NovelToon NovelToon
Kecanduan Ibu Tiri

Kecanduan Ibu Tiri

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Berondong / Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Annisha A

Bagaimana jadinya jika seorang lelaki muda, tampan yg sebelumnya tidak pernah memiliki rasa ketertarikan kepada para wanita yang ada di sekitarnya, justru tertarik pada seorang wanita yang akan menjadi ibu tirinya?

Ya, lelaki yang memiliki nama lengkap Antonio Robert itu memang lah tampan, ia tinggi dan tentunya ia juga kaya raya karena memiliki seorang ayah pemilik pabrik makanan olahan yang merknya sudah sangat terkenal. Banyak gadis-gadis di kampusnya tertarik padanya, namun sayang hingga semester akhir Nio berkuliah di kampusnya, tak pernah ada satu wanita pun yang membuatnya tertarik. Dan tak di sangka, ia justru langsung terpikat pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang di kenalkan oleh ayahnya sebagai calon ibu tirinya.

Rena, begitu lah namanya biasa disebut, wanita yang memiliki paras cantik menggoda, memiliki bibir yang terlihat begitu merekah, serta bentuk tubuh bak gitar spanyol hingga tak ada alasan bagi kaum adam untuk tidak menyukainya. Keramahan Rena pada Nio, nyatanya berhasil membuat Nio semakin tergila-gila padanya, bahkan ketika Rena resmi menjadi ibu tirinya, perasaan Nio tak kunjung pudar, justru semakin menjadi-jadi sejak mereka tingga bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annisha A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Udara sejuk, tapi terasa panas

Ada kabar bagus, bab 27 yang kemaren sempat di tolak system, sekarang udah lulus sensor guys. Adegan dimana Nio dan Rena pertama kali bisa makinglove:) cus dibaca ulang!!

"Bagaimana tidurmu semalam, apakah nyenyak?" Bisik Nio dengan lembut yang saat itu masih terus memeluk hangat tubuh Rena dari belakang.

Rena pun akhirnya mencuci tangannya karena telah selesai mencuci piring.

"Lumayan, bagaimana denganmu?"

"Aku?? Hmm aku tidak bisa tidur!" Jawab Nio pelan.

"Tidak bisa tidur?? Kenapa?" Kali ini Rena pun perlahan mulai menoleh ke arah Nio dengan dahi yang sedikit mengkerut.

Nio dengan pelan, mulai memutar tubuh mungil itu agar berbalik menghadapnya.

"Because, I miss you." Jawab Nio, suaranya terdengar begitu pelan, namun sangat dalam.

Bahkan sorot matanya saat itu juga nampak begitu lekat menatap Rena yang sontak kembali terpaku saat mendengar pengakuannya.

"Apa kamu tidak??" Tanya Nio lagi.

"Ak,, aku hmm,,," Rena pun semakin kikuk dan bertambah gugup saat di tatap begitu lekat oleh Nio dalam jarak yang dekat, serta pertanyaan itu, juga turut membuatnya semakin gugup.

"Apa yang kamu rasakan setelah kejadian semalam? Apa kamu tetap tidak merindukan aku?" Tanya Nio lagi, tatapannya kali itu seolah penuh harap.

"Ak,, aku,,, hmm aku tidak tau." Jawab Rena yang seolah ingin berlalu pergi saking gugupnya.

Namun Nio tentu saja tidak membiarkan hal itu terjadi, ia tetap menahan Rena, mengunci tubuhnya agar tetap berada di hadapannya.

"Jawab aku." Ucapnya lembut.

Rena pun mulai membalas menatap kedua matanya, saat itu sorot mata Nio benar-benar tidak menunjukkan kebohongan hingga hal itu berhasil membuat Rena menelan ludahnya sendiri.

"Ak,, akuu.. hmm anggap saja aku juga begitu." Jawab Rena akhirnya.

Mendengar hal itu, seketika membuat Nio mendengus pelan serta mulai kembali tersenyum.

