Rosana kerja di sebuah super market dan kadang jam.pulang nya sampai pukul sebelas malam, tiba malam naas nya yang di sertai hujan gerimis agak deras.
"Tidaaaaak, jangan lakukan ini padaku!"
Teriakan Rosana hilang di telan suara gerimis dan juga jalanan ini sepi, kehormatan yang ia jaga malah lenyap di tangan seorang pria.
namun ternyata pria ini malah bertanggung jawab dan menikahi Rosana, tapi neraka yang sesungguh nya baru saja di mulai.
Mampu kah Rosana bertahan menjadi istri kedua Andri?
Belum lagi saudara tiri Andri selalu menatap nya dengan tatapan tajam, seolah ada yang sangat Vegas sukai dari Rosana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18. Di hubungi Rosana
Wiliam mendekati mereka yang sedang bertengkar dan sama sekali tidak ada reaksi kaget saat melihat bagai mana Vegas menginjak kepala Adik nya, sebab dia tau Vegas tak akan bisa di cegah bila sedang membuat ulah. yang ada nanti malah kian mengamuk, bisa bisa semua rumah hancur berantakan di buat nya.
Biar pun hubungan mereka renggang, namun Wiliam masih mengenal bagai mana sikap anak nya ini, tidak bisa bila sembarangan saja mendekati dia. apa lagi hubungan Vegas dan keluarga tidak lah baik, Wiliam masih ada rasa bersalah juga karena Sandra harus mati akibat ulah nya yang tidak terkendali dan suka main wanita liar.
"Bicarakan baik baik, kenapa ini?" Wiliam menatap istri nya yang ketakutan.
"Aku juga tidak tau, Mas! tadi Vegas sudah mengamuk dan menendang Andri sampai terjengkang, aku juga di pukul dia." jelas Mama Lina.
"Ada apa ini, Vegas?" Wiliam menatap Vegas hati hati.
"Tanyakan pada putra kesayangan mu ini!" geram Vegas.
Buaaaak.
Masih sempat juga Vegas menyepak perut Andri hingga pria itu melengkung memegangi perut nya yang seakan mau pecah, Mama Lina cepat menarik Andri yang terlempar agar tidak di hajar Vegas. Lagi, sungguh pamor Vegas tidak bisa di anggap main main dalam rumah ini karena semua nya cuma diam saat Vegas sedang bertindak.
"Rosana hilang, Pa." Andri menatap Papa nya.
"Lalu kenapa kau bertengkar dengan Vegas? memang nya kemana lagi Rosana, dia tak akan bisa keluar!" sengit Wiliam.
"Semua pelayan sudah mencari bahkan bodyguard juga, cctv menunjukan dia menyelinap keluar." jelas Andri.
"Apa kau melihat aku bersama nya?" Vegas mendekati Andri lagi.
Yang di tanya terdiam bisu tidak bisa mau menjawab bagai mana, sebab dia memang tidak melihat Vegas bersama Rosana. tapi dia curiga karena ada rekaman Vegas memasuki kamar nya Rosana, dan tadi Vegas juga baru pulang dari luar sehingga kecurigaan Andri kian besar saja pada saudara dia.
"Jawab aku, Bangsat!" sentak Vegas siap menghajar Andri lagi.
"Apa kau melihat saudara mu, Andri?" Wiliam juga bertanya pada putra nya.
"Ti-tidak." Andri menggeleng ketakutan.
"Tampak nya kau memang ingin cari perkara dengan ku!" seringai Vegas sangat puas.
"Aku melihat kau pernah masuk kamar nya Rosana!" teriak Andri yang berlindung pada Mama nya.
"Lalu kenapa bila aku masuk kamar dia, apa saat itu juga aku mengajak dia keluar dari rumah ini?" Vegas sangat pintar bila bersilat lidah.
"Maksud Andri itu juga aneh, kenapa kamu masuk kamar istri adik mu sendiri! lagi pula kan rasa nya tidak mungkin bila Rosana bisa keluar dari rumah ini." Mama Lina berusaha menjelaskan.
"Sudah cukup!" Wiliam malas bila debat terus berlanjut.
"Sebaik nya kau ajari istri dan anak mu itu, bila ada kesempatan begini lagi maka ku pastikan kepala mereka meledak semua! kau masih hidup ini karena aku mengingat ucapan Mama ku." geram Vegas menatap Papa nya penuh kebencian.
