NovelToon NovelToon
Anak Yang Tak Di Inginkan

Anak Yang Tak Di Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Duda / Mengubah Takdir
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dini Nuraenii

Dalam keluarga yang terhormat dan terpandang, Andi dan Risma hidup bahagia dengan dua anak laki-laki mereka. Namun, kebahagiaan itu berubah menjadi tragedi ketika Risma meninggal setelah melahirkan anak ketiga mereka yang diberi nama Annisa.

Andi yang sangat mencintai Risma, tidak dapat menerima kenyataan bahwa Annisa adalah penyebab kematian istrinya. Ia membenci Annisa dan tidak pernah menyentuhnya, bahkan ketika Annisa dewasa dan menderita penyakit serius.

Annisa yang sadar ayahnya membencinya, selalu mencari cara untuk mengambil kasih sayang Andi. Ia berusaha untuk menjadi anak yang baik dan membuat ayahnya bangga, namun Andi tetap tidak mau menerima Annisa.

Kisah ini menggambarkan konflik antara cinta dan kebencian, serta perjuangan Annisa untuk mendapatkan kasih sayang ayahnya. Apakah Annisa dapat membuat Andi mengubah pendapatnya dan menerima Annisa sebagai anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Dokter menatap Farhan iba , ia sudah menghubungi paman dan bibi Farhan ,satu - satu nya keluarga Farhan yang tersisa.

Namun paman Farhan sedang berada di luar kota untuk bekerja , ia bekerja di kilang minyak di laut lepas ,akan sangat sulit untuk pulang, sementara sang bibi bekerja sebagai guru di sebuah sekolah dasar ,ditambah mereka memiliki tiga anak ,akan repot jika harus datang mereka menitipkan Farhan kepada dokter karena kondisi mereka sedang tak memungkinkan untuk datang.

"suster , tolong temani Farhan sebentar yah , kasihan wali nya tak ada yang datang"

Dokter yang iba ,meminta suster untuk lebih memperhatikan Farhan ,agar Farhan tak terlalu merasa kesepian.

"Bukan nya Farhan selalu di jenguk Annisa?"

Suster sudah sering melihat Annisa , karena hanya Annisa yang menjenguk Farhan membuat pihak rumah sakit mudah untuk mengenali Annisa.

"oh iya ,anak itu , Kemarin saya sudah memberitahu Annisa , mungkin Annisa akan datang besok , maklum saja dia hanya teman Farhan jadi akan sulit untuk datang setiap waktu"

Suster mengangguk mendengar penjelasan dari dokter , pihak rumah sakit memang sangat perhatian kepada Farhan dan juga kepada setiap pasien ,mereka sangat menjunjung tinggi nilai-nilai perawatan mereka , dengan itu rumah sakit ini tak pernah mendapat penilaian buruk dari masyarakat.

Suster mendatangi Farhan, mengajak nya mengobrol dan bercanda ,agar Farhan tak merasa kesepian , Farhan harus selalu merasa nyaman dan harus dalam suasana hati yang baik untuk menghadapi operasi besok , operasi yang sangat berisiko.

..

Annisa tak tenang , malam telah datang ,seusai salat maghrib Annisa hanya berguling - guling tak jelas di atas kasurnya.

"Farhan , aku harus gimana? mana aku udah janji bakal datang sore , tapi malah kejebak disuni "

Annisa benar - benar bingung , Ustadzah Halimah tak memberi izin untuk menambah libur , ditambah Andi yang sudah memerintahkan Annisa untuk berkemas dan beristirahat agar tak telat besok,membuat Annisa bahkan tak bisa menjenguk Farhan.

"Gak ada cara lagi !"

Annisa berpikir untuk pergi diam - diam , Farhan pasti akan kecewa jika Annisa tak datang malam ini, ia sudah berjanji untuk datang , ditambah perkataan dokter yang berpesan agar Farhan selalu di buat senang.

Annisa membuka pintu kamar nya perlahan, semua anggota keluarga ada dirumah , membuat Annisa harus ekstra hati - hati jika tak ingin ketahuan.

"Aduh ! masih ada yang menonton tv ,siapa sih ih ! "

Semua orang rumah masih beraktivitas di luar kamar mereka, Intan, Mirna dan buk Mirah sedang membuat kue di dapur untuk bekal besok , Aris dan ustadzah Halimah sedang berbincang ditemani Anton di ruang tv.

Annisa harus memikirkan cara lain, ia menutup kembali pintu kamar nya , Annisa sudah bersiap dengan membawa ponsel dan tas selempang yang penuh dengan uang.

"Ah iya lewat belakang!"

Annisa teringat dengan pintu belakang , ada beberapa pintu di rumah ini sebagai akses menuju keluar , tapi setelah berhasil keluar melalui pintu belakang Annisa harus memikirkan cara lain nya agar bisa keluar dari gerbang rumah.

"Ah gak bisa ! ada cctv ,ada security juga "

Annisa meremas rambut nya dengan gemasnya ,karena Annisa tak punya celah untuk keluar dari rumah ini.

"Ah gelap pula !"

Annisa berteriak ,karena listrik yang tiba - tiba padam, Annisa mendengus kesal.

"Tunggu dulu ! ini kesempatan bagus "

Annisa kini sadar , saat listrik padam cctv akan mati , ditambah genset di rumah mereka yang sedang dalam perbaikan.