"Jawabanmu benar-benar tidak sesuai harapanku, tapi itu sudah lumayan jika di bandingkan dengan jawabanmu kemarin." Ungkap Nio.

Rena pun akhirnya ikut tersenyum meski terlihat sangat tipis.

"Tapi kamu benar-benar sudah membuatku terperangkap oleh rasa rindu sekarang. Bukankah itu kejam?"

"Lalu aku harus bagaimana?"

"Tentu saja harus tanggung jawab!" Jawab Nio masih dengan suaranya yang pelan.

"Caranya??" Rena pun kembali mengernyitkan dahinya.

Nio kembali tersenyum lebar saat mendapat pertanyaan seperti itu, perlahan kedua tangannya mulai meraih pipi Rena yang saat itu nampak sedikit memerah karena gugup, lalu Mengusap-usapnya dengan lembut.

"Hanya ada satu cara." Jawab Nio setengah berbisik, yang kemudian langsung menyambar bibir Rena tanpa permisi.

Awalnya Rena syok serta panik, hatinya benar-benar tak tenang saat Nio melakukan hal itu di pagi hari, terlebih lagi jika melakukannya di dapur, area yang paling sering dilewati oleh orang-orang penghuni rumah. Yang ia bayangkan saat itu adalah, ia takut jika tiba-tiba bi Inah kembali masuk ke rumah karena ada sesuatu yang tertinggal atau semacamnya.

Namun di sisi lain, Rena juga tidak mampu untuk menolak pesona anak tirinya yang semakin kesini jadi semakin menarik bagi Rena.

Nio terus menyapu bibir Rena, memainkan bibir atas serta bibir bawahnya dengan sesuka hati. Membuat Rena tidak kuasa lagi menolak rasa nikmat itu, terlebih saat ini Rena memang sedang merasa kesepian akibat di tinggal pergi suaminya ke luar kota.

Tidak perlu waktu terlalu lama untuk membuat Pertahanan Rena runtuh kali ini, hanya dalam hitungan menit, Rena akhirnya mulai membalas ciuman Nio dengan penuh penghayatan. Rena pun mulai mengalungkan kedua tangannya ke leher Nio, membuat Nio lagi-lagi harus tersenyum senang karena hal itu.

Nio seketika langsung mengangkat tubuh Rena, lalu mendudukkan tubuh mungil itu tak jauh dari westafel. Kembali menciumnya dengan penuh perasaan, begitu pula dengan Rena yang juga tak mau kalah dalam membalas lumattaan bibir lelaki yang sangat berkharisma itu.

Lag-lagi hal itu tidak membuat keduanya merasa puas hati, Nio dengan gagahnya kembali menggendong tubuh Rena, kali ini ia ingin kembali membawa Rena masuk ke kamar tamu, yang dimana posisi kamar itu memang paling dekat dengan dapur.

"Ah tidak, aku tidak mau dikamar itu lagi." Ucap Rena dengan cepat.

"Kenapa?"

"Aku takut bi Inah tiba-tiba pulang dan mendengar suara kita."

Nio pun kembali tersenyum, lalu memilih untuk melanjutkan langkahnya menuju kamar mereka. Dalam keadaan menggendong Rena, Nio terus melangkah pelan menaiki anak tangga, lalu memasuki kamar yang paling dekat dengan tangga, yaitu kamar Rena.

Dengan sebelah tangannya, Nio langsung mengunci pintu, terus membawa Rena menuju ranjang dan langsung membaringkannya begitu saja. Tak buang waktu, Nio langsung membuka baju kaos yang ia kenakan saat itu, membuat tubuh atletis dengan perut kotak-kotak serta beberapa tatto yang yang menghiasi lengannya terlihat jelas, lalu dengan cepat menyusul Rena dan mulai menindihnya, tak ada basa-basi lagi, ia kembali menyambar bibir yang memiliki rasa seperti buah cerry itu.

Sama halnya dengan Nio, Rena pun sudah tak segan lagi menyambut tubuh atletis si anak tiri itu ke dalam dekapannya.

