Setiap manusia punya jalan kisah cinta sendiri, dimana ia tidak dapat memilih dengan siapa dan dimana Allah menyuratkan episode perjalanan kita.
Begitupula yang Aliza alami, ia tidak pernah menyangka jika sosok yang diam-diam ia kagumi teryata menaruh hati yang sama bahkan berniat menikahinya. Gus Asfhan Syarfiq Al Ghazali, putra Kyai Nya, yang menarik hati Aliza.
Tetapi, teryata sang maha cinta memiliki takdir lain dimana Aliza harus kehilangan Asfhan, namun tanpa di sangka Asfhan meninggalkan pesan kepada Alfhan untuk menikahi Aliza.
namun perjalanan mereka tak semulus yang di bayangkan di mana berbagai lika liku mengguncang hubungan Meraka.
hingga kedatangan pak Rahmad yang membuka semua rahasia dan merubah kebahagiaan mereka, bersama fitnah tentang kematian Sang pengasuh Ponpes Abu Abbas, hingga membuat Alfhan membenci Aliza.
Namun, di balik semua luka, sebuah kata masih terpatri di hati Aliza, bahwa dia tetap mengakui Alfhan sebagai suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anafitrotun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ENAM
Suasana bandara Soekarno Hatta terlihat ramai oleh jamaah umroh yang akan berangkat hari ini. Selain para santri yang bertugas ada beberapa anggota kluarga yang juga mengantar para jama'ah. Di antara para jama'ah itu terlihat sosok Asfhan dan Alfhan yang sudah siap dengan seragam jama'ah umroh.
Asfhan terlihat mencium tangan Bu Azni lalu memeluknya. Bu Azni mencium pipi putra bungsunya itu lalu menangkup pipinya.
"Hati-hati ya nak, jaga kesehatan baik-baik di sana jangan lupa doakan Abah, Ummah dan pondok ya...,"
"Iya Ummah Asfhan pasti doakan semua, Ummah baik-baik ya di sini," ucap Asfhan kemudian mencium tangan Kyai Azzam lalu memeluknya begitu erat
"Hati-hati Nak..., Jaga diri di sana ya," Kyai Azzam menepuk pundak Asfhan yang mengangguk, lalu mata Kyai Azzam teralih melihat ke arah Alfhan yang berdiri di samping Asfhan.
Alfhan melihat Kyai Azzam tanpa ekspresi lalu mengulurkan tangannya.
"Hati-hati, semoga sepulang dari mekah nanti kamu berubah,"
Alfhan hanya terdiam mendengar ucapan Kyai Azzam. Sementara Asfhan tengah berpamitan dengan Bu Laila dan Pak Dahlan yang memang Asfhan minta untuk mengantarkannya ke bandara.
"Abi, Umi Asfhan pamit ya," Asfhan mencium tangan Pak Dahlan lalu Bu Laila.
"Hati-hati ya nak semoga kita bertemu lagi besok,"nPak Dahlan memeluk Asfhan lalu mencium dahinya.
"Insyaallah Abi," Sahut Asfhan. Dan netranya teralih melihat ke arah Aliza yang berdiri di samping Pak Dahlan.
"Za, saya pamit, jaga diri kamu baik-baik ya..,"
Aliza terdiam menunduk lalu tersenyum melihat Asfhan.
"Ini, di pakai ya," Aliza memberikan sebuah sorban putih kepada Asfhan yang terdiam menatapnya, sebuah cairan bening terlihat menggenang di matanya.
"Makasih, insyaallah saya pakai,"
Aliza mengangguk, tak lama setelah itu suara menggema dari Audio memberitahu bahwa pesawat akan segera berangakat.
"Abah, Ummah, Abi, Umi, Aliza, kami pamit ya ... Assalamuallaikum,"
"Walaikumsalam,"jawab mereka serentak seraya melihat ke arah Asfhan dan Alfhan yang mulai menaiki pesawat.
Bulir air mata terlihat mengalir membasahi mata Bu Azni yang berbingkai kaca mata.
"Sudah Ummah,"
Kyai Azzam mengusap punggung Bu Azni.
"Iya Bah, Ummah cuma ngrasa berat melepas Anak kita,"
"Sudah doakan saja,"
Kyai Azzam melihat nanar pesawat yang Asfhan dan Alfhan tumpangi, pesawat itu perlahan mulai naik dan menghilang.
