NovelToon NovelToon
Perjodohan Janda Duda

Perjodohan Janda Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest / Perjodohan / Cintamanis / Duda
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reetha

Bocil hati² ya🤭 👇

JUAN BARATA (38 TH), Pemilik sebuah Rumah Sakit ternama, seorang duda tampan memiliki 2 anak laki-laki.

FEMA SANDRA (30th), Pemilik sebuah butik yang cukup terkenal, seorang janda yang memiliki 1 anak perempuan.

Pihak keluarga Fema dan Juan tiba-tiba memaksa Juan dan Fema untuk menikah, meskipun mereka keras menolak. Terlebih lagi kedua putra Juan tidak menginginkan kehadiran ibu tiri.

Sedangkan Marsha, putri dari Fema, sangat menginginkan seorang ayah. Marsha bahkan selalu bertingkah manja menggemaskan terhadap ayah dan dua kakak tirinya itu, sedangkan Jerry dan Ferrdo selalu bersikap jutek.

4 bulan adalah waktu yang diberikan. Jika memang tidak ada ketertarikan, maka boleh bercerai.

Akankah tumbuh cinta diantara mereka? Akankah hubungan itu bertahan?

Cerita ini akan diwarnai dengan berbagai rasa. Kalian mau tau? Yuk baca dan jangan lupa dukung author ya jika kalian suka dengan cerita ini.
Ah, Semoga saja kalian menyukainya. hehe.

(Bagi kalian

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reetha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ke Sekolah Jerry-Ferdo

Jerry rupanya belum tidur. Entah apa maksud remaja pendiam itu bertanya tentang perasaan papanya.

"Apa maksudmu?" Bukannya menjawab, Juan malah balik bertanya pada putranya.

"Aku tau papa menolak perjodohan Papa. Aku juga tau, Papa ga tinggal dikamar yang sama dengan tante Fema."

"Kalau begitu kamu sudah tau jawabannya." Juan pergi meninggalkan kamar Jerry.

Juan menuju ke kamar Ferdo. Si periang yang belakangan ini lebih sering terlihat kusut. Setelah membenarkan selimut ABG itu, Juan kini menuju kamarnya sendiri.

Langkah juan terhenti saat mendengar percakapan Fema dan Marsha dari kamar mereka. Juan pun mendekat agar bisa mendengarkan.

"Ma... Marsha ga perlu ditemani kok tidurnya ma.. mama tidur di kamar papa Juan aja sana."

"Trus kalau mama mau temani Marsha gimana?"

"Pokoknya ga boleh. Marsha udah besar. Bentar lagi naik kelas 3. Masa masih tidur bareng mama?"

"Hmmm kalo begitu, gimana kalau mama temani Marsha sampai naik kelas 3? Mama janji deh!"

"Benar ma?"

"Hmmmmm."

Keduanya pun menarik selimut untuk tidur.

Juan yang mendengar semuanya itu, hanya berdiri mematung ditempatnya. Dia kembali teringat akan perkataan putranya, Jerry.

Pagi harinya.

Seperti biasa, berkumpul mengelilingi meja makan.

"Pa..." panggil Ferdo pada Juan.

"Hmmmm."

"Ini pah, ada surat dari sekolah." Juan membuka dan membaca. "Undangan pemberitahuan?" Juan terlihat berpikir lalu melirik istrinya, Fema. "Baiklah.."

"Papa bisa hadir kan pa?" Ferdo penuh harap.

"Diusahakan." Jawab Juan, dengan wajah datarnya.

Setelah menyelesaikan sarapan, keluarga itu lalu bubar, bersiap untuk berangkat melaksanakan aktifitasnya masing-masing.

"Marsha, hari ini sekolahnya bareng kakak ya.. soalnya mama akan diantar papa, jadi mama tidak bisa antar Marsha." Pinta Juan.

Kedua remaja itu terlihat menekuk wajah. "Kenapa sih papa nitip anak kecil itu ke kita?" Kesal Ferdo.

Ya.. selama kebersamaan mereka, seperti biasa Marsha akan diantar oleh mama Fema kesekolah dan dua remaja itu akan diantar oleh supir. Ferdi-Jerry sekolah di SMP yang sama.

Marsha mengangguk senang akan hal itu.. untuk pertama kalinya, Marsha akan berangkat bareng dua kakaknya. "Bukankah itu akan menyenangkan?" Pikirnya.

Fema merasa heran suaminya ini mengajaknya berangkat kerja bareng. "Pasti ada sesuatu." Batinnya.

