NovelToon NovelToon
PETUALANGAN SANG IMMORTAL

PETUALANGAN SANG IMMORTAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyelamat
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: MR.QUINZ

Seorang pemuda biasa yang memiliki mimpi untuk menjadi Kultivator terkuat untuk suatu kedamaian alam semesta

Namun semua itu harus terhalang banyak nya kultivator serakah dan iri pada dirinya.

Karna tubuh spesial dan juga memiliki 4 dantian di tambah lagi dia juaga memiliki garis darah yang sangat kuat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MR.QUINZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HARAPAN YANG SANGAT DI INGINKAN

QIN SHAN menatap lelaki tua di depannya dengan tatapan tidak percaya.

"Senior, apakah anda tidak sedang bercanda?

"QIN SHAN masih tidak percaya kalau tubuhnya saat ini hanya kondisi jiwa.

Lelaki tua yang sedang duduk seketika tersenyum.

Sosoknya menghilang dengan cepat, begitu ia muncul dirinya sudah berada di hadapan QIN SHAN.

Tookk!

"Dasar kamu bocah, apakah menurutmu aku tampak seperti seorang penipu?

" Luo Shen menjitak kepala QIN SHAN dan memarahinya.

QIN SHAN terkekeh dan menggarukkan kepala dengan malu.

"Maafkan aku senior, diriku memang belum pernah mengetahui hal ini."

QIN SHAN memang pemuda yang polos, jadi sangat wajar bila ia tak mengetahui hal seperti ini sering terjadi pada dunia kultivasi.

Luo Shen tidak mempermasalahkannya, ia segera melambaikan tangan dan berbalik.

"Tidak masalah, lupakan saja.

Aku ingin bertanya padamu anak muda, apakah dirimu ingin menjadi seorang kultivator?"

QIN SHAN menganggukkan kepala, ekspresinya sangat begitu yakin.

"Junior memang sangat ingin menjadi seorang kultivator.

Hanya saja, junior sadar dengan kenyataan, kalau seorang manusia sepertiku sepertinya tidak akan pernah bisa!"

"Mengapa?" Luo Shen bertanya.

"Karena... Diriku tidak memiliki bakat, memang di antara setiap manusia sepertiku memiliki nasib keberuntungan, salah satu di antara manusia memiliki bakat untuk berkultivasi, namun tidak dengan ku, junior ini yang hanya seorang sampah tidak berguna!"

QIN SHAN mengungkapkan kalau dirinya seorang pecundang.

"Apakah dirimu menyesal karena telah dilahirkan?" Luo Shen bertanya seraya menyentuh salah satu bahu QIN SHAN.

QIN SHAN menggelengkan kepala pelan.

"Tidak, aku sama sekali tidak menyesal.

Aku tidak pernah menyalahkan takdir ataupun kedua orang tua ku.

Bisa hidup dengan keluarga yang lengkap, menurut ku itu sudah lebih dari cukup!"

Kemudian Luo Shen berkata serius kepada QIN SHAN.

"Mungkin orang tua ini dapat membantu mencapai semua keinginan mu itu, sekalipun kamu tidak memiliki bakat!"

"Senior, apakah itu benar?

" QIN SHAN tampak bersemangat mendengar itu.

Luo Shen menganggukkan kepala.

"Benar sekali.

Aku tentu saja dapat membantumu agar dirimu dapat berkultivasi."

Melihat ekspresi Luo Shen yang mencurigakan, QIN SHAN terdiam sejenak, dia mengepalkan tangannya.

"Di dunia ini tidak ada yang gratis, aku sangat yakin pak tua ini pasti memiliki niat tersembunyi di balik kebaikannya, jika tidak mana mungkin dia menawarkan kesempatan bagus seperti ini.

Tidak bisa, aku tidak boleh terjebak dengan omong kosongnya.

" QIN SHAN membatin.

"Bocah, apakah kamu sudah memutuskannya?

" Luo Shen bertanya dengan menatap pemuda itu serius.

Meski dalam hatinya menolak, akan tetapi QIN SHAN tetap menunjukkan rasa hormatnya sebagai junior.

