Jika ini mimpi buruk maka bangunkan aku,saat dipaksa menikah dengan Rendra yang mengira jika aku adalah Catharina,aku sendiri tidak mengenal siapa Catharina,mampukah aku lepas dari Rendra,Aku bukan Catharina namaku Karina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5
Hero mulai mengeong dan naik keatas ranjang,dia mengendus-endus wajah Rendra dan membuatnya terbangun,ingin rasanya Rendra memaki Kenzo karena dengan sengaja membawa kucingnya masuk kedalam kamar Rendra.
Melihat Karina yang masih terlelap disampingnya,bahkan hanya bergerak sebentar Rendra membawa Hero keluar.
"Kenzo."panggil Rendra
Roy mendekat memberi kabar kepada Rendra jika malam ini keluarga Catharina akan datang kerumah,mereka biasanya menginap selama seminggu.
"Bos,keluarga Catharina datang malam ini."kata Roy
"Apa tidak bisa ditunda?"tanya Rendra
"Kata mereka sudah dimundurkan."jawab Roy
Rendra hanya mengangguk dia kembali masuk kedalam kamarnya,ingin rasanya bermalas-malasan hari ini namun tidak bisa,baginya keluarga mendiang istrinya masih menjadi satu-satu miliknya.
"Sayang,bangun aku akan mengantarmu pulang pagi ini."kata Rendra sambil mengelus wajah Karina
"Kamu tidak memanggilku dengan nama Catharina lagi?"tanya Karina
"Ayo bangun."ajak Rendra
Karina bangun dengan pelan,sebelum benar-benar nyawa terkumpul dia hanya duduk diam,setelah benar-benar bisa berdiri dia meninggalkan kamar Rendra menuju kamarnya.
Mendengar suara Hero berada disekitarnya Karina buru-buru memanggil dan membawanya masuk kedalam kamarnya,namun Hero meloncat dia kembali keluar dan berlari menuju ruang lain.
Selesai mandi Karina berganti baju dan langsung meraih tas selempangnya.Saat keluar dari kamar Rendra sudah menunggunya didepan pintu,dia menyerahkan kartu kredit kepada Karina namun Karina hanya memandangnya dan berjalan meninggalkannya.
Rendra merasa kaku ingin menyebut nama,ada perasaan takut menghinggapinya jika dia salah menyebut nama.
"Sayang."panggil Rendra
Karina berhenti tanpa menoleh,dia menunggu Rendra mendekat dan menatapnya,melihat leher Karina merah karena jejaknya semalam Rendra memasangkan syal miliknya.
"Jangan biarkan yang orang lain melihatnya."kata Rendra
Rendra berjalan mendahului Karina,menggeser kursi dan mengajak Karina sarapan,Kenzo yang sudah sejak tadi menunggu hanya tersenyum melihat perlakuan Rendra kepada Karina.
"Ren,apa semalam Hero tidur dikamarmu?"tanya Kenzo
"Uhuuukk."Rendra tersedak dan buru-buru meraih minuman didekatnya.
"Sorry."kata Kenzo menggaruk rambut yang tidak gatal
Karina hanya memandang Kenzo dan Rendra bergantian,dia tidak mengerti apa maksud Kenzo,meski begitu Karina kembali memandang Rendra yang tiba-tiba wajahnya merah.
"Kamu kenapa?"tanya Karina
"Tidak apa,ayo kita pergi."jawab Rendra
Karina berdiri dia membawa sarapan beserta piring dan gelas mengikuti langkah Rendra,melihat cara makan Karina yang lucu Roy malah tersenyum bisa melihat hiburan dipagi hari,karena malam ini pasti akan terjadi tragedi dirumah.
"Kamu kenapa tersenyum?"tanya Rendra
"Ah,hanya melihat hiburan."jawab Roy menunjuk Karina
Rendra menoleh kebelakang dia melihat Karina membawa piring dan gelas karena belum selesai,Rendra memalingkan wajahnya meski sebenarnya dia menahan senyum.
"Duduklah dulu,aku akan menunggumu."kata Rendra membuka pintu mobil
Karina hampir tersedak karena kaget,dia meletakkan sisa gigitan diatas piring dan menepuk dadanya sambil minum sisa susunya.Melihat roti sisa milik Karina dengan cepat Rendra mengambil dan memasukkan kedalam mulutnya,Roy memberinya sebotol minuman dan dengan cepat Rendra meneguknya.
Rendra mengantar Karina sampai kerumahnya,tepat didepan warung makan miliknya,pagi ini warung tetap terlihat ramai seperti biasanya,Rendra dan Roy ikut masuk kedalam saat Karina masuk dan memeluk kedua orang tuanya.
