹🌹🌹
Retno Isma
☕☕☕
Retno Isma
🌹🌹🌹🌹
Retno Isma
jangan Hiatus ya please... selesaikan sampe tamat.. 🌹🌹🌹🌹🌹
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
Venus Earthly Rose: siap kakak cantik 🥰
total 2 replies
Anonymous
lanjuddd semangat/Rose/
Venus Earthly Rose: makasih kakak ganteng 🫶🏻
total 1 replies
MiseryInducing
Seru banget, thor harus cepat update lagi dong!
Venus Earthly Rose: makasih kakak keren🫶🏻
total 1 replies
Celeste Banegas
Aku tidak bisa tidur sebelum membaca kelanjutannya, jadi cepat update ya thor! 😴
Venus Earthly Rose: makasih kakak imut 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!