Dea sudah menjadi sekretaris dan simpanan Arden Harwell selama 2 tahun. Disaat Arden akan menikah dengan wanita pilihan keluarga nya Dea memutuskan untuk menyudahi hubungan mereka.
Membuatnya dan Arden menjadi mantan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim.nana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 - Pertengkaran
Tidak lama setelah Arden pergi, Silvana juga meninggalkan rumah. Pagi menjelang siang itu dia mendatangi keluarga Lin.
Hari itu juga dia akan menggagalkan perjodohan antar keluarga mereka.
Saat itu Mona tidak berada di rumah, jadi Silvana hanya bertemu dengan ibu nya Mona, yang juga adalah sahabat Dia, Layla.
"Silvana, ada perlu apa datang kemari? Aku sampai terkejut, biasanya kamu menelpon ku lebih dulu," sapa Layla, dia memeluk lengan Silvana dan membawa sang sahabat untuk masuk hingga sampai di ruang tengah.
"Aku terpaksa buru-buru datang kemari, karena ada yang ingin dibicarakan."
"Tentang apa?"
"Tentang perjodohan anak kita."
"Kenapa dengan mereka?"
Silvana tidak langsung menjawab, kini mereka berdua sudah sama-sama duduk. Meski Silvana akan menggagalkan perjodohan ini, namun dia tidak ingin hubungannya dengan Layla jadi buruk. Bagaimanapun mereka sudah lama saling mengenal.
Dan tentang alasan kenapa Silvana ingin menggagalkan perjodohan ini pun dia simpan sendiri, dia akan menggunakan alasan yang lain.
"Aku ingin membatalkan perjodohan anak-anak kita Layla."
"Kenapa?" tanya Layla cepat, gagal menjadi bagian dari keluarga Harwell tentu membuatnya kecewa.
"Aku tidak bisa membujuk Arden, dia akan tetap menikahi wanita pilihannya."
"Wanita simpanannya itu."
Silvana hanya mengangguk lemah.
"Astaga Silvana, bikin malu keluargamu saja. Wanita itu asal usulnya tidak jelas." geram Layla, tapi mendengar itu Silvana pun jadi ikut geram juga.
Dea memang asal usulnya tidak jelas, tapi Mona masa lalunya lebih tidak jelas lagi. Menjual tubuhnya entah dengan siapa.
"Arden sedang dibodoh-bodohi oleh Wanita itu Sil, harusnya kamu bisa lebih tegas!" Suara Layla makin tinggi, jujur saja dia tidak bisa menerima pembatalan perjodohan ini.
Karena sebelumnya dia sesumbar pada teman-temannya yang lain, tentang keluarga Lin dan keluarga Harwell yang akan menjadi besan.
Dan Silvana yang mendengar anaknya dijelek-jelekan oleh Layla pun tidak terima. Dengan segera dia mengambil pena perekam milik Arden di dalam tasnya dan memperdengarkan pada Layla.
Mendengar suara anaknya disana, Layla langusng mendelik. Tenggorokkannya tercekat sampai dia tidak bisa berkata apa-apa. Hanya malu yang kini dia rasa.
"Sebenarnya ini alasan ku ingin membatalkan perjodohan ini! aku ingin menyimpannya sendiri tapi kamu malah menjelek-jelekkan Arden!" kesal Silvana, kini wajahnya nampak marah,Tidak ada ramah-ramahnya seperti tadi.
"Bukan anakku yang bodoh, tapi anakmu itu yang jauh lebih bodoh!"
"Diamlah! jangan menilai anakku sembarangan."
"Kamu yang jangan menilai anakku sembarangan. Ternyata Dea lebih baik daripada Mona!"
"Pergi kamu dari rumahku!"
"Tentu saja aku akan pergi, aku juga tidak sudi berlama-lama disini!"
Silvana langsung berdiri dan peegi dari sana, niat awalnya dia ingin pertemuan ini berjalan dengan baik. Namun siapa sangka malah jadi pertengkaran seperti ini.
Tapi Silvana paling tidak terima jika anaknya dihina oleh orang lain.
"Sial, gara-gara wanita simpanan itu aku jadi seperti ini!"geram Silvana.
Dia segera masuk ke dalam mobilnya dan menutup pintu mobil dengan keras.
"Jalan!" titah Silvana pada sang supir.
Dan mobil itu segera melaju meninggalkan kediaman keluarga Lin.
Di dalam mobil itu Silvana terus menggerutu, semua kekesalan yang dia rasa adalah salah Dea.
Silvana pulang dan menunggu kedua anaknya datang. Sebelum Dea mengunjungi rumahnya malam ini, Silvana harus lebih dulu bersepakat dengan kedua anak gadisnya.