Hitam tak selamanya buruk dan kotor, putih tak selamanya bersih dan suci. Hidup seorang diri membuat Letnan Rilanggana menjadi pribadi yang keras, dingin dan tidak mudah di taklukkan. Banyak yang tidak paham atau mengerti akan jalan pikir serta 'caranya bekerja'.
Berawal dari pertemuan pertama yang tak terduga, dirinya bertemu dengan adik kesayangan seniornya yang membuatnya kesal. Namun menang taruhan dengan rekannya membuat takdirnya harus mendekati gadis itu kembali.
Niatnya yang hanya bermain-main akhirnya menimbulkan perkara dan harus berhadapan langsung dengan seniornya tersebut. Hingga waktu berganti, kisah masa lalu di antara mereka membuat prahara.
KONFLIK, silakan SKIP bagi yang tidak tahan KONFLIK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. Rasa yang membingungkan.
"Rilo yang menang. Aku punya buktinya..!!" Bang Yus meletakan uang lima juta rupiah di atas meja bersama dengan bukti video dari ponselnya.
Bang Bayu pun meletakan uang dengan nominal yang sama, tanpa kata, tanpa gairah berarti.
"Sudahlah, aku nggak mau taruhan seperti ini. Ambil kembali duit kalian..!!" Sungguh ada rasa tidak nyaman, rasa bersalah sekaligus tidak tega jika harus mempermainkan perasaan seorang gadis.
"Kau takut berhadapan dengan Bang Ribas???" Tanya Bang Yusril.
"Untuk apa takut. Kita sama-sama makan nasi kecuali Bang Ribas makan emas, baru aku takut." Jawab Bang Rilo.
"Jadi kau mau mempermainkan perasaan Lira???? Tidak mengakui hubungan kalian???" Tegur Bang Bayu.
Bang Yusril yang sejak tadi memperhatikan kedua perdebatan sahabatnya baru memahami situasinya.
"Oooohh.. pantas. Ternyata kalian memang ada hubungan????? Hebat juga kau, Ril." Imbuh Bang Yusril yang sebenarnya juga tidak paham malah semakin menambah keruhnya suasana.
Mendengar hal itu, Bang Bayu hanya bisa menarik nafas panjang kemudian meninggalkan tempat.
"Bawa uangnya..!!" Sungguh Bang Rilo tidak mengharap uang tersebut.
Bang Bayu tidak peduli dan terus berlalu pergi. Akhirnya Bang Rilo pun ikut berlalu pergi meninggalkan tempat. Disana Bang Yusril terpaku dengan melihat uang sejumlah sepuluh juta rupiah di atas meja.
"Bagaimana nih uangnya??" Tanya Bang Yusril.
"Terserah..!!!!"
"Terserah..!!!!" Jawab Bang Rilo bersamaan.
...
Bang Ribas mengepalkan jemarinya mendengar permintaan adik bungsunya.
"Keblinger apa kamu ini??? Masih kecil sudah minta nikah" Bentak Bang Ribas dan hal itu semakin membuat Lira semakin menangis kencang.
"Sudahlah, Mas. Jangan marahi Lira terus..!!" Kata Mbak Niken yang begitu sayang dengan adik bungsu suaminya itu.
"Jangan marah???? Kamu tau umurnya masih belasan. Bukan berarti karena dia sudah kuliah lantas bisa seenaknya minta nikah. Dia belum dewasa, belum bisa mikir hal-hal kritis." Ujar Bang Ribas.
"Mas tidak ingat??? Niken juga nikah sama Mas dalam usia muda. Meskipun semua sulit, nyatanya Niken bisa melaluinya. Mas pun bisa membimbing Niken dengan baik." Jawab Niken.
"Kita beda jaman, Dek..!! Dan kau tau, dia minta nikah sama Rilo. Kau tidak tau, Rilo itu manusia kaku, pemarah tingkat dewa, kau tau.. Rilo yang berdarah dingin tidak satu atau dua kali menghabisi lawan nya. Rilo itu pikirannya ca_bul parah. Nggak bisa lihat perempuan, matanya langsung melotot, mungkin kalau ada kambing di bedakin.. dia jugaa doyan. Masa Mas mau serahkan Lira sama dia." Oceh Bang Ribas.
