NovelToon NovelToon
PEWARIS YANG HILANG

PEWARIS YANG HILANG

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Urban-Mengubah takdir / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Trauma masa lalu
Popularitas:52.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Edane Sintink

Jerry adalah seorang anak yang malang. Sejak kecil dia telah kehilangan orang tuanya yang terbunuh dalam persaingan bisnis. Saat itu Jerry dilarikan oleh pembantu dirumahnya atas perintah dari ayahnya sebelum meninggal. Namun ketika dia baru berumur delapan tahun, pengasuh nya juga meninggal. Jerry sempat menjadi gelandangan sebelum bertemu dengan ayah angkatnya yang bernama Drako.
Di university, Jerry sangat terkenal sebagai mahasiswa yang sangat miskin. Dia selalu menjadi bahan hinaan dan sering di bully. Tapi siapa sangka bahwa dia adalah tuan muda dari keluarga William yang telah menghilang sejak masih berumur satu hari. Dia juga calon pewaris satu satunya dari aset keluarga sebelah ibunya yaitu kelurga Smith.
Seperti apa kelanjutan nya? Ikuti terus kisahnya dalam novel yang berjudul, PEWARIS YANG HILANG

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEWARIS YANG HILANG BAB 31

Bab 31

Jerry tersentak dari lamunannya ketika dia mendengar Daniel sahabatnya itu kembali berkata kepada Ryan.

"Ryan, berita yang kau bawa itu cukup menarik. Tapi jujur saja saat ini aku sedang memikirkan hari ulang tahun Rindy yang akan diadakan lima hari lagi. Aku tidak tau hadiah apa yang pantas aku berikan kepadanya. Kamu kan tau kalau aku sangat menyukai Rindy. Aku ingin menimbulkan kesan baik terhadapnya tepat dihari ulang tahun nya nanti."

Kata Daniel dengan riak lesu di wajahnya.

Saat ini Daniel menatap Ryan dengan ekspresi meminta pertolongan.

Ryan yang tau benar perasaan sahabatnya ini terhadap Rindy menganggap serius dilema yang dihadapi sahabatnya itu kali ini.

Ryan seperti celingukan memandang kesana kemari. Dan pada saat itu lah matanya tertuju ke layar ponsel milik Daniel.

Ketika itu Ryan melihat bahwa Daniel sedang membuka aplikasi shoping online di smartphone nya. Sekilas Ryan melihat gambar Gelang terbuat dari giok berwarna biru bening di layar ponsel Daniel.

Ingin melihat gambar itu dengan jelas, maka Ryan segera mengambil ponsel itu dari tangan Daniel. Sejenak Ryan memperhatikan gambar gelang giok yang indah itu. Lalu dia menggeser keatas untuk melihat harga gelang tersebut.

Setelah Ryan melihat rangkaian angka dibawah gambar gelang tersebut, Ryan hanya bisa menarik nafas dalam-dalam. Saat ini dia ingin mengeluh tapi, demi menjaga perasaan sahabatnya itu, sehingga dia memilih untuk diam dan terus memperhatikan wajah tanpa ekspresi Daniel.

Daniel tau arti dari tatapan Ryan kepada nya. Sorot mata Ryan seperti menegaskan kepada nya bahwa dia jangan sampai terbawa oleh perasaannya sendiri. Dia harus lebih realistis dan tau diri bahwa Rindy bukan lah sesuatu yang bisa dia capai dengan mudah. Andai ada satu perumpaaan yang tepat untuk dikatakan untuk menggambarkan perbedaan antara Rindy dan Daniel adalah seperti Rembulan dan kunang-kunang.

Daniel hanya bisa menunduk dan berkata,

"Ryan. Aku tau maksud mu. Aku juga sangat sadar kemampuan diriku. Jujur saja aku tidak akan mampu membeli gelang giok ini. Ini terlalu mahal bagiku, apa lagi dalam dua hari ini kita juga harus membayar uang kuliah. Tapi untuk seorang gadis seperti Rindy, ini sama saja seperti debu diujung tumit baginya. Andaikan aku mampu, jangankan gelang giok ini, kapal pesiar mewah pun akan aku belikan untuknya sebagai tanda bahwa aku sangat menyukainya.

Dari dulu hingga sampai saat ini aku selalu berandai-andai dalam hatiku untuk bisa berbuat sesuatu yang bisa membuat dia bahagia. Satu senyum saja darinya bagiku sudah cukup membuat ku bahagia."

