* Mohon bijak memberi bintang 🌟!!! Jika tidak berkenan dengan cerita ini,,, silahkan langsung di tinggalkan.... tanpa perlu berkomentar yang menyakitkan...
Kusumaningtyas seorang gadis Kalimantan yang di nikahi Bayu wicaksono 1,5 tahun yang lalu. Pernikahan bahagia yang di impikan ternyata malah menjadi petaka baginya. Berharap suami yang menjadi pelindungnya ternyata justru malah menghancurkannya. Memiliki suami yang tukang selingkuh.
Membuat Ningtyas merasa di uji kesabarannya. Nafkah yang seharusnya di berikan ke istrinya ternyata malah di kuasai oleh ibunya. Ningtyas selalu di Hina jadi Benalu di keluarga itu. Padahal Ningtyas merasa dirinya tidak pernah menuntut apapun sama Bayu. Berapapun nafkah yang Bayu kasi dia tidak pernah protes. Ningtyas di perlakukan seperti Babu di rumah mertuanya. Mampukah Ningtyas melewati cobaan demi cobaan yang dia hadapi? atau kah Ningtyas memilih pulang ke Kalimantan dan berkumpul bersama orang tua
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Sudaryanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3. Ketahuan Selingkuh
Saat ini aku sedang berada di meja makan melayani mas Bayu makan. Aku pun ikut makan malam sekalian. Selesai makan mas Bayu langsung masuk kamar. Setelah membersihkan meja makan dan mencuci piring. Ku susul mas Bayu ke dalam kamar.
Ternyata di kamar dia juga sibuk main gadget sambil senyum-senyum sendiri. Aku berjalan mendekati ranjang. Sama sekali dia tidak menyadari kehadiran ku.
"Sibuk banget mas, istri masuk aja sampe gak sadar", sindir ku.
" Apaan sih kamu, mulai lagi"!!! Bentaknya dengan suara tinggi.
"Lha kenyataannya kan gitu, gadgetnya lebih menarik dari pada aku".
" Kamu ini bisa gak sih, gak ngajak ribut. Aku tu lagi capek tau gak. Butuh ketenangan. Kayak gini inilah yang bikin aku gak betah tinggal di rumah. Punya istri bukannya nyenengin suami, ini malah bisanya cuma bikin emosi aja. Udah ah aku mau keluar". Langsung bangkit dari ranjang dan pergi begitu saja.
"Mau kemana kamu mas, baru aja pulang sudah pergi lagi". Tanya ku sambil menyusul mas Bayu keluar.
Di staternya motor langsung pergi tanpa menjawab pertanyaan ku. Aku hanya bisa mengelus dada. Seperti itu lah mas Bayu ketika di rumah. Kerjaannya hanya nongkrong di warung kopi sampai berjam-jam.
Sudah sering kali ku tegur yang pada akhirnya pasti akan berujung pertengkaran, itu juga tidak membuatnya berubah. Sebenarnya apa sih yang di carinya di warung kopi? Padahal di rumah jika dia minta pasti aku buatin.
"Bayu mana"? Tanya mertua ku, sedang yang mencari keberadaan anaknya.
" Biasalah bu paling juga nongkrong di warung kopi". Jawab ku sambil melipat baju yang ku jemur tadi siang.
Seperti biasanya kalo habis nyuci baju siangnya, ketika malam pasti langsung ku lipat biar gak numpuk. Karena sekali saja kita tunda kerjaan ini pasti langsung malas. Apa lagi kalau sudah menggunung.
"Makanya kamu itu kalo jadi istri yang becus ngurus suami, biar suami betah di rumah. Udah badan kayak g*j*h, penampilan acak-acakan. Gitu kok suami disuruh betah di rumah. ya gak bakalanlah"!!!Umpat mertua ku..
" Bu aku berpenampilan kayak gini kan karena anak mu juga, yang gak kuat nyukupin kebutuhan ku". Ujar ku dalam hati.
Memang semenjak hamil wajahku memang terlihat sedikit kusam dan berjerawat. Mungkin itu terjadi karena pengaruh hormon ke hamilan. Padahal dulu waktu belum hamil aku tak pernah jerawatan. Kecuali pas datang bulan itu pun hanya 1-2 saja
Selesai lipat-lipat baju, langsung ku susun semuanya di dalam lemari.
" Uh,,,,,rasanya pegel banget ". Ku regangkan otot-otot ku agar rileks.
Sebelum tidur aku Bersih-bersih dulu di kamar mandi sekalian wudhu. Karena tadi aku belum sempat sholat Isya.
" Huh-punya suami tapi rasa janda, suami pulang ke rumah cuma numpang makan dan tidur doang". Ucapku dalam hati. Sambil rebahan. Ku raih HP ku di atas laci. Ku buka aplikasi N. Melihat buku yang sedang ku tulis ternyata pembacaannya sudah banyak. Ku lanjutkan kembali untuk menulis bab berikutnya.