Wiliam cuma diam saja karena dalam hati pun sebenar nya dia sangat bersyukur, menjelang kematian nya dulu. Sandra masih sempat memberi pesan pada putra nya bahwa jangan pernah membunuh Wiliam, karena biar bagai mana pun Wiliam adalah Papa kandung nya Vegas yang sudah membesarkan nya selama ini.
"Jangan mencari masalah dengan dia! berapa kali harus ku katakan pada kalian?" bentak Wiliam.
"Aku curiga karena dia sangat aneh, Pa." Andri membuka suara.
"Tugas mu hanya menuruti ucapan ku, bila kau tetap membangkang maka akan ku lengserkan jabatan mu!" ancam Wiliam.
"Mas, Andri cuma curiga saja sama Vegas. lagi pula kan aneh memang, bagai mana bisa Rosana keluar dari rumah ini bila tidak ada bantuan." Mama Lina membuka suara.
Wiliam tak tau juga bagai mana harus mengambil sikap, sebab dia juga ada rasa curiga pada Vegas. mau bagai mana pun kasus ini aneh, keamanan rumah sangat ketat, bila tidak ada orang dalam maka tak akan bisa masuk atau pun keluar.
...****************...
Dengan bantuan nya Pak RT dan beberapa warga yang ada di perumahan ini, rumah Rosana bisa di bersihkan dan di beri palang agar jangan sampai kemalingan lagi. tapi isi nya juga memang sudah tidak ada lagi yang berharga, jadi biar pun ada yang masuk mereka juga tidak bisa mau mengambil apa apa.
Sebab semua harta milik Rosana yang lumayan saat di jual sudah habis di ambil oleh maling, ada juga tabungan milik Rosana yang di ambil bahkan di pecah di sana juga, memang habis seluruh harta Rosana.
"Sudah cukup lah, tidak ada lagi yang mau di ambil maling." ujar Aurel pelan.
"Bagai mana besok kalau sampai dia pulang, kasihan juga Rosana." keluh Pak RT.
"Mau bagai mana lagi, kita juga tidak ada yang dengar." sahut Pak RT tak bisa mau berbuat apa apa.
"Semoga saja dia di sana baik baik saja, sehingga kehilangan ini tidak cukup memukul batin nya." harap Wito turut kasihan.
"Iya, kan calon suami nya kemarin itu kayak orang kaya! semoga dia tidak ingat lagi dengan rumah ini, kasihan juga dia." Pak RT saja sangat iba pada Rosana yang bernasib malang di sini.
Aurel juga berharap demikian walau ada sedikit sangkalan di hati nya, entah itu sangkalan dari mana. yang jelas dia tidak merasa yakin bahwa Rosana baik baik saja, andai Rosana menghubungi dia maka hati nya pasti akan lebih tenang.
Dreeeet, Dreeet.
Baru saja membatin karena tidak di hubungi oleh teman nya, ponsel Aurel bergetar dan menampakan nomor yang tidak ia kenal, entah siapa ini yang sedang menghubungi nya.
"Hallo."
"Hallo, Rel! ini aku." suara Rosana terdengar dari dalam ponsel.
"Rosana! astaga, kau kemana saja?" Aurel senang sekali.
"Maaf ya aku baru bisa menghubungi mu, ponsel ku hilang." ucap Rosana.
"Ya Allah pantas saja kau tidak ada kabar nya, aku nungguin kamu dari saat kamu pergi." Aurel senang sekali karena sudah ada kabar.
"Ini baru sekarang aku pegang ponsel, tapi kamu jangan sering sering menghubungi aku ya! nanti aku saja yang menghubungi mu." pinta Rosana.
"Cieee pasti karena tidak boleh sama suami ya." goda Aurel agar tidak ketara dia sedang sedih.
"Aku tidak bersama Andri lagi, bila keluarga itu datang untuk alasan apa pun. jangan percaya pada ucapan nya, mereka bukan orang baik." pesan Rosana.
Aurel tiba tiba tertegun mendengar ucapan Rosana, suara teman nya juga terdengar bergetar seolah ingin menangis atas apa yang sudah ia alami.
gimana nasibnya Aurel Ya , semakin tersiksa kah
padhal seruuuu bnget, bnget,, bngeettttt😊
langsung membunuh. ,
andai kata ada Arya
ingatanmu ttg kematian Bety bisa di hapus Rosana
😅
apa bapaknya yg tukang judii itu