Ryan yang melihat sahabatnya itu seperti patah arang mencoba memberi kekuatan padanya. Sambil menepuk pundak Daniel dia berkata,

"Daniel, masih ada lima hari lagi. Kau masih memiliki waktu yang cukup untuk dapat memberikan sesuatu yang layak dihari ulang tahun Rindy nanti. Tapi terus terang saja kalau harga gelang ini memang diluar kemampuan mu. Bahkan jika uangmu, uangku dan kedua sahabat kita digabungkan, Itu mungkin belum cukup untuk membeli gelang giok ini."

Mendengar Ryan berbicara dengan suara seperti putus asa, dan Daniel yang juga tertunduk lesu, membuat Jerry yang dari tadi sibuk memikirkan bagaimana cara agar identitas nya tidak segera terbongkar menjadi penasaran. Dengan membuang fikirannya jauh-jauh, dia berdiri lalu menghampiri kedua sahabatnya itu. Jerry mengambil ponsel yang ada di tangan Daniel. Menggeser layar keatas dan kebawah dan segera bertanya kepada Daniel.

"Daniel, apakah kamu yakin ingin menghadiahkan gelang giok ini kepada Rindy dihari ulang tahunnya nanti?"

Daniel mengangguk dengan yakin dan berkata,

"Untuk dapat membeli gelang itu, kemungkinan aku akan mengajukan permohonan pinjaman uang untuk mahasiswa di bank National.

Mendengar kata-kata dari Daniel barusan, Jerry mau tidak mau menjadi kaget. Mereka berempat memang terkenal sangat miskin di kampus. Namun baik bagi dirinya pribadi maupun ketiga sahabatnya itu belum pernah terlibat dengan meminjam uang di bank. Ini yang membuat Jerry beranggapan bahwa Daniel benar-benar telah jatuh cinta kepada Rindy.

Jerry kini dengan serius menatap kearah Daniel dan berkata,

"Daniel, kamu tidak perlu mengajukan pinjaman ke bank. Aku secara pribadi akan membantumu untuk membeli gelang ini. Percayalah kepadaku."

Kata Jerry bersungguh-sungguh."

Daniel menatap kearah Jerry sambil menahan tawa.

"Sepertinya dari semalam Jerry ini sudah terlalalu banyak berhayal. Apa sebenarnya yang telah terjadi pada sahabatku yang satu ini?"

Fikir Daniel dalam hati. Namun dia tidak mengatakannya secara terang-terangan. bagaimana pun dia masih menghargai niat baik Jerry.

"Jerry, dengan apa kamu akan membantuku? Sudah lah Jerry! Aku tidak ingin menyusahkan siapa pun. Jika kau memiliki sesuatu, sebaiknya kau gunakan saja untuk keperluan mu sendiri. Aku tau siapa dirimu dengan baik. Jadi, tidak perlu repot-repot membantuku."

Kata Daniel dengan sedikit kecewa.

"Sejak kapan aku pernah berjanji lalu aku mengingkari?"

Tanya Jerry dengan wajah serius. Lalu dia melanjutkan,

"Kalian semua mengenal aku dengan baik. Setidaknya itu keluar dari bibir kalian sendiri. Apakah kalian benar-benar mengenalku?

Seorang pria sejati tidak akan mengingkari apa yang telah dijanjikan olehnya. Kau bisa pegang ucapkan ku ini erat-erat."

Kata Jerry.

Daniel hanya tersenyum kecut mendengar kata-kata yang penuh percaya diri dari Jerry.

Memang dia akui bahwa Jerry tidak akan berjanji sekiranya dia tidak mampu untuk menepati janjinya tersebut.

Saat ini Riko yang juga berada disitu membuka suara,

"Jerry, kalau begitu bagaimana dengan janjimu kepadaku semalam? Apakah kau akan menghubungi orang kaya yang anaknya telah kau selamatkan itu?"

Tanya Riko meminta kepastian.

Jerry hanya mengangguk.

"Tunggu lah beberapa saat lagi Riko!. Aku mungkin akan segera menemukan jalan keluar bagi masalah yang sedang dihadapi oleh keluargamu."

Kata Jerry untuk meyakinkan Riko.

Mendengar kata-kata dari Jerry, Riko mau tak mau merasa sedikit kurang yakin. Namun, dia tetap bersabar. Lagian hanya untuk hari ini. Tidak masalah baginya karena walau bagaimanapun, Ayahnya juga belum tentu menemukan Penawar yang bisa memberikan harga yang tinggi kepada keluarganya yang ingin menjual seluruh aset milik mereka demi biaya operasi ginjal ibunya.

"Riko, sebaiknya kau tidak per..."

Belum lagi Daniel selesai dengan kata-katanya, tiba-tiba pintu diketuk dari luar dan diluar saat ini berdiri seorang lelaki yang dari seragam tampak seperti kurir. DI tangan nya saat ini terlihat sebuah kotak paket.

