Glorya Amira Putri. seorang gadis yang mandiri dari kecil karena perpisahan kedua orangtuanya disebabkan kematian.
Andreu Gilbert Edizon seorang Tuan muda yang angkuh dan dingin,yang sangat tampan dan juga terlahir Jenius.
Dinovel ini akan mengisahkan perjalanan cinta mereka yang penuh tantangan. bagaimanakah kisah mereka ----} yuk intip..😀🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
Andreu masih saja mengarahkan pandangannya ketempat Amira dan keluarganya sedang makan bersama itu. entah ada kontak batin atau tidak,di selah makannya tiba-tiba Amira mengangkat kepalanya untuk melihat suasana dalam restoran,matanya tidak sengaja melihat sosok Andreu yang saat itu juga makan disana dan saat itu tengah menatap kearahnya.sadar siapa yang dia lihat,Amira yang terkejut, membuat makanan yang dia makan terasa tidak bisa masuk kedalam tenggorokannya.
Huk...huk..huk..huk..
Amira tersedak saat itu.
"Makannya pelan-pelan nak,jadi tersedak kan.." Ucap bunda yang memberikan segelas air minum untuk Amira minum.
Setelah merasa enakan Amira mencoba kembali menaikan wajahnya untuk memastikan sesuatu,ternyata Tuannya itu masih saja menatapnya,
membuat Amira tersipu malu dan juga heran.
"Ngapain lihat kesini terus sih,Apa ada yang aneh dengan penampilanku.."
ucapnya memeriksa penampilannya,di rasanya tidak ada yang aneh.merasa penasaran Amira kembali mencuri pandangan kearah atasannya yang masih saja saat itu menatap kearahnya.
"Tuan aneh,ngapain juga liat kesini trus." gerutu Amira yang masih bisa terdengar oleh kakak iparnya.
"Kamu bicara dengan siapa sih dek, siapa yang menatap kesini?" tanya Hesti membuat Ayah,bunda juga abangnya menatap kearah Amira.
"Ngak ada kok,kakak salah dengar kali, kalian lanjutin makannya aku mau ketoilet sebentar.." Ucap Amira yang bangun lansung menuju toilet juga di lihat oleh Andreu disana melihat gerak gerik Amira.
Amira sampai di toilet segera membasuh wajahnya.
"Dasar Tuan muda aneh,ngapain coba liatin aku terus seperti aku ini buronan di lihat begitu,ih aku kenapa sih ngapain mikirin dia.."Gerutu Amira di selah dia membersihkan wajahnya.
Setelah selesai merapikan penampilannya,Amira keluar dari toilet ingin kembali kedalam restoran namun di tengah jalan,dia tidak sengaja bertemu dengan Andreu yang juga baru saja keluar dari toilet.
"Tu tuan.." Ucap Amira gugup.
yang dipanggil hanya menatapnya saja.
"Saya permisi Tuan." Ucap Amira yang hendak pergi dari sana namun tiba tiba tangannya di cekal oleh Andreu membuat Amira terkejut lalu berbalik menatap kearah Andreu,sedangkan Andreu melihat Amira menatapnya lansung menarik Amira dan memeluk pinggang Amira.lagi-lagi membuat Amira melototkan matanya terkejut.
"Tu..tuan ke..kenapa__" terputus.
Shut...Andreu meletakan jarinya diatas mulut Amira menyuruh Amira diam.
"Jangan tersenyum di depan orang, senyummu itu sangat jelek.besok pagi jangan lupa buatkan saya sarapan,jika telat siap- siap dengan hukumanmu!"
Ucap Andreu berbisik di telinga Amira,
sedangkan Amira yang mendengarnya hanya mengangguk.
"Bagus." Ucap Andreu,setelah itu dia melepaskan lilitan tangannya di pinggang Amira,kemudian lansung pergi duluan meninggalkan Amira yang masih mematung disana.detik kemudian Amira tersadar lansung cepat berjalan sambil menggerutu.
"Tuan apa apaan sih main peluk-peluk aja,dasar aneh,apa katanya tidak boleh senyum di depan umum maksudnya apa coba,dasar manusia aneh."Ucap Amira tampa sadar dia sudah sampai di tempat duduknya.
keluarganya heran melihat Amira kenapa datang dari toilet mengomel.
"Kamu kenapa sih dek,dari tadi ngomel trus." Tanya Hesti.
"Eh...Nggak..,Nggak ada kok kak hehee.." ucap Amira tersenyum.
Bunda,ayah juga abangnya hanya mengelengkan kepala melihat kelakuan Amira.sekarang mereka sudah menyelesaikan makan malam mereka.Amira saat itu berjalan menuju kasir ingin membayar tagihan makanan mereka namun sampai disana kasir mengatakan kalau makanan mereka sudah di bayar lunas membuat Amira bingung dan pergi dari sana.
"Udah nak."Tanya ayah.
"Udah yah tapi tadi kasir bilang makanan kita sudah ada yang bayar,
Ami juga nggak tau siapa orang yang membayarnya,kasir nggak mau ngasi tau siapa Yah.." ucap Amira.
mendengar penjelasan Amira,mereka berempat pun heran juga,bertanya tanya siapa orang baik yang mau membayar makanan mereka.
"Ya sudah dari pada kita bingung siapa yang membayarnya lebih baik kita pulang saja,kita doakan untuk orang baik itu agar di lancarkan selalu rejekinya" Ucap Ayah.
"Iya ayah,Amin." Ucap mereka,setelah itu pergi keluar menuju mobil mereka masing masing untuk kembali pulang beristirahat di Apartemen Amira.
10 menit kemudian mereka sudah sampai di Apartemen.karena kamar hanya dua,Ayah dan abang Amira tidur di kamar sebelah,semantara bunda dan kak Hesti juga Amira tidur bersama di kamar Amira.Amira yang saat ini masih memikirkan siapa orang membayar tagihan makanan mereka tadi,
membuat dia belum mau memejamkan matanya,namun tiba tiba dia ingat pertemuannya dengan Andreu tadi.
"Tidak mungkin Tuan yang membayarnya,siapa lagi kalau bukan dia.besok saja aku tanyakan.." Guman Amira setelah itu dia menyusul kakak dan bundanya tidur dengan lelapnya.
Di Apartemen yang paling atas,
disana seorang Pria yang sudah pulang lebih dulu dari Amira tadi masih belum tidur meskipun sekarang jam sudah menunjukan pukul 23:24 malam.
Dia masih berkutat dengan pekerjaanya namun tiba tiba dia menguap beberapa kali,rasa kantuknya menyerang menganggu konsentrasi kerja.
"Tidak biasanya aku sangat mengantuk seperti ini."Ucapnya kembali menguap.
"Astaga sudah berapa kali aku menguap..,lebih baik aku istirahat saja." Ucapnya yang saat ini matanya sangat berat sekali dan tidak mau di ajak kompromi lagi.
Andreu keluar dari ruang kerjanya menuju kamarnya,sebelum tidur dia terlebih dahulu membersih tubuhnya setelah itu baru dia membaringkan tubuh kekasurnya yang sangat empuk itu juga luas,muat untuk 4 orang tidur disana.kebiasaan Andreu kalau tidur, pasti dia tidak memakai bajunya kecuali celana pendeknya.
Andreu merasa nyaman kalau tidur hanya mengunakan Celananya saja.
sebelum benar-benar memasuki alam mimpinya,Andreu tiba tiba mengingat wajah Amira lansung tersenyum setelah itu dia lansung terlelap tidurnya.