Mbak Niken melipat kedua tangan di depan dada. Bagaimana bisa suaminya sama sekali tidak sadar diri padahal dulu dirinya hampir mati karena pikiran 'busuk' suaminya itu. Sekarang bisa-bisanya Bang Ribas menjabarkan kelakuan bejat pria lain padahal suaminya itu juga begitu.
"Itu saja?? Apa ada yang lebih busuk dari 'memaksa' istri??" Tanya Niken.
Seketika Bang Ribas teringat kelakuannya dulu. Ia pun nyengir tapi setelahnya lalu bersikap penuh wibawa di hadapan adik perempuannya.
"Sudah??? Kalian terus berdebat tanpa memperdulikan Lira. Lira bilang.. ingin di lamar Om Rilo, bukan nikah." Ujar Lira kemudian masuk ke dalam kamar.
Bang Ribas yang sudah pusing tujuh keliling semakin di buat adik kecilnya.
Niken yang malas akhirnya berjalan masuk juga ke dalam kamar.
"Ya Allah Ya Rabb.. kenapa marahnya perempuan-perempuan ini selalu buat ususku keriting." Gerutu Bang Ribas.
Bang Ribas memilih duduk di sofa. Ia mengurut keningnya sembari mengingat beberapa peristiwa yang telah lalu. Ia merasa ada yang aneh.
'Pasti ada yang tidak beres. Bukankah belakangan ini Lira dekat dengan Bayu, kenapa sekarang malah minta di lamar Rilo??? Rilo juga jarang masuk Batalyon karena dia Intel. Lantas sejak kapan mereka dekat??'
***
Bang Bayu masuk ke dalam kamar mess nya dengan langkah gontai di hari menjelang pagi. Hatinya terasa hancur lebur namun hanya bisa menahannya. Tepat di saat itu Bang Rilo sedang merokok sambil mengerjakan laporan kerja pada laptop nya.
"Eehh Bay.. mabok ya, lu?? Ada masalah apa????"
Bang Bayu menepis tangan Bang Rilo lalu masuk ke dalam kamar tanpa kata.
"Bay..!!!!!"
Bang Bayu tidak menggubris dan langsung masuk ke dalam kamar.
...
Di kampus, Lira bertemu dengan sahabatnya dan menceritakan semua pada Anriya.
"Jadi kamu menunggu lama menunggu tapi ternyata Om Bayu tidak mengerti perasaanmu?? Setelah ada kejadian 'genting' baru Om Bayu bilang menyukaimu dan menunggumu??" Tanya Anriya memastikan.
Lira mengangguk mengiyakan. "Aku suka Om Bayu, tapi aku juga sedih kenapa Om Bayu seakan tidak berjuang."
"Lalu bagaimana dengan Om Rilo??"
"Om-om satu itu jangan di tanya. Dia sama sekali tidak masuk kriteriaku." Jawab Lira.
"Apa kita perlu mengujinya??" Saran Anriya.
Lira menoleh tidak paham.
//
"Oya??? Setauku level wanita incaran Bayu sama sepertimu, wanita dewasa dan pengertian." Kata Bang Yusril.
"Aku nggak yakin."
"Kalau begitu coba saja terus dekati Lira. Kalau tidak ada reaksi dari Bayu. Berarti memang seleranya bukan Lira. Tapi ngomong-ngomong, kenapa mendadak lu mikir begitu?? Lu naksir Lira??" Tanya Bang Yusril.
"Nggak usah ngarang, seleraku bukan Lira." Jawab Bang Rilo menghindar.
.
.
.
.
apa Lira dan Sitha ga bisa lepas dr Priyadi??
semoga menjadi Keluarga yg samawa yah Bang Rilo dan Bang Bayu😇
bikin penasaran...
lagi rame ini,
ayo lanjuuut kak 💪💪💪♥️♥️♥️