PEWARIS YANG HILANG
PEWARIS YANG HILANG
BAB 1.
Hari ini adalah hari Senin. hari dimana semua Mahasiswa akan kembali masuk kekampus untuk kembali melakukan rutinitas belajar setelah kemarin libur.
Jerry yang juga adalah seorang mahasiswa tidak terkecuali. dia yang terburu-buru berjalan cepat menaiki tangga. namun tidak disangka dia secara tidak sengaja bertemu dengan empat orang siswa di lorong menuju ke kelasnya.
Jerry mengenal keempat anak itu. dia adalah Anton, Zeck, Herman dan jhon.
Jerry yang saat ini sedang terburu-buru segera bergegas pergi. namun tanpa di duga Anton yang dikenal sebagai ketua keempat anak itu menghadang langkahnya dan berkata
"hei teman-teman, lihatlah kucing kurap ini!. dia kelihatannya sedang tergesa-gesa."
Herman yang berada di samping Anton segera menimpali. " seperti nya kamu sedang buru-buru Jerry. apa yang membuatmu seperti dikejar-kejar hantu?" kata Herman bertanya sambil tersenyum jahat.
"Maaf Herman aku buru-buru ke kelas karena saat ini aku telah terlambat." kata Jerry dengan senyum kecut. dia dapat membayangkan bahwa saat ini dia akan mendapat masalah. karena seperti biasa, sebagai siswa miskin yang menyedihkan, dia hanya dijadikan sebagai objek hinaan dan cacian para siswa yang memang anak orang kaya.
"oh... kenapa harus terburu-buru Jerry? duduk lah disini bersama kami." kata Anton membujuk".
"maafkan aku Anton, tapi aku benar-benar sedang terburu-buru. jika aku disini pasti aku akan terlambat ke kelas." Kata Jerry dengan nada memelas.
saat Anton mendengar penolakan dari Jerry tampang nya langsung berubah marah.
"sungguh berani kamu menolak keinginan ku Jerry. Apa kamu tidak tau siapa aku?" Kata Anton yang mulai marah lalu melanjutkan, "percayalah bahwa aku akan membuatmu sulit jika mencoba membangkang kemauanku."
"Anton,. tolonglah sedikit beri aku pengertian!
aku harus menghadiri kelas. aku takut jika aku terlambat pasti akan dihukum. kamu kan tau bahwa aku disini tidak boleh melakukan kesalahan. jika itu sampai terjadi, pihak kampus pasti akan menarik kembali bantuan subsidi kuliahku." Jerry berusaha untuk meminta pengertian dari Anton agar dia segera di izinkan untuk segera pergi dari tempat itu.
Saat itu Herman yang berada di samping Anton segera berkata
"Jerry, kamu terlalu banyak alasan. aku tidak perlu berkata basa basi padamu. kau telah menolak keinginan kami sekarang rasakan ini!"
Herman langsung mengirim sebuah tinju kearah perut Jerry. Jerry yang tidak menduga akan diperlakukan seperti itu hanya bisa terkejut. saat tinju itu menyapa bagian perutnya dengan telak, seketika Jerry terbungkuk merasakan mual di perutnya.
Saat itu Anton menghampiri Jerry lalu berkata,
"Jerry kamu terlalu berani menolak ajakan kami. sekarang apakah kau masih akan menolak?" kata Anton sembari menarik kerah baju Jerry.
Jerry yang saat ini telah kembali tegak berkata,
"Anton, tolong lepaskan aku. bukannya aku ingin menolak ajakanmu. tapi kamu kan tau bahwa hari ini aku ada kelas. aku harus pergi. jika tidak pasti aku akan mendapat hukuman."
mendengar penolakan Jerry, Anton segera memelototkan matanya lalu berkata
" apa? lepaskan? kami justru akan menghajarmu disini. percaya lah kata-kataku bahwa kau akan menyesal karena telah menolak ajakanku."
Setelah itu Anton langsung memerintahkan Zeck dan jhon untuk memegangi tangan Jerry. setelah mereka memegangi tangan Jerry. Anton yang bertindak sebagai tukang pukul mulai mengepalkan tinjunya. menggosok-gosok tinjunya lalu. mengarahkan ke arah perut Jerry. namun sebelum tinju itu sampai ke sasaran, tiba-tiba sebuah suara berteriak dari belakang.
