NovelToon NovelToon
Keterikatan Cinta

Keterikatan Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial / Romansa
Popularitas:593.2k
Nilai: 5
Nama Author: Neen@

Kamisha Naeswari seorang gadis dari Jogja yang sudah lama merantau di Bandung. Setelah selesai kuliah ia bekerja di sebuah EO dan memiliki toko kue yang kecil.

Dalam waktu satu hari hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat karena pengkhianatan kekasih yang sudah dua tahun menjalin hubungan. Setelah itu ia harus merawat seorang bayi yang bukan darah dagingnya di usia yang masih muda.

Takdir memang selalu punya cara yang tak terduga agar selalu tampak mengejutkan. Semula ingin berkelana ke utara tapi malah terbang ke selatan bahkan berpindah dengan sukarela.

Banyak hal yang harus dikorbankan Kamisha termasuk hidupnya, kebebasannya, tapi akan indah pada waktunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neen@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Axel Hilang

Setelah menidurkan Axel, Kamisha keluar dan duduk bersantai di ruang keluarga. Ia sedang melihat - lihat resep kue lama miliknya. Ia mulai memikirkan strategi pemasaran, agar kuenya bisa berkembang dan menghasilkan uang. Kyara keluar dari kamarnya dan ikut duduk di sofa menemani Kamisha.

"Bagaimana kesan mbak Misha?"

"Kesan apa?"

"Xander lah mbak."

"Oh B aja."

"Biasa? lantas kenapa mbak Misha bicara serius berdua dengannya?"

"Aku hanya ingin tahu keseriusannya padamu."

"Kenapa mbak Misha se protektif itu padaku? apa masalahnya?"

"Aku hanya khawatir jika kejadian dulu menimpamu lagi, itu saja."

"Dia nggak sama dengan pria itu mbak. Xander orang yang bertanggung jawab."

"Dari mana kamu tahu dia bertanggung jawab?"

"Dia baik dengan karyawan, memberikan gaji yang besar, kesejehteraan juga dipikirkan."

"Itu sudah kewajiban dia sebagai seorang atasan karena karyawannya itu menghasilkan keuntungan buat dia. Itu namanya bukan tanggung jawab."

"Menurutku sama saja."

"Aku tidak ingin kamu terburu - buru mengambil keputusan. Aku tidak ingin masa depanmu rusak lagi."

"Masa depan rusak? rusak yang bagaimana yang mbak maksud? mbak seharusnya melihat aku bisa sekolah kemudian kuliah dan sekarang aku bekerja di sebuah hotel terkenal dengan gaji besar!"

"Oke, kau anggap memiliki anak sebelum menikah tidak kau anggap rusak? kau anggap tidak mau bertanggung jawab membesarkannya itu masa depan yang baik? kau anggap tidak berterus terang mengenai kondisi ibumu itu hal yang di benarkan?"

"Mbak Misha tidak iklas melakukan semua itu!"

"Aku iklas, sangat iklas malahan. Aku hanya sedih kau memulai suatu hubungan dengan kebohongan. Seharusnya kamu jujur dan melihat bagaimana reaksinya. Apakah masih mau menerima kondisimu? Jika dia dengan tulus masih mau menerimamu, misal besok dia melamarmu akan aku ijinkan."

"Tidak, dia tidak perlu tahu semua tentang masa laluku. Semua sudah aku tutup rapat - rapat. Mbak jangan mengungkitnya lagi."

"Aku sama sekali tidak mengungkitnya lagi. Aku hanya ingin kamu mendapat laki - laki yang tulus mencintaimu."

"Kalau pemikiranku seperti itu, maka aku akan hidup seperti mbak yang sampai sekarang tidak memiliki pasangan! aku ke kamar dulu mbak, aku capek," pamit Kyara.

Mata Kamisha berkaca - kaca mendengar perkataan dan pendapat dari keponakannya itu. Ia menutup buku resep itu, menuju dapur membuat secangkir coklat hangat.

Sambil menikmati coklat hangat dia berjalan menuju taman kecil yang berada di belakang. Tujuannya hanya untuk menghilangkan kegundahan dan kekalutan hatinya. Ia menyiram beberapa bunga yang ada disana.

Setelah itu ia duduk dan kembali menikmati coklat hangat. Mungkin aku terlalu keras pada Kyara. Dia memang sudah dewasa dan berhak menentukan jalan hidupnya sendiri batin Kamisha. Benar yang dia katakan aku terlalu egois sehingga tidak ada pria yang menyukaiku.

Setelah menghabiskan coklat hangat ia segera masuk dan bergabung bersama Axel untuk tidur.

