NovelToon NovelToon
Diceraikan Suami Dicintai Kekasih Misterius

Diceraikan Suami Dicintai Kekasih Misterius

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Wanita Karir / Romansa / Menyembunyikan Identitas / Saling selingkuh
Popularitas:141.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Suaminya berkhianat dan selalu mengabaikan nya, Calista malah tak sengaja bermalam dengan seorang Office Boy hotel tempat dia dijebak.

"Kamu masih perjaka?" tanya Calista pada lelaki tampan yang tidur dengan nya.

"Ya, Nona."

"Baiklah, aku akan bertanggung jawab! Kita akan jadi kekasih!" tutur Calista dengan serius, dia adalah orang yang selalu bertanggung jawab pada hal yang telah ia lakukan.

"Tapi saya hanya seorang Office Boy miskin."

"Aku nggak perduli latar belakang mu, aku hanya harus bertanggung jawab telah mengambil keperjakaan mu! Aku orang yang berpikiran sangat kuno, dimana keperawanaan atau keperjakaan sangat penting!"

Siapa sangka, ternyata lelaki itu bukan lah seorang OB biasa... akan tetapi seorang Bos besar misterius yang menyembunyikan identitas aslinya dari Calista dan pria itu mencintai Calista dengan ugal-ugalan!

Bagaimana rasanya dikhianati dan diabaikan suami lalu diceraikan, namun malah dicintai secara ugal-ugalan oleh kekasih misterius?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 35.

Mobil sampai di pekarangan rumah, Calista masih tertidur dalam pelukan Ravindra. Pria itu tak ingin membangunkan wanitanya. Jadi dengan gerakan pelan dan hati-hati, ia memangku tubuh Calista lalu keluar dari dalam mobil.

Sekali lagi, Putri memotret foto-foto mereka diam-diam. Dia tersenyum sinis, karena mendapatkan foto yang akan ia sebarkan dan memfitnah Calista. Padahal tanpa dia sadar, rekaman Cctv merekam tindakan nya dan Bram sudah mengetahuinya. Sang asisten dari Ravindra itu, hanya sedang menunggu timing yang pas untuk menghukum gadis itu.

Bodyguard membuka pintu rumah, Ravindra berjalan masuk ke dalam lift yang jarang dipakai untuk naik ke lantai atas. Di lantai atas adalah lantai pribadi, sementara di lantai bawah banyak kamar namun untuk umum jika Calista menerima tamu.

Saat baru saja sampai di dalam kamar, Calista malah terbangun. Dia merasa nyaman berada dalam gendongan di pelukan Ravindra, tak sadar ia mendessah pelan.

"Kamu terbangun, maaf." Ravindra menundukkan kepalanya lalu mengecup kening wanita itu dengan begitu lembut.

"Hhhhhh...." Calista kembali mendessah.

"Kamu sedang memancingku, kenapa mendessah?" goda pria itu dengan tersenyum nakal.

Bugh!

Calista memukul pelan da da lelaki itu, "Nikah dulu! Kawin mulu!"

Ravindra tergelak, dia benar-benar tak percaya dengan ucapan Calista. "Siapa takut! Besok... ayo nikah!"

Keduanya saling melempar senyum dan akhirnya tertawa bersama, Ravindra sangat senang karena Calista masih lah Calista seberat apapun masalahnya wanita itu tetap ceria.

"Mau sampai kamu gendong aku! Turunin!" suara Calista terdengar manja.

"Pulang dari luar itu harus mandi, apalagi aroma tubuhmu bau orang-orang yang menghujatmu! Aku nggak suka aromanya, jadi harus aku bersihkan... sampai wangi aroma tubuhmu kembali!" Ravindra berjalan ke arah kamar mandi dan yang harusnya terjadi diantara keduanya dengan gai rah mereka, maka terjadilah.

Setelah keduanya bergelut sebentar di kamar mandi, mereka lalu melanjutkan dengan mandi bersama. Saling menyabuni, saling menggosook kulit diselingi ciuman-ciuman ringan.

"Setiap kita selesai melakukannya, tubuhku lemas. Apa aku kurang olahraga?"

"Aku akan temani kamu di gym, kita harus punya jadwal tetap untuk olahraga. Senikmat-nikmatnya hidup, jika kita kurang olahraga lalu sakit... apa gunanya."

"Baiklah, kalau gym nya sama kamu kayaknya aku bakal semangat daripada sama Mutia. Abisnya pasti betah, liat roti sobek mu ini..." tangan Calista yang berbusa sabun bergerak perlahan dan menggoda ke arah perut telanjaang Ravindra yang berkotak enam.