Di sisi lain Aliza hanya mampu terdiam bulir air mata luruh dari matanya saat pesawat yang Asfhan tumpangi mulai hilang.
"Ya Rabb sang maha cinta jaga lah cinta hamba..., aku percaya semua yang terjadi adalah atas kehendak-nya maka tolong jagalah Gus Asfhan Ya Rabb,"
Bisik Aliza dalam hati tanpa ia tahu bahwa Allah telah merencanakan takdir terbaik untuk hidupnya.
...****************...
Setelah 9 jam 50 menit, akhirnya pesawat yang Asfhan dan Aliza tumpangi sampai di Bandara King Abdul Aziz jedah.
"Bangus banget Fhan, gila," ucap Alfhan terpana melihat keindahan bandara King Abdul Aziz.
Asfhan menyentil mulut Alfhan yang berjalan di sisinya.
"Mulut lo bang, gila-gila!, Ini di mekah bang, jaga mulut lo,"
"Ck, iya-iya ustadz,"
Timpal Alfhan memutar bola matanya malas. Dan Asfhan hanya menggeleng pelan menghampiri travel yang membawa rombongan menuju hotel tempat beristirahat sebelum miqot
💞
Setelah selesai membereskan barang bawanya di kamar hotel yang di sediakan Alfhan segera merebahkan tubuhnya di atas kasur tanpa menyadari sosok Asfhan yang duduk di sisinya.
"Istirahat dulu ya Fhan Gua capek benget nih," Ucap Alfhan membuka kacing jubahnya lalu melepasnya, menyisakan sebuah kaos slim fit putih dan celana hitam.
"Iya Bang lo istirahat dulu aja Gua mau beresin barang-barang dulu,"bSahut Asfhan mulai membongkar kopernya lalu menatanya kedalam almari dan saat itu netra Asfhan menangkap sorban pemberian Aliza.
"Aliza,"
Gumam Asfhan mengusap sorban itu lalu melihat pemandangan langit sore dari jendela di sisinya.
"Kamu berhak dapat yang terbaik Aliza sekalipun itu buka saya," bisiknya saat merasa bahwa sekenario terbaik mulai berjalan.
...****************...
Cahaya kuning keemasan terlihat dari ujung ufuk menyinari sebagian pasir dinding coklat masjid Bir Ali, tempat di mulainya miqot bagi sebagian jema'ah umroh.
Di antara desak-desakan para jama'ah terlihat sosok Alfhan dan Asfhan yang berdiri menggunakan pakaian ihram
"Niat dulu bang, udah Gua tulis di kertas,"
Asfhan memberikan selembar kertas di tangan Alfhan dan mulai membaca niat.
"Labbaika Allahumma bi 'Umrah,
Aku sambut panggilanmu dengan Umrah"
"Baca tahlil sama takbir bang,"
"Laillahailallah Allahuakbar"
Ucap Alfhan mulai mengikuti para jamaah yang berjalan pelan menuju Bus yang membawa mereka menuju mekah.
💞
Setelah hampir 6 jam perjalanan akhirnya bus yang Jamaah haji Abu Abbas sampai di mekah. Beberapa jama'ah terlihat kagum melihat masjidil haram yang berdiri megah di hadapan mereka.
"Ini, Masjidil Haram Fhan?"
Tanya Alfhan kagum dan Asfhan hanya tersenyum melihat Alfhan yang menggelengkan kepalanya kagum.
"Iya, yok ah kita masuk masjid,"
Ajak Asfhan mengandeng Alfhan memasuki masjidil Haram.
"Solat tahiyatul masjid dulu, lo tau kan niatnya, jangan ngomong lo nggak pernah sol__"
"Iya Gua tahun Fhan,"
Sahut Alfhan singkat mengabaikan Asfhan lalu memulai sholatnya.
Setelah mereka selesai solat lalu melanjutkan perjalanan menuju ka'bah untuk melaksanakan Umroh.
"Bismillahirrahmanirrahim..., Aku penuhi panggilanmu ya rabb,"
Bisik Asfhan merapikan kain ihramnya lalu berjalan menuju ka'bah mengikuti rombongan.
semangat terus nulisnya kakak😁/Smile/
bisa gak si it adi pa haji di karungin dulu
semangat nulisnya kakak☺