🍁🍁🍁🍁

Pagi ini Kamisha sudah sibuk berkutat di dapur di bantu oleh mbok Sri. Ia harus mulai mengatur waktu lagi agar tidak keteteran dalam mengurus Axel.

"Mbok, aku antar Axel sekolah dan Kyara kerja dulu. Nanti kalau ovennya sudah bunyi ting itu tandanya kue nya sudah matang. Langsung di buka dan keluarkan loyangnya. Hati - hati panas mbok."

"Ya mbak Misha."

"Axel kamu sudah siap?"

"Sebentar lagi mommy."

Sambil menunggu Axel dan Kyara, Kamisha menata beberapa kue yang sudah matang ke dalam box, rencananya kue itu akan ia tawarkan ke beberapa kenalannya. Siapa tahu mereka mau pesan.

"Mbak Misha, aku mau bicara."

"Ada apa Ra?"

"Soal yang tadi malam."

"Ayo bicara di teras saja, takut kalau Axel dengar."

"Baik mbak."

Setelah sampai di teras.

"Maaf mbak semalam aku bicara kasar dengan mbak."

"Tidak apa - apa, bukan sepenuhnya salahmu," jawab Kamisha. "Semalam aku juga berpikir bahwa aku terlalu memaksakan kehendakku padamu. Aku lupa kalau kamu sudah dewasa dan berhak menentukan masa depanmu sendiri."

"Terima kasih mbak," ucap Kyara. "Oya mbak, kue sebanyak itu mau di bawa kemana?"

"Kau tahu kan kalau aku sudah dipecat. Sudah tidak punya pekerjaan lagi. Rencananya kue itu akan aku tawarkan pada beberapa temanku."

"Hmm bagaimana kalau aku bawa satu box ke hotel. Siapa tahu nanti ada yang pesan juga."

"Wah, ide bagus tuh."

"Oya mbak, hari ini mbak Misha tidak perlu mengantarku."

"Terus kamu mau naik apa?"

"Hmm Xander yang menjemputku."

"O..o.. baiklah kalau begitu," jawab Kamisha manggut - manggut. "Ayo masuk akan aku siapkan kuenya."

Mereka berdua kembali masuk menuju ke dapur. Kamisha menata kuenya ke dalam box serapi mungkin sehingga menarik pembeli.

"Axel, ayo kita berangkat. Keburu terlambat."

Tidak ada jawaban dari Axel.

"Axel sayang, kau tidak mendengar mommy," panggil Kamisha lagi sambil masuk ke dalam kamar. Kosong dan Axel tidak ada di sana.

"Kyara, kau lihat Axel."

"Tidak mbak."

Kamisha mulai panik karena tidak menemukan anaknya.

"Mbok Sri..! mbok Sri..!"

"Njih mbak."

"Mbok Sri lihat Axel?"

"Lo tadi kan Axel ke depan."

"Ke depan?"

"Nggih mbak, katanya mau bantu masukkan box - box kue ke dalam mobil."

"Axel tidak tahu kalau hari ini aku mau bawa kue buat di jual mbok."

"Waduh, saya ndak tahu mbak Misha."

"Ya sudah bukan salah mbok Sri," ucap Kamisha. "Kyara kita cari Axel, pasti belum jauh."

"Baik mbak."

Aduh Axel sayang, kamu pergi ke mana nak batin Kamisha panik.

"Ra, kau cari di komplek sebelah kanan dan aku yang sebelah kiri. Kalau kamu menemukan Axel tolong telepon aku."

"Baik mbak."

Mereka berdua mencari Axel dengan berpencar. Sesekali Kamisha menanyakan pada orang yang sedang aktivitas di pinggir jalan.

Seharusnya belum jauh batin Kamisha. Kenapa masih belum ketemu dan Kyara juga belum menelepon. Ya tuhan tolong bantu aku menemukan Axel.

Tiba - tiba di saat Kamisha kebingungan ada suara klakson mobil.

"Aunty Misha, pagi - pagi mau kemana?"

"Xander? tolong bantu aku, Axel hilang," ucap Kamisha. Matanya mulai berkaca - kaca.

Xander segera menepikan mobilnya dan keluar menemui Kamisha. "Bagaimana ceritanya?"

"Aku tidak tahu, tadi pagi waktu aku memanggang kue dia masih di rumah ganti baju. Terus aku tinggal ke depan sebentar. Tau - tau dia sudah hilang."

"Tenang, tenangkan dirimu. Dia masih kecil pasti perginya belum jauh dari sini," Xander berusaha menenangkan Kamisha yang tampak sangat panik.

