NovelToon NovelToon
Asi Babysitter Penggoda

Asi Babysitter Penggoda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu susu / Fantasi / Duda / Harem / Konflik etika
Popularitas:20.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nuna Nellys

Ketika Naya, gadis cantik dari desa, bekerja sebagai babysitter sekaligus penyusui bagi bayi dari keluarga kaya, ia hanya ingin mencari nafkah jujur.

Namun kehadirannya malah menjadi badai di rumah besar itu.

Majikannya, Ardan Maheswara, pria tampan dan dingin yang kehilangan istrinya, mulai terganggu oleh kehangatan dan kelembutan Naya.

Tubuhnya wangi susu, senyumnya lembut, dan caranya menimang bayi—terlalu menenangkan… bahkan untuk seorang pria yang sudah lama mati rasa.

Di antara tangis bayi dan keheningan malam, muncul sesuatu yang tidak seharusnya tumbuh — rasa, perhatian, dan godaan yang membuat batas antara majikan dan babysitter semakin kabur.

“Kau pikir aku hanya tergoda karena tubuhmu, Naya ?”

“Lalu kenapa tatapan mu selalu berhenti di sini, Tuan ?”

“Karena dari situ… kehangatan itu datang.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Asupan Pagi Hari

...0o0__0o0...

...Jam delapan pagi, Naya dan Karan sudah tampil sangat rapi dan harum. Hari ini mereka berdua akan ikut pergi bersama Arya....

...Naya menggendong bayi mungil itu yang baru berusia satu tahun, sementara Karan terlihat tampan sekaligus menggemaskan dengan baju bergambar singa dan topi kecil yang senada....

...Naya menghujani wajah bayi itu dengan ciuman bertubi-tubi hingga Karan tertawa lebar....

...“Baby Karan ganteng banget! Mau ikut Daddy kemana, hm ?” godanya sambil terkekeh....

...Tok! Tok!...

...Suara ketukan terdengar dari luar kamar....

...“Naya, cepat keluar. Tuan sudah nunggu di meja makan!" Seru Bik Mina dari luar....

...Mendengar itu, Naya langsung panik. Ia bergegas sambil menggendong Karan erat-erat....

...“Siap, Bik! Kita siap meluncur!” teriaknya riang....

...Bik Mina hanya menggeleng-geleng kepala sambil tersenyum geli. “Dasar bocah, tapi pintar momong bocah,” gumamnya, lalu turun ke bawah....

...Meski masih muda, Naya punya naluri luar biasa dalam merawat bayi. Karan yang biasanya menolak di dekati siapa pun, justru anteng di pelukan-nya....

...Bahkan para pelayan mansion ini tidak ada yang bisa mendekati bayi kecil itu tanpa membuat-nya menangis histeris....

...Selama ini, Arya merawat putranya sendiri. Setiap kali mempekerjakan babysitter baru, hasilnya selalu sama, tangis keras dan penolakan total dari Karan....

...Sampai akhirnya datanglah Naya, gadis cantik yang entah dengan cara apa..mampu membuat Karan nyaman....

...Beberapa orang bilang mungkin karena naluri keibuan-nya atau karena Naya punya sesuatu yang di butuhkan bayi itu. Entahlah..?...

...0o0__0o0...

...Di ruang makan, Arya duduk tenang sambil menatap tablet, memeriksa email satu per satu. Wajahnya datar, seperti biasa....

...Tak lama kemudian, Naya muncul sambil menggendong Karan. Ia berhenti di ujung meja....

...“Pagi, Tuan,” sapanya sopan, tersenyum tipis....

...Arya menatap sekilas lalu mengangguk. “Duduk dan makan.” Ucapnya datar...

...Naya menoleh kanan-kiri, bingung. Tak ada siapa pun di sana selain dirinya. “Tuan… Menyuruh saya ?” tanyanya ragu....

...Arya menaikkan alis, menatap Naya datar. “Kamu pikir di sini ada orang lain selain kamu ?”...

...“Tidak, Tuan,” jawab Naya cepat, senyum kaku di bibirnya....

...“Lalu tunggu apa lagi ?”...

...Nada suaranya datar, tapi ada sedikit nada gemas yang tak di sadari Arya sendiri....

...Naya langsung duduk di seberang, memangku Karan yang sibuk memainkan bajunya....

...“Dasar duda es batu… untung tampan dan kaya,” gumam-nya pelan dalam hati....

...Arya menjentikkan jarinya....

...Dua pelayan langsung datang....

...“Ambilkan makanan bergizi untuk Naya. Lengkap.” Perintah Arya datar....

...Sementara dirinya hanya mengambil roti panggang dan kopi hitam....

...Beberapa menit kemudian, sepiring penuh makanan sehat tersaji di depan Naya — daging, sayuran, buah, dan susu, semuanya lengkap....

...Naya menatapnya lebar-lebar....

