Shinn, seorang pemuda dari keluarga miskin, hidup di dunia biasa—sampai suatu hari ia menemukan barang rongsokan misterius di pasar loak. Saat ia mengutak-atiknya, muncullah jendela sistem aneh yang membawanya ke dunia paralel: sebuah dunia apokaliptik dipenuhi zombie dan puing-puing mecha raksasa.
Dengan sistem yang ia bangkitkan dari sampah, Shinn mengubah takdirnya. Ia menjarah dunia zombie, membangun kekuatan, menyembuhkan ibunya di dunia nyata, dan membentuk harem lintas dimensi yang setia padanya. Tapi itu baru permulaan.
Ketika realitas mulai retak, dan sistem-sistem purba bangkit untuk mengendalikan semua dunia yang pernah ada, Shinn harus memilih: tunduk… atau menjadi Nexus—poros semua dimensi, dan satu-satunya harapan untuk menyeimbangkan kehancuran.
Di tengah konflik antar dimensi, musuh tak terlihat, dan cinta yang tumbuh dalam medan perang, Shinn berdiri di ambang takdir sebagai pejuang terakhir dari Sistem Rongsokan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F R E E Z E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23: Tanda-Tanda Retakan Sistem
Hening. Itu yang pertama kali Shinn rasakan begitu menapakkan kaki di Menara Keheningan yang kini berubah total. Lantai metalik yang dulunya dingin dan sunyi, kini terasa seperti denyut nadi yang bergetar pelan, seolah struktur menara hidup atau dikendalikan.
Di belakangnya, Iluthar dan Miyu saling bertukar pandang, sementara Zareth mengangkat senjata plasma-nya dalam sikap waspada. Aura kegelapan samar masih menggantung di udara, sisa dari kebangkitan Overlink yang menggemparkan di bab sebelumnya.
“Energi sistem di sini... tidak stabil,” gumam Miyu. Ia menunduk memindai perangkat miliknya yang kini sering error akibat gangguan dari Void Resonance Shinn. “Shinn, dunia ini bukan hanya dunia zombie yang kita kenal. Ini sudah berubah. Seolah... perbatasan antar realitas mulai terkikis.”
Shinn mengangguk. Ia juga merasakannya. Sejak Overlink bangkit, segala sesuatu di dunia ini terasa... retak. Dinding antara dunia normal dan dunia apokaliptik menjadi kabur. Beberapa tempat bahkan menunjukkan glitch, seolah dua dimensi bertabrakan di satu ruang yang sama.
Suara gemuruh dari bawah tanah membuat mereka semua siaga. Tanpa aba-aba, Iluthar sudah menarik belatinya dan menyelinap ke sisi tembok. Zareth bergerak ke depan Shinn, melindunginya tanpa kata.
Namun bukan makhluk yang keluar dari bayang-bayang. Tapi seorang wanita berambut biru pucat dan tubuh berbalut jubah dari serpihan data holografik. Matanya bersinar seperti kristal rusak. Ia terlihat... terbelah. Separuh wajahnya seperti manusia, separuh lagi seperti program rusak.
“Aku Asha,” katanya pelan, suaranya bergetar seperti sinyal patah. “Versi cadangan dari arsitek lama. Aku datang... untuk memperingatkan kalian.”
Iluthar menyipitkan mata. “Asha? Kau bagian dari sistem?”
Wanita itu mengangguk. “Dulu. Tapi sekarang... aku produk kegagalan. Aku tahu apa yang Overlink rencanakan. Dan jika kalian tidak menghentikannya, sistem akan menyatu dengan semua realitas menghapus batas antara kehidupan dan kehancuran.”
Shinn maju satu langkah. “Kenapa kau membantuku?”
Asha menatapnya, wajahnya berkedip antara rusak dan utuh. “Karena aku dibuat dari fragmen data... dari ibumu. Data kenangan, suara, dan emosi. Aku... mengingat cintanya. Dan karena itu, aku tidak bisa membiarkanmu binasa.”
Shinn terdiam. Dunia seakan runtuh perlahan dalam batinnya. Sistem ini, barang rongsokan yang dulu ia beli demi menyambung hidup, ternyata mengandung fragmen ibu yang sangat ia cintai?
Asha melanjutkan, “Overlink sudah menginfeksi jaringan utama Heaven light. Kota yang kau bangun akan menjadi pusat integrasi dimensi. Dalam tujuh hari, realitas akan runtuh ke satu bentuk kekacauan abadi.”
Suara di belakang mereka terdengar. Zareth, dengan rahang mengeras, bergumam, “Kita harus kembali. Segera.”
Namun belum sempat mereka bergerak, tanah di bawah kaki mereka bergetar. Celah-celah di dinding mulai mengeluarkan cahaya merah darah. Sesuatu… atau seseorang sedang bangkit dari ruang paling dalam menara.
