Pengantin Setan

Maharani dan Nilam melihat pintu kamar yang mau terbuka namun menutup kembali dengan cepat nya, Nilam rasa nya mau tertawa karena ini memang permainan setan yang usil. sebagai setan senior tentu nya membuat dia banyak pengalaman soal menakuti, begitu juga dengan Maharani yang sudah berkarat menjadi setan dan kelana kesana kemari.

Sekarang malah dapat untuk mengurus setan yang terbalut dendam besar akibat pemerkosaan yang cukup sadis juga, Maharani begitu marah apa bila ada manusia yang masih suka memperkosa. mana setelah itu juga di bunuh denngan sadis nya, tak akan ia terima dan diam begitu saja menghadapi para manusia bejat itu.

Untung nya Purnama juga memberi kuasa agar mereka membantu saja pada pengantin setan agar bisa balas dendam, akan di biar kan pengantin setan menghabisi para manusia yang sudah memperkosa nya dengan sadis. hanya saja sebagai syarat, pengantin setan tidak boleh membunuh yang tidak berdosa, atau tidak ada sangkut paut nya dengan kematian dia.

"Keluar lah, aku datang untuk membantu mu." suruh Maharani.

"Mari kita bicara, aku akan membebaskan mu dari segel dukun sialan itu." Nilam juga mengajak nya bicara.

"Tidak ada guna nya kau keras kepala, lebih baik kau terima saja tawaran dari kami." Maharani mulai tidak sabar karena yang di ajak bicara tidak kunjung keluar.

"Cepat lah, selagi kami bicara baik baik kau harus keluar!" Nilam mulai naik darah.

Sekitar lima menit menunggu dan sama sekali tidak ada kabar pula dari pengantin setan, bahkan pergerakan nya saja tidak ada. membuat kedua setan yang tidak sabaran ini segera masuk kedalam kamar, untuk melihat apa kah dia ada di sana.

Tadi sudah tidak keburu saat mereka datang mau menangkap nya, ada sesuatu yang menarik pengantin setan pergi dari hadapan Marda. oleh sebab itu lah mereka tidak bisa bertemu dengan dia, malah sekarang juga sudah di panggil tetap saja tidak mau keluar.

"Apa yang membuat ku kekeh sekali, kau tidak mau muncul atau karena tidak bisa?" Rani menatap seisi kamar.

"Ini gaun pengantin nya! apa dia mati saat mau jadi pengantin, kenapa baju nya di dalam lemari kaca?" Nilam penuh tanda tanya.

"Hal itu lah yang mau ku tanyakan pada dia, tapi sialan ini malah tidak mau keluar!" kesal Maharani.

"Kau setan yang punya baju ini, tolong dengar kan lah omongan ku! bila kau keluar dan mau cetita, maka semua masalah mu akan kelar." Nilam berusaha mengajak nya negosiasi.

"Kami datang bukan mau mengekang mu, tapi ingin membantu mu agar bisa balas dendam." Maharani membuka lemari kaca itu.

Bau anyir sangat menusuk hidung dari gaun pengantin ini, tepat seperti dugaan nya bahwa wanita yang mati itu di bunuh saat menggunakan gaun pengantin yang indah ini. membayangkan nya saja Rani sudah merasa iba, gaun yang harus di pakai pada saat hari bahagia tapi malan di pakai pada hari kematian nya.

"Kau tau? aku juga mati karena di perkosa, jadi aku sedikit banyak nya tau perasaan mu!" Rani berucap lembut.

"Keluar lah, dari pada kau hanya di ikat terus oleh Mbah Marto! aku tau kau bisa keluar, bukan kah kau tadi yang keluar itu?" Nilam meletakan cincin di dekat gaun pengantin.

"Orang yang memperkosa mu saat ini tengah berusaha untuk memusnahkan diri mu, kau tau kan kalau musnah maka semua akan sia sia saja dan kau tidak bisa balas dendam." Maharani tertawa pelan.

"Ayo lah keluar! kau gaya jual mahal sekali, kau pikir yang meminta mu keluar ini punya banyak waktu?" Nilam emosi juga lama lama.

Andai saja mereka tau bahwa pengantin setan ada di dalam lemari kaca itu dengan keadaan mulai terluka karena dia menghabiskan banyak tenaga, akibat segel yang di buat oleh Mbah Marto membuat dia tidak bisa mau bergerak banyak untuk keluar.