...“Tuan, Anda mau bikin saya gendut, ya ?” protesnya spontan....

...Arya hanya melirik singkat. “Putra saya butuh ASI berkualitas tinggi. Kalau kamu keberatan, kamu boleh hengkang dari sini.” Ancaman-nya....

...Naya langsung panik. Gaji lima puluh juta sebulan, mana mungkin ia lepaskan begitu saja....

...“Tidak, Tuan! Saya makan, saya makan semua. Tapi… Boleh saya kurangi nasinya sedikit ?”...

...Arya menatapnya tajam. Belum sempat menjawab, Naya buru-buru menimpali....

...“Tuan, nasi itu kan nggak mengandung vitamin. Jadi nggak akan pengaruh ke kualitas ASI saya.”...

...Hening sejenak. Lalu Arya mengangguk pelan....

...Pelayan paham maksudnya, lalu mengurangi nasi di piring Naya....

...“Tolong kurangi lagi ya, satu centong saja,” ucap Naya lembut....

...Pelayan itu melirik sinis, tapi tetap menuruti perintah....

...“Dasar, sama-sama babu tapi banyak tingkah,” guman Friska kesal dalam hati....

...Hening....

...Baru satu suap nasi masuk ke mulut Naya, Karan mulai merengek, tangan kecilnya menarik-narik baju Naya sambil bersuara manja tak jelas....

...Bayi itu gelisah, menoleh ke sana kemari. Mencari sumber kehidupan-nya....

...Arya yang sudah selesai sarapan segera berdiri dan menghampiri mereka....

...“Berikan padaku. Biar Karan aku yang gendong,” katanya datar....

...Naya segera berdiri dan menyerahkan bayi itu. Namun Karan langsung menangis keras, tubuh mungilnya menegang, tangan-nya meraih kembali arah Naya....

...Arya mencoba menenangkan, mengayun perlahan, tapi Karan semakin keras menangis....

...Naya menatap canggung, lalu berkata hati-hati, “Tuan, sepertinya Baby Karan lapar. Biar saya susui sebentar, ya.”...

...Arya terdiam sejenak, lalu mengangguk. Ia menyerahkan kembali putranya....

...Begitu berada dalam pelukan Naya, tangis Karan langsung mereda. Wajah kecil itu menempel di dada sang pengasuh, matanya perlahan terpejam, mencari kenyamanan sambil menghisap rakus ASI-nya....

...Naya membelai kepala Karan lembut, menepuk pelan bokongnya sambil melanjutkan makannya perlahan....

...Arya memperhatikan pemandangan itu tanpa suara. Ada sesuatu di dadanya yang terasa aneh, tapi juga menekan. Ia tak pernah melihat putranya setenang itu bersama siapa pun selain dirinya sendiri....

...“Aneh… anak sekecil ini bisa begitu percaya padanya,” batin Arya pelan....

...Arya melonggarkan dasinya, entah karena udara pagi yang terasa pengap atau karena sesuatu yang membuat dadanya sesak....

...Pandangan-nya sempat tertahan pada sosok Naya yang tengah menenangkan Karan di pelukannya. Ada kehangatan yang sulit ia jelaskan, tapi juga menimbulkan gelisah....

...Namun mata'nya tak lepas dari dada Naya terlihat besar dan menggoda itu. "Sial, rasanya aku ingin ada di posisi Karan." Batin Arya gusar....

...Arya segera berdiri. “Makanlah perlahan, saya tunggu di luar,” ujarnya datar....

...Begitu keluar, Arya menyalakan rokok. Asap putih mengepul, tapi pikirannya tetap tak tenang....

...Duda itu membuang napas berat, mencoba menepis bayangan yang terus muncul di kepalanya....

..."Barangku sekarang jadi murahan sekali, hanya melihat penampakan payudara Babysitter Putraku... langsung terbangun." Guman'nya pelan....

...Bibirnya menghisap dalam-dalam rokok yang terselip di jemarinya. Keringat sebiji jagung terlihat di pelipisnya. Membuat auranya semakin mempesona....

...Tak lama kemudian, Naya muncul membawa Karan yang sudah terlelap. “Tuan, saya sudah selesai,” ucapnya hati-hati....

...Arya langsung mematikan rokoknya dan membuka pintu mobil. “Masuk.”...

...Naya menurut. Saat ia duduk, lipatan kain seragamnya tersingkap ke atas, menampakkan kulit putih mulus di pahanya....

...Arya sempat melihat, lalu berpaling cepat, tapi denyut di pelipisnya tak bisa berbohong. Bahwa Babysitter itu berhasil membuatnya gelisah....

...Sedangkan Naya melirik ke arah selangkangan bosnya yang terlihat jelas mengembung sempurna....

..."Dih, baru segini...tuh titit sudah bengkak." Batinnya menyeringai....

...Di sepanjang perjalanan, tak satu pun dari mereka bicara. Tapi udara di dalam mobil seolah padat, oleh sesuatu yang tak semestinya mereka rasakan....

