Sang Penakhluk

London, dua hari yang lalu...

Seorang pria bertubuh kurus dan jangkung tampak mengetuk pintu, berkali kali pria itu menghela nafas seakan tahu apa yang akan ia hadapi.

"Masuk..."

Sebuah suara bariton dengan nada berat terdengar dari ruang kerja, tanpa membuang waktu pria jangkung itu langsung masuk.

"Ada apa?" tanya pria muda itu tanpa menatap lawan bicaranya. Mata pria itu masih fokus pada layar laptop di depannya.

"Baru saja saya mendapat kabar jika Tuan Muda Krisna sudah berpulang...."

BRAKKKK...

"Apa! Jaga bicaramu!"

Suara pria itu seketika tercekat, dia tahu jika ini akan terjadi. Pria berwajah tampan dengan aura dingin didepannya pasti akan menunjukkan murkanya ketika mendengar kematian satu satunya saudaranya.

"Tuan Besar Malik Wirabumi sendiri yang mengabarkan hal ini pada saya. Beliau mengatakan jika sudah berkali kali menelpon anda tapi tidak diangkat."

Pria tampan bernama Baratha Wirabumi itu mengangkat satu bibirnya dengan sinis. Secara biologis dia memang mempunyai darah Wirabumi, tapi sungguh dia tak ingin menyandang nama itu dibelakang namanya.

Sebenarnya ibunya adalah istri pertama dari sang pewaris tunggal Wirabumi, Wisnutama Wirabumi. Sayang pernikahan kedua orang tuanya tidak direstui hanya karena ibunya tidak berdarah bangsawan. Amy Maven, ibunya adalah wanita berdarah lnggris, seorang konsultan hukum di sebuah perusahaan besar di negaranya.

Seberapa pun sempurnanya ibunya tapi Malik ingin ibu dari pewaris selanjutnya benar benar mempunyai darah biru, dan itu sudah menjadi tradisi kuat dalam keluarganya.

Bara tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya tapi ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita yang sudah dijodohkan oleh kakeknya. Setelah pernikahan itu ayahnya bahkan jarang sekali berkunjung, setiap hari Bara harus menyaksikan kesedihan ibunya. Kesedihan yang selalu berusaha ditutup rapat darinya.

Hingga suatu ketika, saat umurnya tujuh tahun ayahnya pulang dengan menunjukkan sebuah foto padanya. Foto bayi laki laki berbadan gembul yang sedang tertawa.

Nama bayi gembul itu adalah Krisna Wirabumi, bayi laki laki yang mempunyai darah yang sama dengannya. Walau berbeda ibu tapi nyatanya dia dan Krisna adalah putra putra Wishnutama.

Ketika dia berumur tujuh belas tahun, Whisnutama berhasil membujuk ibunya untuk hadir di perayaan ulang tahun Krisna di lndonesia. Waktu itu Krisna genap berusia sepuluh tahun.

Tapi naas pesawat komersil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan, pesawat itu jatuh di tengah laut dan tak satupun bisa terselamatkan. Dan sampai sekarang mayat kedua orang tuanya tidak dapat ditemukan.

Sejak saat itu dibantu orang orang terbaik ayahnya ia menjalankan satu perusahaan ayahnya yang ada di London. Sebuah perusahaan yang dinamai dengan nama belakang ibunya, Maven Corp.

Saat yang benar benar berat untuknya karena selain melanjutkan pendidikan ia juga harus memimpin sebuah perusahaan besar. Tapi dengan berjalannya waktu ia bisa membuktikan pada Malik Wirabumi jika bisa menjadikan Maven menjadi perusahaan besar dan paling berpengaruh. Bahkan mengalahkan Wirabumi Corp.

Dia akui jika selama ini ia menjaga jarak dengan keluarganya, terutama dengan sang kakek. Bara masih kecewa dengan semua yang terjadi pada ibunya, dia adalah saksi hidup yang harus menyaksikan 'kesakitan' ibunya karena harus rela berbagi suami dengan wanita lain.

Hanya karena keegoisan seorang Malik Wirabumi dia harus kehilangan segalanya.

Walau tidak berhubungan baik dengan kakeknya tapi ia sangat mengasihi adiknya, bahkan perusahaan mereka mempunyai beberapa kontrak kerjasama. Itu dilakukan agar dia bisa membantu Krisna mengawasi Wirabumi Corp, karena tak jarang Krisna mengeluh kesulitan untuk mengendalikan perusahaan sebesar Wirabumi Corp.

Dan satu minggu yang lalu ia mendengar jika Krisna mendapat masalah disebuah restoran. Sebuah rencana jahat menjadikan Krisna harus terkapar koma dirumah sakit.

Seorang wanita memberikan obat lucknut dengan dosis berlebihan pada Krisna. Menurut yang ia dengar wanita itu sudah lama menjalin hubungan dengan adiknya. Tapi sayang hubungan itu tak juga dibawa ke jenjang yang lebih jauh, Krisna masih ingin mengejar karier-nya.

"Siapkan pesawat, kita pergi ke lndonesia!"

"T-tapi Tuan...."

"Aku adalah kakaknya, lagipula aku ingin menyapa pria tua itu."