Annisa dengan cepat keluar dari kamar nya , tak ada waktu lagi ,bisa jadi listrik akan menyala dengan cepat , Annisa mengendap - endap menuju pintu belakang.

Kini Annisa berhasil keluar dari rumah nya , ia hanya perlu keluar dari gerbang.

"Pak Agus ! pak Mukhlis ! tolong bantu saya nyalain genset pak !"

Annisa mendengar Andi yang memanggil pak Agus dan pak mukhlis , security yang malam ini bertugas di rumah Andi untuk membantu menyalakan genset.

"Bingo ! "

Annisa bersorak pelan, semua ini seolah sudah di atur dengan baik.

Annisa berlari , menuju pintu gerbang , dengan perlahan Annisa membuka pintu gerbang ,lalu menutup nya lagi.

Annisa berlari sekencang nya , menjauh dari jangkauan cctv yang juga terpasang di depan rumah.

Setelah sedikit jauh dari rumah nya , Annisa memesan taxi online.

"Atas nama Annisa?"

tak perlu menunggu lama , sebuah mobil berhenti di depan Annisa dan membawanya melaju menuju rumah sakit tempat Farhan di rawat.

..

"Assalamu'alaikum Farhan "

Farhan yang sedang ditemani suster mengobrol ,seketika sumringah mendengar suara Annisa yang baru saja tiba dan masuk ke ruangan Farhan.

"Wa'alaikumsalam Ica !"

Annisa tersenyum senang ,melihat respon Farhan yang terlihat antusias dengan kedatangan nya.

Suster juga ikut senang, seperti dugaan nya Annisa sudah pasti akan datang lagi menjenguk Farhan.

"Pacar kamu cantik yah "

Suster menggoda Farhan, Annisa yang cantik memang terlihat serasi dengan Farhan yang juga tampan , setiap orang yang melihat Annisa dan Farhan pasti akan menganggap mereka sebagai pasangan.

"Suster ini bisa saja "

Farhan tersenyum dengan godaan dari suster , suster meninggalkan ruangan Farhan mempersilahkan Annisa untuk duduk menemani Farhan.

"maaf yah aku ketiduran ,jadi telat "

Annisa yang tak ingin membuat Farhan khawatir terpaksa berbohong ,tak mungkin Annisa berkata yang sebenarnya bahwa ia kabur dari rumah untuk menemani Farhan di rumah sakit.

"Gak apa - apa Ica ,aku juga ngerti , kamu datang sendiri?"

Farhan bertanya, seraya menatap Annisa dengan senyuman nya yang khas , membuat Annisa semakin terpesona dengan Farhan.

Wajah Annisa memerah , Farhan melihat itu , dan semakin tersenyum , sama seperti Annisa ia juga merasakan perasaan cintanya kepada Annisa , bahkan Farhan sudah jatuh cinta pada pandangan pertama , sejak Farhan pertama kali melihat Annisa menangis dulu.

"em a - aku da tang sendirian, pake taxi online soalnya keluarga aku pada capek jadi gak ada yang bisa nganterin "

Annisa yang masih tersipu ,menjawab pertanyaan Farhan dengan terbata - bata.

"Aduh , padahal gak dateng juga gak apa - apa kan kita bisa telponan di handphone Ca "

Annisa menggelengkan kepalanya.

"udah diam, atau aku pulang ! aku udah disini loh ishh "

Farhan tertawa melihat Annisa yang mengomel.

Annisa menemani Farhan mengobrol , selalu saja ada pembahasan dan obrolan untuk mereka , apapun itu Annisa dan Farhan tak pernah merasa bosan sedikit pun.

..

"Alhamdulillah , nyala juga listrik nya , besok langsung beli yang baru deh pak Agus yah, ini sudah tak bisa dibetulkan lagi kayak nya "

Setelah satu jam , listrik baru menyala lagi , Andi bersama security gagal membenarkan genset karena sudah benar - benar rusak, seraya memerintahkan untuk membeli genset yang baru besok kepada pak Agus.

..

"Annisa udah salat belum yah?"

Mirna bertanya kepada buk Mirah , sudah masuk waktu salat Isya sedari tadi, dan sebentar lagi makan malam , namun Annisa tak terdengar sama sekali.

"ketiduran mungkin dia" Ujar Anton yang mendengar pertanyaan istrinya.

Mirna Berinisiatif untuk membangun kan Annisa , pasti Annisa tertidur pikir nya, Mirna mengetuk kamar Annisa dan menunggu sebentar sebelum membuka nya , ia harus tetap bersikap sopan dan memberi Annisa privasi.

Namun setelah ketukan pintu kedua , Mirna tak mendengar respon apa - apa dari Annisa, Mirna membuka pintu kamar yang tak di kunci itu.

"Loh Ica nya kemana ?"

Mirna tak melihat sosok adik ipar nya di kamar, kasur Annisa juga masih acak - acakan.

Mirna bingung ia juga tak menemukan Annisa di kamar mandi nya.

"apa ada yang lihat Annisa?"

Mirna bertanya kepada semua anggota keluarga yang tengah berkumpul menunggu makan malam, namun semua orang menggelengkan kepala mereka karena tak ada yang melihat Annisa.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!