NovelToon NovelToon
Sistem Pesugihan Modern

Sistem Pesugihan Modern

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Sistem / Anak Yatim Piatu / Anak Lelaki/Pria Miskin / Robot AI
Popularitas:34.4k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Namanya Tegar, pemuda dengan pembawaan ceria tapi hatinya penuh dengan dendam.

Di depan kedua matanya, Tegar kecil harus menyaksikan kedua orang tua meregang nyawa dan kakaknya digilir di rumahnya sendiri, oleh sekelompok orang.

Yang lebih menyakitkan, para penegak hukum justru tunduk pada orang-orang tersebut, membuat dendam itu semakin dalam dan melebar.

Beruntung, Tegar mendapat keajaiban. Sebuah sistem dengan misi layaknya pesugihan, Tegar menemukan jalan yang bisa dia gunakan untuk melampiaskan dendamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membully Tukang Bully

Untuk saat ini Tegar hanya bisa menggelengkan kepalanya, kala menyaksikan peristiwa yang terjadi, di tempat sepi, tidak jauh dari keberadaannya.

Tegar ingin segera turun tangan, namun dia mencoba menahan diri, karena anak muda itu sedang menugaskan sosok tak kasat mata, untuk merekam kejadian tersebut.

"Sudah, Tuan." Setelah menunggu sekitar lima menit, sosok yang diberi tugas oleh Tegar, akhirnya memberi tanda kalau tugasnya telah selesai.

"Sudah?" tanya Tegar. "Baguslah. Sekarang, tinggal aku yang bergerak." Anak itu segera turun dari motornya lalu melangkah santai diiringi seringai jahat pada bibirnya.

Sementara itu, tidak jauh dari tempat keberadaan Tegar, seorang anak muda berseragam sekolah, sedang merintih, menahan sakit akibat perundungan yang dia terima, oleh tiga siswa lain, dari sekolah yang sama

"Kamu pikir, kamu sudah aman, hah?" bentak seorang anak lain kepada anak itu. "Jangan mimpi! Selama aku masih hidup, kamu tuh tidak akan pernah merasa aman meski kamu lapor polisi sekalipun, paham, hah!"

Dak!

Anak muda yang merupakan putra dari pemilik Kobam Grup, melayangkan tendangan begitu keras, pada perut seorang siswa yang terpojok tak berdaya.

"Aaaaa.. ampun, Vino, ampun," siswa itu merintih dan berkali-kali memohon ampun penuh ketakutan.

"Hahaha... ampun? Emang kamu siapa minta ampun sama aku? Bahkan kamu tuh nggak layan minta ampun pun, paham!" ujar anak muda yang akrab dipanggil Vino.

"Dah lah, Vin, cukup untuk hari ini," ujar rekan Vino. "Lain kali kalau dia kurang ajar, kita sikat lagi aja."

Vino menyeringai. "Baiklah. Lagian aku sudah lapar," balasnya. Lalu dia menatap siswa yang kesakitan. "Lain kali, jika kamu ketahuan melapor lagi, aku akan buat kamu merasakan hukuman yang lebih dari ini, mengerti!"

Siswa itu mengangguk lemah.

Vino dan dua rekannya terbahak sangat puas dan mereka bersiap untuk pergi dari tempat itu.

Namun, di saat ketiga anak itu berbalik badan, mata mereka dikejutkan dengan sosok anak muda yang mereka kenali wajahnya, sudah berdiri menghadang mereka. Ketiganya pun langsung berhenti dengan ekspresi wajah yang sama.

"Kau!" Vino sangat terkejut. Begitu juga dengan kedua rekannya.

"Kenapa? Kaget, aku ada di sini?" Dengan santainya Tegar menyenderkan tubuhnya pada tembok. "Ternyata kalian masih pengecut juga ya? Kenapa kalian tidak memakai daster aja sih?"

"Apa maksud kamu, hah!" bentak Vino tak terima dihina seperti itu.

"Kalian lebih baik memakai daster! Paham!" balas Tegar penuh penekanan.

"Kurang ajar! Kamu berani menghinaku!"

"Berani dong," Tegar menunjukan sikap yang sangat menyebalkan bagi lawannya. "Emangnya kamu, beraninya ngadu sama orang tua kamu?" Hahaha,

"Kurang ajar! Kalian, hajar anak itu!" titah Vino pada dua rekannya. Namun beberapa detik kemudian Vino dibuat heran kala menyaksikan sikap kedua temannya. "Kenapa kalian diam! Hajar anak itu, cepat!"

"Aduh, Vin, nanti kita kalah lagi, bagaimana?"

"Apa!" Seketika Vino terperangah mendengar jawaban temannya. "Kalian berani melawan perintahku!"

"Udah pengecut, sok berkuasa lagi," Tegar kembali melontarkan ejekan, membuat amarah Vino semakin naik ke ubun-ubun.

"Dasar sialan!!" Dengan sangat terpaksa, Vino memilih melakukan penyerangan demi menjaga harga dirinya sebagai laki-laki.

Tegar menyambutnya dengan bahagia hingga pertarunganpun tak dapat dihindari. Sampai beberapa menit waktu berjalan, hasil pertarunganpun sudah dapat dilihat dengan mata terbuka.

"Aaaa..." suara Vino melengking keras bersamaan dengan tubuh terpental akibat tendangan memutar Tegar yang mengenai pipi kanannya.

"Bagaimana? Masih mau melawan?" Ejekan Tegar, hanya bisa ditanggapi Vino dengan suara geraman penuh kemarahan.

