NovelToon NovelToon
Tawanan Cinta Big Bos

Tawanan Cinta Big Bos

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Mengubah Takdir
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Olla

Luna gadis cantik dan manis, anak dari seorang pria penjaga hewan kesayangannya namun mampu membuat pria yang usianya hampir kepala 4 jatuh cinta terhadap aluna atmaja gadis 22tahun, bagaimanakah perjalanan cinta mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Olla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Calon istri

Happy reading

Alex menyunggingkan senyuman saat dia membuka mata pertama kali yang dilihat adalah wajah cantik luna yang tanpa polesan apapun bahkan luna berada dipelukannya sepanjang malam, hatinya berbunga-bunga hal seperti ini lah yang dia inginkan ketika membuka mata orang pertama yang dia cintai yang akan dia lihat.

Luna menggeliat dalam tidurnya seolah-olah ada beban berat yang menimpanya.

"Geser sedikit an, tubuhmu berat." gumamnya sambil mengangkat tangan alex untuk dia singkirkan dan luna mengira itu adalah ulah adiknya yang kadang masuk tiba-tiba kedalam kamar untuk ikut tidur bersamanya.

Alex tertawa gemas melihat kelakuan lucu luna dan ternyata suara tawa alex yang pelan mampu membuat luna mengerjap-ngerjap kan matanya hingga.

Pyar.

aaaaaaaaakkk

Luna beringsut mundur sambil memeluk selimut tebal itu dirinya sangat terkejut ketika ada sosok alex didalam kamarnya karena dia belum sadar sedang ada dimana.

Deg.

Deg.

Deg.

"Ma...mas...kenapa dikamar luna?" tanyanya sambil menenggelamkan separuh wajahnya, ahhh pasti wajah bantalnya terlalu jelek saat ini rasa percaya dirinya seolah tenggelam seketika.

"Selamat pagi honey." alex mengabaikan pertanyaan luna, dirinya mendudukkan tubuhnya hingga bentuk badannya yang kekar serta berbagai macam bentuk tato menghiasi hampir sebagian kulit alex bahkan rambutnya yang gondrong menambah kadar ketampanan pria itu membuat luna terpaku sesaat melihat ciptaan yang menurutnya sempurna itu.

ekhem

"Apa sudah puas melihatnya." goda alex sambil mencondongkan tubuhnya hingga jarak wajah mereka hanya beberapa centi saja.

Blush

Wajah luna memanas mendengar godaan yang alex berikan itu, bahkan dia langsung menutupi seluruh kepalanya.

Srak.

Alex menarik selimut itu dengan sekali hentak membuat tubuh luna yang meringkuk seperti bayi terlihat dimatanya seketika bibirnya tertarik keatas membentuk senyuman.

"Ayo mandi, sudah siang."

Hap.

Luna terpekik ketika tubuhnya tiba-tiba melayang diudara dan mau apalagi selain pasrah dimana alex membawanya kedalam kamar mandi dan tentu ini terasa asing menurutnya, ya ampun kan dia baru ingat kalau semalam mereka berada dirumah ini.

Tak butuh waktu lama luna sudah tampil cantik dengan pakaian yang alex berikan tadi sedangkan pria tersebut langsung keluar begitu menurunkannya dikamar mandi dan akan membersihkan diri dikamar sebelah.

Ting.

"Sayang, saat ini ayah sudah dalam perjalanan ke luar kota, ada sedikit masalah dengan cello jadi ayah harus kesana untuk beberapa hari sampai keadaan cello kembali normal, tadi ayah tidak sempat pamit dengan kalian karena ayah kesiangan, jaga diri baik-baik sayang, ayah titip adikmu ya."

Barusan luna membuka ponsel miliknya dan membaca sebuah pesan yang masuk ternyata dari sang ayah

setelah membaca pesan yang ayahnya kirim tak lupa dia membalasnya.

"Hah...hampir saja ayah tahu kalau luna tidak pulang, maafin luna ayah." gumamnya lantas mengirim pesan untuk sang adik mengatakan dirinya baik-baik saja dan akan langsung pergi bekerja.

Sekali lagi luna mematutkan penampilannya dicermin setelah itu mengambil tas selempang miliknya yang berada diatas meja rias.

Ceklek.

Dengan pelan luna membuka pintu kamr yang ditempatinya dan berjalan dengan perlahan sambil mengedarkan area sekitar.

Kaki mungil luna yang sedang memakai flat shoes menuruni satu persatu anak tangga hingga dirinya dapat melihat alex sedang menunggunya sembari memainkan ponsel mahalnya, tampilan pria itu sudah rapi dengan memakai kemeja yang digulung bagian lengannya serta rambut yang kini sudah diikat seperti biasa membuat kadar ketampanan alex berkali-kali lipat.

