seorang anak yang memiliki kelebihan bisa mendengarkan bisikan-bisikan dari alam dan hewan-hewan, hingga dia dianggap gila oleh warga desa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hambali balon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24 : Danu Yang Menghilang
“sedikit pemberitahuan novel ini saya buat, penulisannya seperti sebuah naskah drama, tujuan saya agar para pembaca pemula bisa lebih memahami dan lebih tertarik membaca novel, tetapi saya sebagai penulis tetap memasukkan penulisan seperti gaya novel-novel semestinya, seperti bab yang akan saya tulis ini.”
sepanjang malam danu sulit untuk memejamkan matanya pukul tiga pagi danu segera bergegas untuk pergi kehutan ‘sebaiknya aku pergi sekarang, kalau aku perginya hampir mendekati subuh, pasti warga curiga’
danu yang pergi dengan membawa beberapa potong pakaian dengan tas kecilnya berjalan menuju pintu rimba hutan, perjalanannya kali ini tanpa sepengetahuan siap-siap bahkan untuk sari sendiri.
‘Danu, kok jam segini belum datang ya?’ sari yang sedikit khawatir, karena semalam danu bilang dia sedikit tidak enak badan.
‘sebaiknya aku kerumah Danu, mungkin dia benar-benar sakit’ sari segera bergegas ke rumah danu. untuk melihat danu.
“assalamualaikum” tok,tok,tok sari mengetuk pintu rumah danu, tetapi tidak ada yang menjawab,
“ah, coba aku buka pintunya” ceklek, Sari membuka pintu rumah danu
“kok gak kunci sih, Danu. assalamualaikum”
sama sekali tidak ada yang menjawab, sari semakin khawatir dengan keadaan danu yang tidak ada di rumah, bahkan dengan keadaan rumah yang tidak terkunci
pikiran sari semakin campur aduk “apa danu sudah ke ladang atau rumah ini habis kerampokan. Ah, aku tak mau berfikir yang aneh-aneh dulu”
sari mengambil hp di dalam sakunya “coba aku telepon Danu aja”
suara nada dering yang terdengar di ruangan membuat sari semakin bingung, sari langsung mencari di mana suara dering hp.
sari menuju belakang, karena suara hp itu berasal dari belakang,
“ini hp Danu, apa danu tidak bawa Hp, kalau ada perampokan tau kemalingan pasti Hp diambil”
“ini motor danu”
sari semakin cemas dengan keadaan ini, sari langsung menelpon Pak Soleh
“assalamualaikum, Pak soleh, Danu dirumah Bapak?”
“waalaikumsalam, gak ada neng. memang nya kenapa Danu!”
“Danu tidak ada di rumahnya Pak, rumahnya juga tidak di kunci, terus Hp dan Motornya masih dirumah”
“jadi kemana Danu nya?”
“saya pun tidak tahu Pak, Sari jadi khawatir Pak, takutnya ada terjadi sesuatu sama danu”
“hmmm, ya sudah kamu, di sana saja dulu, biar bapak nyusul kesana”
“iya Pak, assalamualaikum”
“waalaikumsalam”
pak soleh langsung menuju ke rumah danu, sedangkan sari hanya menunggu di rumahnya danu.
‘Danu, kemana kamu sih, jangan buat aku cemas lah’ dengan suasana hati yang sedang cemas sari mendengarkan bisikan samar-samar seperti suara danu
“hmmm, jangan khawatir’
sari tersentak “astagfirullah, siapa yang ngomong tadi ya?”
tidak berselang lama bisakan berhembus, pak soleh datang.
“assalamualaikum”
“waalaikumsalam”
“Neng Sari sudah cari kemana saja?”
“baru di sini saja Pak? tapi kalau di keladang pasti dia naik motor pak?”
dengan sedikit bingung pak soleh memberi usulan sama sari “kalau tidak kitra coba cari saja dulu ke ladang, kalau juga tidak ada kita baru lapor sama kepala desa”
sambil mengerutkan alisnya sari menjawab “hmmm, ya sudah lah pak, coba kita cari ke ladang dulu”
Pak soleh dan sari langsung pergi ke ladang nya danu dengan mengendarai sepeda motor pak soleh, sesampainya di ladang sari tidak melihat ada aktivitas di ladang.
kecemasan sari semakin meluap hingga panik “Pak gimana ini di ladang juga tidak ada pak?”
“sudah jangan panik dulu Neng, biar bapak telepon kepala desa dulu, kamu duduk aja di bale-bale”
sari sambil menelan nafas “iya pak”
memang mereka saat ini sudah sampai di ladangnya danu, makanya sari diperintahkan untuk duduk di bale-bale agar lebih tenang
“ini air minum, minumlah Neng biar Neng Sari lebih tenang” pak soleh menawarkan air mineral yang dibelinya kebetulan belum di minumnya.
“iya Pak, makasih”
pak soleh mengambil hp di dalam sakunya, tut,tut,tut suara hp yang sedang memanggil, tak lama tersambung dan diangkat.
“assalamualaikum pak kades”
“waalaikumsalam, ada apa pak soleh?”
“gini pak” pak soleh menceritakan apa yang telah terjadi dengan kepala desa.
