NovelToon NovelToon
Terpikat Cinta Mas Duda

Terpikat Cinta Mas Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Bunda RH

Salwa Nanda Haris, anak sulung dari pasangan Haris dan Raisya. Salwa menolak perjodohannya dengan Tristan, pria yang berstatus duda anak satu.

Awalnya Salwa sangat menolak lamaran tersebut. Ia beralasan tak ingin dibanding-bandingkan dengan mantan istrinya. Padahal saat itu ia belum sama sekali tahu yang namanya Tristan.

Namun pernikahan mereka terpaksa dilakukan secara mendadak lantaran permintaan terakhir dari Papa Tristan yang merupakan sahabat karib dari Haris.

Sebagai seorang anak yang baik, akhirnya Salwa menyetujui pernikahan tersebut.

Hal itu tidak pernah terpikir dalam benak Salwa. Namun ia tidak menyangka, pernikahannya dengan Tristan tidak seburuk yang dia bayangkan. Akhirnya keduanya hidup bahagia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diantar Bunda

Saat selesai Shalat Shubuh berjama'ah bersama Abinya, Khumairah tidak menemukan Bundanya di kamar.

"Bunda kemana, Bi?"

"Mana Abi tahu? Kan, tadi Kita shalat!"

"Ira mau turun dulu cari Bunda!"

Tristan menggelengkan kepala melihat tingkah putrinya yang posesif.

Khumairah turun ke bawah mencari keberadaan sang Bunda.

"Encus, lihat Bunda nggak?"

"Tidak, Non! Encus nggak lihat Bundanya! Non Ira sudah mandi?"

"Belum! Ira mau mandi sama Bunda!"

Khumairah jalan ke dapur.

"Bunda...!"

"Hai, Sayang! Sudah shalatnya?"

"Sudah, Bun! Bunda bikin apa?"

"Bikin minuman untuk Abi!"

"Ira mau mandi sama Bunda!"

"Oke, tunggu di kamar Ira dulu ya? Nanti Bunda samperin ke sana! Bunda mau ngasih minuman ini dulu ke Abi!"

"Oke, Bunda cantik!"

Salwa tersenyum menanggapi ucapan Khumairah.

Dengan membawa secangkir coklat hangat di atas nampan, Salwa berjalan pelan menuju kamarnya.

Ceklek..

Saat pintu kamar tersebut dibuka, ternyata Tristan sedang melepas baju kokohnya, dan hanya menyisakan sarung di tubuhnya. Roti Sobek Tristan terpampang dengan nyata. Tristan memang suka berolahraga. Itu sebabnya dia memiliki tubuh yang atletis.

Sontak Salwa tertegun melihat pemandangan di depannya. Seperkian detik ia baru menyadarinya, dan menutup matanya dengan sebelah tangannya.

"Astaghfirullahal'adzim!" Lirihnya.

Melihat tingkah istrinya itu, mendadak Tristan menjadi jail.

"Ehemm..."

"Ma-maaf, Mas! Aku nggak tahu!" Ujar Salwa masih menutup matanya.

Akhirnya panggilan "Mas" secara nyata diucapkan dari mulut Salwa di hadapan suaminya langsung.

Tristan mendekati istrinya, dan mengambil nampan dari tangan Salwa.

"Apa ini untukku?"

"Iya! Maaf, aku mau ke kamar Ira dulu!" Salwa berbalik dan berjalan cepat keluar dari kamarnya. Tristan menyunggingkan senyumnya.

Setelah kepergian Salwa, Tristan duduk di balkon kamarnya dan menikmati coklat hangat. Ia menikmati setiap seduhan.

"Bi Eni makin jago nih! Sepertinya ini inovasi baru!" Lirih Tristan.

Sementara di kamar Khumairah, saat ini Salwa sedang memandikan putrinya.

"Ira, kalau sudah umur 6 tahun nanti Ira mandi sendiri ya?"

"Iya, Bunda! Kata teman Ira, kalau sudah punya adik harus mandi sendiri, Bun! Jadi Ira nanti umur 6 tahun punya adik ya, Bun?"

Pertanyaan polos Khumairah, membuat Salwa bingung untuk menjawab.

"Hem... iya bisa saja! Ira berdoa'a saja terus ya?"

