SuamiKu Angry Birds

Beberapa Bulan Kemudian !

Pagi - pagi sekali,Calvin sudah mengajak Maria dan juga Nyonya Flores pergi ke sebuah paviliun,yang baru saja di beli oleh Calvin.

"Hati - hati !" Ucap Nyonya Flores saat melihat Maria menaiki satu persatu tangga di paviliun tersebut.

Tempat ini berjarak 10 menit dari penthouse Calvin.Ia sengaja membeli yang lebih dekat dari rumah nya,agar Nyonya Flores masih bisa mengunjungi Maria nanti disaat mereka telah pisah tempat tinggal.

"Aaah..!"Maria merintih dan memegang perut nya,ia baru saja sampai ke lantai atas,belum juga istirahat Maria sudah merasakan sakit pada bagian perutnya.

"Kenapa ?" Tanya Calvin yang melihat Maria menahan rasa sakit.

"Seperti nya ia akan segera melahirkan!Calvin bawa Maria ke rumah sakit,ia membutuhkan pertolongan Dokter secepatnya!" Ucap Nyonya Flores yang terlihat begitu panik.

"Aku akan menggendong nya!" ,

Calvin segera menggendong Maria.Nyonya Flores menyusul mereka dari belakang.

"Hmmp!" Maria kembali memegang perut nya merasakan sakit yang amat dalam.

"Tahan ya,Kita akan segera ke rumah sakit "

Calvin meletakan Maria di jok belakang sopir,lalu Nyonya Flores di sebelahnya,Calvin segera berlari untuk mengemudi mobil miliknya.

"Kita ke Dokter Sania saja,disana juga perlengkapannya sudah lengkap !"

"Baik !" Jawab Nyonya Flores yang melihat ke arah Maria.

Calvin membawa mobil dalam keadaan panik,ia baru pertama kali mengalami hal sulit yang begini,ia tidak tahu harus berbuat apa selain khawatir dan juga merasakan kepanikan yang amat dalam.

Begitu siap memarkirkan mobilnya,Calvin segera menggendong Maria ke dalam klinik milik Dokter Sania.

"Dok..!" Panggil Calvin,Dokter Sania dan beberapa perawat keluar dari ruang istirahat.

Perawat mencoba mendorong Hospital bed kearah Maria .Dengan sangat hati - hati Calvin membaringkan tubuh Maria.

Maria menggenggam tangan Calvin dengan kuat,"Terimakasih !" Ucap Maria lalu tangan nya terlepas dari genggaman.

"Dokter,pasien memiliki kesadaran rendah !"Ucap perawat yang melihat Maria pingsan.

"Kenapa begini ?" Tanya Dokter Sania Juga ikut panik.

"Kita harus melakukan tindakan operasi,jika tidak bayi tidak dapat tertolong !" Sambung Dokter Sania keluar dari ruangan persalinan,menuju ke arah tempat Calvin duduk .

"Bagaimana Dok?" Tanya Nyonya Flores dengan cemas.

"Pasien seperti nya memiliki riwayat syok berat,begitu masuk sampai disini pasien langsung pingsan Kita harus segera melakukan tindakan operasi,jika terlambat bayi pasien tidak akan selamat !" Jelas Dokter Sania

"Dok lakukan yang terbaik !" Ucap Calvin berjalan kearah Dokter Sania dan Nyonya Flores.

"Jika melakukan tindakan operasi,Kita butuh tanda tangan suaminya!" Sambung Dokter Sania lagi.

Sejenak Calvin dan Nyonya Flores terdiam,mereka semua tahu,Calvin bukan suami Maria,namun saat ini Maria perlu sangat tanda tangan suaminya.

"Aku akan bertanggung jawab !" Ucap Calvin lantang,membuat Dokter Sania dan Nyonya Flores kaget,melihat kearah pria tampan itu.

"Dok,biarkan anak saya yang bertanggung jawab,bagaimana pun pasien harus segera di operasi ."Sambung Nyonya Flores.

Akhirnya Dokter Sania menyuruh Calvin mengikutinya,setelah mendatangi berkas persetujuan operasi,Dokter Sania segera kembali ke ruangan persalinan,meminta perawat disana menodongnya ranjang pasien ke arah ruangan operasi.

Calvin hanya bisa menatap ranjang pasien yang di dorong ke arah ruang operasi.Di luar ruangan Calvin dan Nyonya Flores berdoa demi kelancaran operasi Maria,mereka berharap ibu dan anak selamat .

"Calvin !" Panggil ibu nya yang melihat kecemasan di wajah anaknya.

"Iya ma!" Jawab nya berbalik melihat kearah Nyonya Flores.

"Kamu menyukai nya ?" Tanya Nyonya Flores,sedikit membuat Calvin terkejut,namun ia langsung tersenyum,dan mendekati Nyonya Flores.

"Eemm,bisa di bilang iya bisa juga enggak!tergantung Maria nya suka Aku atau enggak !jika Dia tidak suka,maka Aku tidak akan pernah respon !"Jawaban Calvin membuat Nyonya Flores bingung,ini bukan jawaban yang ingin ia dengar.