"Vino, kamu tidak apa-apa?" Kedua teman Vino mendekat untuk menolongnya.

"Minggir kalian! Pengkhianat!" bentak Vino.

"Cih!" Tegar tersenyum penuh ejekan. "Sekarang, kalian, maju ini!" tantang Tegar pada dua teman Vino.

Kedua teman Vino saling tatap sejenak, lalu mereka justru melakukan sesuatu yang membuat harga diri Vino semakin jatuh.

"Ampun, Bang, ampun. Kami ngaku salah." Keduanya langsung berlutut.

"Iya, Bang, tolong, ampuni kami dan biarkan kami pergi."

"Mengampuni kalian?" Ejek Tegar, agak terkejut mendengarnya. "Apa kalian tadi juga mengampuni anak itu?"

Kedua teman Vino sontak terperanjat. Wajah mereka bahkan memucat karena terlalu takut akan dibuat babak belur seperti Vino.

"Aku bisa saja mengampuni kalian dan membiarkan kalian pergi dari sini," ujar Tegar. "Tapi ada syaratnya "

"Syarat?" lagi-lagi kedua anak itu terkejut. "Syarat apa, Bang?"

Tegar kembali menunjukan senyum jahatnya. "Hajar bos kalian itu."

"Apa!" Keduanya benar-benar tak percaya akan dipersulit seperti ini.

"Sangat jelas bukan ucapan saya?" Tegar menunjukan sikap yang sangat santai. "Tinggal pilih saja, kalian mau menghajar Vino atau aku yang akan menghajar kalian berdua."

Wajah keduanya langsung memucat.

####

Di gedung Kobam Grup, pemimpin dari perusahaan tersebut, duduk terpaku di kursi kebesarannya. Tatapannya menerawang, menatap jendela kaca yang menampilkan gedung-gedung bertingkat lain yang ada di kota itu.

Setelah semua orang- orang yang tadi berkumpul di ruangan tersebut, meninggalkannya, Gunawan memilih berdiam diri, tanpa mempedulikan pekerjaannnya.

Sampai detik ini, pria itu masih tidak percaya kalau anak perempuanya bisa melakukan perbuatan yang sangat mencoreng nama baiknya.

Gunawan memang bukan sosok pria yang baik. Bahkan, sampai saat ini, Gunawan masih suka berbuat jahat. Namun, di depan keluarganya, Gunawan selalu menunjukan sosok yang berbeda.

Di depan mata anaknya, Gunawan selalu mengajarkan kebaikan dan pria itu juga tak segan bersikap baik kepada orang lain didepan anak-anak, agar mereka meniru kebaikan yang dilakukan Papi mereka.

Menolong orang yang membutuhkan, menyantuni rakyat miskin, selalu mengirim bantuan pada panti asuhan, hal itu dia lakukan untuk menutupi semua kejahatan Gunawan, demi mendapat simpati dari anak-anak dan masyarakat dari berbagai kalangan.

Gunawan berpikir dia sudah berhasil. Selama ini kedua anaknya sering menunjukkan sikap baik di hadapannya. Gunawan tidak pernah merasakan keanehan sedikitpun pada perilaku anak-anaknya.

Wajar, jika dia sangat tertampar dengan gemparnya video pesta yang melibatkan anak perempuannya. Gunawan sangat tidak menyangka kalau anaknya melakukan hal yang sangat menjijikan.

Di saat Gunawan sedang merenungi semua yang terjadi, telinganya terusik oleh suara ponsel yang tergeletak di atas meja.

Gunawan langsung meresponnya dan ternyata itu adalah telfon dari istrinya yang menyampaikan kabar kalau anak perempuannya mendapat surat penangkapan untuk pemeriksaan.

"Mami jangan khawatir, Papi sudah mengurus semuanya. Loli tidak akan pernah masuk penjara karena dia tidak salah," dengan sangat yakin Gunawan mencoba menenangkan istrinya.

Beberapa menit kemudian, panggilan telpon pun berakhir. Gunawan menghela nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara kasar.

"Mutia Maharani, apa mungkin anak itu sebenarnya masih hidup?" tiba-tiba dalam pikiran Gunawan terlintas satu nama. "Sepertinya, aku memang harus menyelidikinya." Gunawan langsung melakukan panggilan telfon kepada seseorang.

@@@@@

1
Cha Sumuk
ceritanya bagus tp ilfil bc kata2 benih di masukin thor hihh bikin merinding bc nya
Apriyanti
makin seru ni klo ada demo besar²an,, lanjut thor
Was pray
ya tetap punya kekasih manusia tegar....ya selama masih muda sih nggak masalah hidup sendiri,tapi tetap butuh membangun rumah tangga ke depannya itu berarti manusia normal, karena pernikahan nggak cuma urusan melepas kebutuhan biologis doang tapi juga meneruskan garis keturunan
Apriyanti
lanjut thor 🙏💪😘
tina
lanjut kak
Apriyanti
lanjut thor
Dirman Ha
ig Fu jb bbk jnji
Dirman Ha
ig Fu jb vi
Dirman Ha
ig dy uu Fu h gi
Dirman Ha
ig gh h gh j bbk
Dirman Ha
ig dy gi jb bp
Dirman Ha
if dy yg hj knp
Dirman Ha
ig dy hj onn bbk p
Dirman Ha
ig dy hj knp
Apriyanti
lanjut thor
Dirman Ha
menarik
Dirman Ha
ih h ih Hi
Apriyanti
lanjut thor
Dirman Ha
ig dy jb bbk kn bbk
Dirman Ha
ih xg ih bbk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!