"Mau lagi?" suara Ravindra sudah serak dan terdengar berat, sekecil apapun gerakan Calista gai rah nya mudah sekali terpancing.

"Dasar hyperrrr! Kamu nggak pernah puas hanya satu kali! Aku__ahhh!"

Suara Calista tenggelam dalam ciuman menuntut Ravindra, akhirnya keduanya kembali bercinta dengan posisi tu buh Calista membelakangi Ravindra.

Selesai mandi dan bercinta, Ravindra membungkus tubuh Calista dengan handuk seperti dirinya. Dia memangku wanitanya lalu mendudukkan di kursi meja rias, pria itu mengambil hairdryer dan mulai mengeringkan rambut basah Calista dengan alat itu setelah terlebih dahulu dikeringkan dengan handuk kecil.

Sehelai demi sehelai, Ravindra begitu telaten mengeringkan rambut Calista. Awalnya dia terlihat kaku karena tidak terbiasa, namun setelah beberapa menit akhirnya Ravindra mulai lihai melakukannya.

"Apa yang aku lakukan di kehidupan sebelumnya, sampai aku dicintai ugal-ugalan olehmu seperti ini?" Calista menatap wajah Ravindra dari pantulan cermin di meja rias, Ravindra pun menghentikan gerakan mengeringkan rambut wanita itu dan balik menatap wanita itu dari cermin lalu tersenyum.

"Kau pasti lupa padaku, apa karena ingatan mu tentangku tak berharga? Padahal selama ini... dalam ingatan ku dan hatiku selalu ada kamu disana. Beberapa tahun lalu, aku pernah datang ke kampung mu lagi untuk mencarimu... tapi kata nenek kamu sudah lama pindah ke kota. Tak lama setelahnya, nenek meninggal dan aku nggak pernah datang lagi ke desa."

Wajah Calista tiba-tiba saja berubah, dia seperti baru teringat sesuatu. "Tunggu! Indra...? Indra yang sering main sama aku dulu, yang tinggal sama neneknya? Itu... itu kamu!?"

Senyuman Ravindra semakin lebar, dia membungkukkan tubuh tingginya lalu mendekap tubuh Calista dari belakang. "Dasar pelupa! Iya, ini aku! Indra yang kamu tolong saat akan terseret arus sungai, kamu sudah ingat?"

"Argghhhhhttt!!!" Calista menjerit tanpa bisa ditahan, dia melepaskan dekapan Ravindra lalu bangun dari duduknya dan membalikan tubuh. Ia menatap lelaki itu dengan pandangan tak percaya. "Ini benar-benar kamu, Indra? Cinta pertamaku?"

Wajah Ravindra seketika berbinar, dia kira hanya dia yang menganggap Calista cinta pertamanya ternyata wanita itu juga. "Kamu juga cinta pertamaku..."

"Kamu sudah sebesar ini, sekarang kamu sudah sering melindungiku..." mata Calista berkaca-kaca terharu, anak laki-laki yang dulu sangat penakut sekarang sudah lebih kuat darinya.

"Kamu percaya hukum tabur tuai, kebaikan yang kamu tabur di masa lalu... kamu sedang menuai balasannya sekarang. Dulu kamu sering melindungiku di desa, sekarang aku yang akan selalu melindungimu." Ravindra menyelipkan rambut di wajah Calista ke belakang telinga wanita itu, tatapan pria itu penuh cinta.

"Kamu sudah hebat, Indra! Kamu bukan anak cowok penakut lagi seperti dulu... syukurlah!"

"Semuanya berkat kamu, setiap ucapan penyemangat mu padaku dulu selalu aku ingat dan aku terapkan saat aku sedang ketakutan. Kini... aku tumbuh menjadi pria kuat, bukan?"

Calista menganggukkan kepalanya dengan bangga, dia memeluk pria itu dan menangis dalam dekapannya.

Setelah puas bermesraan dan bernostalgia, keduanya makan malam dengan romantis setelah Bram diperintah menyiapkannya karena di pesta tadi keduanya bahkan belum minum satu gelas pun.

Keduanya duduk di taman dengan meja dan kursi taman disulap menjadi tempat candle light dinner. Dengan hidangan favorit serta pencahayaan redup dengan lilin dan juga musik lembut yang mengalun semakin memberi suasana romantis.

"Kamu suka?" Ravindra menarik tangan Calista yang berada di atas meja, mengecup punggung tangan wanita itu.

Keduanya memakai pakaian rumah tapi pakaian yang sedikit formal meski tak seformal seperti pergi ke acara pesta.

