NovelToon NovelToon
Madu Dari Istriku

Madu Dari Istriku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Nikah Kontrak / Kaya Raya
Popularitas:85.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hany Honey

Asyifa rela jadi adik madu dari Naura, wanita cantik yang bersosialita tinggi demi pendidikan yang layak untuk kedua adiknya. Hanya saja, Adrian menolak ide gila dari Naura. Jangankan menyentuh Asyifa, Adrian malah tidak mau menemui Asyifa selama enam bulan setelah menikahinya secara siri menjadi istri kedua. Lantas, mampukah Asyifa menyadarkan Adrian bahwa keduanya adalah korban dari perjanjian egois Naura, sang istri pertama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Puluh Dua - Kamu Naura, Bukan Asyifa!

Adrian langsung pamit pada Naura untuk ke kamar. Manik matanya fokus melihat gawainya, dengan senyuman kecil yang terbit di bibirnya. Naura tahu Adrian sedang berkomunikasi dengan siapa. Tentu saja dengan Asyifa, siapa lagi kalau tidak dengan Asyifa? Hanya Asyifa yang membuat Adrian tersenyum dan berlama-lama dengan gawainya.

“Silakan kabari perempuan itu, Mas! Malam ini kau milikku, Mas!” batin Naura tersenyum puas.

Naura langsung membereskan meja makan, ia sudah tidak sabar ingin melihat keadaan Adrian sekarang. Setelah selesai membereskan meja makan, Naura langsung membersihkan diri, bersiap untuk menghabiskan malam panjang dengan Adrian. Inti tubuhnya sudah berkedut hebat karena sudah berbulan-bulan tidak mendapat sentuhan dari Adrian. Malam ini Naura yakin kalau Adrian akan menyentuh dirinya, mengajaknya terbang ke atas awan, menuju puncak kenikmatan yang sudah lama Naura rindukan.

“Maafkan aku, Mas. Aku sudah mencoba dengan cara lembut untuk merayumu, supaya kamu menyentuhku, tapi tetap saja di hati dan pikiranmu hanya ada Asyifa. Tetap saja kamu bilang tidak ada rasa padaku, sehingga kamu gak mau menyentuhku. Malam ini aku pastikan kau akan bertekuk lutut di depanku, Mas! Puaskan aku malam ini, aku sudah merindukan hujaman milikmu yang perkasa, Mas Adrian,” batin Naura dengan senyum kemenangan.

Adrian yang berada di kamar, ia mulai merasakan tubuhnya panas, kepalanya sedikit pusing, dan pandangan matanya sedikit kabur.

“Kenapa begini rasanya? Panas sekali tubuhku, pusing juga rasanya!” Adrian meletakkan ponselnya, lalu melepas bajunya, karena tubuhnya semakin terasa panas. “Apa Naura memasukkan sesuatu di minuman atau makananku?”

Tubuhnya semakin memanas, dan ingin mendapatkan sebuah sentuhan yang membangkitkan gelora hasratnya.

“Mas?” panggil Naura yang baru masuk ke dalam kamar. Naura memakai baju dinas kesukaan Adrian dulu, ia berjalan dengan melenggak-lenggokan tubuhnya untuk mendekati Adrian.

“Asyifa?” gumam Adrian lirih.

Namun, Adrian langsung menggelengkan kepalanya, ia sedikit sadar kalau itu Naura bukan Asyifa. “Kamu Naura, bukan Asyifa!”

Adrian segera bangkit dari atas tempat tidur. Karena ia yakin itu bukan Asyifa, melainkan Naura. Dengan sempoyongan ia mencoba untuk keluar dari kamar, apalagi hasratnya sudah di ujung tanduk, tubuhnya sudah memanas, dan inti tubuhnya sudah tegak sempurna. Ia tidak ingin melakukannya dengan Naura, sehingga ia berusaha keras untuk menghindari Naura dan berusaha keluar dari kamarnya.

“Mau ke mana Mas Adrian? Kamar ini sudah aku kunci, dan kau tidak bisa kabur dariku begitu saja. Kau milikku malam ini, Mas Adrian!” gumam Naura sambil mendekati Adrian yang sudah mendekati pintu.

“Pak Adrian ....” Naura sengaja memanggil Adrian dengan panggilan Pak, seperti panggilan Asyifa pada Adrian. Naura langsung memeluk Adrian dari belakang, menggesekkan kedua melon impornya yang masih sangat kencang di punggung Adrian.

“Pak,  mau ke mana?” bisik Naura di telinga Adrian sambil menyesap lembut leher Adrian. Tangannya mulai meraba dada bidang Adrian, dan sedikit memberi sentuhan yang sensual di dada Adrian. Adrian membalikkan badannya, Adrian mengerjapkan kedua matanya, memastikan siapa yang sedang menyentuhnya malam ini, mencoba mengumpulkan akal sehatnya. Namun, halusinasinya sudah mengalahkan segalanya, ia lupa di mana raganya saat ini berpijak.