“ya sudah, pak soleh dengan sari kerumah saya, nanti kita bicarakan disini”
“iya pak”
sari menanyakan apa hasil nya dengan raut wajah cemas “pak gimana jadinya”
“kita kerumah pak kades, kita bicara disana, nanti kita ambil keputusan, kalau memang harus kita cari! kita cari dengan warga”
“iya pak”
dengan terburu-buru pak soleh dan sari menuju rumah kepala desa. kembali kehutan danu masih berjalan menuju goa tempat tinggal harimau.
danu yang penasaran berjalan dengan cepat ‘sebenarnya ada masalah apa ya, sampai-sampai aku dapat bisikan agar ke dalam hutan’
dengan keadaan yang bingung terdengar bisikan “kan sudah dibilang kamu harus ke goa tempat tinggal keluarga harimau”
“memang apa yang terjadi dengan keluarga harimau?”
“kau pasti tau kalau sudah sampai disana”
sambi menelan nafas “hmmm, baiklah”
“kau jangan terlalu khawatir dengan keadaan sari di desa di baik-baik saja”
“iya.”
kali ini danu mempercepat jalannya, ‘harimau kau dimana, dari tadi aku panggil sampai sekarang tidak ada nampak kehadiranmu’
kembali ke desa sari yang semakin cemas memikirkan danu “Pak Soleh, cepat sedikit Pak!”
“iya Neng, tenang sedikit Neng Sari, firasat bapak danu tidak apa-apa”
sari dan pak soleh sampai di kediaman kepala desa,
“assalamualaikum”
“waalaikumsalam, masuk Pak Soleh, masik Sari”
dengan sedikit buru-buru menyaut “iya pak”
setelah mereka duduk, pak soleh dan sari menceritakan seditailnya sampai kejadian tadi malam dengan sari.
“ya sudah kita umumkan kepada warga untuk pencarian Danu, sampai kehutan, kalau dua kali dua puluh empat jam tidak kita temukan baru kita lapor polisi”
pak soleh menyetujui usulan kepala desa “iya basud itu Pak, kalau bisa kita segerakan”
sari menyela pembicaraan pak soleh dan kepala desa “Pak sari ikut”
“tidak usah Neng biar pak soleh, kepala desa dan warga yang cari kamu di rumah saya aja sama ibu”
“iya Sari, benar kata pak soleh”
dengan terpaksa sari menyetujui permintaan kepala desa dan pak soleh “iya Pak.”
pak soleh segera pulang untuk mengantarkan sari ke rumahnya, sedangkan kepala desa menginformasikan kepada warga untuk mencari danu.
kembali ke dalam hutan danu yang sudah sampai di goa tempat tinggal keluarga harimau, sangat emosi melihat goa yang sudah ada sisa kayu bakar.
bruak!!!
danu memukul tanah “kurang ajar siapa yang sudah sampai kesini, padahal cuma aku yang tau tempat ini”
dengan emosi danu menjerit “harimau dimana kalian”
terdengar suara gergaji mesin dari kejauhan ‘seperti suara penebang liar coba kau cari tahu dulu.’
danu mencari sumber suara, danu terus mencari suara tersebut, dengan mengendap-endap danu menemukan beberapa orang sedang menebang pohon
danu memeriksa tasnya, niat hati mau ambil hp untuk mengabadikannya “kemana hp ku? astagfirullah hp ku ketinggalan di rumah, karena buru-buru tadi pagi”
danu segera menyingkir dari tempat tersebut.
“kalau aku lawan mereka, pasti aku kalah. bagaimana ini caranya? apa aku harus balik ke desa, ah, coba aku selidiki dulu sambil mencari keberadaan keluarga harimau”
danu balik ke goa tadi, danu berfikir “apa nanti malam mereka tidur disini?”
sambil duduk danu berpikir keras “tadi aku lihat tidak ada tenda mereka, pasti mereka nanti malam istirahat di sini, memang dari tempat ini tidak terlalu jauh, tapi aku heran kenapa keluarga harimau malah tidak ada disini.”
sambil memegang keningnya “apa keluarga harimau mereka bunuh, kalau mereka bunuh pasti ada tanda bercak darah, walau sudah beberapa hari. pasti mereka bawa senjata kalau tidak keluarga harimau tidak pindah, tapi tidak semudah itu memindahkan keluarga harimau dari rumahnya”
danu keluar dari goa mencari jejak-jejak harimau
“lebih baik aku cari tempat sebelum gelap”
danu mencari tepat untuk istirahat yang tidak terlalu jauh dari gua, agar bisa memantau mereka, suara-suara alam yang sedikit aneh menandakan pergantian situasi, danu tetap memantau.
“ternyata firasat ku salah mereka malam ini tidak istirahat di goa”
akhirnya danu menuju goa untuk beristirahat malam ini, suara burung-burung yang indah menandakan pagi sudah masuk, danu makan seadanya yang dia bawa semalam.
“coba kau lihat mereka disana masih ada atau tidak”
danu dengan mengendap-endap melihat di lokasi semalam, “benar mereka masih disini, tetapi mereka sekarang sudah membuat tenda”
dengan inisiatif danu segera mengambil keputusan untuk kembali kedesa, agar memberitahu kepada kepala desa dan warga. tetapi masih tanda tanya dengan danu kemana keluarga harimau, apakah mereka mati dibunuh? apa mereka diusir dengan penebang liar? atau keluarga harimau sudah pindah sebelum kejadian ini?