seorang gadis mungil yang di nikahi oleh pengusaha muda karena di jodohkan,namun sayangnya pernikahan mereka berdua tidak seperti di novel novel akan happy ending,mereka malah bercerai ketika suaminya malah memilih masalalu nya yang dirinya tunggu selama 3 tahun itu, bodohnya pria itu malah menikahi masalalunya di depan istri mungilnya yang tidak tahu apapun.
namun siapa sangka perceraian itu malah membuat pria itu menyesal karena tidak lagi melihat gadis manja,gadis yang selalu melibatkan dirinya di setiap apapun gadis itu lalui, hingga akhirnya pria itu harus merelakan mantan istrinya menikah dengan sepupu jauhnya dari Australia, sialnya lagi dirinya harus melihat kemesraan,kemanjaan mantan istrinya setiap hari tapi bukan untuknya lagi melainkan untuk pria lain.karena ajakan ibunya untuk mantan istrinya itu tinggal di rumahnya bersama kedua orangtuanya.
penasaran kelanjutanya?mampir yukk😻🤏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rereens, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
istri mungil yang tersakiti
Setelah perjalanan jauh akhirnya Aqila pun sampai ke rumahnya,gadis itu langsung turun dengan menenteng belanjaannya.
"lo perlu bantuan gue?"tanya vanno
"gak perlu kak,aku bisa sendiri"tolak Aqila
"astaghfirullah dek,kamu kenapa menghampur-hampurkan uang untuk membeli barang-barang ini"ucap mang Asep sontak terkejut melihat belajaan yang di bawa istri dan anaknya itu
"aku gak beli mas,"bantah marni
"astaghfirullah istighfar dekk, kenapa kamuu mencurii.mas masih bisa biayain kamuu!"ucap mang asep semakin terkejut dia pikir istrinya itu maling
Vanno dan Aqila tertawa kecil melihat keterkejutan dari suami Marni.
Plakkk
"kalo ngomong di jagaaa!"ucap marni langsung memanyunkan bibirnya dengan menatap tajam ke arah suaminya
"aku yang belanjain mereka mang"ujar Aqila
"aduhhh maaf nona, istri saya merepotkan anda"ucap mang Asep merasa tidak enak pada Aqila
"gapapa mang,sesekali.di sana juga aku beliin sarung sama koko buat mang asep"ujar Aqila
"masyaAllahh nona, terimakasih semoga Allah membalas kebaikan nona"ujar mang asep
"lohh?dia sholeh ternyata,gue pikir tampilan badan gede kaya gini galak"bisik vanno namun masih terdengar oleh Marni dan mang Asepnya sendiri
plakkkk
Aqila langsung memukul lengan vanno karena telah berbicara lancang,"kalo ngomong di filter duluu kakk!"ucap Aqila sekarang malah dirinya yang merasa tidak enak pada mang Asep dan juga marni
Awshhhhhh
"sakit gilaaa!"ucap vanno dengan memegang lengannya yang lumayan sakit
"hahahaha...gapapa nona, sudah biasa saya di anggap galak oleh orang-orang.bahkan karena badan saya gede gini saya pernah di salami preman pasar,padahl saya yang takut sama mereka"ucap mang asep malah tertawa kecil tidak tersinggung sama sekali
"wahhhh,ada untungnya juga ya badan mang asep ini"ucap Aqila sontak mereka yang berada disana tertawa terutama penjaga lainnya yang mendengar ucapan majikannya itu
"sudah nona,mari saya bantu bawa barangnya"ucap mang Asep hendak mengambil barang gadis itu namun anaknya melarang
"jangannn!!ayah ambil balang punya aca aja"jerit rasya
"aca gaboleh gitu,ayah bawain barang tante dulu yaa"ucap marni
"ndakk mauuu,aca mau di bawain ayahh!"bantah aca
"gapapa mang,anterin punya aca dulu aja.barang aku bisa di bawa kak vanno"ucap Aqila,lagi dan lagi vanno melongo.dirinya sudah seperti asisten gadis itu saja
"maafkan saya nona,nanti anda bisa potong gaji saya"ucap mang asep
Stttttt
"hal sepele gitu aja pake potong gaji segala, udah ahh ayoo aca kita masuk"ucap Aqila langsung menarik tangan rasya masuk ke dalam
"semoga rejekinya nona tidak pernah putus"
"aamiin"ucap vanno dan marni
"kalo begitu saya permisi dulu"
"iyaa tuan"
"ini kemanain?"tanya vanno ketika sudah sampai di dalam
"simpen disini aja dulu kak"ucap Aqila sambil menunjuk meja yang ada di dekatnya
Namun ketika vanno sudah duduk tiba-tiba dering ponsel Aqila berbunyi,gadis itu langsung mengambil ponselnya lalu mengangkat teleponnya itu.
"hallo maa"
"Aqila nanti malam ke rumah yaa,nanti momy suruh vanno jemput kamu"
"tapi momy"
"momy mohon kamu jangan nolak,demi momy sayang"
Aqila tampak berpikir sejenak,lalu menatap vanno sebentar.