Adrian tersenyum dengan begitu manis. Senyuman yang tulus penuh cinta yang sudah lama Naura rindukan. Senyuman yang sekarang  berubah menjadi sikap angkuh juga kasar Adrian, sekarang mulai terbit lagi.

“Asyifa ... I Love you,” bisik Adrian.

Hati yang tadinya merekah, bak bunga yang sedang bermekaran di taman, seketika layu seperti disiram oleh air keras. Namun, Naura mengabaikan rasa sakit di hatinya, karena Adrian menyebut Asyifa di depannya, dan menyatakan cinta pada Asyifa. Ia tidak memedulikan sakit hatinya, karena tujuannya malam ini adalah ia ingin menghabiskan malam panjang bersama Adrian dengan penuh gairah di atas ranjang.

“Iya, Pak,” ucap Naura.

“Sayang ... aku sangat mencintaimu. Kenapa kamu tidak pernah  membalas ungkapan cintaku yang tulus ini, Asyifa. Aku sungguh sangat mencintaimu, aku yakin kamu juga mencintaiku, sangat yakin sekali, Asyifa,” racau Adrian.

Hati seorang istri mana yang tidak sakit, jika mendengarkan ungkapan cinta suaminya yang begitu dalam untuk perempuan lain? Yang sekarang menjadi madunya.

“Aku harus bisa menyingkirkan Asyifa dari Mas Adrian. Mas Adrian hanya milikku. Jangan harap kamu akan memiliki Mas Adrian, Asyifa!” umpat Naura dalam hati.

Adrian menatap lekat Naura, yang ia rasa itu adalah Asyifa. Adrian sudah tidak bisa mengendalikan diri lagi, ia sudah tidak bisa membedakan itu Asyifa atau Naura. Yang ada di kepalanya hanya Asyifa saja. Tubuhnya semakin memanas, ia sudah ingin disentuh lebih dalam oleh perempuan di depannya yang ia anggap bahwa perempuan itu adalah Asyifa. Adrian langsung menyambar bibir manis Naura, menyesapnya dengan kuat dan penuh gairah.

 

Adrian langsung merobek gaun malam yang transparan yang sedang dipakai Naura. Dilemparnya gaun itu ke sembarang arah, Tangannya langsung merabai lembut tubuh Naura yang ternyata sudah tidak memakai apa pun di bagian dalamnya.

 

“Uhhmmppp ....” Lenguhan Naura lolos seketika, karena sudah tidak bisa menahan geloranya, saat Adrian meremas kedua melon impornya yang masih kencang, menyesap kuat areolanya.

Naura langsung meloloskan celana yang dikenakan Adrian. Tubuh mereka polos, tanpa sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Adrian langsung mendorong tubuh Naura ke tempat tidur. Terdengar dering telepon di ponsel Adrian. Ternyata dari Asyifa, karena tadi saat Adrian meneleponnya, Asyifa tidak mengangkat, dan Adrian menyuruhnya telepon balik, karena ia ingin mengobrol seperti biasa sebelum tidur. Asyifa yang baru selesai salat isya, ia akhirnya menelepon Adrian.

Tidak mau terganggu, Naura meraih ponsel Adrian, ia melihat siapa yang menelepon Adrian. Dada Naura bergemuruh saat melihat nama dari seseorang yang menelepon suaminya. My Lovely Wife. Adrian menyimpan kontak Asyifa dengan nama itu. Ini kesempatan untuk Naura, ia menggeser tombol hijau di layar ponsel Adrian.

“Selamat merasakan apa yang aku rasakan, Asyifa!” batin Naura.

“Mas Adrian? Maaf aku baru selesai Salat, ada apa sih? Sudah habiskan malam ini dengan Mbak Naura, kamu jangan egois, Mas. Mbak Naura juga istri kamu! Kalau kamu gini terus aku malah yang merasa semakin berdosa dengan Mbak Naura!”

Naura mendengar ucapan Asyifa. Ia tidak peduli Asyifa berkata seperti itu. Ternyata selama ini Asyifa lah yang memaksa Adrian ke rumahnya. Namun, rasa cemburu, marah dan bercampur kecewa Naura pada Adrian yang tidak mau menyentuhnya berbulan-bulan karena hatinya berpaling pada Asyifa, akhirnya Naura melanjutkan aksinya.

“Ahhh ... Mas ... pelan-pelan, Sayang? Ini milikmu, kuasai aku, Mas. Aaaahhh .... Iya, hisap terus milikku, seperti itu, Mas. Aahhh ....”