" HENTIKAN!!!"
Anton segera menghentikan aksinya. memutar tubuhnya dan berbalik menghadap kearah datangnya suara tadi. dan ternyata suara itu datang dari seorang gadis.
Anton menyeringai, tersenyum sumbing kemudian segera memperbaiki dan merapikan kerah baju Jerry sambil berbisik, "kali ini nasib mu baik. tapi awas kalau kamu berani bicara macam-macam!."
kemudian Anton berbalik tersenyum dan berkata
"Lisa.... ngapain kamu disini? apakah ada sesuatu yang bisa saya bantu?"
lalu Lisa menjawab.
"Aku kebetulan akan pergi ke kelas untuk bertemu Rina. Tapi tidak ku sangka aku bertemu dengan mu disini. dan yang paling tidak ku sangka adalah kamu membully Jerry.
Anton menjawab.
"Ah kamu salah faham Lisa. Aku, Herman, jhon dan zeck hanya becanda. semua tidak seperti yang kamu bayangkan. bukan begitu Jerry?" tanya Anton.
Jerry hanya mengangguk pelan dan berkata,
"benar Lisa. Anton hanya becanda. tidak berniat untuk menyakitiku." kata Jerry gugup.
Lisa menghela nafas dan berkata, "ok baiklah jika begitu." Setelah itu Lisa kembali berkata, "Eh Jerry aku ingin meminta bantuanmu. bukan kah kamu sekelas dengan Rina?"
Jerry hanya mengangguk sebagai tanda mengiyakan pertanyaan Lisa.
kemudian Lisa kembali berkata. "tolong sampaikan kepada Rina bahwa aku akan menunggu nya di perpustakaan sore ini! jangan sampai lupa ya!" Kata Lisa sambil tersenyum.
Jerry hanya mengangguk kemudian segera berlalu pergi. sambil menarik nafas yang terasa sangat berat dia segera menuju kelas.
Dalam hat,i Jerry terus diliputi rasa tidak nyaman.
"sampai kapan aku harus terus-terusan mengalah begini? aku bukannya tidak mampu melawan, namun jika Aku melawan itu pasti akan sangat berdampak terhadap pelajaran dan kuliahku disini. padahal untuk membayar biaya kuliah aku hanya bisa mengandalkan Bea Siswa dan bantuan dari subsidi sebagai pelajar golongan miskin."
"Bagaimana pun aku harus bisa bertahan terhadap semua penghinaan yang aku alami disini."
Jerry terus melangkah masuk ke kelas. disana semua siswa telah hadir semua untuk mengikuti mata pelajaran yang disampaikan oleh dosen bernama pak Robert.
"hmmmm untung saja pak Robert belum masuk. Jika tidak, pasti aku akan dalam masalah lagi kata Jerry dalam hati sambil menarik nafas legah.
begitu Jerry masuk ke kelas, teman-temannya yaitu Ryan, Daniel dan Riko segera menyambutnya.
"Hey Jerry..., mengapa kamu terlambat? kata Daniel bertanya begitu Jerry sampai di kursinya.
Jerry hanya menarik nafas lalu berkata, "tidak ada apa-apa. Aku tadi bertemu dengan Lisa."
lalu Jerry segera memutar kepalanya mencari sosok Rina. begitu dia melihat Rina di kursinya Jerry segera berseru. "Oh ya Rin,. Lisa titip pesan padaku kalau dia akan menunggumu sore ini di perpustakaan."
"Ok makasih ya Jerry." Kata Rina sambil tersenyum kepada Jerry.
Riko yang sedari tadi hanya memperhatikan segera bertanya. "Jerry, jawab aku dengan jujur! mengapa kamu kelihatan sangat gugup? apakah Anton dan teman-temannya mengganggu kamu lagi?"
"Tidak kok" Jawab Jerry.
"Ah...., sudahlah jangan di perpanjang lagi. Aku benar-benar tidak ingin menimbulkan masalah." Kata Jerry sambil menatap serius kearah Riko.
Daniel yang duduk di samping Riko segera berdiri dan berkata "Jerry,, kamu tidak boleh terus-terusan diam dan pasrah begitu dong. kamu harus melawan. jika tidak, percayalah dengan kata-kataku ini. jika kamu terus menerus diam diperlakukan begitu kamu akan semakin di injak-injak oleh mereka."
