NovelToon NovelToon
Penjara Cinta Sang Mafia

Penjara Cinta Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Mafia / Konflik etika / Keluarga / Roman-Angst Mafia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:68.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

SIAPKAN KANEBO UNTUK MENYEKA AIR MATA!!!

"Manakah yang akan membunuhnya, siksaan suami atau penyakit mematikan?"

Demi menghindari perjodohan dengan seorang pria yang merupakan mafia, ia menjebak seorang montir dan memaksa menikahinya. Tanpa disadari olehnya, bahwa sang montir ternyata adalah bekas seorang bos mafia.

Bukannya bahagia, Naya malah mendapat perlakuan buruk dari sang suami. Mampukah Naya bertahan dengan siksaan Zian di tengah perjuangannya melawat maut akibat penyakit mematikan yang menggerogoti tubuhnya?




IG otor : Kolom Langit

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari berduka

"Dimas, tolong tinggalkan kami. Aku ingin bicara dengan orang ini," pinta Zian pada karyawannya itu.

"Kau yakin, Bos?" Dimas merasa tidak yakin jika bosnya itu mau di tinggal berdua dengan Naya. Pasalnya Zian selama ini begitu menghindari gadis menyebalkan itu.

"Pergilah dulu,"

"Baiklah," kata Dimas, lalu dia berbisik di telinga bosnya,"Kalau dia macam-macam denganmu, hubungi aku segera."

Dimas pun segera pergi meninggalkan bengkel itu. Tinggallah Naya berdua dengan Zian.

Zian menatap Naya tanpa berkedip. Tatapan tajam seperti hendak membelah-belah tubuh gadis itu.

Dia sangat seksi dengan tatapannya itu. batin Naya.

"Menurutmu siapa yang melakukan itu? Kau pasti punya musuh kan?" tanya Zian.

"Aku tidak punya musuh,"

"Lalu kenapa mereka menjebakmu dengan menggunakan aku sebagai alat? Atau jangan-jangan kau yang sengaja melakukan ini semua?" Zian berjalan maju semakin mendekat pada Naya, sedangkan Naya terus melangkah mundur karena tatapan Zian membuat nyalinya menciut.

Tatapannya saja seperti sanggup membunuhku, bagaimana ini? batin Naya.

Entah keberanian darimana asalnya, gadis itu berdiri berkacak pinggang menantang Zian yang tubuhnya tinggi menjulang itu.

"Bagaimana kalau aku membocorkan siapa laki-laki yang tidur denganku saat itu pada media?" Naya mulai memberanikan dirinya menakut-nakuti Zian.

"Sebelum kau melakukannya, aku akan mencekikmu sampai mati di sini,"

glek

Naya menelan ludah kasar, ancaman dari Zian membuatnya merinding. Tapi gadis itu tidak mau kalah.

"Kalau aku mati di sini, kau pasti akan semakin terkenal, seorang montir membunuh soeorang gadis yang telah tidur dengannya..."

"Kau mengancamku?"

"Tidak, aku memperingatkanmu."

"Apa yang kau inginkan?"

Naya tersenyum, "Nikahi aku."

Zian terperanjak mendengar ucapan Naya. Rasanya ingin menenggalamkan gadis itu di palung Mariana saking kesalnya.

"Kau bercanda, ya...?" Zian terlihat semakin geram, "Walaupun dunia ini sudah kehabisan wanita, aku tidak akan sudi menikahimu."

"Benarkah? Kau benar-benar tidak menyukaiku?" Naya berdiri di depan Zian, memberikan tatapan menggoda, "Coba lihat aku... Aku masih muda, aku cantik dan seksi. Kau akan beruntung memiliki istri seperti aku."

Zian menghela napas kasar, enggan menatap gadis di depannya.

"Pergi dari sini!!"

Naya terlonjak mendengar ucapan Zian yang malah mengusirnya, sama sekali tidak bergeming dengan rayuan maut gadis itu.

"PERGI!" teriaknya sekali lagi dengan suara menggelegar membuat Naya menutup telinganya.

Mia yang baru saja tina di gerbang rumahnya begitu terkejut ketika melihat seorang gadis menyerupai Naya di dalam bengkel Zian. Gadis itu segera mendekat. Dan benar, Naya ada di dalam sana.

"Naya, apa yang kau lakukan di sini? Kenapa kau kabur? Ayahmu di larikan ke rumah sakit, dia kena serangan jantung," ucap Mia saat memasuki bengkel kecil itu.

Bagai tersambar petir di siang bolong, setiap inci bagian tubuh gadis itu bergetar.

"A-ayah...?"

"Cepatlah ke rumah sakit, ayahmu sedang membutuhkanmu, Nay..." pinta Mia, "Ayo aku antar,"

Tanpa mempedulikan Zian lagi, Naya langsung keluar dari bengkel itu.

"Mia, apa yang terjadi pada ayahku?" tanya Naya dalam perjalanan menuju rumah sakit.

"Ayahmu melihat beritamu di TV, dia syok dan pingsan," ungkap Mia.

"Kamu sudah lihat berita itu?"

"Bukan hanya aku dan ayahmu, tapi seluruh tamu undangan melihatnya. Itulah yang membuat ayahmu terkena serangan jantung," lanjut Mia, " Siapa laki-laki yang tidur denganmu dalam foto itu?" tanya Mia kemudian.

Naya terdiam. Tidak mungkin dia mengatakan pada Mia bahwa laki-laki yang tidur bersamanya adalah Zian. Pria itu telah memberinya ancaman keras.

"Aku tidak tahu, Mia. alAku tidak mengenalnya. Sepertinya aku di jebak," ucap Naya.

"Apa?" tanya Mia tak percaya.

