Duri Dalam Pernikahan

Halati Hanan mengantarkan Aku ke kamar paling belakang, Rumah ini hanya ada tiga kamar kamar depan kamar Halati kamar ku dan Amar bersebelahan, Meskipun Rumah halati Hanan tidak sebesar Rumah Mamih namun disini Aku menemukan kenyamanan.

" Semoga kamu betah yah Ratna di Rumah halati " ucap nya Sambil tersenyum pada ku.

" iyah halati, terimakasih sudah memberi ku tempat tingal "

" Ratna kamu jangan sungkan-sungkan di sini Yah Na, Anggap halati seperti ibu kamu sendiri "

Aku menangis haru dan memeluk Halati, Karna masih Ada orang baik yang mau menolong ku di saat Rumah tangga ku sedang tidak baik-baik saja.

" kamu yang Tabah yah Na..halati lebih tahu sifat Anita dia itu serakah bahkan segala sesuatu yang ia mau harus terjadi "

ucapan Halati membuat Aku tercengang-cengan.

" Ati sudah lebih tahu sifat mertua mu itu, Ati juga tidak suka Ratna dengan Mertua mu, Kalau bukan karna kak Alkatiri mungkin juga ia tidak Akan seperti sekarang "

Aku makin tidak mengerti menggapa sampai sekarang keluarga mamih Anita dan Halati Hanan tidak bisa akur

" Apa lagi Sama Sarah Ati paling ngak suka " nada bicara halati berbeda ketika menyebut nama itu.

" memang nya Ada apa Halati? "

duduk Kami sekarang berhadapan...

" yah karna dia sudah mengarang cerita. "

" Cerita apa? " Aku bertanya sambil mengangkat Alis ku sebelah.

" sebenarnya kan Sarah dan Ibrahim memang sudah pacaran dari zaman SMA Ratna, tapi entah kenapa Sarah malah mengarang cerita pada Safir kalau ia di jodohkan dengan ibrahim..."

" maksudnya gimana halati Aku masih belum mengerti? "

Aku mulai penasaran karna memang yang aku tahu, Mas Safir dan Sarah putus karna di jodoh kan dengan ibrahim.

" Ati juga ngak faham jelas soal hubungan Safir dan Sarah Ratna, yah karna sebelum Mertua kamu meninggal Safir ngak pernah main kesini jadi Ati kan juga ngak tahu toh, sebenarnya Safir itu selingkuhan nya sarah Apa bagain mana? Ati ngak faham, intinya setahu Ati waktu itu memang Safir sudah melamar Sarah, terus ibrahim malam-malam ribut di luar Sama Sarah.

mungkin juga memang bener Sarah yang selingkuh, soalnya kan Sarah juga Awalnya ngak tahu kalau Safir Sama ibrahim itu sepupu, " jelas Halati meskipun juga Aku tidak faham betul Apa yang di sampaikan Halati Hanan karna ceritanya juga terlalu rumit untuk di pahami.

Tapi Aku menangkap kesimpulan, Apa memang Benar Mas Safir Adalah selingkuhan Sarah, karna yang Aku temukan di buku dairi Mas Safir hubungan mereka hanya sampai dua tahun, sedangkan Sarah bersama ibrahim Sudah dari jaman SMA.

Apa mungkin ibrahim sampai tahu perselingkuhan Sarah dengan Mas Safir? Dan ibrahim mengancam Sarah? Sarah yang takut Akhirnya memutuskan Mas Safir dan bersilat lidah Sarah dan Ibrahim di jodohkan?

mungkin saja dugaan ku benar, karna setelah meninggalnya ibrahim juga Sarah nampak biasa saja.

" waktu ibrahim meninggal Sarah datang tidak Halati? "

" Ngak datang...tidak ada yang datang dari keluarga Sarah Ataupun mamah nya, Mertua mu Anita saja tidak datang." jelas Halati sambil menangis lagi.

Aku jadi merasa iba, karna sudah mengorek terlalu jauh soal Almarhum ibrahim.

" Ati...maafkan Ratna Ati jadi nangis gini." ucap ku sambil mengenggam tangan halati Hanan.