"Itu bukan jawaban yang ingin mama dengar !" Ketus nya kesal,melihat anaknya hanya tersenyum.

"Ma!Kita tidak tau bagaimana hati Maria,Dia sampai saat ini masih belum menikah lagi,berarti di dalam hatinya masih ada mantan suaminya,Ayah dari anak yang iya kandung!" Calvin memegang bahu mamanya,lalu mengajak berjalan ke arah ruang operasi.

"Seharusnya tidak ada kendala dan secepatnya operasi siap !" Ucap Nyonya Flores yang melihat belum ada tanda - tanda perawat atau Dokter yang akan keluar dari dalam sana.

Ceklek !

Perawat keluar dari dalam ruang operasi,membawa keluar bayi laki- laki yang imut dan tampan.

"Ayah dari baby ini,mohon ikut Saya !" Ucap Perawat itu langsung berjalan menuju ruang bayi.

"Cepat !ikuti perawat itu!" Titah Nyonya Flores mendorong Calvin,Pria ini tanpa ada alasan untuk menolak ia segera mengikuti perawat.

Sampai di ruang bayi,perawat tersebut melihat kearah Calvin,anak itu tidak mirip dengan nya,ia terus melirik kearah Calvin,namun Calvin menyadari itu.

"Dia bukan anak Saya,makanya tidak mirip,Dia anak dari teman Saya,namun Saya yang bertanggung jawab saat ini!" Ucap Calvin berjalan kearah box bayi.

"Maaf Tuan!"Ucap Perawat itu"Tuan mau memberikan nama siapa untuk nya ?" Sambung perawat lagi.

"Biarkan Mama nya saja yang berikan nama,mungkin sudah ada nama yang di simpan oleh mamanya!" Jawab Calvin,melihat baby itu yang masih tidur,Calvin tersenyum bahagia.

'Andai Dia AnakKu,mungkin Aku orang yang paling bahagia di dunia saat ini!'

Calvin beranjak pergi dari ruang bayi,saat melihat perawat yang akan keluar dari ruangan bayi,dan memberikan tandanya kepada Calvin,agar tidak tertukar.

Saat Calvin sedang berjalan ke arah ruang operasi,hospital bet Maria juga keluar dari ruangan nya.Namun,tidak ada tanda- tanda kalau Maria sudah sadar,ia terlihat masih memejamkan matanya.

"Tuan Calvin,mari ikut Saya keruangan !" Ucap Dokter Sania,terlihat panik dari wajahnya.

"Baik Dok!" Calvin segera berjalan kearah ruangan Dokter Sania,sementara Nyonya Flores mengikuti Hospital bet Maria ke ruangan inap.

Ceklek !

"Silahkan masuk !"

Calvin mengikuti Dokter Sania masuk ke dalam,dan Dokter segera duduk di kursi nya.

"Silahkan duduk !"

Calvin tidak menjawab ia segera duduk di kursi yang ada di depan meja Dokter Sania.

"Eemmm!" Dokter Sania menghela nafasnya,Calvin menyadari sesuatu.

"Apa yang terjadi Dok?" Karena tidak sabaran akhirnya Calvin bertanya kepada Dokter Sania.

"Seperti pasien mengalami syok,sehingga denyut nadi dan detak jantung melemah,ia tidak bisa di perkirakan akan siuman hari ini,karena menurut pengalaman Dokter ini akan mengakibatkan koma jangka panjang dalam waktu du-a sampai ti-ga tahun,kalau jangka pendek sa-tu Minggu atau sa-tu bulan,belum bisa di pastikan!" Jelas Dokter Sania,memainkan pulpen di tangannya,yang sedikit gugup.

"Apakah ada solusi lain Dok,jika jangka panjang,apa bisa di rawat di rumah saja,dengan di bantu oleh seorang perawat ?" Tanya Calvin ingin memastikan.

"Bisa saja,Kita bisa menunggu jangka pendek,jika tidak ada perkembangan maka pasien boleh di rawat di rumah,dengan di pantau Dokter atau perawat!"Sambung Dokter Sania lagi.

"Baik Dok,Saya mengerti !"

Calvin segera bangkit dari duduk nya,dan pergi untuk melihat keadaan Maria di ruang inap.

'Bukan siapa-siapa,tapi rasanya kenapa sesakit ini,bagaimana jika jangka panjang,anak nya siapa yang ngurusin ?'

Calvin segera membuka pintu ruangan inap,melihat Nyonya Flores yang menunggu Maria siuman.

"Apa kata Dokter Sania?" Tanya Nyonya Flores saat Calvin sudah menemui mamanya.

Akhirnya Calvin pun menjelaskannya kepada Nyonya Flores,membuat Nyonya Flores kaget,dan juga kasian kepada Maria,ia meminta Calvin untuk membawa Maria pulang ke Penthouse kalau koma nya jangka panjang lebih baik di rawat di rumah.