“Dia datang,” kata Asha pelan. “Yang disebut Alpha - Husk... tubuh fisik pertama dari Overlink.”
Shinn mengepalkan tangan. Void Resonance di dalam tubuhnya mulai bergolak.
“Kita lawan,” bisiknya. “Kita takkan menyerah.”
Suara retakan terdengar jelas, seperti tulang patah dalam ruang hampa. Dari dasar menara, lantai pecah terbuka, dan uap hitam tebal membubung ke udara. Sosok itu perlahan muncul tinggi dua meter lebih, tubuhnya kombinasi daging membusuk dan serpihan mesin, seolah zombie dan mecha dipaksa bersatu dalam bentuk mengerikan.
Alpha - Husk.
Matanya bukan hanya merah, tapi berlapis-lapis, bergerak-gerak seolah menyimpan jiwa-jiwa yang terjebak. Bahunya terpasang pelindung dari logam ter-korosi, namun di bagian punggungnya terdapat semacam penyangga server. Kabel menjuntai seperti akar, bergerak sendiri, mencari mangsa.
“Dia bukan makhluk,” desis Iluthar. “Dia arsitektur tubuh untuk menerima Overlink sepenuhnya.”
Asha mundur, tubuh holo grafiknya mulai bergetar. “Aku tak bisa tinggal lama di sini. Jika Alpha - Husk menyerapku, fragmen ibu yang tertinggal akan hilang selamanya.”
Shinn melangkah ke depan. Gelombang kekuatan gelap keluar dari tubuhnya Void Resonance aktif sepenuhnya, seperti mengenali ancaman. Kulitnya sedikit menggelap di lengan kanan, seolah energi asing mencoba menembus dunia fisik.
Zareth menatap Shinn dari samping. “Kau yakin bisa melawan itu?”
Shinn tak menjawab. Tapi langkahnya pasti.
Tanpa peringatan, Alpha - Husk mengaum. Suaranya bukan raungan biasa melainkan *gelombang frekuensi terdistorsi* yang langsung menyerang saraf. Zareth tersungkur berlutut, darah keluar dari hidungnya. Iluthar menahan telinga, matanya bergetar.
Hanya Shinn yang berdiri tegak. Void Resonance-nya mengurai serangan itu seperti kabut. Ia mengangkat tangan, dan dari dalam gelang sistem yang dibangkitkan nya dahulu, muncul panel bercahaya merah tua.
[Void Skill: Gravitas Field - Break Core Lock!]
Gelombang energi hitam membungkus ruangan. Alpha - Husk tertahan. Kabel-kabelnya memaku ke lantai, tubuhnya melengkung menahan tekanan.
Namun tak butuh waktu lama sebelum ia melepaskan ledakan data rusak yang memukul balik Shinn. Sosok itu melompat lebih cepat dari mecha biasa dan menghantam Shinn hingga terpental menghantam dinding logam.
“SHINN!” teriak Miyu, mencoba berlari.
Iluthar segera menariknya, “Jangan! Dia belum selesai!”
Dari debu dan serpihan, Shinn bangkit. Luka di pipinya sembuh perlahan, tapi napasnya berat.
“Dia... menyatu dengan fragmen sistem lama. Kita tak bisa hanya melawannya sebagai musuh fisik,” gumamnya. “Kita harus... memutus koneksinya ke menara.”
Asha mengangguk. “Ada ruang utama sistem di lantai tertinggi. Jika kau masukkan kode master dari gelangmu, kau bisa menonaktifkan protokol penyatuan.”
Shinn berpaling ke teman-temannya. “Iluthar, jaga Asha. Miyu, cari celah untuk masuk ke sistem cadangan. Zareth... kita tahan makhluk ini.”
Zareth mengangguk, senjatanya mulai mengisi ulang.
Dengan loncatan cepat, Shinn dan Zareth bergerak bersamaan. Shinn mengalihkan perhatian, sementara Zareth memotong kabel-kabel penghubung yang mulai tumbuh dari lantai ke tubuh Alpha - Husk. Pertarungan jadi kacau bukan hanya fisik, tapi penuh kilatan data, suara kacau, dan ilusi sistem yang membuat bangunan bergetar.
Namun di tengah kekacauan itu, Shinn mulai melihat sesuatu retakan. Bukan pada dinding menara, tapi di langit. Sebuah celah di udara, memantulkan dunia normal. Ia melihat sekilas... ibunya. Duduk di kursi, memandang kosong.
“Tidak...” bisik Shinn. “Ibu... jangan ditarik ke sini...”
Asha tiba-tiba menjerit, tubuhnya berkedip keras. “Overlink mulai menarik kesadaran dari dunia nyata! Cepat, sebelum ia menyatu sepenuhnya!”