\=\=\=\=\= Didalam Mobil\=\=\=\=

"Eh, anak kecil. Kenapa senyum-senyum?" Ketus Ferdo kepada Marsha.

"Kak Ferdo apaan sih, suka gitu ke Marsha?" Marsha murung.

"Lain kali jangan lagi numpang di mobil ini. Kalau kamu ga suka digitukan!" Sambung Jerry. Pak Adi, sang supir hanya bisa geleng kepala melihat tempramen buruk 2 bosnya ini.

"Yaa, tapikan papa yang minta Marsha ikut kak!" Marsha memelas.

"Eh... jangan menyebutnya papa. Dia bukan papamu." Ketus Ferdo lagi.

Marsha tertunduk sedih, memanyunkan bibir bawahnya.

...........

Diperjalanan Fema dan Juan hanya diam. "Apa maksudnya mengajakku berangkat bersama kalau hanya diam?" Batin Fema.

"Ini.. wakilkan saya untuk undangan ini." Juan menyerahkan kertas undangan kepada Fema.

"Kenapa aku? Bukankah Ferdo--" Belum lagi Fema menyelesaikan kalimatnya, juan tiba-tiba menatapnya tajam.

"Bukankah kau ibunya? Sama saja!"

Deg deg deg!

Jantung Fema terasa ingin meledak. Ada perasaan aneh dihatinya saat Juan mengatakan bahwa Fema adalah ibu dari anak-anaknya.

"Tenang saja.. anak-anakku tidak nakal. Mereka juga juara di kelas. Kau tidak akan dipermalukan disekolah." Juan dengan nada sombongnya.

"Dasar pria ini, apa dia tidak bisa meminta dengan cara yang benar?" Batin Fema.

"Baiklah.. saya akan pergi! Tapi ada syaratnya."

"Ap-apa? Kau mengajukan syarat padaku?" Heran Juan.

"Iya!"

"Apa itu?"

"Biarkan saya pindah ke kamar anda."

"Haaaa? Kau!"

"Astagaaaa apa yang aku katakan?" Jerit Fema dalam hati.

"Anak-anakmu selalu melihatku keluar dari kamar Marsha. Mereka pasti heran kenapa kita tidur terpisah."

"Mereka takkan peduli kita tidur bersama atau tidak." Dengan nada santai.

Fema terlihat menelan kasar. "Lagi-lagi aku merasa ditolak olehnya? Astaga.. ada apa denganku?" Batin Fema.

"Kenapa menatapku begitu? Kamu memakiku dalam hati?" sindir Juan, tak sengaja menangkap tatapan tajam Fema padanya.

"Hah? Siapa yang berani memakimu? Mana ada istri yang seberani itu pada suaminya?" Ucap Fema dengan nada kesal.

Pak Muji, sang supir sedikit menahan senyumannya mendengar perdebatan dua insan dibelakangnya.

"Pak Muji, antar saya lebih dulu." Perintah Juan.

Tak butuh waktu lama, mobil telah tiba di depan sebuah rumah sakit. Pak muji turun lebih dulu dan membukakan pintu untuk Juan.

"Inikan salah satu rumah sakit terbesar dikota ini? Dia bekerja disini? Sebagai apa dia?" Fema bertanya dalam hati.

"Saya turun!" Pamit Juan pada Fema.

"Silah--" Juan dengan sikap cueknya turun begitu saja, bahkan tidak menunggu Fema menyelesaikan satu kata saja.

"Suami macam apa dia?" Kesal Fema.

Pak Muji kembali menjalankan mobilnya untuk mengantar Fema.

"Aku jadi haus, lama-lama beradu mulut dengannya."

"Maaf bu, ibu bilang apa ya?" Pak Muji.

"Haah? Tidak, saya tidak mengatakan apapun.!" bohong Fema.

Disekolah Ferdo Jerry.

Anak-anak yang menerima undangan orangtua sedang berkumpul untuk menunggu kedatangan orangtua mereka.

Di kejauhan, Jerry Ferdo tampak melihat seorang wanita cantik berjalan memasuki halaman sekolah, bersama dengan orangtua siswa lainnya.

"Tante?" Degh..

"Wih.. itu kakaknya siapa yang datang?" Mulai terdengar komentar dari beberapa teman.

Ferdo - Jerry tidak mau menyambut kedatangan Fema. Keduanya ikut bersama dengan rombongan teman-teman masuk ke ruang pertemuan.

Didalam ruang rapat.

