NovelToon NovelToon
Mutiara Hitam

Mutiara Hitam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:959.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: syitahfadilah

Seringkali hal-hal yang menakjubkan berada di tempat yang dipandang sebelah mata. Layaknya mutiara hitam, kecantikannya tersembunyi di dalam kerang yang kumuh.
__________________________________________
"Orang-orang hanya tahu dengan namaku. Menghinaku karena pekerjaanku. Tapi, mereka tidak pernah tahu dengan cerita hidupku."~~~ Ara, gadis berusia 25 tahun itu diberi julukan mutiara hitam oleh warga sekitar tempat tinggalnya karena bekerja disebuah club malam.

Hingga suatu hari, karena insiden kecil membawa Ara kedalam hubungan pernikahan kontrak dengan laki-laki yang bernama Reynan, dengan kata terpaksa. Ara membutuhkan uang untuk biaya operasi ibunya. Sedangkan Reynan membutuhkan istri untuk memenuhi syarat hak waris perusahaan keluarganya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20. KENAPA HANYA DIAM?

Mobil Rey baru saja terparkir di pelataran restoran, ia lebih dulu turun dari mobil lalu membukakan pintu untuk Sherly. Dengan gaya anggunnya wanita itu mengulurkan tangannya meminta disambut, Rey dengan senyum manisnya menyambut tangan sang kekasih. Sebelum turun dari mobil, Sherly terlebih dahulu mengambil ponselnya di dalam tas lalu meletakkan tasnya itu di dekat kemudi.

Setelah Sherly turun dari mobil, Rey langsung merangkul mesra pinggang kekasihnya dan itu semua sengaja ia perlihatkan pada Ara. Ingin tahu bagaimana reaksi istri kontraknya itu melihat kemesraannya bersama Sherly. Ia yakin sikap Ara pasti ada perbedaan setelah mereka melakukan hubungan suami-istri itu. Kesannya, Rey ingin melihat bagaimana kecemburuan seorang istri ketika melihat suaminya bersama wanita lain.

Namun, apa yang diharapkan oleh Rey tak sesuai dengan ekspektasinya. Nyatanya, Ara turun dari mobil dengan tampak biasa saja. Bahkan tatapannya terlihat datar padanya dan juga Sherly, seperti tidak saling mengenal. Sama sekali tidak ada kecemburuan atau kekesalan sedikitpun dimata istrinya itu.

Tapi Rey tidak akan berhenti di situ saja, ia yakin Ara pasti merasakan sesuatu yang berbeda melihat kemesraannya dengan Sherly, hanya saja dia menahannya.

"Sayang, ayo kita masuk." Ajak Rey sembari semakin merangkul erat pinggang kekasihnya. Melihat Ara yang masih tak bereaksi, ia memberanikan diri mengecup bibir Sherly, hal yang tidak pernah dilakukannya pada kekasihnya itu. Dan sontak saja Sherly merasa terkejut sekaligus senang. Rey yang biasanya hanya mengecup pipi tapi sekarang mengecup bibirnya. Walau hanya sekilas tapi itu sangat berkesan baginya. Tanpa aba-aba, Sherly langsung menarik tengkuk Rey dan langsung menyatukan bibirnya dengan bibir Rey.

Rey yang juga terkejut, hendak mendorong namun mengingat tujuannya ia jadi memanfaatkan kesempatan itu. Kedua tangannya melingkar di pinggang Sherly, bibir yang tadinya hanya menempel perlahan saling memagut dengan lembut.

"Sudahlah tidak tahu tempat, kalian itu juga tidak tahu malu." Celetuk Ara dengan santainya. Ia melihat beberapa orang yang lewat tampak mencibir menatap Rey dan Sheryl yang begitu menikmati kemesraan mereka tanpa memikirkan di mana mereka sekarang.

Namun, Rey hanya melirik dan bersikap seakan tak peduli, tapi dalam hatinya merasa senang. Ucapan Ara barusan diartikannya bahwa istrinya itu sedang cemburu.