"Permisi adik-adik... Kalau boleh saya bertanya, apakah benar ini adalah asrama yang ditempati oleh mahasiswa bernama Jerry?"

Tanya pak kurir dengan sopan.

Sejenak ketiga orang yang didalam memandang kearah Jerry.

Jerry hanya mengernyitkan sedikit keningnya dan menjawab,

"Benar pak. Dan saya adalah orang yang anda cari."

Pak kurir tersenyum dan berkata,

"Tuan Jerry, saya datang kemari untuk menghantar paket untuk anda."

Jerry bangun dari duduknya dan segera menghampiri pak kurir yang masih berdiri di depan pintu. Lalu dia segera menyambut kotak paket yang dihukurkan oleh pak kurir tersebut

"Ini paket anda Tuan Jerry dan silahkan tanda tangan disini sebagai bukti bahwa anda telah menerima barang yang telah saya hantar."

Kata pak kurir itu seraya memberi tau kepada Jerry dimana dia harus membubuhkan tanda tangan.

Jerry segera menuruti permintaan pak kurir. setelah dia selesai menandatangani kertas itu, pak kurir segera mengucapkan terimakasih dan berkata,

"Tuan Jerry, silahkan cek barangnya terlebih dahulu untuk memastikan apakah ada kerusakan! karena setelah saya pergi, anda tidak akan bisa mengajukan tuntutan."

Kata pak kurir menjelaskan.

Jerry tersenyum dan menggeleng pelan.

"Terimakasih pak kurir. Saya rasa itu tidak perlu."

Kata Jerry.

Sang kurir mengangguk dan berkata,

"Baiklah jika begitu. Kalau begitu saya mohon diri dulu."

Kata kurir berbalik setelah Jerry mengangguk kepadanya.

Tak lama setelah pak kurir pergi meninggalkan pintu kamar asrama mereka, Jerry yang belum tau apa isi dari kotak paket yang ada di tangan nya saat ini segera masuk dan menghampiri ketiga sahabatnya yang sejak tadi hanya memperhatikan saja.

Belum lagi Jerry sempat duduk, Tiba-tiba Daniel yang memang terkenal sangat usil segera merampas kotak tersebut dari tangan Jerry, lalu mengajak Riko dan Ryan untuk sama-sama melihat isi kotak tersebut.

"Hey... Apa isi kotak ini? Jerry, apakah kamu terlibat dengan jaringan *******?"

Tanya Daniel sambil tertawa.

Jerry hanya menghela nafas pasrah melihat kelakuan teman-temannya itu. Dan berkata,

"Buka saja! Siapa tau isinya Boom dan kita akan mati bersama dikamar ini."

Kata Jerry sambil terbahak-bahak.

Daniel mencibir lalu berkata,

"Aku tidak perduli. Yang penting ayo kita buka dan lihat apa isi dari kotak ini."

Katanya sambil mengajak Ryan dan Riko.

Setelah mereka bertiga duduk mengelilingi kotak paket tersebut, Daniel segera mengambil gunting dan kemudian mulai menyobek plastik yang membungkus kotak tersebut.

Sejenak setelah tampilan dari kotak itu terlihat, Daniel dan kedua sahabatnya ternganga dan buru-buru menutup mulutnya dengan tangan.

Jerry yang memperhatikan mereka juga ikut penasaran dan segera menghampiri mereka. Namun sebelum Jerry sampai, Ryan buru-buru menghalangi Jerry dan berkata,

"Halangi dia! Jangan sampai dia melihat isi kotak ini."

katanya sambil tertawa.

Jerry kembali pasrah mendapat dorongan halus dari ketiga sahabatnya itu.

Begitu kotak itu telah sepenuhnya di buka, Mereka kembali ternganga dan tanpa sadar bergumam,

"Apple"

Mereka lalu memandang Jerry lekat-lekat meminta penjelasan.

Wajar bagi mereka untuk meminta penjelasan. Ini karena, setahu mereka bahwa Jerry tidak memiliki cukup banyak uang dan juga tidak memiliki keluarga yang kaya sehingga bisa membelikannya Iphone yang cukup mewah bagi mereka yang memang dari golongan miskin.

Jerry yang tau arti tatapan sahabatnya itu setengah mati memutar otak untuk mencari alasan yang tepat dan masuk akal untuk meyakinkan sahabat baik nya itu.

Setelah beberapa saat terdiam, Jerry kemudian menemukan jawaban yang tepat dan segera berkata,

"Mengapa kalian melihatku seperti itu? Apakah aku telah berubah menjadi hantu dimata kalian?"