...Di dalam mobil, suasana hening....

...Hanya suara mesin yang terdengar, berpadu dengan napas halus Karan yang tertidur di pangkuan pengasunya....

...Naya menatap keluar jendela, seolah pemandangan jalan bisa menenangkan dadanya yang berdebar....

...Arya duduk di sampingnya, diam. Dari ekor mata, ia bisa melihat wajah Naya yang cantik, namun ada semburat letih di sana — yang entah kenapa membuat hatinya tergerak....

...Duda yang terkenal dingin itu tak pernah berlama-lama menatap seorang perempuan, apalagi sampai begini....

...Namun sejak Naya datang, tempatnya tak lagi sesunyi dulu....

...Ada tawa kecil, suara lembut, dan wangi susu bayi yang anehnya membuat mansion terasa hidup....

...Arya menghela napas dalam....

...Bukan hanya soal nafsu, tapi karena takut pada perasaan yang mulai tumbuh di tempat yang salah. Ia menatap Karan sekilas, lalu melirik paha mulus Naya, yang begitu menantang dan meng-goda....

...“Naya,” panggilnya lirih....

...Gadis itu menoleh cepat, seakan takut membuat kesalahan. “Iya, Tuan ?”...

...“Kalau… kalau Karan rewel nanti, jangan sungkan membangunkan saya.” Suara Arya terdengar serak, seolah ada sesuatu yang tertahan di tenggorokan-nya....

...Naya mengangguk pelan. “Baik, Tuan.”...

...Keheningan kembali turun, kali ini lebih dalam....

...Naya menunduk, tak berani menatap lelaki di sampingnya. Tapi di dada, ada rasa hangat yang tak bisa ia pahami perasaan aneh yang muncul setiap kali mendengar suara Arya....

...Dan di sisi lain, Arya menatap keluar jendela, menekan gairah yang membuat celananya sesak....

...Hatinya berbisik, "Kenapa aku tak bisa menahan gejolak ini padanya…?"...

...0o0__0o0...

1
Ita rahmawati
makanya babby karan titipin dulu ke omanya biar kalian tenang dn oma nya tantrum 🤣🤣
Merey Terias
wkwkwk gagal lagi kan kalian berdua ? 🤣🤣🤣🤣 makanya nikah dulu baru main esek-esek 🤭🤭🤭
Ita rahmawati
sampe lupa kan jatah anaknya,,hampir saja 🤣🤣
Nuna Mochi: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
ASHLAN DINENDRA
kak karyamu yang baru kenapa dihapus? cuma up 2 ditunggu malah hilang
ASHLAN DINENDRA: ditunggu kakk semangat
total 2 replies
Nuna Mochi
jangan lupa tinggalkan jejak
Yuyun Yunaas
Arya sudah berada di ujung, Naya. jadi bergeraklah 🤣🤣🤣🤣💪
Nuna Mochi: 🤭🤭🤭🤭🤭 xixi kakak
total 1 replies
Sunarmi Yati
Gerakan tubuhmu Naya, pak duda udah pening 🤣🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: 🤭🤭🤭🤭🤭 xixi kakak
total 1 replies
Merey Terias
🤣🤣🤣🤣 gak tahan juga kan kau duda
Nuna Mochi: 🤭🤭🤭🤭🤭 xixi kakak
total 1 replies
Merey Terias
gas Thor 🤭🤭🤭
Merey Terias
semakin bikin gregetan 🤣🤣🤣🤣
Yuyun Yunaas
ku nantikan kelanjutan kalian berdua, 🤣🤣🤣🤣
Yuyun Yunaas
mau aku bantu dorong gak kalian berdua 🤣🤣🤣🤣👍
Sunarmi Yati
lanjutkan Thor 🤣🤣🤣💪💪💪
Nuna Mochi: asiap kak 😍😍😍😍😍
total 1 replies
Sunarmi Yati
aku yang greget sama kalian berdua🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: aku juga kak 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Sunarmi Yati
sikat aja 🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: 🤣🤣🤣🤣🤣entar dulu ya kak
total 1 replies
Sunarmi Yati
lanjutkan Thor 🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: asiap kakak 🤭🤭beradik yang
total 1 replies
Sunarmi Yati
Minimal nikah dulu lah 🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: 🤣🤣🤣🤣🤣 masih belum kepikiran kayaknya mereka kak
total 1 replies
Sunarmi Yati
masih ku pantau kalian berdua 🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: 🤣🤣🤣🤣🤣 jangan sampai kedip ya kak.
total 1 replies
Sunarmi Yati
meresahkan, yak kan ? duda ? 🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: 🤣🤣🤣🤣🤣 pastinya dong kak
total 1 replies
Sunarmi Yati
kesempatan dalam kesempitan ya pak duda 🤣🤣🤣🤣
Nuna Mochi: 🤣🤣🤣🤣🤣 ya dong kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!