Perjodohan yang sudah berlangsung selama 8 tahun, akhirnya kini berakhir dengan sebuah pernikahan. Ya, Jamie Shaga Richardo akhirnya resmi telah menikahi Sheana Zaen Xavier, putri dari Levi dan Lucia. Namun, dibalik pernikahan itu siapa sangka Jamie menyembunyikan sebuah rahasia besar dari semua orang.
Bahkan tidak hanya rahasia itu yang harus Shea hadapi dalam kehidupan pernikahannya? Akan tetapi, pihak lain yang sudah lama mengincar keluarga Richardo dan banyaknya rahasia dalam keluarga itu akan menjadi jalan terjal bagi pernikahan Shea dan Jamie?
Apakah Shea akan mampu bertahan dengan pernikahannya? Lalu rahasia apakah yang Jamie dan keluarga Richardo sembunyikan? Sheana Zaen Xavier yang akan mengungkap semuanya satu persatu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31. Diagnosa Nathan
Kesakitan …
Ketakutan …
Gelap …
Dan bau anyir darah begitu jelas Jamie rasakan malam itu. Tidak ada yang menutupi matanya, tapi dia tidak bisa melihat apapun dan hanya kegelapan yang bisa dia rasakan. Suara tawa, hinaan dan makian seolah menjadi perpaduan yang sangat mengerikan dengan suara tetesan air hujan saat itu.
Sungguh Jamie tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya saat itu, tapi dia yakin tengah menghadapi kematian yang sangat menyakitkan. Satu hal yang Jamie ingat dengan jelas saat tubuhnya sudah tidak merasakan rasa sakit ataupun ketakutan lagi yaitu janjinya untuk menjemput Sheana Zaen Xavier. Setelah itu, muncul seseorang ditengah kegelapan yang dia lihat. Sosok yang sama persis seperti dirinya baik wajah maupun tubuhnya, tapi tiddak dengan aura yang di pancarkan nya.
“Apakah kau membutuhkan bantuanku? Jika kau ingin tetap hidup, maka kau harus membunuh mereka karena pilihannya hanya ada dua. Antara kau yang membunuh mereka atau kau yang akan dibunuh oleh mereka,” ujar sosok yang terlihat sama persis seperti dirinya.
“Bagaimana bisa aku membunuh mereka, jika aku sendiri bahkan tidak merasakan tubuhku lagi?” balas Jamie.
Ya, Jamie ingat jelas bahwa dia tidak bisa merasakan apapun lagi pada tubuhnya sebelum dia menutup matanya.
“Biarkan aku mengendalikan tubuhmu, maka aku akan mengurus mereka untukmu. Dan aku pastikan kau akan tetap hidup, sementara aku hanya akan muncul saat kau merasa dalam bahaya. Bukankah ini penawaran yang cukup menarik?” Sosok itu memberikan penawaran yang membuat Jamie tidak bisa menolaknya.
“Benar! Aku harus tetap hidup untuk menepati janjiku pada Shea,” batin Jamie membulatkan keputusannya, “Baiklah, ambil alih tubuhku dan buat aku tetap hidup seperti yang kau katakan barusan!”
“Tentu, istirahatlah! Kau sudah cukup berjuang dan bertahan untuk saat ini,” ujar sosok itu dengan seringai penuh arti di bibirnya.
Rasanya seperti tenggelam dalam air yang sangat tenang, ketika sosok itu menutup kedua mata Jamie dengan tangannya. Setelahnya Jamie sama sekali tidak tahu apapun yang terjadi pada saat itu dia terbangun di rumah sakit dengan perawatan intensive seperti sekarang.
Aroma disinfektan dan obat langsung menguar dan mengusik hidungnya begitu dia membuka mata. Cahaya lampu dan ruangan serba putih yang pertama kali Jamie lihat begitu dia membuka matanya. Tanpa perlu menanyakannya, Jamie sangat yakin kalau dirinya berada di rumah sakit saat ini, hingga ingatan terakhir sebelum dia sadarkan diri mulai menyadarkan dia sepenuhnya.
“Aah … Aku berteriak kesakitan saat itu. Shea dan yang lainnya pasti khawatir dan langsung membawaku ke rumah sakit,” gumam Jamie seraya menghela napas panjang.
Clekk …
Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian Jamie yang kala itu tengah melamun. Dengan suara lembutnya dia berkata, “Ouh … Kau sudah sadar rupanya! Apakah kau membutuhkan sesuatu?”
Wajah yang sangat mirip dengan Shea, tapi tidak dengan cara bicara dan juga sikapnya. Tentu saja yang datang itu adalah kembaran Shea yaitu Zhea, istri tercinta Dr. Nathan dan tidak boleh diganggu gugat. Titik!
“Tidak!” tolak Jamie pelan, “Dimana Shea?” lanjutnya menanyakan keberadaan istrinya.