"Iya, Ira akan tambah do'anya! Supaya Ira cepet punya adik yang lucu kayak adiknya teman Ira."

Salwa pun hanya menanggapi dengan senyuman.

Tidak tersa jam sudah menunjukkan angka 06.30. Setelah merapikan seragam Khumairah, Salwa menitipkan kepada Encusnya untuk memberikan keperluan sekolah Khumairah. Salwa pun kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian karena hari ini ia akan mengantarkan Khumairah ke sekolah.

Melihat suaminya yang sudah rapi dengan pakaian kantornya, ia lupa tidak menyiapkan itu. Dan itu pun karena suaminya sangat pasif. Ia malas untuk banyak bicara.

"Mas, apa aku boleh mengantar Ira ke sekolah?"

"Kamu yakin?"

"Iya, memang kenapa?"

"Nggak pa-pa! Boleh saja!"

"Aku akan ganti baju dulu!"

Mereka pun saat ini sarapan bersama. Hari ini Encus dibebas tugaskan untuk mengantar Khumairah. Salwa yang akan mengantar dan menemani Khumairah sampai pulang nanti.

Khumairah mencium punggung tangan Abinya. Begitu pun Salwa mencium punggung tangan Suaminya.

"Sa-Salwa!"

"Ya?" Salwa berbalik.

"Ini kartu debit dan ATM! Peganglah untuk keperluan Salwa!Passwordnya akan saya kirim ke WA mu!"

"Hem, terima kasih!"

"Memang dia nyimpan nomerku?" Batin Salwa.

Di sekolah Khumairah.

Teman-teman Khumairah sudah banyak yang datang. Perhatian Ibu-Ibu yang menunggu anakanya terpusat pada Khumairah dan Salwa yang baru masuk pintu gerbang sekolah.

"Iraa...!"

"Fania....!"

"Ira, ini Encus barumu?"

"Bukan, bukan! Ini Bundaku!"

"Bukankah Ibumu sudah meninggal?"

"Ini Bundaku, Fan! Bunda... Ira masuk kelas dulu ya?"

"Iya, sayang!"

Salwa duduk di kursi yang tidak jauh dengan Ibu-Ibu yang lain. Karena Ira belum mengenal mereka, ia pun cuek saja membaca Novel online dari HP-nya.

"Sstt.. dengar nggak tadi? Itu Bundanya Ira katanya! Apa Pak Duren itu memang sudah menikah?"

"Ah, masa iya seleranya seperti dia?"

"Mungkin itu saudaranya kali!"

"Kalau saya janda saya juga mau kali sama Abinya Ira, haha..."

"Niatnya mau saya jodohin sama adik saya, Jeng."

Begitu kira-kira obrolan Ibu-Ibu yang terdengar sedikit bising di telinga Salwa. Namun ia tetap cuek saja.

Saat jam istirahat, Khumairah menghampiri Bundanya.

"Bunda, Ira sudah bisa menulis huruf A sampai H, lihatlah!"

"Wah, iya! Pinter banget sih!" Salwa mencubut pipi Khumairah."

"Bunda, Ira boleh jajan?"

"Boleh, asal jangan es ya?

"Oke, Bunda!" Salwa memberinya selembar uang Sepuluh ribuan.

"Maaf, permisi! Apa benar anda Bundanya Khumairah?"

"Iya, Miss! Perkenalkan saya Salwa."

Salwa menjabat tang Miss Fera.

"Alhamdulillah, berarti Ira tidak sedih lagi karena sudah ada Bundanya. Saya kadang kasihan melihat Ira suka melamun, katanya dia ingin sekali punya Ibu! Karena Ibunya meninggal saat dia masih bayi. Anak itu banyak diam, Bu! Tapi hari ini saya melihat dia sangat ceria, makanya saya tadi sempat bertanya kepadanya."

"Terima kasih sudah sangat perhatian kepada Ira, Miss!"

"Sama-sama, Bu! Itu sudah tugas kami! Mohon maaf, Bu! Ngomong-ngomong kapan anda menikah dengan Abinya Ira? Duh jadi kepo ini, Bu! Maklum beliau kan, yang punya yayasan ini! Jadi saya juga senang kalau mendengar kabar bahagia dari beliau."