Rena benar-benar dimabuk asmara, ini pertama kalinya, pertama kali ia merasakan perasaan yang luar biasa menggebu. Nio benar-benar membuatnya hilang akal, namun juga membuatnya benar-benar mampu merasa melayang-layang menikmati surga dunia yang sebenarnya.

Dengan penuh penghayatan, Rena mulai menciumi pundak serta rahang Nio, membuat Nio semakin menggila dibuatnya. Nio memang pernah melakukannya dengan Sonia, Rena bukanlah kesan pertama baginya dalam melakukan hal itu. Namun, rasanya sangat jauh berbeda, saat melakukannya dengan Rena Nio benar-benar merasakan kenikmatan yang begitu dahsyat.

Rena, Rena, dan Rena, kini hanya sosok itu yang memenuhi isi kepala Nio. Rena benar-benar sudah menguasai diri, isi kepala dan juga hatinya.

Rena kembali menggeliat, saat Nio kini beralih menuju gundukan daging kembarnya yang masih kokoh berdiri. Nio nampaknya sangat senang dengan permainannya dan posisinya saat ini. Memainkan dua gundukan kembar itu secara bergantian, mencecapi dengan penuh nafsu area coklat kemerahan dengan lidahnya, hmm nampaknya hal itu sudah menjadi kesenangan yang baru bagi Nio.

Rena seolah tidak mau kalah, dia pun menolak tubuh kokoh Nio, dan mulai mendominasi tubuh atletis itu dengan cara duduk di atasnya. Nio pun sontak tersenyum atas perlakuan agresif Rena padanya, namun tidak bisa di pungkiri, ia pun sangat menyukai hal itu.

Kepala Rena mulai terdongak, merasakan betapa nikmat saat kepunyaan Nio kembali menerobos lubang surgawi miliknya. Dua insan yang dilanda asmara yang begitu menggebu, benar-benar tidak memikirkan apapun lagi, mereka hilang akal, hilang kendali, juga hilang rasa segan satu sama lain.

Di pagi hari yang masih terasa sejuk , kabut serta embun pagi bahkan belum sepenuhnya hilang, namun kedua insan yang tengah bergumul di atas ranjang, justru sudah berkeringat hasil dari permainan panas, di udara yang sejuk.

...Bersambung......

1
Kinantiee
Nnnti
Lintong
semoga tidak ada yg seperti ini di dunia nyata,,, kasihan si wanita
Nur Hayati
Buruk
AGUSTINUS BEDA
Kecewa
AGUSTINUS BEDA
Buruk
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
NIO DAN RENA🔥🔥🔥
Nggenk Topan
duh ikutan dah dig dug
Nggenk Topan
terlalu banyak bicara kau nio.. akan memudarkan nafsuku aaahhh
Nggenk Topan
sssshhhhhhh
Satrya Oy
Luar biasa
Fr s
love bgt sama karyamu thor
Adam Sahrain
Luar biasa
Aisyah Putri
aahhhh
Wahyu
lebih bagus nya lebih mendteil👍❤️
Wahyu
👍👍❤️
Wahyu
👍👍👍❤️
Wahyu
dilanjut kutunggu 18 + nya
arul.tuanaya
Membosankan KNPA itu harus terjadi di saat temanya lagi pada nongki di rmh kan aneh otak si ugly basrtad peran utamanya Udha kek ODGJ kerasukan kecubung
arul.tuanaya
Ahahah apasihh idioitt tiap bab hanya itu SJa si ugly basrtad terdiam terpaku memandangi AHAHAAH Udha Kya orng kena raibes aj linglung trus entr klo di tnya Lo KNPA di jwb eh itu in blalala
arul.tuanaya
Ahahah slh Lo jga soniaa seharusnya tau lah itu ugly ngga ada perasaan sama Lo jdi trauma kan Udha di Ksi apa yang di mau mlh ugly basrtad ngomongnya ngga ada perasaan hhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!