"ada apa?"tanya vanno karna melihat Aqila tampaknya sedang kebingungan
"momy ngajak aku buat ke rumahnya makan malam,"ucap Aqila
"terus?"
"aku harus gimana?aku gamau ketemu sama kak rey, apalagi kak aurel"ujar Aqila dengan nada sedih
"kalo lo gak dateng, tanpa sadar lo udah buat mereka seneng karna mereka pikir lo gabisa lupain kak Rey"
"hati lo emang gabisa bohong,tapi di depan mereka lo harus jadi Aqila yang tak mudah di tindas"
Aqila menganggukkan kepalanya setuju dengan ucapan rey, Aqila langsung menarik nafasnya dalam-dalam dan mengangkat kembali ponselnya ke depan telinganya
"Halloo"
"Hallo"
Sabrina terus saja memanggil manggil Aqila, ketika hendak mematikan teleponnya.Aqila kembali bersuara
"maaf momy,tadi Aqila mikir dulu"
"ohh yaudh kalo gitu gimana keputusannya sayang??'"
"kalo gitu aku kesana setelah magrib yaa,"
"momy mau telpon dulu vanno,"
"jangan momy!"
"loh kenapa?"
"s-sebenarnya kak vanno ada disini,lagi di duduk di samping aku"
"hahhh?coba momy pengen denger suaranyaa."
Aqila langsung memberikan ponselnya pada vanno agar sabrina bisa mendengar suara pria itu
"Hallo tante,"
"kamu tante cariin malah nyangkut di rumah jandaa!!mentang mentang Aqila janda ting ting"ujar sabrina dari sebrang sana dengan tawa kecilnya
"janda ting ting? maksudnya."
"halah kamu pura-pura gak tahu, sudahlah kamu tungguin Aqila dulu jangan dulu pulang kalo gak bareng anak tantee"
"hmmm"
Vanno memberikan kembali ponsel Aqila, dengan wajah kebingungan karna memikirkan ucapan tantenya itu.
"kalo gitu Aku tutup telponnya ya momy,"
"iyaa sayang,sampai jumpa nanti yaa"
Vanno langsung menatap Aqila setelah gadis itu mematikan teleponnya.
"ada apa?"tanya Aqila
"janda ting ting itu apa?"tanya vanno begitu polos, padahal dirinya tinggal di Amerika dengan pergaulan yang bebas.namun hanya ini saja dirinya tau, mahluk lah di antara temannya vanno yang paling waras
Uhukkk uhukkk
Aqila langsung tersedak air liurnya sendiri, dirinya tak menyangka vanno akan mengatakan hal seperti itu
"kenapal lo?"tanya vanno
"ahh engga,kamu lagian nanya nya begituann ihh.gak sopan tau"
"apa si gue gak ngerti, tiba-tiba gak sopan."ucap vanno dengan menggaruk kepalanya tak gatal
"udahlah kita makan dulu yaa, kita berangkat setelah magrib"ucap Aqila
"anehh!"gumamnya
"yaudah terserah deh,"ujar vanno
akhirnya mereka berangkat setelah magrib, sekarang Aqila serta vanno sedang di perjalanan menuju mansion rey.di sepanjang perjalanan Aqila tampaknya sangat gelisah,entah apa yang ada di pikiran gadis itu.
"lo kenapa?kayanya gelisah banget,"tanya vanno dengan tatapan mata masih fokus ke jalanan
"aku gatau,rasanya takut banget pergi kesana"
"banyak trauma yang aku simpan disana"ucapnya dengan nada semakin gelisah
"disana banyak sekali kenangan aku sama kak rey, walaupun disana banyaknya sakit tapi dia juga kadang perhatian kok sama aku."
"perhatian sana sini gue juga bisa."ujar vanno dengan senyuman meremehkan sepupunya itu
Aqila terdiam,"iya Juga sii,tapi aku gabisa lupain kebaikan dia loh"
"pantes gamon, ingetin kebaikannya yang cuma secuil ternyata"ucap vanno dengan tawa kecilnya
"kamu kok malah ledek akuu siii!"ujar Aqila dengan memanyunkan bibirnya
"ayo turun kita udah sampe, gausah cemberut gitu.gue cuma bercanda"ucap vanno langsung turun dari mobilnya langsung menghampiri pintu sebelahnya membukakan untuk gadis itu
"makasih!"ujarnya dengan wajah ketus
"kalo gak ikhlas gausah bilang."sindir vanno
"baru aja selesai cerai udah deketin sepupunya aja"ujar seseorang yang daritadi memerhatikan interaksi mereka
hayoo siapa yang bilang gitu?
lancang banget gak sihh🤭
Terimakasih yang sudah mampir teman-teman🥰💕
Semoga kalian suka terus sama cerita akuu😻❤️🩹
dan yang paling penting doain cerita aku biar gak ngebosenin😭🙏🏻
sy sukkkaaa bangetttt 💞💞💞