"Apa salah mommy sayang, hingga kamu pergi dari rumah." gumam Kamisha.

"Aku bantu cari oke, kamu jangan panik. Pasti ketemu."

"Terima kasih Xander."

Mereka berdua bersama - sama mulai mencari keberadaan Axel. Bertanya pada orang sekitar dan akhirnya ketemu.

"Xander anak kecil topi putih itu Axel kan!" teriak Kamisha. Disana tampak di dekat taman bermain ada anak laki - laki kecil mengenakan topi putih sedang menjajakan kue.

"Yah benar itu Axel," ucap Xander.

Kamisha segera berlari dan memanggil anaknya "Axel..! Axel..! sayang..!" teriak Kamisha. Karena terburu - buru dan tidak melihat jalan yang berlubang, Kamisha jatuh tersungkur.

"Aaauuwww...!!!" teriaknya.

"Hei, hati - hati," Xander berlari menghampiri Kamisha yang terjatuh. Ia membantu Kamisha berdiri.

"Aaauuwww..!!!" teriaknya lagi

"Kenapa?"

"Entahlah, sakit buat jalan."

"Terkilir?"

"Aku tidak tahu," jawab Kamisha. "Tolong kau bawa Axel kemari ya, aku tunggu disini."

"Oke."

Xander berlari menghampiri Axel yang sedang menjajakan kue di sekitar taman bermain.

"Hei boy."

"Om Xander," ucap Axel dan segera memeluknya. "Om mau beli kue ku."

"Aku mencarimu boy."

"Oh common, jangan panggil aku boy om, aku Axel yang sebentar lagi akan dewasa."

"Hahahahh.. oke.. oke," jawab Xander. "Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku menjajakan kue," Axel memperlihatkan kue di dalam box yang tinggal setengah.

"Kau membuat khawatir orang satu rumah, lihat itu mommy mencarimu sampai kesini."

"Mommy?"

"Ya, tuh mommy mu," tunjuk Xander. "Ayo kesana, ia sampai jatuh karena mencarimu."

Xander menggandeng tangan Axel dan membawanya ke Kamisha yang sedang duduk karena kakinya masih sakit.

"Oh Axel sayang, kemana saja kamu nak?" Kamisha memeluk dan menciumi putranya.

"I'm sorry mommy membuatmu khawatir."

"Jangan tinggalkan mommy seperti itu lagi oke kalau mau keluar atau pergi kemana saja mommy akan mengantarmu."

"Aku membantu mommy."

"Membantu apa sayang?"

"Berjualan kue."

"Kenapa kau berjualan kue? kan ada mbak Suci di toko."

"Aku tau mommy di pecat dan tidak punya uang lagi, aku ingin membantumu mom."

"Oh my god Axel," Kamisha seketika menangis sambil memeluk Axel. "Maafkan mommy menjadi beban untukmu."

"Dari mana kamu tahu mommy dipecat?"

"Aku tidak sengaja mendengar percakapan mommy dan kak Kya."

Xander yang melihat itu seakan dunianya runtuh, ia kembali merasa bersalah karena dia Kamisha dipecat.

"Axel, dengarkan mommy," Kamisha melepas pelukannya dan menatap dalam ke mata anaknya. "Kamu tidak perlu mengkhawatirkan mommy mencari uang, tabungan mommy banyak dan juga mommy sudah mendapat pelanggan."

"Benarkah? aku dengar dari kak Kya mommy baru akan menawarkan ke teman - teman mommy."

"Kamu salah Axel, aku sebenarnya yang jadi pelanggan mommy mu," ucap Xander. "Kau tahu aku punya dua ratus karyawan di hotelku dan aku rasa mommy mu nanti akan kewalahan membuat kue untuk mereka."

"Yeeaayyy... kue nya laris, thank's om Xander," Axel memeluk Xander.

"Kau jangan khawatir oke, cukup kau belajar saja agar kelak dewasa kau bisa sepertiku."

"Siap om Xander."

"Ayo kita pulang." ajak Xander.

"Aauuww..!!!" teriak Kamisha lagi ketika mencoba untuk berjalan.

"Kenapa mommy?"

"Kaki mommy sakit."

"Mobilku agak jauh, kau yakin bisa jalan?" tanya Xander.

"Entahlah, mungkin kalau pelan - pelan bisa."

"Sudahlah, sini aku gendong."

"E..e..e.. jangan harap aku mau ya," Kamisha mencibir.

"Heh... sudah kakinya luka masih saja arogan. Ayolah aunty Misha, Axel juga harus sekolah."