"Huh..., kita harus membalas! Siang ini kita tunggu mereka di jalan menuju kantin." Kata Daniel dengan kemarahan yang meluap-luap.
Jerry yang mendengar rencana Danil segera berkata. "Danil... sudahlah! jangan menambah masalah. kamu, aku Riko dan Rian harus sadar diri. kita harus tau siapa kita ini dan siapa mereka itu. mereka adalah anak orang-orang kaya di kota ini. apa kamu tidak tau bahwa ayah Anton selalu menyumbangkan dan berinvestasi di kampus kita ini? Jangankan kita, bahkan bapak Rektor pun tidak berani menegur Anton dan teman-temannya."
Mendengar ini Riko lantas menyelah. "Tapi Jer..., kita tidak boleh hanya pasrah saja menerima perlakuan mereka. Aku yakin andai kita melawan, mereka pasti bisa kita hajar sampai babak belur." Kata Riko sambil mengepalkan tinju nya.
Memang diantara mereka berempat, Riko adalah jenis orang dengan temperamen yang cepat panas. Dia tidak pernah takut dengan siapa pun. Tapi, justru itu yang membuat dia sering mendapat masalah di kampus.
Jerry tersenyum pahit kemudian berkata "Riko, Rian, Danil, aku tau kita pasti mampu menghajar mereka. tapi kalian harus ingat seperti apa aku di kampus ini. aku tidak lebih dari seorang pelajar miskin yang hanya bisa belajar dengan bantuan Bea siswa dan Subsidi dari dewan kampus. kalian tau kan bahwa subsidi aku, aku peroleh dari persatuan mahasiswa di kampus ini. keadaanku berbeda dengan kalian. walau kalian bukan anak orang kaya, tetapi orang tua kalian mampu. sedangkan aku? Aku hanyalah seorang anak yang malang."
"Aku hanya yatim piatu yang kebetulan di adopsi oleh pak yosep. mereka hanya seorang petani yang sudah tua. mereka mengasuhku hanya atas dasar kemanusiaan. Jika tidak, mungkin mereka tidak akan mengangkatku sebagai anak mereka karena aku tau untuk mengisi perut seorang aja mereka kepayahan. Apa lagi ditambah dengan perutku. untuk makan mereka harus berpindah pindah dari mengerjakan kebun milik mereka di pagi hari setelah itu mereka harus mengambil upah di kebun orang lain pada sore harinya."
Saat menceritakan keadaan kehidupannya, Jerry hanya bisa tertunduk lesu.
Banyak pasang mata yang bersimpati melihatnya. Namun tidak sedikit juga pasang mata yang merasa jijik melihat orang miskin seperti Jerry ini.
Riko dan Rian menepuk bahu Jerry dan berkata, "Maafkan kami Jerry. kami terbawa amarah sehingga tidak berfikir akan akibatnya jika sampai kami menyebabkan kamu jatuh kedalam masalah."
"Andai kalian menuntut balas atas apa yang mereka lakukan padaku, sudah pasti mereka juga akan mempersulit kalian disini. ingatlah bahwa mereka memiliki banyak uang. selalu ada cara yang akan mereka lakukan untuk menyakitimu. aku berharap kalian tidak terlibat dalam masalahku. Saat ini aku masih mampu bertahan." Kata Jerry sambil meletakkan tas nya lalu bergegas duduk.
Disaat yang bersamaan ketika Lisa akan meninggalkan Anton dan kawan-kawannya, tiba-tiba Anton memberanikan diri berkata.
"Lisa em... em... em... apakah kamu... eh.. maksud ku siang ini bolehkah aku mentraktirmu untuk makan siang di kantin?"
Lisa menjawab. "Terimakasih atas tawaranmu. tapi siang ini aku akan makan dikantin bersama Rindi dan Jenny." Kata Lisa menolak dengan halus ajakan Anton.
"Oh kebetulan kalau begitu aku akan mentraktir kalian bertiga. bagaimana jika kita dan kedua teman mu itu makan bersama siang ini di kantin? Kebetulan Herman, Zeck dan Jhon juga ingin lebih akrab dengan kedua sahabtmu itu. Please Lisa jangan menolak ajakanku." Kata Anton seraya mengatupkan tangannya didepan dada sebagai bentuk permohonan.