Selama ini aku diam-diam menjadi penulis di aplikasi N, itu pun atas saran dari teman ku. dan kini aku sudah masuk kontrak. Dengan penghasilan yang cukup lumayan untuk kebutuhan ku sendiri.. Karena kalo hanya ngandalin jatah dari suami ku benar-benar gak cukup. Bukannya aku tidak bersyukur atas nafkah yang di berikannya, tapi yang namanya manusiakan pasti punya kebutuhan.
"Besok waktunya kontrol ke bidan Kandungan, apa aku ajak mas Bayu aja ya? Mumpung orangnya lagi di rumah". Aku Bermonolog.
Lelah menulis, ku letakkan kembali HP ku di atas laci. Ku rebahkan tubuh di atas kasur. Badan ku yang terasa lelah hanya butuh waktu lima menit aku sudah berada di alam mimpi.
*******
Pukul 3 dini aku terbangun, karena ada sesuatu yang mendesak di dalam tubuh untuk segera di keluarkan. Bergegas aku bangkit dari tidur ku menuju ke kamar mandi. Akhir-akhir ini frekuensi buang air kecil ku sudah mulai sering. Terutama di malam hari, itu yang membuat ku merasa tidak nyaman. Terkadang semalam bisa 3-4 kali mondar-mandir ke kamar mandi. Hal ini yang menyebabkan tidur ku sedikit terganggu. mungkin ini terjadi karena saat ini aku sedang hamil besar.
"Ah, lega rasanya". ku usap perut ku yang buncit. Selesai buang hajat aku kembali ke kamar. Tiba di kamar ku lirik HP mas Bayu yang tergeletak di atas laci. Aku masih penasaran prihal tadi siang, ku coba buka HP itu dan ternyata di kunci pake password.
" Sejak kapan mas bayu pasangan password di HP ". Aku membatin. Ku coba beberapa pola tapi tetap tidak bisa di buka. Aku tidak kehabisan akal, ku coba buka menggunakan kan sidik jari dan ternyata bisa.
Satu persatu jari mas bayu ku tempel dengan sangat perlahan agar tidak mengganggu tidurnya. Mungkin karena terlalu lelah sedikit pun gerakan ku tidak mengusik tidurnya.
Akhirnya nasib baik pun berpihak pada ku. HP mas Bayu pun ke buka. Ke telusuri aplikasi telpon berwarna hijau. Untuk melihat siapa saja yang dia chat, sehingga dia mengabaikan ku. Aku penasaran ada salah satu nomor yang tidak di beri nama hanya di kasi emoji love.
Penasaran ku buka chatnya, dan aku pun cukup terkejut saat membaca setia chatan itu.. Ku tutup mulut ku dengan 1 tangan. Aku cukup shock!!!
"Ternyata kamu bermain di belakang ku ya mas, gak nyangka kamu bisa setega itu sama aku". Air mata yang tertahan akhirnya luruh juga, di sertai rasa sesak di dada, penyesalan demi penyesalan yang ku rasa. Pengorbanan yang ku lakukan ternyata tak pernah dianggap.
Ku usap air mata ku.. Ku screenshot semua chat tersebut dan ku kirim ke HP ku sebagai tanda bukti jika suatu saat terjadi sesuatu pada ku. Setelah semua terkirim ku hapus jejak ku di HP mas Bayu
Ku letakan kembali HP mas Bayu di tempat semula agar tidak ketahuan kalo hpnya aku buka.
Aku pun kembali ke ranjang, ku baringkan tubuh ku membelakangi mas Bayu, masih dengan sisa tangis yang sedikit terisak. "Tak ku sangka jauh-jauh aku ngikutin kamu ke sini, dengan niat rasa bakti ku sebagai seorang istri ternyata hanya untuk kau sia-siakan mas". Gumam ku.
Ku coba memejamkan mata tapi tidak bisa. Tak lama kemudian terdengar suara Qiro'at dari masjid besar bergema, tanda sebentar lagi masuknya waktu subuh.
Dari pada tak bisa tidur aku memilih untuk bangkit dari tidur ku. Aku keluar kamar langsung menuju ke dapur. Ku buka Rice cooker terlihat nasi sudah habis. Ku cuci priuk Rice cooker dan ku isi beras.
Aku masak nasi terlebih dahulu sebelum mengerjakan yang lainnya. Ku ambil sayuran yang ada di kulkas. Kebetulan kemarin mertua pulang bawa sayuran dari sawah jadi hari ini aku hanya tinggal belanja lauk saja. Begini lah enaknya hidup di kampung. Untuk sayuran tidak harus beli melulu. Asal tangannya mau gerak maka masih bisa makan.
Semangat selalu ya kak author dg karya2 barunya🔥🔥🔥😍