"Ya sudah, tapi jangan macam - macam ya."

"Bagaimana bisa macam - macam? kaki luka begini apa yang mau di macam - macami."

"Dasar bawel," gerutu Kamisha.

Xander jongkok di depan Kamisha "Ayo naik."

"Nggak ada cara lain?"

"Apa mau di gendong depan?"

"Nggak ah, nanti orang ngira yang nggak - nggak lagi."

"Terserah kamu deh," Xander mulai emosi

"Iklas nolong nggak sih?"

"Aku iklas aunty Misha, aku rasa kamunya yang banyak pertimbangan."

"Ayo mommy, sudah mulai panas," desak Axel.

"Oh ya sayang, sabar ya mommy akan naik ke punggung om Xander." Kamisha mulai memasang ancang - ancang untuk naik ke punggung Xander. "Sudah."

"Oke ayo kita pulang Axel."

Xander mulai menggendong Kamisha. "Wow berat juga tubuhmu."

"Diam," ucap Kamisha sambil mencubit punggung Xander.

"Aauuww... ampun aunty Misha," goda Xander yang pura - pura kesakitan.

Setelah sampai di mobil, Xander membawa Kamisha ke suatu tempat.

"Loh, ini bukan jalan pulang kerumah."

"Kita ke dokter dulu."

"Buat apa?"

"Cek kakimu."

"Nggak perlu."

"Harus! kau auntynya Kyara itu artinya sebentar lagi kau akan menjadi keluargaku oke dan jangan membantah."

Tak berapa lama mereka sampai le rumah sakit. Ternyata tidak ada masalah berat dengan kaki Kamisha hanya terkilir sedikit. Setelah diberikan obat rasanya sudah tidak sakit seperti tadi. Kyara juga sudah diberitahu bahwa Axel sudah ketemu.

"Ayo pulang."

Kamisha mengangguk "Axel ayo sayang."

Sambil menggandeng tangan Axel, Kamisha dan Xander berjalan menuju mobil.

"Masih sakit."

"Sudah tidak terlalu sakit," jawab Kamisha. "Terima kasih karena sudah membantuku mencari Axel. Jika anak itu hilang aku tidak tahu lagi bagaimana harus melanjutkan hidup."

"Jangan berpikir terlalu jauh."

"Oya, jika kau ingin melanjutkan hubunganmu dengan Kyara. Aku mengijinkan," ucap Kamisha sambil tersenyum.

"Oh terima kasih," jawab Xander. Entah kenapa ia masih merasa biasa saja mendengar bahwa Kamisha merestui hubungan mereka. Tidak terlalu senang juga tidak terlalu sedih.

🍁🍁🍁🍁

1
Katherina Ajawaila
ada lagi manusia gila, msk in kin aja rmh sakit jiwa 🤑seru thour, cerita nya org2 phiskopat
Katherina Ajawaila
Siena salah kira, pasti Musha dikira cewek Mettew
Katherina Ajawaila
ada cewek yg sentimen, tuh
Katherina Ajawaila
ada aja org yg iseng ntar salah tapsir lagi. 😎
Katherina Ajawaila
jgn tegang Sof ngk di utak atik ko.
Katherina Ajawaila
kaya nya Misha hamil ya thour, danSofi jodohnya Metteo
Katherina Ajawaila
semoga mrk bahagia ngk ada lg pelakor 🥰
Katherina Ajawaila
mertua mrngong
Katherina Ajawaila
Luar biasa
nina widanarti: mksh dukungannya..🥰
total 1 replies
Katherina Ajawaila
biar rasa misha udh di ksh tau sofi ngk percaya, ponakan gila di tampung
Katherina Ajawaila
sakit jiwa, thour biar terbuka tsbirnua kyra. baca nya jadi sakit hati
Katherina Ajawaila
org gila
Katherina Ajawaila
miisha piara pembunuh dlm rmh
Katherina Ajawaila
kadang bego apa telmi ya Misha
Katherina Ajawaila
kyra, ular kadut 😛
Katherina Ajawaila
kyra lupa bos mu itu Genius, kena kamu kyra buka borok sendiri. 😡
Katherina Ajawaila
Rani istrinya Rama ya thout
Katherina Ajawaila
udh tau enak aja diam. Misha 🤭
Katherina Ajawaila
makan tuh gengsi Misha, cemburu buta. urus tuh ponakan kyra si gatel 😎
Katherina Ajawaila
Misha norak, cemburunya kuat tapi gengsi. so cool nutupin yg busuk, 😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!