“Sayang, ini sungguh nikmat, harum sekali milikmu, apa kamu pakai parfum baru, Sayang?” racau Adrian, dan jelas terdengar sesapan Adrian kuat pada milik Naura, hingga Naura semakin mendesah dan berteriak kencang.

Desahan Naura kuat, karena Adrian menyesap intinya dengan sangat brutal. Naura tidak peduli Asyifa mendengar lenguhannya yang kuat dan melengking itu.

Asyifa langsung membekap mulutnya. Ia langsung melempar ponselnya ke atas tempat tidur. Dadanya sesak mendengar desahan Naura yang begitu seksi, ditambah racauan Adrian dan sesapan Adrian pada milik Naura. Seketika air mata Asyifa luruh, hatinya sakit, kala mendengar Adrian mengucapkan kata cinta pada Naura, padahal sebetulnya itu ungkapan untuk Asyifa, karena Adrian tahunya sedang bermain panas dengan Asyifa. Asyifa menangis, dan langsung mematikan ponselnya. Asyifa merasa kalau Adrian ingin memberitahu dirinya bahwa Adrian sedang bercinta dengan Naura.

1
rahma dhani
kata ny tau diri,sadar posisi trus ngapa juga meski nangis² ngelurin air mata pas tau adrian lg ngasih nafkah batin ma naura hmmm cemburu bilang sayang🤣🤣
rahma dhani
gerget sndri c ma c asyifa😤😤
kya g tau diri ja jatoh ny,dah d byar dah d cintai ma suami kontrak ny,tp msh ja nyangkal soal perasaan sbner ny,sbner ny mau mntaati prjanjian/kontrak pa emng trllu bodoh c yg jd asyifa🤬🤬
afaj
enak bgt sih ini Adryan
afaj
terima kasih autor
Bunda Miarmaret437
sangat bagus dan muda tuk di fahami alur ceritanya...
afaj
oh senang nya dlm hati kata Adrian wkkwkwkkwkw menang banyak kwkwkwk
Ma Em
Semoga akur terus Naura dan Asyifa padahal kalau didunia nyata mah tdk ada yg akur seperti ini malah seperti anjing dan kucing kalau bertemu madu berantam terus.
Ratih Komala
baca ini jd serasa liat keluarga temenku.

dr ibu pertma anaknya 4 perempuan smua
dr ibu kedua anaknya 2 laki2 smua.
SMP skrang smua anak2 sudah berkeluarga dan mereka tampak akuuur bgt.. sering liburan bareng.

salut si sma yg bisa kaya bgtu,
Yuliana Tunru
adrian siap2 pusing ya istri pada hamil lagi..tp selamat deh rezki
Ma Em
Makanya Asyifa kenapa kamu mau tinggal satu rumah dgn madumu kalau emang kamu sdh tdk kuat tinggal bersama Naura lbh baik pergi bawa anak2 mu jgn ditinggalkan bersama Naura karena skrg Naura sdh ada putranya juga , sebaik baiknya ibu tiri lbh baik tinggal bersama ibu kandungnya sendiri.
Ana: Thor buat lah syifa pergi dri Adrian kenapa, biar dia bahagia bersama kedua anak, aq gak rela asyifa jdi y kedua.
total 1 replies
Ma Em
Enak banget ya jadi Adrian punya dua istri tinggal dirumah yg sama istrinya akur2 tapi walaupun baik istri pertama pada istri kedua lbh baik tinggalnya terpisah daripada tinggal satu rumah namanya sama madu pasti akan ada yg merasa tdk adil mungkin, buktinya skrg Naura blm apa apa sdh merasa iri sama Asyifa
Si Penjahat
suatu saat asyifa akan pergi, nikmati kebersamaan kalian Adrian, biarlah untuk sementara waktu syifa makan hati
Yuliana Tunru
maka x di pisah z krn.pasti rasa cemburu dan tak enakqn itu adq yg pqsti lbh bebas berekpresi krn tak perlu saling jaga hati jujur pqsti qda rasa kesal dan cemburu
Puput Tari
Asif korban knpa maura hrus bhgia jg
Puput Tari
Ksian syifa skrng suaminya lebih dominan sma naura
Ambo Nai
Asyifa kamu masih muda pergi saja yg nama poligami gak akan peradil.
Zahbid Inonk
Adrian mh ga konsisten 😡👊
jdi laki ko serakah ga ada tuh perempuan yg bnr" ikhlas d madu toh rasa nya kaya racun pergi ja lh Asyifa dari pada makin sakit mana ga berdarah itu lebih berbahaya
chiara azmi fauziah
pergi az asyfa bawa anak2mu sekalian krn kamu cuma pelampiasan cari kebahagianmu dan anak2 juga adik2mu
Zahbid Inonk: bener Kaka Asyifa tuh harus nya pergi
total 1 replies
afaj
jgn satu rumah lah
afaj
jgn pergi semua hrs berakhir bahagia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!