Fema yang baru saja tiba, mencari-cari keberadaan anak sambungnya itu. Setelah melihat keduanya, Fema melangkah dengan penuh percaya diri dan duduk ditengah-tengah Ferdo-Jerry.

"Waah Ferdo.. Jerry, ini kakak atau tante kalian?" Mulai kepo dengan wajah berbinar.

Bukannya menjawab, Jerry malah berbisik geram pada Fema. "Kenapa tante yang datang? Dimana papa?"

Sementara Ferdo, dia hanya menatap Fema yang berada disampingnya dengan kening berkerut.

Ferdo - Jerry tak kunjung menjawab pertanyaan teman-teman.

"Haiii!" Fema menyapa teman-teman anaknya dengan senyuman. "Panggil saya tante Fema!"

"O......" anak-anak itu hanya membulatkan mulut mereka. "Tumben tante yang ke sekolah, biasanya kakek Mahendra yang datang.!" Jelas anak-anak itu. Sementara Ferdo-Jerry hanya diam.

"Itu karena... tante.. adalah mamanya mereka!" Fema tersenyum dengan jantung deg-degan. Takut kalau-kalau dua remaja ini mengamuk.

"Wahhh benarkah? Asik banget sih, punya mama kayak tante! Baik, cantik lagi!" Teman-teman tak hentinya memuji Fema. Tanpa disadari, senyum kecil tersungging disudut bibir kedua remaja itu.

\=\=\=\=\=\=

Pak Muji kembali menjemput Fema.

"Pak, boleh saya tau? Pekerjaan suami saya apa dirumah sakit itu?

"Ibu belum tau ya?" Pak Muji tersenyum.

"Hehe.. Iya. Kebetulan kami tidak saling tahu tentang kesibukan masing-masing."

"Haaa? Pasangan yang aneh," batin pak Muji.

"Sebagai dokter bu."

Uhukk uhuk.. Fema tersedak minumannya sendiri.

"Ibu tidak apa-apa?"

Fema mengangkat tangannya, pertanda tidak perlu khawatir.

"Belagu amat dia, baru jadi dokter saja harus pakai supir pribadi segala! Sanggup ya, bayar 2 supir setiap bulan?" Fema tersenyum sinis membayangkan suaminya itu.

"Ibu kenapa tersenyum? Bangga ya sama bapak?" Goda pak Muji.

"Hehe.. Saya tidak menyangka saja dia seorang dokter!" Jawab Fema santai.

"Bapak boss memang luar biasa bu. Mau bekerja sebagai dokter padahal beliau adalah pemilik rumah sakit itu.

"Haaaaaaaaaa?"

Pak Muji tersenyum melihat eksperi terkejut istri bossnya ini.

"Astagaa, lalu kenapa tadi aku mengatainya? Untung saja tadi aku hanya membatin! Aman!"

.

.

BERSAMBUNG🥰🥰🥰*

1
Setianingrum Ningrum
Luar biasa
Setianingrum Ningrum
Lumayan
Nurul Hidayah
muda x Juan SM fema nya thor
Reetha: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Melani Sunardi
Luar biasa
Melani Sunardi
nanti baru tau kalo ada demo loh
DG s
Luar biasa
Khairul Azam
alah alah pakek aca hilang trs pakek acara palu jg mbulet ini lah ciri" drama indosiar
endang nastusil
Luar biasa
cleo_aay
jerry sama ferdo pengen di sleding kayanya
Reetha: 🤣🤣🤣🤣 iya kk
total 1 replies
Dy
Luar biasa
Chichi
keyennnnn 😆✨👍
MyPooh
bagus banget, luar biasa.
Tina Febbryanti
Luar biasa
sherly
keluarga yg harmonis... maniz banget kayak gulali.. tq untuk novelnya yg keren Thor...
sherly
ngapain disembunyikan si lukanya Marsha kan papamu dokter punya rumah sakit bisa bangetlah oplas
sherly
hahahha Melina llucu banget sih kamu
sherly
kasian ya ngk pernah rasain kasih sayang ibu kandungnya... giliran dpt ibu tiri hanya 4 bln pula tu, syoklah dia...
sherly
begitulah kalo anak laki susah banget buat bilang yg ada dihatinya....
sherly
pura2 cuek tp butuh ya kalian sama mama fema... sweet banget sih
sherly
ngeri banget nih si duda, baru buka puasa aja dah mau patah pinggang fema... duda dilawan hahahah banyak2 minum vitamin mama fema
Reetha: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!