Tanya Jerry sambil mengulur waktu.

"Jerry, dari mana kau mendapatkan uang untuk membeli Smartphone ini? Kami tau bahwa kau sangat kekurangan. Jadi, kami merasa heran tiba-tiba kau mampu membeli Smartphone ini."

Tanya Ryan.

"Oh itu."

Kata Jerry sambil melangkah mendekati teman-temannya.

"Ceritanya begini, Kemarin kan aku mengunjungi Ayah angkatku di Hillstreet. Dia tau akan kesulitan yang aku hadapi selama ini. Dia juga tau bahwa aku sering di hina oleh anak-anak orang kaya yang selalu mengancam jika aku melawan, maka subsidi ku akan dicabut. Jadi dia memutuskan untuk menjual rumah dan tanah miliknya lalu memutuskan untuk pergi ke Metro City mencari pekerjaan.

Jadi, sebelum dia pergi, dia telah meninggalkan kartu bank dan mengirimkan Smartphone yang ada dikatanganmu itu kepada ku."

Kata Jerry berbohong.

"Hey Daniel, berikan kepada Jerry Smartphone nya. agar dia bisa menghubungi orang kaya untuk memintanya membeli aset keluargaku dengan harga tinggi."

Kata Riko. Dia adalah orang yang paling senang mengetahui bahwa Jerry telah memiliki Smartphone lagi. Harapan nya kini setinggi gunung kepada Jerry.

Daniel segera mengembalikan ponsel Jerry dan berkata,

"Ini Jerry ponsel mu. Dan kini aku percaya kalau kamu bisa membantu masalah kami saat ini."

Kata Daniel sambil menyerahkan telepon genggam itu ke tangan Jerry.

Jerry langsung menerima ponsel nya dari dan menekan tombol ON. Seketika layar di ponsel itu menyala.

Setelah mengatur sedikit dari ponselnya, Jerry mulai membuka daftar kontak dan menemukan beberapa nomor yang telah di tambahkan oleh Barry. Dia melihat ada beberapa nama disana seperti Kakeknya Tuan Smith, Syam, Ronald, Barry dan Paul. Namun dia sedikit mengernyitkan keningnya ketika melihat nama Paul di daftar kontaknya. Saat ini fikiran nya langsung teringat kata-kata Rektor tadi pagi tentang Paul.

"Paul. Apakah dia Ayah Anton?"

Fikir Jerry dalam hati.

Tak lama setelah itu, ponsel Jerry pun berdering. Dia melihat ke layar ponsel dan ternyata itu adalah panggilan dari Tuan Barry.

Jerry segera mengudap layar untuk menjawab panggilan itu dan berkata,

"Hallo Tuan Barry. Aku tidak menyangka bahwa anda akan menelepon saya begitu ponsel saya aktif."

Kata Jerry sambil tersenyum. Dia lalu melangkah keluar agar pembicaraannya dengan Barry tidak menarik perhatian teman-temannya.

"Tuan muda, Bagus jika anda telah menerima Smartphone kiriman saya. Saya sengaja menyuruh bawahan menyamar sebagai kurir agar tidak terlalu menarik perhatian orang lain."

Kata Tuan Barry di seberang sana.

"Hmm. Iya. dan Terimakasih atas kerja kerasmu Tuan Barry."

Kata Jerry dengan suara penuh keramahan.

"Ah, Apa yang membuat Tuan muda begitu sungkan dengan saya. Ini tidak seberapa Tuan. Dan memang telah menjadi tugas saya untuk melayani anda."

"Baiklah jika begitu Tuan Barry.

Oh ya, Saya ada beberapa pertanyaan dan sesuatu pekerjaan untuk anda lakukan dan jawab."

"Dengan senang hati Tuan muda. Anda dapat memerintahkan saya jika ada sesuatu yang perlu saya lakukan untuk anda."

Kata Tuan Barry.

"Begini Tuan Barry. Saya ingin menanyakan kepada anda siapa Paul ini dan apa jabatannya di perusahaan kakek?"

Tanya Jerry.

"Oh, Maksud Tuan muda adalah Paul ini. Dia adalah bawahan Ronald yang bekerja sebagai Manajer di Hillstreet. Tugasnya adalah memastikan pasokan bahan Material dan logistik agar sampai tepat waktu dan memastikan kualitas nya tetap terjaga.

Namun, dia juga telah membeli hak untuk menjalankan sebuah Restoran di Lotus road dekat Mantion. Dan atas kesetiaannya kepada kakek anda, Maka Tuan Smith telah memberinya izin untuk itu."

Jawab Tuan Barry dengan Jelas.