"Sangat suka, makasih."

"Kenapa kau memperlakukan ku seperti kau bicara pada Ravindra, kau terlalu formal dan aku nggak suka! Bersikap dan bicaralah yang santai padaku seperti kau masih menganggapku Indra. Perbedaan yang sangat besar...! Ck!"

Calista terkekeh, "Kau merajuk, mirip saat seperti menjadi Indra. Apa sebagai Ravindra, kau juga seterbuka dan seceria ini pada orang lain yang berhubungan dengan mu. Misalnya, cewek di pesta tadi yang memelukmu itu?"

"Uhuk!" Ravindra tersedak ludahnya sendiri, dia baru ingat belum menjelaskan tentang Indira.

"Namanya Indria, dulunya anak teman ibuku saat Mama masih hidup. Kami dijodoh-jodohkan sejak kecil tapi untungnya setelah Mama ku meninggal... perjodohan itu pun putus. Tapi belakangan ini, dia memang selalu mencariku tapi aku berhasil menghindar. Aku nggak tau, tadi dia akan berada di pesta."

"Bahkan nama kalian mirip, Indra dan Indira... Huh!" Calista melempar sendok ke atas piring, dia jadi kesal sendiri. Padahal dia yang membahas wanita lain, tapi dia sendiri yang menyesal telah bertanya.

Yah, itu lah wanita... selalu cari penyakit sendiri!

Ravindra langsung berdiri dari duduknya di seberang meja, dia lalu menjatuhkan satu lututnya di lantai dan bersujud di hadapan Calista.

"Kamu belum percaya cintaku padamu?" Ravindra menggenggam tangan Calista.

"Aku hanya sedang merasa cemburu, tentu saja aku percaya padamu." Calista menghela nafas pelan.

Ravindra mengeluarkan sesuatu dari kantong jas nya, dia mengeluarkan kotak beludru berwarna merah. Pria itu membuka penutup kotak dan di dalamnya berisi cincin couple yang ada inisial nama mereka berdua.

"Calista Aster Kevia, maukah kamu menjadi istriku. Ibu dari anak-anakku dan pendamping hidupku untuk selamanya sampai maut memisahkan kita?"

Wajah Calista tercengang, dia tak menduga akan ada sesi lamaran di candle light dinner dadakan malam itu.

Apa dia harus menerimanya?

____

Part romantis dulu ya, nggak ada part yang bikin darting 😅🫶🤭

Kalau ada yang lagi puasa, bacanya sambil tutup mata aja ya😭🙈

1
F.T Zira
lahhh/Scare/
F.T Zira
pura pura gak punya ponsel aja ..ntar di beliin/Facepalm/
F.T Zira
udah ketemu.. malah udah ehem juga.. ehh🤭🤭✌️✌️
bener gak sih dia yg anuu sama Cal?/Awkward/
F.T Zira
nah lho..kemakan omongan sendiri gak tuh/Facepalm/
F.T Zira
ya ampun.. di awal aku di buat ngakak/Facepalm//Facepalm/
🌸 Airyein 🌸
Wahh tamat aja. Makasih thor alhamdulillah happy ending. Suka bgt sama alurnya yg sat set terutama sama karakter ayang Ravi. Mohon maaf lahir batin juga thor 🙏🏻💕
🌸 Airyein 🌸
Beam apa entar ngga shick shack shock bangun2 dah jadi bapak ☺️
🌸 Airyein 🌸
Menyala ayangnya beta !!
🌸 Airyein 🌸
Woii udh abang2 aja avv 😋
🌸 Airyein 🌸
Jgn2 anak incest sama pamannya sendiri kak 😭
🌸 Airyein 🌸
Yg jelas anak haram. Tau anak haram gakk?? Yaitu kauuu
🌸 Airyein 🌸
Dasar LC shibbaal. Jiwa jalangnya kuat bgt
🌸 Airyein 🌸
Maksih bara udh mewakilkan uneg2 ku
🌸 Airyein 🌸
Akan abang coba ya dek ☺️
🌸 Airyein 🌸
Bran kamu macam kanebo kering 😭
🌸 Airyein 🌸
Pepet aja dia mut
🌸 Airyein 🌸
Bram mending km ama neng Mutia
🌸 Airyein 🌸
Alhamdulillah
🌸 Airyein 🌸
Ishh gedek bgt ama si putri nih. Benalu sekali hidupnya
🌸 Airyein 🌸
Aku jadi inget bang napi kalau pakai topeng. Yg suka bilang WASPADALAH!!! WASPADALAH!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!