perjuangan seorang istri yang slalu di anggap sebelah mata oleh suami mertua dan ipar
hanya sebuah ketidak sengajaan berubah menjadi kebencian.
Apalgi hasutan-hasutan dari mertua dan ipar kepada suaminya ina.
lanjut baca aja ya,maaf kalo masih berantakan ini cerita pertamaku.
Semoga suka ya sama ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inot Adhina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4
Ina teringat pesan yang dikirim kan suaminya belum di balas.Sebelum benar-benar tidur ina jawab pesan dari suaminya.
"iya terserah"balasan ina,hanya pasrah"Anggap aja sedekah kali,mereka gak bener-bener iklas,kalau pun iklas gak mungkin kan apa-apa serba kirim pesan,padahal dia sendiri kerja."ucap ina pada diri sendiri.
...******...
Sudah hampir sebulan ina bekerja tidak ada yang berubah,semua tetap sama.Suami ina yang selalu ngabarin kalau pampers dan susu habis,selalu kirim vidio atau poto anaknya ketika ina menanyakan kabar anaknya.Di tempat nya bekerja makin hari makin baik sang majikan.bahkan makanan mun di sama ratakan tidak ada yang di bedakan.
Nyaman bekerja dengan sang majikan,tapi hati dan pikiran nya kepada sang anak.Beres bekerja setelah magrib ina istirahat sambil mainin ponsel.
Pekerjaan ina setiap harinya selesai habis magrib.mulai bekerja sebelum subuh.kalapun malam kadang di panggil berarti ada hal penting.
Ketika lagi asik buka sosmed.Ina di kejutkan dengan pesan dari adik suaminya.
"Besok gajihan kan karna udah mau sebulan.Jangan lupa kirim nya kesini.Jangan nyusahin mama ku trus.udah bersyukur anakmu di asuh,sampai kerepotan gak bisa kemana mana,anakmu hanya beban disini.susu sama pampers nya juga habis.jangan lupa kirim." isi pesan dari adik suaminya.
Ada rasa nyeri di hati ina ketika anaknya di sebut beban dan ngerepotin.Padahal ina tidak menyuruh anaknya di asuh mertuanya.yang maksa anaknya disana pun suaminya bukan ina sendiri.Ina bekerja pun bukan niatan sebenarnya.kenapa seakan akan ina yang menyuruh mertuanya mengurus anak ina.
"Ada bapak nya kenapa ke saya.Dengerin baik-baik,saya tidak pernah menyuruh ibumu mengasuh anak saya.soal susu sama pampers kakak mu selalu ngutang di warung,bahkan sampai beras pun ngutang.Dan kamu tau itu atas nama siapa..? Itu atas nama SAYA." balasan ina dengan kesal.
Ina memang tidak akur bersama ipar nya,semenjak ina di tuduh nge bentak mertuanya.padahal adik ipar suaminya tidak ada dalam pertengkaran waktu itu.tapi sang kakak ipar ina melaporkan.
Flashback!!!
Siang hari ketika musim kemarau,ina lagi ngobrol bareng mertua dan kakak ibu mertuanya.semenjak menikah ina tinggal di rumah mertuanya,seatap ada adik nya dua yang masih SD,ada keponakan yang udah smp dan mertuanya. Mertua ina seorang single parents.
Ketika asik mendengarkan mertua dan kakak nya mertua mengobrol tiba-tiba tetangga samping datang sambil mengatakan.
"bi zara pinjem uang sama saya,katanya buat bekel sekolah besok." ucap tetangga ina yang bernama Ati.
zara itu keponakan suami ina atau cucu mertuanya yang tinggal seatap.karna memang katanya dia dari kecil di asuh mertua nya.
"Halah jangan di pinjemin orang sekolahnya engga bener,pernah kemarin lihat dia di bonceng laki-laki." jawaban dari kakak mertua ina yang tiba-tiba nyaut omongan tetangganya ati.
"kata siapa jangan so tau,orang beneran sekolah.Tanyain aja ke guru kalau engga percaya." jawab zara dengan kesal
"emang bener sekolah aja jarang-jarang dan sekalinya sekolah gak bener.jangan-jangan bukan sekolah tapi sama laki-laki.jangan di pinjemin uangnya ti gak bener sekolahnya." jawab kakak mertua lagi
"Terserah orang di suruh sama mama minjem buat sekolah.jangan nuduh sembarangan jadi orang." emosi zara sambil pergi menuju kamar nya.
Perdebatan trus terjadi,zara di kamar nya terus marah-marah gak terima di kata inn sekolah tapi sama laki-laki.
