NovelToon NovelToon
Sang Penakluk Bos Brengsek

Sang Penakluk Bos Brengsek

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:492.8k
Nilai: 5
Nama Author: lintang berseri

Bagaimana jadinya seorang pria tangguh penakluk wanita diabaikan oleh seorang gadis cleaning service yang jago bikin kopi?

Rainer Nalendra putra adalah CEO tampan yang banyak digilai para wanita, Taka ada yang bisa menolak pesonanya, hingga ia bertemu seorang gadis manis yang polos dan ceria yang berprofesi sebagai seorang celaning service di kantornya yaitu Anna Azalea Rumi.

Diawali dengan insiden yang membuat Anna tak menyadari betapa ia memiliki CEO sempurna tanpa celah, malah menyebabkan Anna merasa ilfeel dibuatnya.

Dan Rainer tak terima dengan Ketidak pekaan Anna terhadap pesonanya, Anna tak menampakkan binar ketertarikan Padanya

"Bagaimana mungkin gadis biasa seperti dia tak tertarik sama sekali padaku, apa dia buta? lihat saja nanti, kau tak akan bisa berpaling dariku Anna"

Bagaimanakah perjuangan seorang Rainer menaklukan hati Anna sang gadis yang tak peka dengan pesonanya


Kawal terus perjalanan cinta berliku mereka ya...

Jangan lupa tinggalin jejak, bantu like, komen dan masukin ke favorit ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang berseri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30. Kau tak mengerti rasaku

Rainer adalah mahluk pemaksa yang pernah ada, pria yang begitu percaya jika apapun yang dia inginkan dan dia usahakan akan bisa dia gapai. Dan beruntungnya dia memiliki sensitivitas yang tinggi tentang apa yang dia nilai.

Kini Rainer yakin dengan perasaannya dan yakin jika Anna juga akan memiliki perasaan yang sama biarpun saat ini memang belum, tapi dia yakin sudah ada getaran cinta yang tersisa di hari Anna untuknya. Rainer pun yakin jika Anna hanya belum menyadarinya saja.

Perjalanannya Anna menuju kampus kini terasa begitu lama, padahal Anna menggunakan mobil yang di kendarai oleh Rainer, tapi sepertinya saat ini Anna sulit untuk bernafas dan debaran jantungnya benar benar tak bisa dikendalikan. Sebenarnya apa yang terjadi padanya.

Lain dengan Anna, kini Rainer sedang mengalami kelegaan yang luar biasa, kelegaan yang begitu membahagiakan. Ia akan mengagetkan Anna sekaget kagetnya sehingga membuatnya mematung dan nyaris akan lupa untuk berkedip. Setidaknya itu yang terjadi pada adegan drama Korea yang sering Tania tonton.

Sepanjang perjalanan mengantarkan Anna ke kampus, Rainer tak henti hentinya menebar senyuman, terkadang ia melirik Anna yang sedang tak menentu itu dan mengedipkan sebelah matanya.

Seketika Anna bergidik ngeri dengan tingkah bosnya itu, dia terlihat sangat genit.

"Jangan harap aku akan terjebak bos," ucap Anna dalam hati.

Anna tak serta merta baper dengan apa yang dilakukan Rainer, dia malah semakin curiga kalau Rainer akan mengerjainya dan membuat dia malu, atau bahkan Rainer akan membuatnya dilabrak oleh para pecinta Rainer.

Sepertinya Anna terlalu banyak menonton sinetron jadi dia berfikir negatif, dan ditambah lagi ia ingat apa yang dikatakan oleh Irma bahwa ternyata Rainer sudah terkenal sebagai pria pemain cinta, banyak wanita yang menjadi korban Rainer, ingin bersama tapi tak di anggap oleh Rainer. Sungguh kasihan sekali para wanita itu.

"Kenapa diem aja sih An?" tanya Rainer pada Anna sambil tak henti mengembangkan senyumnya.

"Nggak apa apa pak, saya hanya sedikit kelelahan," dusta Anna.

"Oh, untung saya Anter kamu ya, jadi kamu harus berterimakasih," ucap Rainer begitu percaya diri.