“Dia sedang bicara dengan Kak Nath tentang kondisimu, mungkin sebentar lagi mereka akan datang. Jika kau membutuhkan sesuatu katakan saja padaku, setidaknya sampai Shea dan suamiku kembali,” jawab Zhea.
“Tidak perlu! Aku akan istirahat sebentar lagi saja,” ujar Jamie yang sebenarnya takut berhadapan dengan Shea setelah apa yang terjadi sebelumnya.
...****************...
Sementara di sebuah ruangan, lebih tepatnya ruangan yang kini di khususkan untuk Nathan atas persetujuan Shea. Ya, rumah sakit yang mereka datangi adalah rumah sakit milik keluarga Richardo, sehingga Shea selaku istri sah Jamie bisa menempatkan Nathan sebagai dokter tetap maupun sementara di sana dengan sesuka hatinya.
Sebelumnya Nathan telah melakukan pemeriksaan secara singkat terhadap kondisi Jamie untuk mendiagnosa lebih lanjut tentang kondisi terkininya. Selebihnya dia akan melakukan pemeriksaan menyeluruh begitu Jamie sudah sadar. Namun, dari pemeriksaan awal yang Nathan lakukan lagi-lagi menemukan perbedaan hasil pemeriksaan dari Dokter yang sebelumnya menangani kondisi Jamie.
“Shea …” Seakan Nathan ragu untuk menyampaikan hasil pemeriksaan terhadap Jamie yang dia miliki sekarang.
“Katakan saja, aku siap menerima apapun hasil pemeriksaannya,” ujar Shea menyakinkan.
“Baiklah, aku tidak akan ragu lagi untuk memberitahukan hasilnya kepadamu.” Nathan menghela napas panjang, lalu dia memperlihatkan hasil pemeriksaan yang dia lakukan dan hasil pemeriksaan dari Dr. Ivano.
“Kau bisa melihat grafik ini, dimana hasil pemeriksaan yang dokter gadungan itu lakukan sebenarnya tidak mengalami perkembangan apapun tentang kondisi Jamie. Bahkan beberapa bulan sebelum pernikahan kalian, kondisi Jamie mengalami penurunan yang sangat parah …”
“Bisa aku tebak selama bulan-bulan ini kepribadian lain Jamie yang bernama James itu pasti leih sering muncul dibandingkan bulan lainnya. Disinilah kita harus mencari tahu apa yang terjadi, sehingga James terus muncul ….”
“Lalu tentang obat itu, sepertinya Jamie tidak sering meminumnya ketika berada di Negara A sehingga dia bisa mengendalikan dirinya lebih baik. Dan satu hal lagi, pemicu setiap kali kepribadian lain Jamie muncul sepertinya berkaitan dengan kondisi bahaya yang di rasakan oleh tubuhnya.” Nathan menyelesaikan penjelasannya.
“Banyak sekali masalah yang harus aku selesaikan saat ini, bahkan aku sampai bingung harus memulainya dari mana,” ujar Shea yang merasakan masalah tak kunjung berkurang, tapi malah bertambah banyak setiap kali rahasia di dalam keluarga Richardo satu persatu terbongkar olehnya.
“Kenapa kau harus terlihat murung seperti itu? Apakah kau lupa bahwa kau tidak sendirian, ada aku, Zhea dan yang lainnya yang akan membantumu menyelesaikan semuanya dengan senang hati. Jadi, untuk apa kau harus bingung harus memulainya dari mana? Kita mulai saja semuanya secara bersamaan,” ujar Nathan memberikan semangat dan dukungan untuk adik iparnya itu.
“Lagipula, jika Daddy Levi dan Mommy Lucia mengetahui tentang kesulitan yang kau alami di sini. Mungkin tanpa pikir panjang lagi, mereka akan langsung mengirimkan anak buahnya untuk menghabisi mereka semua,” imbuhnya.
“Belum lagi kalau Papah Rayden, Triple R dan yang lainnya tahu! Bisa habis mereka dalam sekap.”
Nathan tidak mungkin melewatkan Papah Rayden yang siap menggila, meski umurnya sudah tua demi cucu kesayangannya. Belum lagi Triple R, Luca dan putranya Kay serta masih banyak yang lainnya. menyingkirkan Rega dan Cesar akan sangat mudah bagi Shea, jika dia mau meminta bantuan kepada keluarganya, Keluarga Xavier.
“Tidak! Aku tidak ingin melibatkan mereka dalam masalah ini, tapi sepertinya aku harus melibatkanmu dan Zhea untuk membantuku. Apakah kau keberatan?” tanya Shea yang ingin berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri.
Bersambung ….
nah lo rasain Rega penderitaanmu,,, apalagi kau akan jadikan kambing hitam oleh saudara tirimu
Semangat terus Thor .