Ina hanya diam,sambil memperhatikan apa yang selanjutnya akan terjadi.Ina tau yang sebenar nya,karna pergaulan keponakan suaminya itu melebihi anak smp pada umum nya.Mungkin karna pergaulan dan didikan kurang tegas dari orang-orang sekitarnya,terutama dari ibunya.Zara yang dari kecil di asuh oleh mertuanya.korban broken home,yang kurang kasih sayang dari ibu bapaknya.
Ibu zara bekerja dan bapak nya pergi entah kemana sewaktu zara masih di dalam kandungan.zara sebenarnya hasil anak dari luar nikah .Itu yang ina dengar dari saudara mertua nya.
Rumah mertua ina berdekatan dengan saudara mertuanya.kebanyakan tetangga nya itu masih saudara.
Soal zara anak di luar nikah itu bukan kesalahan nya,itu kesalahan orang tuanya.Tidak ada anak yang ingin terlahir seperti itu.
Tiba-tiba terdengar suara teriakan di dalam kamar zara,karna posisi kamar zara dekat ruang keluarga.mertua dan kakaknya pun melihat.
"kenapa kamu berantak inn kamar,apalagi teriak-teriak di siang hari" omel mertua ina
"Iya kenapa harus teriak-teriak sambil marah,malu di dengerin orang" ucap kakak mertua
"ahhhhh gak terima di bilangin sekolah cuman sama laki laki.seenak nya nuduh orang seperti itu.minjem uang juga di suruh mama buat ongkos besok.tapi malah di tuduh seperti itu." Teriak zara
"Emang bener kan sekolah kamu aja jarang tapi minjem uang mulu.pergi sekolah kagak minjem uang iya.Trus ketika pergi sekolah jarang masuk ke sekolah atau pulangnya di anterin."ucap mertua
"nenek gak masalahin kamu deket laki-laki kalau memang masih wajar,tapi kalau minjem uang ujung-ujungnya di rumah kasihan ibumu.bayarin utang yang di pinjem kamu,kamu sekolahnya kagak" lanjut mertua bicara ke zara.
Karna memang tiap mau sekolah selalu pinjam uang ke tetangga.karna paktor ekonomi ,apalagi ibunya zara sudah menikah kembali beberapa tahun yang lalu dan tinggal bersama suami nya.Walaupun tempat tinggal ibu zara masih terbilang dekat.Karna nikahnya dengan desa sebelah.
"sama aja nenek juga bisa nya nuduh." bentak zara
Ina yang mendengar suara bentakan zara kepada mertuanya pun ingin melihat.sebelum melihat ke kamar zara ina menitip kan anak nya kepada tetangga yang tadi.Ada perasaan gak terima ketika mendengar suara bentakan ke pada mertuanya apalagi yang nge bentak cucunya sendiri.
Sudah di anggap seperti ibu kandung oleh ina sendiri,karna menurut ina mertua nya tidak banyak bicara yang selalu menuntut menantunya ini itu.
"Kamu ngapain bentak nenek kamu sendiri.Bisa bicara baik-baik kan,nenek mu mencoba membenarkan sebuah fakta.karna pada kenyataan memang kamu sekolah jarang uang selalu minta.yang bayar kalau engga ibumu pasti nenekmu,itupun kalau ada buat bayar." ucap ina dengan kesal.
"Diam lah jangan ikut campur,kamu disini itu orang lain"ucap zara dengan emosi.
Ina di bilang seperti itupun merasa tersulut emosinya.Memang ina orang lain,status nya hanya sebagai menantu.tapi apa salah ina mencoba mengingatkan jangan nge bentak orang tua.Ina sendiri paling tidak suka ada orang yang kurang sopan terhadap orang tuanya.Bukan berarti ina kategori anak baik juga.Tapi makin dewasa ina jadi mengerti hal mana yang baik dan gak baik.
"emang saya orang lain bagi kamu,tapi saya disini menantu,yang kamu bentak mertua saya.Orang yang mengurus dan mendidik kamu sedari kecil,dan saya gak menerima itu" jawab ina dengan sedikit emosi
"Apa salahnya kamu bicara baik-baik apalagi ketika nenek mu mengingatkan dan menasehati kamu hal yang baik." lanjut ina.dengan nafas yang naik turun karna menahan emosi yang akan meledak.
"Terserah orang nenek juga gak papa kenapa jadi kamu yang sewot."ucap zara
Ketika ingin menjawab ina di suruh keluar oleh kakak mertua.karna gak bakalan berhenti berdebat kalau terus di satukan.
buat novel nya jangan lupa dukung aku di kaya ku judul nya istri kecil tuan mafia dan yang lain nya