Aku anak ke 4 dari 4 bersaudara, atau bisa di sebut anak bungsu. Aku memiliki keluarga yang hampir mendekati sempurna karena aku terlahir dari keluarga konglomerat ternama di kota Jakarta, 3 saudaraku adalah CEO di perusahaan ternama. Setelah lulus kuliah di luar negeri aku kembali ke Jakarta, kembali ke keluargaku aku yang sudah biasa hidup sederhana karena jauh dari keluarga akhirnya mendapatkan pekerjaan yang tergolong biasa di bandingkan saudaraku dan aku menutup rapat-rapat identitasku.
Keluargaku selalu mendukung apapun yang aku lakukan dan apa yang aku mau, baru kali ini papa, mama, dan ketiga saudaraku menentang aku menikah dengan orang biasa yang membuat hidupku berubah drastis karena selalu bersitegang dengan mertua dan adik iparku sampai perselingkuhanpun terjadi dalam pernikahanku.
Apa yang akan terjadi dalam kehidupannya ?. yuk simak selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 POV Arjuna
“Sialan kakak-kakak Sivanya berani-beraninya memulukiku” Ucapku
“Sudahlah kitab alas mereka, ibu tidak akan tinggal diam. Sampai di rumah baru kita bicarakan sekarang fokuslah mengemudi” Ucap Ibuku
Begitu sampai di rumah Mayang terkejut dengan wajahku, ibu menceritakan apa yang telah terjadi di rumah Sivanya.
“Sudahlah relakan saja mba Sivanya bang mau di kejar gimana pun juga dia udah gak mau lagi mbak Sivanya sama abang” Ucap Mayang adikku yang sedikit lemot itu
“Dasar tolol gak mau hidaup enak kamu ?” Tanyaku
“Aduh soal hidup enak aku bis acari duda kaya raya nanti ngapain susah-susah, aku memiliki body kaya gitar spayol dan cantik pula siapa sih yang gak tertarik dengan bodyku ini” Jawab santai Mayang
Tidak habis pikir dengan pemikiran adikku ini, bukannya mendukungku malah berpikir hal yang lebih gila dari ini.
“Aku akan mematahkan lehermu kalo ampai kamu menjadi simpanan om-om, Mayang” Tegasku dengan penuh amarah
“Sudah diam, ibu punya rencana” Ujar Ibu meleraikan kami setengah berteriak
“Apa bu ?, abu masih ingin pergi ke sana ?” Tanyaku ketus
Setelah kejadian itu aku sudah tidak mau lagi ke sana dan menuruti kemauan ibu kerena hanya menjerumuskan k uke dalam masalah. Jika di pikir-pikir aku memang masih mencintai Sivanya namun untuk mengemis kepadanya sifat gengsiku sangat tinggi, apalagi ternyata dia anak seorang konglomerat tentu aku tak akan menyia-nyiakan begitu saja. Aku tak mau kehilangan tambang emasku.
“Nirmalakan anak konglemerat yang bersembunyi, karena itu kita ungkap saja pada media bahwa kamu adalah suaminya dan dia hamil karena selingkuh agar keluarganya merasa malunya dan agar diam au menerimamu kembali menjadi suaminya” Ucap Ibu dengan nada suara berapi-api
“Aku tidak mau bu kaya begitu, bukannya masalah menjadi selesai malah semakin panjang saja bu” Jawabku
“Dasar anak bodoh, kalau mereka ingin membersihkan nama Sivanya tentu mereka akan menemuimu” Jawab Ibu
“Ya mereka akan menemuiku dan memakannya hidup-hidup” Ucapku ketus
Bagaimana bisa ibuku berpikir seperti itu, ini bisa mati aku di tangan kakak-kakaknya Sivanya, pikirku.
“Sudahlah Juna ini cara satu-satunya, jika mereka datang dan memukulimu kita laporkan pada polisi jika mereka datang dan bicara baik-baik kita peras mereka minta uang dalam jumlah yang banyak, gimana ?” Tanya Ibu
“Boleh juga itu bu” Sambung Mayang
“Giliran duit aja ceper banget kamu Maya” Ucapku
Aku akhirnya terpaksa menyetujui rencana ibu, pikirku tak dapat Sivanya uangnya pun jadi. Setelah bicara dengan ibu aku menelpon salah satu teman kuliahku dulu. Di bekerja di salah satu stasiun televisi, aku akan meminta bantuannya membuat berita tentang Sivanya dan keluarganya.
“Hallo, Arman yah ?” Tanyaku
“Iya benar, maaf ini sama siapa yah ?” Tanya Arman
“Ini aku Arjuna Man, teman kuliahmu di fakultas ekonomi. Masa lupa sih ?” Ucapku basa-basi
“Oh Arjuna anak bu Rina. Gimana bro ?, kenapa tiba-tiba nelpon ada masalah apa yang bisa aku bantu ?” Tanya Arman
“Aku mempunyai berita perihal putri bungsu keluarga Atmajagrup” Jawabku
“Atmaja grup ?, yakin lo Juna ?, jangan main-main loh mereka keluarga yang sangat tertutup dengan identitas anggota keluarganya dan susang untuk di ungkap oleh media” Tanya Arman masih tidak percaya
“Seius ini gue suaminya, kalo lo masih belu percaya datang ke rumah gue. Gue akan menunjukkan foto pernikahan gue dengannya” Jawabku
“Oke siap, sekarang aku dan tim akan segera meluncur ke sana” Ucap Arman sangat bersemangat
\*\*\*\*\*
Tak perlu waktu lama Arman dan timnya pun sampai di rumahku, setelahku persilahkan masuk aku langsung menunjukkan bukti dan fotoku dan Sivanya dari masih pacarana sampai saat kita menikah dulu. Jangan tanyakan bagaimana reaksi Arman dan kawan-kawannya, mereka sangat shok melihat kenyataan itu.