"Mas tahu kalau mas tampan honey, jadi ayo kita sarapan."

Blush.

Wajah luna kembali memanas ah memang pria itu suka sekali membuatnya merona seperti ini.

Alex mengangkat pandangannya lalu tersenyum tipis, dirinya berjalan untuk mempersempit jarak mereka sambil tangannya memasukkan ponsel miliknya kedalam kantong celana lalu menggandeng lembut tangan luna.

"Ayo."

Luna menganggukkan kepalanya pelan dan berjalan mengikuti langkah kaki alex hingga mereka tiba dimeja makan yang sudah tersedia menu sarapan sederhana.

srek.

Alex menarik kursi yang akan diduduki oleh luna lalu menundukkan sedikit badannya hingga pipi mereka bersentuhan.

"Selamat makan calon istri." bisiknya.

Cup.

Deg.

Deg.

Deg.

Jantung luna berdetak lebih kencang mendengar bisikan yang alex lontarkan dirinya langsung menunduk tak berani menatap pria yang saat ini sudah duduk didekatnya, luna mengulum senyum.

Mereka lantas melanjutkan sarapan sambil bercerita ringan.

Sedangkan disebuah rumah sederhana seorang wanita sibuk dengan aktifitas paginya sebab sang putra akan masuk sekolah untuk pertama kalinya setelah mereka pindah.

Setelah selesai membuat sarapan serta bekal untuk sang putra, perempuan tersebut berjalan menuju kamar putranya.

Ceklek.

Anak laki tersebut menghentikan aktifitasnya dan menoleh mendapati sang ibu berdiri diambang pintu.

"Apa sudah selesai bersiap."

Anak lelaki itu menganggukan kepalanya pelan dan menarik resreting tas lalu menggendongnya.

Gia tersenyum lembut lalu mengusap sayang rambut sang putra.

"Ayo sarapan dulu, nanti mommy tidak bisa jemput, riel bisa kan pulang sendiri." jelasnya karena hari ini dirinya juga pertama kalinya bekerja disebuah hypermart tak jauh dari tempat tinggalnya.

"Bisa mom." gumamnya lantas mendudukkan tubuhnya diatas kursi dan segera memakan sarapan yang disiapkan oleh sang ibu.

Gia tersenyum lalu duduk dan juga memakan sarapannya tak ada obrolan apapun sebab riel termasuk anak pendiam.

Setelah selesai sarapan, gia dan putranya segera meninggalkan rumah dan tujuan pertamanya adalah mengantarkan sang putra kesekolahan yang jaraknya lumayan namun bisa menggunakan transportasi umum setelah memastikan putranya masuk kedalam sekolah, gia segera mencari kendaraan umum menuju tempat kerjanya.

Wanita tersebut sejak beberapa tahun lalu memang selalu bekerja keras agar bisa menabung serta membiayai kehidupan mereka, soal pasangan gia belum pernah terfikirkan karena tujuannya saat ini adalah sang putra agar kelak bisa meraih pendidikan yang layak serta pekerjaan yang bagus tidak seperti dirinya yang hanya wanita biasa tidak memiliki dasar pendidikan tinggi.

Beberapa hari yang lalu gia memasukkan lamaran diberbagai tempat dan beruntungnya dia diterima ditempat yang dekat dengan rumahnya walaupun statusnya singel parent pemilik toko tersebut tidak mempermasalahkan asalkan gia bisa bekerja dengan baik.

Hari pertama bekerja, gia kebagian untuk menyusun barang-barang yang ada dietalase dan mengisinya bila ada yang kosong, dengan semangat gia melakukan pekerjaan itu.

"Gia, nanti makan siang dimana?" tanya salah satu karyawati yang usianya sepantaran dengannya.

"Maaf jen, aku bawa bekal." gia merasa tak enak hati terhadap perempuan itu.

"Wah kamu bawa bekal, tahu begitu aku bawa bekal tadi."

"Oke kalau begitu besok aku bawa bekal juga." sambungnya dengan nada riang karena memang pembawaan jenni yang ceria.

Mereka kemudian melanjutkan pekerjaan hingga waktunya makan siang.

Jangan lupa tinggalkan jejak😘😘😘

1
Desy Tri Astuti
ya Allah kemana aja thorr baru nongol lagi. Btw yg Second wedding donk dilanjutin, penasaran alur cerita'y 🤭🤭✌
Mom Olla: hiatus sejenak🤭🤭🤭
siap, ditunggu ya untuk penggemar noni ehh salah nino🤣🤣🤣🤣 siap ongoing😘😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!