Transmigrasi PUTRI ANTAGONIS
" Ca bangun! udah pagi nih, sarapan dulu.. " ucap seorang pria sembari menarik tangan adiknya yang masih memeluk guling kesayangannya.
" Mmm... Lima menit lagi. " ucap gadis itu bergumam.
" Gak bisa lah, ayo bangun! kalo gk bangun kakak siram pake air! " ancam pria itu yang membuat gadis itu langsung bangun dan mendelik.
" bangun, papa udah nunggu di bawah. " ucap laki laki itu tak memperdulikan tatapan tajam adiknya.
" huss dasar nyebelin. " ucap gadis cantik itu lalu masuk kekamar mandi.
beberapa saat kemudian dia sudah siap, dengan rambut silver merah muda nya yang ia gerai. dia pun turun ke bawah dengan pakaian kasual.
di bawah sudah ada empat pria yang sangat ia sayangi tengah duduk di meja makan.
" Selamat pagiiii Everyoneeeeee!!!! Tuan putri Ica Memasuki ruangannnnn.... " Teriak gadis itu di tangga sembari melangkah ke meja makan.
" salahkan masuk putri kodok.." ucap kakak ke 3 gadis itu, yang bernama Xavier. sembari tertawa ngakak setelahnya.
" hiraukan dia sayang..., ayo silahkan duduk tuan putri tersayang kuuuu... " ucap kakak pertama gadis itu yang bernama adam.
memang adam sangat memanjakan dan menyayangi adiknya Ica itu. lain lagi dengan Kelvin, ia terlihat dingin namun percaya lah dia paling bucin namun kebucinannya tidak di tampakan. dia lebih memilih mengawasi adiknya dari jauh.
sedangkan Xavier, dia adalah orang yang sering mengajak Ica berantem. namun ia juga sangat menyayangi adik nya itu.
" kak tau gak tadi Xavier mau siram aku, hissss nyebelin banget tu orang... " ucap Ica bersungut sungut memandang Xavier yang tersenyum mengejek. ingin sekali ia remas remas wajah kakak menyebalkannya itu.
" udah sayang, jangan di hiraukan... anggap aja dia kodok... " ucap adam mengelus kepala adiknya.
" heii... kau yang kodok... dasar kakak jahanam. " ucap Xavier kesal.
" sudah diam semua, ayo kita makan. " ucap ayah mereka menengahi. sedangkan kelvin sudah makan dari tadi.
selesai makan, mereka pun menjalani aktivitas mereka masing masing. Ayah ke ruangan lukis untuk melanjutkan lukisannya. Adam yang ke perusahaan, karena dia adalah CEO. Kelvin pergi kekampus sedangkan Ica dan Xavier berangkat sekolah, karena mereka masih SMA. Ica kelas 2 sedangkan Xavier kelas 3.
tibalah mereka di sebuah sekolah, yang bernama Internasional Varin School.
tiba di sana, terlihat beberapa orang mengalihkan perhatian mereka pada seorang wanita cantik rambut perak merah muda itu. siapa lagi jika bukan ica.
ica termasuk gadis yang sangat populer di sekolahnya. bahkan hampir semua siswa pernah mengatakan cinta padanya. kecuali kakaknya Xavier.
tiba di parkiran, ica pun langsung pamit pada kakaknya lalu masuk ke dalam kelasnya.
" Hai Everyone.... Ica yang cantik jelita datangggggg!! " teriak ica yang membuat sekelas hening.
lalu mereka pun kembali melanjutkan aktivitas mereka tanpa memperdulikan ica yang merungut kesal.
ica pun mendengus dan berjalan ke arah mejanya. di sana sudah ada dua temannya yang asik berbicara berdua tanpa memperdulikannya.
" Woii kok ica di cuekin sih? " tanya ica kesal.
mereka pun menatap ica malas. bagaimana tidak, mereka sudah biasa melihat kelakuan sahabatnya itu.
" Ca, lu dah buat tugas belom? " tanya riri mengabaikan tatapan kesal ica.
ica pun langsung mengubah ekspresi nya setelah tau jika ia belum buat tugas.
" Anjimmm,, gua belum buat... pinjem dong ran, lu kan pinter.. ya ya ya? " bujuk ica pada Rani yang langsung menatap malas ica.
" Enak aja.. ngapain lu semaleman belum buat tugas? " tanya Rani sinis.