Anna hanya tersenyum dipaksakan melihat percaya diri bosnya yang kelewat tinggi itu.

Mereka pun kini sudah sampai di parkiran kampus, Anna kira Rainer hanya lewat saja sambil mengantar Anna, tapi ternyata ia pun turun dari mobilnya.

Anna berdiri lalu melirik Rainer dengan bingung, "Makasih pak udah ngasih tumpangan untuk saya, jadi apa yang bapa perlukan," ucap Anna basa basi, bingung juga ingin bertanya kenapa dia turun juga dari mobil dan tak langsung pulang.

Rainer malah tersenyum dan berkata, "Nanti aja beres kamu kuliah, saya tunggu ya, kamu pulang jam 8 kan?".

"Kenapa pa Rainer tau jadwal aku?" tanya Anna dalam hatinya begitu heran.

"Tapi pa, saya ngga enak kalo bapa nungguin saya," ucap Anna menolak secara halus.

"Siapa yang nungguin kamu?, saya lagi pengen makan disini," tunjuk Rainer pada cafe yang berada tepat di depan kampus.

"Hehe, iya maaf pa," cengir Anna sedikit tak menyangka.

"Ya udah sekalian saya nungguin kamu kan, telpon saya kalo kamu udah selesai ya," Ucapnya mengintruksikan sambil melangkah menuju cafe yang akan ia tuju.

"Awas jangan lupa telpon saya, kalo ngga saya yang nyamperin kamu, faham?!," lanjut Rainer begitu tegas.

Anna tak berkata apa apa, ia hanya segera menganggukkan kepalanya dengan cepat, bisa gawat jika Rainer masuk kelasnya kan, akan menimbulkan kehebohan.

Setelah Rainer berlalu, kemudian Anna berlari menuju kelasnya, ia melihat Irma berjalan dengan teman temannya menuju ke kelas juga.

"Kenapa masih pada disini?" tanya Anna.

"Iya, katanya dosennya ngga dateng, jadi cuman ngasih tugas kelompok, kita ber 4 nih kelompoknya," ucap Irma.

"Serius? ya udah kalo udah beres tugasnya, kita makan yu, laper aku," ajak Anna.

"Makan Mulu, tugas aja belom," ucap Irma sambil menggandeng tangan Anna untuk mengikuti ketiga temannya itu.

"Ga sempet makan aku, tadi dipaksa bareng sama pa Rainer, jadi ngga kepikiran makan dulu," ucap Anna sambil menghela nafasnya.

"Waduh, ko bisa dipaksa gitu? curiga aku sama dia An," ucap Irma memicingkan matanya.

"Nggak tau lah Ir, malahan sekarang dia nungguin di cafe depan tuh, katanya mau ngomon sesuatu tapi dia ngga ngomong ngomong, malah katanya nanti udah pulang kuliah, ngapain coba kan, kalo mau ngomong ya ngomong aja langsung kan," jelasnya begitu kesal pada Rainer.

"Mau ngelamar kamu kali An hahaha ..." ucap Irma sambil cekikikan.

"Jangan ngomong kaya gitu kamu Ir, masa aku yang masih suci ini harus dapet bekasan kaya dia, biar dia ganteng dia udah banyak yang nyobain, udah jelas tuh bibirnya aja gampang banget di sosor, lah aku, ini pipi aja belum terjamah oleh pria manapun," ucap Anna berapi api.

"Ya Allah maafin, bibirnya ngga terkontrol aku," lanjut Anna menyadari kesalahan ucapannya yang takabur sambil menepuk nepuk mulutnya.

"Nah itu inget sama Allah, jodoh tuh ada yang ngatur An, jadi jangan sembarangan kalo ngomong," nasehat Irma.

"Iya maaf, keceplosan aku," sesal Anna.

Setelah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen yang tidak bisa hadir hari ini. Anna, Irma dan 2 teman satu kelompok mereka yaitu Remon dan Aria melepas penat mereka duduk di tempat jualannya abang tukang baso untuk sekedar mengisi perut mereka yang keroncongan setelah mereka berfikir keras mengerjakan tugas. Cukup cepet mereka menyelesaikan tugasnya, jadi mereka bisa menyelesaikan kelas ini 30 menit lebih awal.