"Baru kemarin, Miss! Pernikahannya memang diadakan sederhana."

"Oh... iya! Selamat ya, Bu! Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warohmah."

"Amin... terima kasih, Miss!"

Teettt

Bel masuk berbunyi, Miss Fera pun masuk je dalam kelas. Dari pembicaraan Salwa dan Miss Fera tadi, ada salah satu dari Ibu-Ibu yang mendengar. Dan tentu saja itu menjadi topik baru bagi mereka.

"Aku tidak perduli dengan perasaan Mas Tristan, karena saat ini aku sudah jatuh cinta dengan Ira. Anak itu seperti magnet bagiku. Aku akan berusaha menjadi Ibu yang baik untukmu, Ra." Batin Salwa.

Sementara di kantor

Tristan senyum-senyum sendiri di meja kerjanya.

"Ehem-ehem..."

"Kenapa kamu, Yan? Keselek?"

"Sepertinya, Bos yang keselek! Keselek asmara, hahaha...."

"Maksudmu?"

"Hadeh.. Dasar kulkas dua pintu!"

"Berani ngatain aku, aku potong gajimu!"

"Ish, galak amat, Bos! Jangan galak-galak, nanti cepat tua!"

"Kamu yang tua! Udah tua belum nikah juga!"

"Iya,Iya... mentang-mentang sudah nikah lagi! Sekarang ngomongnya gitu! Katanya nggak mau nikah lagi sebelum menemukan orang yang melebihi Nabila! Berarti Nyonya Salwa orang itu ya? Buktinya Bos maubmenikah dengannya? Hem?" Iyan menaik turunkan alisnya.

"Tidak usah bahas itu! Kamu sudah tahu aku terpaksa melakukannya!"

"Lah bilangnya terpaksa! Tak sumpahin jadi bucin kamu!"

Tristan dan Iyan memang Bos dan bawahan. Namun sebenarnya Iyan adalah anak dari sepupunya Pak Ferdi. Jadi keduanya masih memiliki hubungan saudara. Mereka bersikap resmi saat keadaan tertentu. Namun jika hanya berdua, keduanya seperti Tom and Jerry.

Bersambung....

...----------------...

Next ya kak....

1
Novida Eryani
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Anonymous
Judul cerita riky tita mana ta? kok gak dpt
Bunda RH: jodoh yang tertunda kak, langsung masuk ke brandaku kak kalau kakak sudah follow
total 1 replies
Yuni
sangat bagus
Bunda RH: Terima kasih Kak 🥰
total 1 replies
Tira Aneri
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Akhirnya...Makasih Thor
Lanjut Baca ke 4...🤗🥰
Bunda RH: makasih ya kak 😘
total 1 replies
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Saif Ali Khan ...😁
Bunda RH: emang author penggemar India 🤣
total 1 replies
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Sedih Bgt ... 😢😢😢
Bunda RH: iya kak 🥲
total 1 replies
Khairul Azam
klo duda mati tu ksya gimana gitu gajel dihati
Bunda RH: iya kak
total 1 replies
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Ooh Iya..Gina Gak Datang.. Knp..🤔🤔
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Okay...Nunggu Lanjut Thor...👍🏻👍🏻
Bunda RH: makasih kak, sehat selalu
total 1 replies
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Semoga Bahagia Thor...
⛱ᵃᵞᵘ🏝
🤔🤔🤔🤔🤔
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Alhamdulillah...Met SAMAWA Buat Arif & Ira...🤲🏻😘🥰
Gina Ga Ketauan Iy...😅😅
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Alhamdulillah...Met Iya Arif & Ira...
Uda Dapat Restu...🤲🏻🤲🏻😘😘😍😍
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Kasihan Ira...😢😭😭
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Eeh...Ada Pempek, Model Tekwan ... 👍🏻👍🏻
Oleh² Khas Palembang 🤭😁
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Anak Pertama...🤭😁
⛱ᵃᵞᵘ🏝
Miss Gina...🙄🙄
Okto Mulya D.
Terimakasih Author, kereeeenn banget ceritanya...
Bunda RH: makasih juga kak
total 1 replies
Bunda RH
mang sedih 😭😢😵😷
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!