“Bro ini beneran lo ?” Tanya Arman
“Menantu konglemerat nih” Lanjut candanya
“Gak juga, biasa aja kok” Jawaku
“Terus masalahnya apa bro ?, lo pengen gue sebarkan sebagai menantu dari Atmaja gitu ?, atau gimana ?” Tanya Arman
“Tidak, istriku selingkuh dan sekarang dia sedang mengandung anak dari selingkuhannya” Jawabku dengan sedikit menampilkan wajah kecewa
“Beneran kamu bang ?, wah sangat tidak di sangka-sangka. Ini bisa menjadi berita sangat panas” Ucap salah satu dari teman Arman
“Iya beneran, dan serang dia sudah kembali ke keluarganya pulang dan aku akan menggugat cerai dia” Jawabku dengan percaya diri
Setelah itu Arman meminta ijin untuk mawawancaraiku secara eksklusif, serta memintaku menunjukkan bukti beberapa foto dan buku nikah kami berdua. Setelah beberapa saat, malamnya berita tentangku menjadi heboh bahkan di kampungkumalah jadi pembicaraan ibu-ibu gosip.
“Kasihan ya Sivanya, gak salah tetapi di salahkan” Ucap ibu-ibu gosip
“Iya bu Rina tidak berkeprimanusiaan, menantu berlian malah di buang sekarang ngawur mengarang cerita begitu” Tambah ibu-ibu yang lain
BRAK
“Heh ibu-ibu pada gak ada kerjaan yah, sampai-sampai harus gosip di depan rumah orang sana pulang tidur udah malam malah bikin keeping sakit saja mendengar cerocosan kalian” Ketus Ibu
BRAK…..
Ibu membanting pintu dengan sangat keras terdengar riuh ibu-ibu di luar mencaci kami tapi aku masa bodoh yang sekarang aku pikirkan hanya uang saja.
Keesokkan paginya ibu menyuruhku menelpon Sivanya karena pasti dia sudah menonton berita, namun di luar dugaanku Sivanya jutru semakin berani saja kepadaku, bicaranya tidak bisa di kontrol.
“Ya ampun Sivanya, bikin aku pusing saja” Ucapku dalam hati
Setelah mematikan telpon tak berselang lama, sebuah mobil sport keluaran baru dan beberapa mobil lainnya berhenti di depan rumahku, siapa lagi kalau bukan kakak-kakaknya Sivanya. Awalnya aku takut tapi ibu keluar dan menghadapi mereka semua.
“Mau apa kalian kesini ?” Tanya ibu ketus
Namun bukannya menjawab pak Zul dan adiknya yang lainnya di ikuti oleh beberapa pengawal langsung menerobos masuk dan duduk di dalam.
“Duduk” Perintah pak Zul dengan nada membentak
“Apa lagi ?, bukannya urusan kita telah selesai ?” Tanyaku
“Apa kamu kurang menghirup udara bebas ? Hah ?” Tanya pak Zul dengan nada penekanan
“Maksud kamu apa ?, jangan macam-macam dengan anakku” Jawab ketus ibuku membela
“Apa bukti perselingkuhan adikku itu ada ?, jika ada tolong tunjukkan bahwa janin yang adikku kandung itu bukanlah anak kandungmu” Ucap pak Zul dengan suara menggelegar
“Jangan berteriak kepadaku, ini rumahku kamu di sini bukan lagi sebagai bos” Jawab ketus ku
“Baiklah, aku anggap kalian tidak ingin bekerja sama” Sinis pak Zul
“Kerja sama ?, jika ingin nama Sivanya bersih berikan kami sejumalah 7 M sebagai uang berdamai dan kami akan mengubur dalam-dalam masalah ini dan pergi jauh. Namun jika kalain melakukan kekerasan dalam rumahku mari bertemu di kantor polisi” Ucapku
Diam…
Pak Zul tampak sedang berpikir lalu tiba-tiba saja di tersenyum sinis.
“Bagaimana bisa kamu membuat pejanjian seperti itu ?, kau lupa ini ?” Tanya Pak Zul sambil menunjukkan sebuah amplop
Sialan, di masih saja mnegejarku dengan masalah kasus korupsi dana proyek, aku kebingungan bagaimanan ini pikirku.
“Kamu hanya memiliki 1 pilihan bersihkan nama baik Sivanya lagi dan ku anggap masalah selesai atau sama-sama kita selesaikan di kantor polisi” Ujar Pak Zul
Kenapa aku salah langkah sih ?, kalau sudah begini aku sendiri yang akan kesusahan. Masa bodo dengan uang, aku tak mau masuk penjara taka da Sivanya Wulan pun jadi pikirku.
“Ya, baiklah aku akan meminta maaf kepada Sivanya dan membersihkan namanya” Ketusku
“Dan jangan coba-coba persulit perceraian kalian” Jawab pak Zul
Akhirnya aku mengirimkan pesan kepada Sivanya.
“Sivanya, aku minta maaf” Aku mengetik seperti itu. Hari ini aku sangat sial