Saat mereka sedang asik dengan obrolan mereka sambil menyantap kuah bakso yang gurih dan pedas itu, seorang pria tampan yang sedang menunggui Anna di cafe tepat di seberang kampus Anna menatap apapun yang dilakukan Anna.

Yah, dari tadi Rainer memperhatikan Anna yang sedang asik tertawa dengan temannya. Yang paling mengganggu Rainer adalah saat Anna tertawa sambil menepuk bahu teman prianya, begitu akrap dan dekat di mata Rainer.

Rainer tak menunggu lama membiarkan Anna bersenang senang dengan teman temannya, biarpun hanya sekedar mengobrol. Ia langsung menelpon Anna, tetapi telpon Anna tak juga diangkat membuat Rainer geram dan berfikir jika Anna sengaja mengabaikannya.

Bergegas Rainer keluar dari cafe, dengan santai ia mendekati Anna yang memunggunginya sambil masih asik dengan percakapannya bersama teman temannya.

"Ehem."

Terdengar deheman tepat di belakang Anna, tapi Anna malah mengabaikannya.

"Malam pak Rainer, nyari Anna ya," ucap Irma begitu mengagetkan Anna, sontak Anna langsung menoleh ke belakang dan mendapati Rainer sedang menatapnya sambil melipat tangannya di dada.

"Ya ampun lupa, mati aku," rutuk Anna dalam hati menyesalkan kelupaannya terhadap keberadaan Rainer.

Rainer tak menjawab sapaan dari Irma bahkan cenderung tak memandang Irma sama sekali, ia hanya menatap Anna dengan kekesalan.

"Sengaja nggak angkat telpon saya?" ucap Rainer terdengar marah. Anna buru buru mengecek ponselnya dan ternyata benar, Rainer menelponnya sebanyak 5 kali dan sialnya hpnya di silent.

Sambil tersenyum dipaksakan yang sarat akan penyesalan dan ketakutan Anna berkata, "Maaf pa, saya ngga dengar ada telpon masuk."

"Ikut saya," ucap Rainer semakin terasa kesal.

Happy reading 😊

1
Diny Julianti (Dy)
masa ana ngga dksh makan😁
emak diwi
jalan jodoh auothor Memeng keren,pantes aja si ana smpe pingsan 🥰🥰
Asyatun 1
keren banget thoor
M Nick Maoruoyi Dikarga
Lumayan
M Nick Maoruoyi Dikarga
Kecewa
Zaichik Rania
gadis dekil 🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣
Sumayah Nur Hasanah
aku malah jadi ikut nyanyi thor😂😂😂
Kam Satun
Luar biasa
Kardi Kardi
rrrrrrrrrrrrr
Kardi Kardi: alhamdulillahhh buka juga, di kira sudah tutuppp/Proud/
total 1 replies
Kardi Kardi
aminnnnnn
Kardi Kardi
sama-sama senang. lalalaaaaa
Kardi Kardi
hahahaaaa. batman questionsss
Kardi Kardi
yeyyyy. have a nice dayyyyy
Titin Nur
semangat🙏🙏🙏😍😍😍
Kardi Kardi
sing sabarrrrr. sing sabarrrr misterrrrr
Kardi Kardi: yupppp. ngisink sabarrr
total 1 replies
Kardi Kardi
shalatlah suamikuuuu
Kardi Kardi: allahu akbarrr
total 1 replies
Kardi Kardi
hehehee. di ajarin tidak benar seperti apa yaaa. ouch mungkin bermain kotor karena tidak pakai sabun. heheheee
Kardi Kardi: sabun. sabun. sabunnn. licinnnn
total 1 replies
Kardi Kardi
cemon new weddinggggg
Kardi Kardi: wake upppppp
total 1 replies
Kardi Kardi
bikin yang beginiannn. heheeeeee
lintang berseri: 🤣🤣🤣 jiah
Kardi Kardi: ouch blood moon. blood moonnnn. auochhh
total 2 replies
Kardi Kardi
wow wow yeachhhh. ayo mang darman belah DUYENNNNN
Kardi Kardi: auch. ohhhhhhh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!