Jerry hanya menggumam dan bertanya lagi,

"Lalu apakah dia juga menginvestasikan sejumlah uangnya untuk pembangunan Golden University ini?"

Tanya Jerry kembali.

mendengarkan pertanyaan Jerry barusan, Barry tidak kuasa menahan tawa dan berkata,

"Sejak kapan Paul memiliki hak untuk berinvestasi di Starhill ini? Tuan muda, ketahuilah bahwa Golden University adalah milik kakek anda dan Paul adalah orang yang dipercayakan untuk menanganinya."

Kata Barry.

Jerry kini mengerti mengapa Anton begitu Arogan dan merasa bahwa Golden University ini adakah milik Ayahnya. Ternyata kakeknya lah yang telah menugaskan kepada Paul untuk mengurus urusan di perguruan tinggi ini.

"Sekarang baru saya mengerti Tuan Barry."

Kata Jerry sambil mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai tanda bahwa dia mengerti permasalahan nya.

"Tuan Barry, saya ada satu hal yang harus anda kerjakan untuk saat ini."

"Apakah itu Tuan muda? beri tahu Barry maka Barry akan segera melakukannya dengan senang hati."

Kata Barry penuh semangat.

"Begini Tuan Barry. Saya mempunyai seorang sahabat yang sedang dalam masalah. Jadi, Keluarga nya berencana untuk menjual aset milik keluarganya yang berada di Country home. Namun belum menemukan pembeli yang bisa memberikan harga tinggi. Jadi saya berinisiatif untuk membantu dan anda harus segera membelinya dengan harga berapa pun yang dia inginkan. Selain membantu sahabat, ini juga kesempatan baik bagi kita untuk memasuki Country home dan melebarkan sayap kita disana. Bagaimana menurut anda tentang ini Tuan?"

Tanya Jerry.

"Idea yang baik. itu adalah idea yang sangat baik. Ah.. Tuan muda, Apakah sahabat anda itu berada bersama anda, Jika iya, bisakah anda menyuruhnya untuk memberikan informasi kontak keluarganya kepada saya?"

Kata Barry dengan semangat.

Mendengar Barry yang penuh semangat, Jerry langsung memanggil Riko.

"Riko, Kemarilah!"

Pinta Jerry kepada Riko.

Riko yang mendengar panggilan Jerry tanpa membuang waktu lagi langsung menghampiri dan bertanya,

"Ya Jerry. ada apa?"

"Bisakah kau memberikan informasi kontak milik Ayahmu agar orang kaya yang telah saya selamatkan anak nya ini bisa segera menghubungi ayahmu untuk menegosiasikan tentang kesepakatan jual beli aset keluargamu."

Kata Jerry.

Barry yang mendengar Jerry mengatakan dirinya orang kaya yang telah ditolong anaknya oleh Jerry merasa bingung.

"kapan Tuan muda pernah menyelamatkan anakku?"

fikirnya dalam hati.

Namun dia langsung dapat memahami bahwa Jerry saat ini berbohong kepada temannya untuk menutupi identitasnya.

Faham akan hal ini, Barry langsung menamparkan keningnya sendiri.

Setelah Riko telah memberikan informasi kontaknya kepada Jerry, Jerry langsung berkata kepada Barry.

"Tuan, itu tadi adalah informasi kontak keluarga sahabat saya. Saya harap Tuan segera menghubungi dan menegosiasikan dengan yang bersangkutan.

Jadi, saya tidak akan menyita waktu anda terlalu banyak."

Kata Jerry sambil menutup panggilan dan menepuk pundak Riko.

"Semuanya akan baik-baik saja. Percayalah!"

Kata Jerry sambil berjalan bersama Riko memasuki kamar asrama mereka.

Bersambung.....

1
sobat sebat
kesuen
Heny Yulifitria
mengandung bawang
Heny Yulifitria
pinjol
Alexander M
lanjut
Alexander M
bagus
Alexander M
good good good
Alexander M
mantap
Alexander M
good story, old story who ever i was reading for Ling time ago
Zerro BTL
👌
Achmad
lumayan
Achmad
mantab thor
Tiur Lina
di dunia nyata juga sering terjadi seperti itu.. orang miskin di pandang sebelah mata.
Rhyan Banderas
Luar biasa
Rhyan Banderas
inilah moment yang para reader tunggu 🤩
Rhyan Banderas
Luar biasa
Rhyan Banderas
kereeenn...
mars
bner bgt udh di bayangin aja masing2
mars
Luar biasa
mars
g suka karakter via nih,labil bener kaya aq,ternyata mwnyebalkan ya🤭
mars
keren lah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!