"Maaf sekali senior, sepertinya aku tidak pantas untuk berkultivasi.

Aku memang sudah ditakdirkan menjadi seorang manusia, jika begitu junior pamit pergi!"

Setelah menolaknya secara halus, QIN SHAN berbalik dan melangkahkan kaki hendak pergi.

"Anak muda, kemana kamu ingin pergi?" Luo Shen bertanya.

QIN SHAN langsung berhenti seketika ia teringat tentang dimana dia saat ini.

Menggarukkan kepala dengan malu,QIN SHAN memohon.

"Hehe, senior bisakah anda membawa ku keluar dari tempat ini?

Junior ingin segera pulang, karena hari sudah mulai gelap, dan mungkin ayah dan ibuku sedang menungguku dengan cemas!"

"Baiklah." Luo Shen menyetujuinya.

Yang mengherankan, ketika QIN SHAN menolak ajakannya, pria tua ini seolah tidak perduli sama sekali.

Luo Shen melambaikan tangan, seketika ruang portal lingkaran muncul di hadapan QIN SHAN.

"Ini.." QIN SHAN sempat kaget melihat itu.

Namun sebelum QIN SHAN banyak tanya, Luo Shen memerintahkannya pergi.

"Pergilah.

Jika suatu hari kamu merubah pikiran mu, maka temui aku di tempat sebelumnya."

QIN SHAN mengangguk.

Setelah menangkupkan tangan sebagai salam perpisahan, pemuda itu pergi memasuki portal, walau cara dia melangkah masuk agak sedikit waspada.

Melihat QIN SHAN telah pergi, Luo Shen saat itu tersenyum.

"QIN SHAN. Anak muda yang tidak sederhana.

Jika aku berhasil melatih mu di masa depan, mungkin kamu bisa menjadi wadah yang sangat bagus untukkU.

" Luo Shen bergumam.

Dirinya mengungkapkan alasan mengapa ia mau membantu QIN SHAN, yang padahal mereka tidak saling mengenal.

Tujuan utama Luo Shen adalah melatih QIN SHAN agar di masa depan kelak, tubuh fisik anak itu bisa menjadi wadah sempurna untuknya.

Memang seperti apa yang dipikirkan QIN SHAN sebelumnya, di dunia ini tidak ada yang gratis.

Karena segala sesuatu yang menguntungkan pasti harus ada bayarannya.

Di atas jurang,QIN SHAN sedang terbaring disana dengan mata terpejam.

Tidak diketahui berapa lama dia menghilang, namun hari sudah mulai gelap.

"Ini."

QIN SHAN pun terbangun, dia bangkit dan mengucek matanya yang tampak ngantuk.

"Ternyata apa yang aku lihat sebelumnya bukanlah mimpi, pak tua itu memang benaran nyata.

Aku sangat penasaran tentang siapa pak tua itu sebenarnya?

"QIN SHAN berpikir selama beberapa detik.

Hingga di tengah pemikiran itu dia tersentak kaget.

"Astaga, aku lupa! Hari sudah mulai gelap, ayah dan ibu pasti sedang menungguku kembali!"

QIN SHAN buru-buru bangkit.

Setelah mengambil barang-barangnya, dia pun pergi untuk pulang ke rumah.

Whoosss!

Sementara ketika QIN SHAN baru saja pergi meninggalkan tempat itu, sesuatu yang bercahaya keemasan melesat keluar dari dalam jurang.

Tidak di ketahui mengenai wujud benda tersebut, namun seberkas cahaya seukuran kepalan tangan melesat pergi menuju ke kejauhan dan menghilang.

Pada malam harinya, QIN SHAN duduk berdua dengan ayahnya di kursi makan.

Di atas meja di depan mereka terdapat lauk dan sayur-sayuran yang cukup sederhana.

"THANG SHAN, bagaimana pekerjaan mu hari ini, apakah itu cukup melelahkan?

" Sang ayah bertanya.

QIN SHAN tersenyum menggelengkan kepala.

