Dunia bernama Gaia, di penuhi hewan iblis yang di sebut sebagai Enigma. Manusia harus berjuang antara hidup dan mati untuk melawan kelompok Enigma yang melakukan Genosida. Tidak ada yang tau, sampai kapan kehancuran ini akan berakhir, dan sampai kapan manusia bisa bertahan hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DenEmma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28 - Sebuah Kenyataan
Di suatu tempat yang sangat besar dan mewah. Sebuah Markas terbesar di seluruh Dunia. Istana Neverland. Tempat bernaungnya para elit Royal Union.
Istana itu benar-benar sangat besar dan sangat megah sekali. Rachel bersama dengan lainnya sedang berada di salah satu ruangan disana.
"Kakiku terkilir." sahut Chaspian yang sedang di rawat oleh Alice di atas sofa.
"Ini bukan hanya terkilir, lihatlah seluruh tubuhmu. Kau penuh dengan luka yang sangat serius." kata Alice.
"Panggil seorang dokter kesini, biar mereka yang merawatnya." kata Rachel.
"Tuan Putri, kau juga harus di rawat. Sepertinya lenganmu terluka cukup serius." sahut Alice.
"Aku tidak apa-apa Alice. Aku bisa menyembuhkannya sendiri." sahut Rachel.
"Baiklah." kata Alice sambil mengambil sebuah ponsel disana.
[Aku butuh dokter untuk datang kesini]
Dan tidak berlangsung lama, beberapa dokter pun sampai di depan pintu ruangan itu. Alice pun membukakan pintunya.
"Maaf Yang Mulia, kami di panggil kesini." kata salah satu dokter disana.
"Ah, aku yang memanggil kalian. Rawatlah Tuan Chaspian, sepertinya dia terkena luka yang cukup serius."
"Laksamana perintah Yang Mulia."
Ada 6 dokter yang merawat Chaspian disana. Mereka adalah dokter profesional yang memiliki keahlian yang berbeda-beda. Tentu saja, mereka juga adalah seorang Awakening.
Rachel pun melihat Chaspian dirawat disana sambil menyilangkan tangannya.
"Berapa lama dia bisa sembuh.?" tanya Rachel
"Yang Mulia. Sepertinya Tuan Chaspian akan segera sembuh. Karena energi dan aura Tuan Chaspian sangat kuat. Itu bisa membantu penyembuhan tubuh Tuan."
"Hm." sahut Rachel dan langsung meninggalkan tempat itu.
"Tuan Putri." sahut Alice yang menyusul Rachel disana.
"Marco benar-benar sangat kuat, aku tidak yakin jika Eva juga datang bersamanya. Kitalah yang akan di buat babak belur." kata Rachel.
"Eva tidak akan peduli dengan kita semua. Bahkan dia sangat marah dengan sikap Marco waktu itu. Namun dia juga tidak ingin di pihak kita." kata Alice.
"Hm, tetap waspada, dan laporkan semuanya padaku." kata Rachel.
Lalu, tubuhnya pun bersinar dan berubah bentuk menjadi Anna.
"Apa kau akan pergi ke kota sura lagi.?" tanya Alice.
"Ah, seperti biasa, aku akan mencari informasi lainnya dan membaur bersama dengan orang-orang. Ancaman kita hanya ada dua, Enigma dan Marco. Hanya itu saja."
"Baik Tuan Putri, serahkan Enigma pada kami, dan aku harap artefak milik Clan Siga segera di temukan." kata Alice.
"Uhm" sahut Anna/Rachel disana. Lalu ia pun menghilang.
"Hmm, berbagai masalah selalu datang disaat kau pergi. Kami bahkan sudah menjalani hidup yang sangat panjang. Terkadang kami juga berhibernasi untuk menyingkat waktu. Tapi tetap saja, masalah Enigma terus berdatangan. Jadi, apa yang akan kau lakukan dalam situasi seperti ini Dion.?" kata Alice dalam hati.
....
Di atas bukit.
Marco sampai menangis mendengar pernyataan Dion disana. Bahkan ia sampai meminta maaf berkali-kali padanya. Karena ulahnya, Royal Union jadi pecah.
"Pantas saja Rachel dan lainnya sangat marah padamu." kata Dion.
"Aku sudah di butakan oleh rasa kehilangan. Aku pikir, barang yang kau miliki tidak boleh dimiliki oleh orang lain. Itu lah kenapa, aku tidak akan membiarkan siapapun untuk mengambilnya." kata Marco.
"Hm, kau sudah menghambat pergerakan orang-orang Marco, apa kau sadar itu.? Aku sampai bertanya-tanya didalam pikiranku. Kenapa Rachel tidak bisa menyelesaikan kekacauan ini, dan kenapa dia tidak memberikan petunjuk apapun kepada keturunannya." kata Dion.
"Jujur saja, kami juga tidak tau Dion. Dari mana Enigma itu muncul, dan kenapa mereka muncul. Bahkan orang-orang abadi seperti kami, tidak bisa menemukan petunjuk apapun." sahut Marco
Dion pun hanya menghela nafas sambil memejamkan matanya.