Melihat Anton yang memelas seperti seorang anak kecil akhirnya Lisa tidak tega untuk terus menolak.
Dia kemudian mengangguk dan berkata "kalau begitu sampai ketemu siang ini di kantin." Kata Lisa sambil melangkah pergi.
"yessss..... yesssss....yessssss....." Kata Anton dengan sangat bersemangat. dia segera melompat kegirangan seperti anak kecil yang mendapat mainan baru. namun dia. segera berhenti melakukannya setelah dia berpaling dan menyadari bahwa Lisa sedang menatapnya dengan ekspresi wajah yang sukar diartikan.
Anton membuang wajah malu-malu. menatap kearah Herman kemudian mengangkat alisnya.
Sambil menggelengkan kepalanya, Lisa kembali berjalan meninggalkan mereka untuk kembali ke dalam kelas.
Anton tampak sangat ceria. sambil tertawa bangga dia berkata, "Lisa bagianku" Kata Anton sambil menepuk dadanya.
" awas jika ada diantara kalian yang berani mengganggunya!" Ancam anton dengan serius.
Zeck, Jhon dan Herman tertawa terbahak-bahak sambil berkata. "siap boss.... jangan khawatir. kami tidak akan mengganggu lisa." Kemudian Herman berkata lagi. "Rindi juga sangat cantik. tidak kalah cantik dengan Lisa. aku akan berusaha untuk mendapatkannya." Kata Herman.
Anton tidak memperdulikan ocehan yang keluar dari mulut Herman. Dia sangat sibuk dengan pikirannya sendiri terhadap Lisa.
"Lisa oh Lisa..."
Siapa yang tidak tau dan mengagumi kecantikan kembang kampus ini. dia sangat cantik dan juga anak orang kaya. dia adalah pejajar yang sarat dengan prestasi. Dia cantik bagaikan bidadari yang turun kebumi yang menjelma menjadi mahasiswi dikampus ini.
"Pokoknya aku harus mendapatkannya." Kata Anton dalam hati.
memang siapa yang tidak kenal Lisa. salah satu dari empat bidadari di Golden university.
Semua kaum Adam selalu berusaha sekuat tenaga utuk hanya sekedar bisa mendekatinya. Bahkan hanya untuk sebuah kata hallo saja para mahasiswa harus rela berdiri di depan gerbang kampus. Dan hari ini Anton berhasil mengajaknya untuk makan di kantin kampus. Baginya ini adalah sebuah prestasi yang sangat luar biasa. Sesuatu yang bisa dibanggakan kepada mahasiswa2 lainnya.
Saat mengikuti mata kuliah, Anton tidak benar-benar bisa fokus terhadap materi yang diberikan oleh dosen.
Saat ini hatinya terlalu sibuk memikirkan tentang Lisa.
Seluruh penjelasan yang diberikan oleh dosen benar-benar tidak masuk ke otaknya.
Saat dosen melihatnya seperti itu dia hanya bisa menggeleng pasrah. jelas dia tidak berani menegur Anton.
Semua dosen tau bahwa ayah Anton adalah orang yang menginvestasikan sejumlah uang untuk pembangunan di Golden university ini.
Jadi, walau pun Anton tidak fokus mengikuti mata pelajaran, asalkan tidak berbuat onar di kelas itu sudah lebih dari cukup.
Saat ini Anton kembali melihat waktu di jam tangannya.
Melihat waktu masih kurang dari jam sepuluh, Anton segera menggerutu didalam hatinya.
"Dasar jam sialan. Mengapa begitu lambat? Apakah batrei nya habis?" Kata Anton sambil membolak balik jam tangannya, memejamkan matanya sebelah kemudian mengintip kearah jam tangan.
Spontan tindakan Anton ini membuat geli dihati teman-temannya. Namun untuk menertawakannya sama saja dengan mencari penyakit.
BERSAMBUNG.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 320 Episodes
Comments
Fachruddin Hutasuhut Hutasuhut
semoga bacaan ini seperti bacaan lain menghibur , yang udah Edan sinting juga 😁😁😁👍
2024-11-05
0
Fachruddin Hutasuhut Hutasuhut
Mantap lanjut semoga ini cerita bagus udah edan sintinglagi 😁😁😁👍
2024-11-05
0
Mas Iwan2024
memang benar orang kaya itu maunya menang sendiri aja oke.!?.
2024-10-19
0