" Ati ngak papah kok Ratna, Ati cuman sedih saja Safir bisa sejahat ini pada kamu." Nada nya pilu.

Aku jadi ikut terharu, ternyat Masih banyak orang-orang baik di sekeliling ku, yang perduli pada ku.

Setelah selesai melaksanakan shalat magrib, Aku mengintip ke Arah jendela, perumahan yang halati punya memang sama di komplek namun komplek disini tidak terlalu ketat penjagaan dan juga setiap malam sepi, berbalik dengan perumahan komplek disini yang Masih Ramai.

kulihat Ada seorang anak kecil yang sedang bermain dengan ibu nya di taman, karna rumah halati Hanan sangat dekat dengan taman,

Aku menangisi diriku sendiri, yang tidak kunjung punya Anak hinga sampai mertua dan suamiku menjadikan tolak ukur sebab Aku tidak lekas memberikan Mas Safir keturunan.

Aku menangis dalam hening nya sunyi, Rasanya hatiku hampa, mengingat ucapan Salsa tadi pagi memang benar ke benar nya, jika perselingkuhan tidak bisa di jadikan Tolak ukur, buktinya Saja Bapak ku, yang sudah punya Aku dan Rara saja selingkuh dengan janda beranak dua.

Aku menangisi diriku sendiri lagi, karna merasakan Sakit nya di selingkuh Sama seperti dulu Aku melihat ibu yang menangis setiap hari hinga depresi karna bapak menikah lagi.

" Apa dulu pemerasan ibu juga begini bu? Atau lebih sakit dari ini bu..."

Tubuh ku luruh ke lantai Aku mengisi sesenggukan sambil mendekap kedua lutut ku, hatiku sakit karna kejadian kemarin.

Apa sekarang Mas Safir sedang bahagia bersama Sarah? Aku mengingat senyum Manis nya, Apa ia juga memberikan nya pada Sarah? Apa sekarang mereka sedang bersenang-senag karna kepergian ku!

ku rasakan tubuh ku lemas selemas lemas nya, bahkan ku rasakan tidak Ada daya upaya Untuk beranjak dari duduk ku, kepala ku pusing Nafas ku berat Mata ku kunag-kunag.

hinga tidak sadar Aku terjatuh pisan dan tidak mengingat Apa pun!

Halati Hanan yang hendak mengajak ku makan Malam kaget karna ia melihat ku tergeletak di lantai, Halati panik dan langsung memanggil Ami Ali.

Aku langsung di larikan kerumah Sakit karna Aku tidak kunjung sadar, tubuh ku panas hinga sampai kejang membuat halati dan Ami panik melihat kondisi ku sekarang.

Mereka yang merasa tercepit oleh keadaan ku sekarang bergegas menelfon Arya karna Arya Juga Adalah dokter setidaknya ia bisa membantu menjaga ku.

karna ternyata Amar juga tidak ada dirumah ia harus mondok lagi satu bulan.

Arya yang panik juga langsung menelfon Mas Safir karna memang pikir Arya Aku hamil soalnya biasanya ibu hamil juga bisa sampai pingsan bila memikirkan hal yang terlalu berat, apa lagi bisa di bilang masalah ini memang cukup Serius.

Mas Safir sangat sedih mendengar pernyatan Aku sedang dalam tidak sadarkan diri, Mas. Safir langsung bergegas kerumah Sakit bersama Arya.

Sesampainya di rumah sakit, Mas Safir langsung memeluk tubuh ku dengan kondisi fisik yang sangat lemah,

" Maafkan Mas Sayang Maafkan Mas, gara-gara Mas kamu sampai kaya gini " sesal nya.

Orang-orang yang ada di sekeliling hanya bisa melihat Mas Safir menyesali ini dan menangis.

karna biara bagai mana pun, sekarang Aku memang Masih berstatus sebagi istri Mas Safir.

beberapa menit kemudian Aku tersadar, dan bisa melihat orang-orang yang ada di sekeliling ku,

happy reading....!!!!🌼🌼🌼🌼