Tadi kekuatan nya sudah habis di pakai berkelana jauh dan juga menampakan diri di depan Marda, maka habis lah sudah kekuatan dari pengantin setan. andai saja bisa maka ia akan langsung menampakan diri di depan dua setan yang mau menolong nya, sayang dia tidak punya kekuatan untuk keluar dari sana.

"Apa karena segel nya ya, Lam?" Maharani mulai kepikiran.

"Aku datang guys!" Arini datang dengan kafan hitam nya.

"Ah lama sekali kau! datang sendirian saja?" Nilam melihat belakang Arini.

"Pria yang memperkosa gadis ini datang menemui Purnama, mereka berempat kesana dan sekarang sedang di bawa kealam ghaib." Arini menjelaskan.

"Nekat juga mereka, terus maksud nya apa mereka mau menemui Purnama?" Maharani heran juga.

"Di kira nya mungkin Purnama bisa mau di bohongi, maka nya dia mendatangi agar mau memusnah arwah gadis di vila ini." cerita Arini lagi.

"Kau dengar itu? pria yang memperkosa mu menemui Ratu ular, mereka sangat ingin membuat mu musnah!" seringai Maharani pula.

Kraaaaak.

Kraaaaak.

Lemari kaca yang di pakai menyimpan gaun itu berderak retak semua dan terus goyang kesana kemari, tiga setan cantik sama sekali tidak takut dan mereka malah penasaran kenapa dia tidak mau muncul tapi malah membuat ulah begini di hadapan mereka semua.

PYAAAAAR.

"Dasar setan!" Maharani mengumpat setelah lemari kaca pecah berantakan.

"Kenapa dia marah, kau kenapa malah marah?!" Arini bertanya keras.

"Heh sialan, kami datang kesini mau membantu mu! kenapa kau marah pada kami, harus nya kau tampakan dirimu." Nilam sudah marah marah.

"Lihat!"

Gaun pengantin yang indah berwarna putih kini mulai berubah warna menjadi merah darah sampai sebatas pinggang, sedangkan di bagian dada hanya bercak bercak saja seperti percikan. darah nya juga menetes sampai kelantai, ini kalau manusia yang melihat maka sudah pasti akan pingsan seperti Bu Ita, untung nya mereka bertiga adalah setan sehingga tidak ada rasa takut sama sekali.

"Dia pasti lemah karena segel, dia tidak bisa muncul!" teriak Arini.

"Benar! segel dari dukun itu pasti sedang beraksi, sebab tadi dia habis menampakan diri di depan Marda." Nilam juga setuju.

Maharani maju dan mendekati gaun pengantin yang seperti di siram darah satu ember sangking banyak nya, bila tebakan dua teman nya benar maka setan ini ada di dalam kaca dan bisa melihat mereka. hanya saja dia tidak bisa mau menampakan diri, mungkin karena segel dari Mbah Marto.

"Bila kau tersegel di sini, beri lah aku tanda gerakan pada gaun mu." pinta Maharani.

Wuuusshhh.

"Jadi benar! kau tersegel lagi dan kekuatan mu lemah, tunggu lah di sini karena kami akan mengurus dukun itu." Maharani berucap lirih.

"Iya kan, dia ada di sini kan?" Arini tidak sabar pula jadi nya.

"Mari kita tanya dulu pada Purnama, apa boleh kita bunuh dukun sialan itu." ajak Maharani.

"Dia dukun dari kampung kita atau dari tempat lain sih?" tanya Nilam.

"Entah lah, yang jelas dia bukan dukun baik! mari kita cari rumah nya." ajak Maharani.

"Kau cepat lah kontak batin, Nilam." suruh Arini yang siap pergi.

"Enak saja kau menyuruh aku! memang nya kau teman ku, kita tidak berteman." Nilam masih saja kesal pada Arini.

Maharani memberi kode pada Arini agar diam saja tidak usah menjawab ucapan Nilam, toh sekarang dia sedang duduk untuk menghubungi Purnama agar mereka dapat izin untuk membunuh dukun yang membuat segel pada pengantin setan. pengantin setan yang ada di dalam gaun nya mulai merasa senang, kini dia dapat teman dan janji nya mau membantu dia menuntaskan dendam yang sudah di pendam beberapa tahun ini.

Selamat pagi dan semoga sehat selalu, mohon dukungan nya. jangan lupa like dan comen nya ya, terima kasih pembaca othor yang setia dan juga cantik cantik, jangan lupa sarapan dulu biar punya energi sehat.