" Tidak ayah, THANG SHAN tidak merasakan lelah ataupun bosan, malahan THANG SHAN merasa sangat senang, karena di Sekte Hengyue THANG SHAN dapat berbicara dengan seorang teman."

QIN SHAN terpaksa berbohong dan pura-pura menyukai pekerjaannya agar sang ayah tidak mengkhawatirkannya.

Karena setiap yang orang tahu, tidak ada suatu pekerjaan yang tidak melelahkan kecuali tidur.

Sang ayah terdiam mendengar itu, meski QIN SHAN berkata begitu, akan tetapi jauh di dalam lubuk hatinya, sang ayah merasa dirinya itu merupakan kepala keluarga yang tidak berguna.

Karena dia telah mengorbankan masa muda putra tunggalnya hanya untuk bekerja setiap hari.

"THANG SHAN, maafkan ayah mu ini yang telah gagal menjadi seorang pria, ayah memang tidak bertanggung jawab."

Sang ayah menundukkan kepala menghadap QIN SHAN, seolah dia sedang meminta maaf dengan tulus.

QIN SHAN kaget dan buru-buru menyangkalnya.

"Tidak ayah,THANG SHAN sama sekali tidak pernah menyalahkan mu.

Aku seorang anak laki-laki, jadi sudah menjadi tanggung jawab ku untuk membantu kalian."

Pada saat yang bersamaan, ibu QIN SHAN tiba dengan membawa semangkuk nasi.

Dan pada saat itu juga, sikap ayah dan anak kembali seperti biasa, seolah tidak pernah ada pembicaraan di antara mereka berdua.

"Suami, THANG SHAN, ada apa dengan kalian?

" Sang ibu penasaran dengan sikap suami dan putranya itu, mereka tampak tidak seperti biasanya.

QIN SHAN menggelengkan kepala tersenyum.

" Tidak ada ibu, putra mu ini hanya sedang lapar!"

QIN SHAN mengalihkan perhatian dengan mengambil semangkuk nasi dari tangan ibunya.

Sang ibu hanya tersenyum melihat tingkah laku putranya.

Sesaat sesudah menikmati makanan, sang ibu

berbicara kepada QIN SHAN.

"Anak nakal, jawab pertanyaan ibu dengan jujur, apakah kamu masih memiliki angan-angan untuk menjadi seorang kultivator?"

"Ibu, aku.." QIN SHAN langsung terdiam.

Melihat sikap putranya seperti itu, sang ibu memberikan semangat.

"Mimpi mu tidak salah, setiap orang pasti memiliki keinginan masing-masing dan kamu juga berhak memiliki mimpi.

THANG SHAN putra ibu, bila suatu hari kamu berhasil mewujudkan mimpi mu, ibu dan ayah ingin kamu membawa pulang seorang menantu perempuan, kami sangat ingin mempunyai seorang menantu yang merupakan seorang kultivator."

Sang ayah juga ikut menyahutnya.

"Apa yang dikatakan ibumu itu benar.

Mungkin kami sudah tua, usia kami tidak sama seperti mu.

Bila suatu hari ayah dan ibu pergi meninggalkan mu selamanya, ayah dan ibu ingin ada seseorang yang dapat mengerti perasaanmu, mencintai mu dengan tulus.

Dengan begitu, jika usia kami nantinya telah mencapai akhir, kami bisa pergi dengan tenang dan tidak memikirkan bagaimana keadaan mu nanti!"

QIN SHAN mengangguk.

"Sebaiknya kalian jangan mengatakan hal tersebut, waktu masih panjang, masih ada begitu banyak kesempatan di masa depan bagi THANG SHAN untuk terus bersama kalian.

Bagiku di dunia ini tidak ada yang paling berharga selain kalian, ayah, ibu.

THANG SHAN sangat menyayangi kalian,"

1
Ndra Yoha
banyak kata2 yg ngawur thorrr. tolong di perbaikin
impressa
QIN SHAN jadi JHI CHEN...
Tutu Bstr
jangan di baca
Tutu Bstr
plagiat semua novel nya di ambil di fisso novel
Bariton Triono
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!