"Karin,kamu pulang Nak.Ibu kangen banget sama kamu,apa suamimu memperlakukanmu dengan baik?"tanya Ibu Karina
"Ibu,jangan begitu Tuan Rendra ada didepan lebih baik kita temui dulu."kata Ayah
Ayah dan Ibu Karina menemui Rendra,dia menawarkan sarapan dengan menarik tangan Rendra dan Roy.
"Ayo,kalian makan meski sedikit.Jangan ditolak rejeki pagi ini."kata Ayah Karin memberikan piring kepada Rendra dan Roy
"Ayah,percuma saja menawari dia tidak akan mau makan nasi."kata Karina
Mendengar ucapan Karina membuat Rendra dan Roy saling memandang,keduanya hanya mengangguk dan mengambil nasi serta lauk yang mereka inginkan karena tidak ingin membuat mertuanya kecewa.
Karina hanya melongo melihat Rendra makan dengan lahap,dia membawakan dua gelas minuman untuk Rendra dan Roy,karena tidak yakin dia duduk didepan Rendra dan memperhatikan cara dia makan.
"Tidak usah khawatir,aku bisa menyesuaikan diri."kata Rendra
"Aku hanya penasaran,apa kamu benar-benar menelan makanannya atau hanya menyimpan dimulutmu."kata Karina
Roy tidak bisa menahan tawa kali ini,karena menghargai Rendra dia memilih meninggalkan warung makan menuju mobil dengan membawa air mineral.
"Ayah,aku sudah selesai,aku pamit kekantor."kata Rendra
"Hati-hati dijalan."kata Ayah
Rendra keluar menuju mobilnya,sebelum masuk dia merogoh sesuatu dan berbalik kearah Karina dia menyelipkan kartu kredit kedalam tas Karina sambil mengecup kening Karina.
"Aku pergi dulu."kata Rendra mengelus wajah Karina
Karin tidak merespon sama sekali,dia hanya memandang Rendra sambil bersandar dengan melipat kedua tangan didada.Setelah mobil Rendra melaju dia mengeluarkan ponsel dari dalam tas dan saat meraba dia memegang kartu kredit yang tadi ditolak.
"Kenapa ada didalam tasku?"tanya Karina sambil membolak-balik kartu kredit
****
Keluarga Catharina sudah sampai dirumah Rendra,Kenzo yang baru saja pulang hanya tersenyum sinis melihat mereka berbondong-bondong masuk kedalam rumah dengan membawa kopor masing-masing.
"Bencana apa yang akan terjadi malam ini?"tanya Kenzo dalam hati
Kenzo baru sadar dan mengingatnya,pantas saja Rendra membawa Karina keluar pagi pagi.Merasa tidak ingin mendengar keributan malam ini Kenzo memilih pergi,dia menghubungi kawannya meminta bertemu disuatu tempat.
Rendra sampai dirumah sendiri,dia meminta Roy untuk beristirahat dihotel malam ini meski Roy sempat menolak.
"Bos kamu yakin aku tidak perlu pulang?"tanya Roy
"Istirahatlah malam ini."jawab Rendra
Setelah mobil berhenti sempurna Rendra turun dengan menenteng tas kerjanya,dari jauh terlihat adik tiri Catharina yang bernama Prisilia berlari dan menghambur kearah Rendra,dia memeluk Rendra dengan erat dan bergelayut manja.
"Prisilia,cukup kamu bukan anak kecil lagi."kata Rendra
"Kamu kenapa sih,biasanya juga aku gitu."kata Prisilia
"Badan kamu sudah berat,apa kamu tidak sadar?"tanya Rendra
Rendra masuk kedalam rumah menemui Mama dan Papa Catharina,mereka datang karena ingin menikahkan Pricilia dengan Rendra.
"Maaf Pa,aku tidak bisa."kata Rendra
"Mengapa Ren?"tanya Mama Pricilia
"Aku tidak mencintai Pricilia."jawab Rendra
"Cinta akan tumbuh saat kalian bersama."kata Papa
"Aku menolak."kata Rendra sambil berdiri
"Kak,aku janji akan menjadi istri yang baik."kata Pricilia
Rendra meninggalkan ruang tengah dengan perasaan kesal dan marah,masalah Karina belum bisa dia atasi kini harus ada Pricilia diantara hubungan mereka.Mengapa Pricilia selalu hadir dalam setiap hubungan serius yang Rendra jalin,saat menikah dengan Catharina orang yang paling vocal menolak adalah Pricilia,dan kini meski Pricilia tidak tahu jika Rendra sudah menikah lagi maka dia akan menyudutkan Karina.