" He he he gua tadi males maraton baca novel, makanya jadi gini deh. " ucapnya.
memang ica sangat suka membaca novel, ia bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk membaca novel saja. dan kadang ia pun lupa waktu jika sudah menyentuh yang namanya novel.
" Novel novel Novel.. itu mulu dah, heran gua. emang lu gak bosen apa baca novel terus? "
" ya enggak lah, novel itu bagian dari hidup gua! btw kasi gua nyontek dong, gua janji entar gua traktir deh.. "
" Gak gak gak, gua gak mau di traktir, tapi lu harus beliin gua Album BTS dan Tiket konser nya gimana? " ucap Rina menaik turunkan alisnya.
" Dih, ogah.. gua aja susah payah beli tiketnya, yaudah kalo lu gak mau kasi gua nyontek. gua bisa kok nyontek sama yang lain, bayyyy!! " ucap ica sebelum pergi dari sana ke bangku temanya yang lain untuk mencari contekan.
" Dih! ngambekan. " ucapanya lalu memainkan HP nya.
.
.
.
.
tak terasa waktu pulang sekolah tiba, Ica pun ke parkiran dan menunggu kakaknya di sana.
namun tiba tiba, hpnya berbunyi dan itu dari Xavier. ica pun segera mengangkat nya.
" halo kak, kakak dimana? ica udah di sini. "
" Maaf ca, kakak lagi rapat, kamu tunggu aja di sana, nanti kakak telfon kak adam buat jemput kamu.. "
" Gak usah, ica naik taksi aja, lagian kak adam juga pasti sibuk. "
" gak bisa lah, kamu pokonya tunggu di sana, entar kan kak adam dateng jemput kamu. kakak udah telfon kak adam tadi. dia dalam perjalanan ke sini. " ucap Xavier sepeti tak terbantah.
"iya deh, bawel.. "
" yaudah, putri kodok, kakak tutup dulu. bye. "
" bye putra kodok.. "
tut
ica pun menghela nafas, lalu karena bosan, ia pun berjalan ke pintu gerbang sekolah. ica duduk di salah satu bangku yang sudah di sediakan di sana.
saat asik memakan cilok yang tadi dia beli di depan sekolah. tiba tiba pandangan ica menangkap seorang anak kecil berumur 4 tahun di tengah jalan. tiba tiba sebuah truk melaju dengan cepat ke arah anak itu.
secara reflek dia berlari dan mendorong anak itu, anak itu berhasil selamat namun tidak dengan ica yang langsung terpental dengan keras lalu terbanting ke sebuah pohon besar.
darah merceceran ke mana mana, ica merasakan sakit yang teramat sangat di tubuhnya. samar samar dia melihat kedua kakaknya, Xavier dan Adam berlari menghampiri nya.
ica dapat merasakan jika tubuh kedua lelaki itu gemetar, bahkan ica pun melihat jika kedua kakaknya sudah di penuhi air mata.
dengan perlahan tangan ica terangkat, lalu menghapus air mata Adam lalu beralih pada Xavier. merasa sudah tidak kuat dengan sakit yang ia derita. ica pun tersenyum
" K-kak Xavi, K-kak ad-dam i-iica sa-yang ka-kakak. iii-ica juga sa-sayang sama kak Kelvin da-dan A-ayaah.. ma-maafin ii-ca ka-kalau ii-ca se-sering bandel.. gak nurut sama kak-kak maa-fin ica ya... ica Sa-sayang Kalian se-semua... " ucap gadis itu sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
sedangkan Adam hanya dapat menangis sembari memeluk tubuh adik kecil nya itu.
Xavier hanya menatap kosong di depannya, dengan air mata yang terus mengalir.
hari itu, mereka telah kehilangan sebuah permata berharga yang sangat mereka sayangi.. gadis yang mereka lindungi dengan segenap kekuatan telah pergi dari mereka...
ica.... telah pergi... tapi ini bukan akhir, karena yang pergi pasti akan kembali... kembali pada pemiliknya...
.
.
.
.
.
Bersambung...
Vote!
Komen!
like!
jangan lupa kasi hadiah....
bayyyyyy
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
pororo biru
baru mulai baca,
2024-10-26
1
sansan
ak meninggalkan jejak Thor... 🤗🤗🤗
2024-09-18
2
Shinta Dewiana
muda2han seru ini...
2024-08-30
1