Padahal, yang terjadi Ara justru muak melihat kelakuan mereka. Jika ditanya bagaimana perasaannya? Jelas tidak memiliki perasaan, apa yang dilakukan Rey dan Sherly sudah biasa ia lihat. Di club tempatnya bekerja, para pria yang datang mengencani beberapa pelayan bahkan lebih dari sekedar hanya mengecup bibir. Tapi terkecuali dirinya. Selama bekerja di club, ia hanya menemani pelanggan minum tanpa memberi kesempatan pada mereka untuk menyentuhnya.

"Bibirmu manis, aku suka." Ucap Rey setelah melepas pagutannya dengan Sherly. Ia mengusap bibirnya kekasihnya itu sembari melirik Ara yang tampak kesal, dan ia suka itu.

Tentu saja Ara merasa kesal tapi bukan karena apa yang dilakukan oleh Rey dan Sherly. Ia kesal karena harus berada di tempat yang tidak ia inginkan. Jika tetap berada di rumah, ia pasti sudah akan tidur dengan nyenyak tanpa gangguan dari suaminya. Berharap sih, Rey pulang pagi agar sepanjang malam ia tidak perlu merasa cemas sekamar dengan laki-laki yang sudah memperkosanya. Tapi sayang, Rey malah memaksanya ikut dengan alibi itu adalah tugasnya agar keluarganya tidak curiga.

'Bagaiman sekarang Ara, apa kau tetap akan melupakan apa yang sudah kita lakukan?' Batin Rey sambil tersenyum tipis. Ia sangat yakin bahwa Ara merasa tidak suka melihatnya bersama Sherly.

"Sayang, ayo kita masuk. Aku udah lapar banget nih." Ujar Sherly sambil bergelayut manja di lengan Rey sembari mengembangkan senyum sumringah. Terlampau senang tadi Rey sudah berani menyentuh bibirnya, ia yakin kedepannya Rey juga akan berani melakukan hal yang lebih daripada itu. Dan ia sudah tidak sabar menunggu hal itu terjadi.

"Ayo, aku juga lapar. Sepertinya kita harus makan yang banyak agar memiliki tenaga yang lebih ekstra." Ucap Rey dengan sedikit keras di dekat telinga Sherly, tapi tatapannya tertuju pada Ara. Bibirnya menyunggingkan senyum tipis melihat istrinya itu yang tampak semakin kesal. Jelas terlihat beberapa kali Ara menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan kasar. Fix, Ara cemburu pikirnya.

Dan Sherly yang mengartikan ucapan Rey barusan menjurus ke permainan ranjang, tampak terlihat senang dan semakin bersemangat. Ia langsung menarik lengan kekasihnya itu masuk ke dalam restoran tapi Rey menahan langkahnya. Ia lalu menoleh pada Ara. "Ayo masuk." Panggilnya.

"Tidak, kalian saja yang masuk. Aku tidak lapar. Biar aku tunggu di sini saja." Kata Ara sembari melipat kedua tangannya di depan dada, lalu bersandar di mobil.

Buru-buru Rey melepas tangan Sherly yang bergelayut di lengannya, lalu dengan langkah cepat menghampiri Ara. Menarik tangan istrinya itu menuju di mana Sherly berdiri.

"Rey, kamu ini apa-apaan sih? Biarin aja kalau dia gak mau masuk." Kesal Sherly, malah bagus menurutnya jika Ara tidak ikut masuk ke dalam restoran. Dengan begitu pekerjaannya semakin cepat terselesaikan.

"Gak bisa gitu dong, Sayang. Gimana nanti kalau ada yang mengenali Ara di sini dan melihat kita berduaan di dalam. Kalau kita tetap bertiga, orang-orang tidak akan berpikiran yang macam-macam." Kilah Rey.