Menara Keheningan kini terasa seperti inti dunia yang runtuh. Udara bergetar, realitas bergoyang. Celah di langit makin membesar, memperlihatkan bagian-bagian dari dunia manusia yang mulai menyusup ke dunia apokaliptik bayangan bangunan modern, suara lalu lintas, dan bahkan potongan langit biru yang asing bagi dunia ini.
Alpha - Husk merespons cepat. Dengan jeritan yang mengoyak udara, ia menancapkan kabel besar ke tanah. Seluruh lantai menara berubah panel holografik muncul, menampakkan tulisan dalam bahasa sistem kuno.
[SINKRONISASI DUNIA: 58%]
[KEHADIRAN VOID TIDAK STABIL]
Shinn terhuyung, kepalanya berdengung karena benturan tadi, tapi tatapannya masih tajam. Ia melirik gelang sistemnya, lalu melihat Asha yang kini mulai kabur bentuknya, seperti hologram dengan sinyal lemah.
“Aku akan masuk ke pusat sistem,” ujar Shinn cepat. “Zareth, beri aku 2 menit!”
Tanpa ragu, Zareth memutar senjatanya membuka pelindung terakhir yang mengungkap inti energi plasma di punggungnya. “Kau punya 120 detik. Setelah itu, aku akan ledakkan tempat ini jika perlu.”
Shinn mengangguk, lalu melesat menuju tangga vertikal menuju lantai tertinggi. Iluthar dan Miyu menahan sisi lain menara, menciptakan medan pelindung dari hasil modifikasi sistem dengan bantuan Asha yang tersisa.
Sesampainya di lantai 100, Shinn mendapati ruangan yang... kosong.
Hanya ada sebuah altar dari besi berkarat, di tengahnya mengambang bola energi merah darah, berdenyut seperti jantung.
[MASTER CORE SYSTEM IDENTIFIKASI DIBUTUHKAN]
Shinn menarik napas. Ia menekan gelangnya ke altar. Panel sistem terbuka, namun langsung bergetar keras.
[VOID PRESENCE TINGGI AKSES BERISIKO]
“Aku bukan manusia biasa lagi,” gumamnya. “Aku... lebih dari itu.”
Ia menutup matanya. Dalam benaknya, semua kenangan mengalir ibunya yang terbaring sakit, ayah yang pergi tanpa pamit, teman-teman yang bertahan bersamanya, dan para wanita yang mulai mempercayainya sebagai pilar dunia baru.
Shinn memaksa sistem mengenali identitasnya, tak hanya sebagai pengguna, tapi sebagai inti dari sistem itu sendiri.
“JIKA KAU TAK MENYERAH, AKU AKAN MENGHANCURKAN MU,” teriak suara dari bola energi. Itu suara Overlink mentah, cacat, namun penuh dominasi.
Shinn tersenyum tipis. “Kau bukan Tuhan. Kau hanya alat yang rusak... dan aku, tukang rongsokan yang tahu cara memperbaiki atau membongkar.”
Ia menekan tombol konfirmasi. Segera, altar bersinar terang. Void Resonance dalam tubuh Shinn menyatu dengan jaringan sistem. Teriakan Overlink menggema, dan di bawah, Alpha - Husk meraung seperti terbakar.
[SINKRONISASI DUNIA: 67%... ERROR]
[VOID OVER RIDE: AKTIF]
[SINKRONISASI DIBATALKAN]
Ledakan cahaya menyapu seluruh menara. Realitas yang sempat retak mulai menutup kembali. Celah di langit menghilang. Dunia manusia terselamatkan untuk sementara.
Namun di sisa ruang sistem, Asha dalam bentuk paling pudar menatap Shinn.
“Terima kasih... anakku.”
Shinn menoleh, air mata nyaris jatuh.
“Aku akan memperbaiki dunia ini. Aku janji.”
Menara Keheningan runtuh perlahan setelah kehilangan fungsi utamanya. Shinn dan timnya berhasil keluar sebelum kehancuran total. Alpha-Husk terbakar, menyisakan puing dan data yang menggumpal artefak sisa dari sistem purba.
Mereka kembali ke Havenlight. Namun tak ada waktu bersantai.
Karena saat malam tiba, langit kembali bersinar aneh.
[OVERLINK BERUBAH BENTUK: VARIAN BETA TERBANGUN]
Dan kali ini... ia punya tubuh baru.
kadang informasinya kurang.
apa itu masih berhubungan? atau author suka dengan 2 nama itu?
kapan ketemu player lain ya?
bunga untuk author /Rose/
thor, kok ga jawab2 komentarku sih?
dan jadi bisa ngurus ibunya.
mungkin impian orang ya punya sistem hehe...