"Aku kembali ke dunia ini dalam bentuk anak kecil berusia 5 tahun. Sebuah ruang dan waktu merubah wujudku saat datang kesini. Aku benar-benar sangat bingung dan takut, dimana aku sekarang.? dan tempat apa ini sebenarnya." kata Dion.
"Jadi, kau kembali dalam keadaan seperti itu.?" sahut Marco.
"Bukan hanya itu, tapi kekuatan ku juga berkurang. Bahkan ada batasan di setiap kemampuan yang sudah aku latih dari dulu. Bisa dibilang, aku yang sekarang hanya memiliki 10% dari kekuatanku yang sebenarnya." kata Dion.
Marco pun hanya menelan ludah mendengarnya.
"Seakan-akan kekuatanku menyusut secara drastis. Dan aku masih belum menemukan cara untuk mengembalikannya." kata Dion.
"Meskipun hanya 10%, kau masih tetap kuat Dion. Dan aku sangat penasaran, bahkan mungkin semua orang di dunia ini juga sangat penasaran. Apakah kau menang atau kalah.?" tanya Marco.
Dion pun di bawa kembali ke masa-masa saat ia sedang bertempur seorang diri melawan jutaan iblis di dimensi lain.
"Kau tidak akan selamat dari sini manusia."
"Apa dia sudah gila datang kesini sendirian. Tuanku tidak perlu turun tangan."
"Dia benar-benar gila, dari mana manusia memiliki kekuatan yang begitu dahsyat. Bahkan kau mampu bertahan selama puluhan tahun disini. Siapa kau sebenarnya."
"Apa kau puas setelah membunuhku.? sebuah bencana lainnya akan datang padamu. Aku adalah makhluk langit, dan akan kembali menjadi jiwa. Aku akan datang padamu suatu saat nanti. dan akan kembali lagi dan lagi. Keseimbangan langit akan terguncang tanpa seorang pemimpin. Kau hanya memiliki warisan dari meraka."
....
Dion benar-benar merenungi semuanya. Dan Marco masih menunggu jawabannya.
"Aku, aku berhasil membantai mereka semua. Pemimpin mereka bernama Mozard berhasil aku bunuh dan menjadi serpihan cahaya. Dan saat itu, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan selanjutnya. Aku duduk di kursi singgasananya dan melihat ruangan yang kosong seorang diri."
"Iblis, akan menjadi serpihan cahaya setelah mereka di bunuh. Bertahun-tahun aku hidup sendirian disana, tidak ada siapapun yang datang. Bahkan aku sampai menggambar wajah orang di balok kayu dan mengajaknya mengobrol. Aku benar-benar sangat kesepian, dan menyesali semuanya."
"Kenapa aku harus pergi kesana, dan untuk apa aku melakukannya.? Banyak sekali yang aku korbankan. Royal Union, Rachel, Eva, Alice, Chaspian, bahkan dirimu Marco. Aku juga tidak bisa melihat Ibuku meninggal saat itu, kakekku, Adik angkat ku, bibi, paman, dan semua orang yang aku kenal. Aku menangis sendirian, dan tidak tau jalan pulang."
"Sampai akhirnya, sebuah artefak aku temukan di istana iblis. Artefak itu memiliki energi yang sangat tajam, aku pun tidak sengaja mengaktifkannya, dan sebuah portal terbentuk disana. Dalam pikiranku, aku hanya ingin keluar dari dalam penjara, entah kemana aku akan dibawa, aku akan menerima nya. Dan saat itulah, aku menyusut karena perbedaan waktu dan kembali ke dunia ini 2000 tahun kemudian."
Marco pun hanya menelan ludah mendengar cerita yang sangat bersejarah. Tidak ada seorang pun yang tau keadaan dan kondisi sang Maharaja. Tapi, Marco adalah orang pertama yang menerima pernyataannya.
Dion pun melanjutkan perkataan nya. Dan Marco hanya terdiam disana.
"Aku mengira aku sedang berada di dimensi lainnya. Karena dunia ini sudah berkembang pesat karena teknologi dan ilmu pengetahuan. Sampai akhirnya aku ditemukan oleh seseorang dan di adopsi menjadi anaknya."
"Disitulah aku mulai belajar tentang dunia ini, dan aku menemukan beberapa hal yang sudah terjadi selama 2000 tahun, sekelompok Enigma, perpecahan di kalangan politik dunia. Pemerintahan, ilmuan, teknologi, kendaraan, dan semua hal yang ada di dunia ini."
"Dalam pikiranku, semua ini berkat perjuangan kalian. Karena nama Royal Union masih hidup hingga saat ini."
"Tapi ternyata, nama itu menjadi kelompok penguasa dunia. Aku benar-benar sangat kecewa, dan aku diberikan julukan Maharaja tanpa sepengetahuan ku. Seorang penguasa Mutlak yang menguasai seluruh dunia."
"Aku menangis membaca buku sejarah itu Marco."
...