"Ya udah, ayo cepetan masuk." Ajak Sherly dengan nada jengkel. Dia memang lapar dan semakin merasa lapar mengingat ucapan Rey beberapa saat lalu. 'Harus makan yang banyak agar memiliki tenaga yang ekstra.' Uh, Sherly sudah merasa tak sabar merasakan keperkasaan kekasihnya di atas ranjang. Dan untuk Ara, tak masalah wanita itu ikut masuk, ia masih mempunyai cara lain untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Beberapa saat kemudian... berbagai menu yang menggugah selera telah terhidang di atas meja.

"Sayang, makan yang banyak ya." Ucap Rey sembari menyuapi Sherly, dan wanita itu tentu dengan senangnya menerima suapan demi suapan dari kekasihnya.

Sesekali Rey melirik Ara yang tampak tak berselera makan, sejak tadi istrinya itu hanya mengaduk-aduk makanan di piringnya dan belum sesuap pun masuk ke mulutnya. Sampai di sini, ia benar-benar yakin jika Ara cemburu melihat kemesraannya bersama Sherly. Pikir saja, istri mana yang suka melihat suaminya bersama wanita lain. Apalagi mereka sudah melakukan hubungan suami-istri itu, meski kesannya itu seperti pemerkosaan tapi faktanya raga mereka sudah menyatu. Walau Ara memintanya untuk melupakan, tapi ia yakin dalam hati istrinya itu ada sesuatu yang berbeda terhadapnya setelah kejadian itu.

'Kenapa hanya diam, Ara. Ayo katakan sesuatu.' Batin Rey, ia berharap Ara mengatakan ketidaksukaannya terhadap kemesraannya dengan Sherly. Tapi sejak tadi istrinya itu hanya diam yang membuatnya jadi kesal sendiri.

"Em, Ara. Tas ku ketinggalan di mobil. Tolong ambilkan ya." Ucap Sherly tiba-tiba.

1
Sri Endah B. A
Luar biasa
Sri Endah B. A: bagus bgt karyamu thor
total 1 replies
Jumaiyah Iyah
lagi kasmaran😆😆😆🥰
Aurora
gantian Ara yg cemburu
novianti suryani
Luar biasa
Kamsiyah
jln crita nya mantap,,walau jrg komen tp ku suka....mogs sukses ...y.....????!!!!!
Nurlinda: aamiin, terima kasih kk, mampir juga di karya lainnya 🤗🤗🤗
total 1 replies
Caca Marica
Luar biasa
Erni Nofiyanti
istri ke 2 papa gio mana?
Magda lena
Luar biasa
Vivo Smart
😅😅
Vivo Smart
bravo David 👍setuju.
jdi orang kok nggak tau terimakasih banget
Vivo Smart
kebiasaan Rey sukanya menuduh orang tanpa mencari tau kebenarannya. udah kayak emak emak kang gosip aja
Vivo Smart
sokooor Rey... anakmu taunya papanya orang lain bukan kamu, yang selalu ada dan mencurahkan kasih sayang nya ke Rayan
Vivo Smart
🙂🙂🙂
Vivo Smart
eok emang si Rey ini. bikin emosi aja
Vivo Smart
jangan balik sama Rey Ra, ingat... kamu membencinya waktu itu karena meruda paksa kamu. "aku membencimu Rey" itu kata kata kamu malam itu. jadi jangan maafkan Rey
Vivo Smart
ya elaa Ma... mama juga diundang, kok maalah ngundang orang lain lagi 🤦‍♀️ntar rasmanan nya nggak cukup gimana 😁
Vivo Smart
lagian nggak ngeh banget sih sama tanggal ulang tahun Rayan. ya dihitung dong mana tau anak Rey
Vivo Smart
Dea, kamu nggak tau apa apa, nggak usah ikut campur
Vivo Smart
karena waktu membuat Rayan, kakakmu ingin menunjukkan pada Ara semurahan apa dirinya. karena tidak terima Ara bilang serli menghianati kakakmu
Vivo Smart: itulah alasan mengapa Rayan bisa hadir ke dunia. kakakmu menghina dan memperkosa Ara
total 1 replies
Vivo Smart
lah, om Gio kemana
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!