"Iya... Aku tidak tahu kenapa aku bisa ada di penginapan bersama laki-laki itu, tapi kami tidak melakukan apa-apa. Sepertinya saat itu kami sama-sama mabuk,"

Tidak lama kemudian, mereka sampai di rumah sakit tempat ayah Naya di rawat. Rama sedang mondar-mandir di depan ruang IGD ketika Naya sampai kesana.

"Rama, bagaimana ayahku?" tanya Naya dengan berderai air mata.

"Semua ini salahmu. Kau yang membuat ayahmu jadi begini," Rama berapi-api memarahi Naya, yang menjadi pemicu ayahnya terkena serangan jantung, "Siapa yang tidur denganmu di foto itu?" tanya Rama kemudian.

"I-itu... aku... Tidak tahu," jawab Naya terbata-bata.

"Kau bilang apa? Kau sampai tidak tahu tidur dengan siapa?"

Ingin sekali Rama menampar gadis di depannya itu, yang sudah di anggapnya adik sendiri.

"Aku tidak tahu bagaimana aku bisa berada di tempat itu bersamanya, aku tidak tahu siapa yang mengambil gambar kami,"

"Kau keterlaluan, Nay... Kalau Tuan Erlangga sampai kenapa-kenapa, itu adalah kesalahanmu."

Dokter keluar dari ruangan itu dengan wajah suram. Rama sudah dapat menebak apa yang terjadi pada ayah Naya itu. Pria itu telah mempersiapkan hatinya untuk kemungkinan terburuk.

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi takdir berkata lain, pasien tidak dapat bertahan."

"A-pa...? Dokter bohong kan?" ucap Naya terputus-putus. Gadis itu mencoba untuk tidak mempercayai ucapan dokter itu.

Tiba-tiba waktu seakan berputar, semuanya menjadi gelap, Naya pun tidak sadarkan diri. Rama dengan cepat menangkap tubuh gadis itu dan membawanya ke pembaringan pasien.

"Mia tolong panggilkan dokter," pinta Rama dengan paniknya. Laki-laki itu mencoba menyadarkan Naya dengan menepuk pipinya, "Nay... bangun!!"

****

Pelan-pelan Naya membuka matanya. Di sampingnya ada Mia yang tetap setia menunggunya.

"Nay, kamu sudah bangun?"

"Mia, aku mimpi kan? Ayahku tidak meninggal kan?" tanya Naya dengan berderai air mata. Mia lalu memeluk sahabatnya itu dengan erat, mencoba memberinya kekuatan.

"Tenanglah, Nay... Kamu harus ikhlas,"

"Semua ini salahku, Mia... Aku yang sudah menyebabkan ayahku meninggal." tangisan gadis itu terdengar semakin kencang, memenuhi setiap sudut ruangan.

Rama masuk ke dalam ruangan itu, hatinya ikut sakit melihat Naya menangis pilu.

"Nay... Ayo kita pulang. Ayahmu harus segera dimakamkan," kata Rama.

****

Rumah keluarga Adiwinata...

Naya duduk bersimpuh di sisi jenazah yang tertutup kain putih itu. Matanya telah sembab karena terlalu banyak menangis. Gadis itu tak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri karena merasa menjadi penyebab kematian ayahnya.

Para kerabat dan rekan bisnis ayahnya berdatangan memenuhi rumah itu. Ada yang mengucapkan bela sungkawa pada Naya, ada pula yang sedang berbisik seraya menatap gadis itu. Mia dan Bibi Yas berada di sampingnya, sementara Rama terlihat menyalami para tamu.

****

Proses pemakaman sore itu berjalan lancar. Naya dengan kesedihannya masih duduk di sisi makam yang masih basah itu.

"Ayah, mereka memfitnahku. Aku tidak melakukan apa-apa. Kenapa ayah pergi sebelum aku menjelaskannya pada Ayah..." ucap Naya yang bersandar di atas nisan kayu yang bertuliskan nama ayahnya.

Rama masih berdiri menunggu Naya menumpahkan kesedihannya. Sementara beberapa orang sudah terlihat meninggalkan area pemakaman itu.

"Ayo, Nay... Kita pulang," ajak Rama.

Laki-laki itu kemudian membantu Naya berdiri dan menuntunnya meninggalkan pemakaman.

***

BERSAMBUNG

1
Linna_Naa^•^
ceritanya bagus thor sangat menghibur/Kiss//Kiss//Kiss/
Wulan Bahrain
Luar biasa
Sweet Girl
Pas... benget si Otor... sama gambar nya.
Wulan Bahrain
aku tuh baca novel ini udah 3 kali tapi tetal aja nangis
Linna_Naa^•^
ya ampun naya sempet2nya dandan/Sob/
Linna_Naa^•^
udah dong thor, kamarku kebanjiran nih/Sob//Sob//Sob/
Linna_Naa^•^
tissue ku sampe habis thor/Sob//Sob//Sob/
Linna_Naa^•^
/Sob//Sob//Sob/
Sweet Girl
Semoga aja ibunya Danis belum tidur.
Sweet Girl
aaou aaou....
Sweet Girl
Nasibmu Dimas....
Sweet Girl
kasihan Dimas Tor....
Sweet Girl
Ayo bobok Leee, Ndak pingin punya adik ta...??
Linna_Naa^•^
itu kia mu ziaaaannnnnnn/Curse/
Sweet Girl
Bwahahahaha saat hamilpun masih bisa mengancam.
Sweet Girl
bwahahahaha waspada Dim...
Sweet Girl
syukaaa
Sweet Girl
Sama Dimas di bawa ke Villa hutan biar aman🤣🤣🤣
Sweet Girl
kok bisa Alex benasin Rama?
Sweet Girl
O'ooo ternyata Rama disekap Alex.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!