Kehidupan Sederhana yang dijalani Putri Ayaxana Gledia yang tadinya berjalan sempurna, hancur begitu saja setelah dia diterima di universitas bergensi di Jakarta.
Pertemuan yang tidak disengaja dengan seorang most wanted sekaligus putra tunggal pemilik kampus tersebut yang bernama Pangeran Zaiver Zyain.
Zaiver begitu terobsesi dengan ayaxana saat pertama kali dia melihatnya dan diam-diam memperhatikan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh gadis cantik
tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Di luar cafe tempat ayaxana bekerja, sudah ada zaiver
yang menunggunya karena sebentar lagi ayaxana selesai bekerja.
"Hai sayang." Ucap zaiver mengelus kepala ayaxana.
"Hai... Apa kak sudah lama disini? Kenapa kak tidak
masuk ke dalam, kakak kan bisa menunggu aku di dalam."Jawab ayaxana.
"Enggak apa-apa sayang... Ayo kita pulang." Ucap zaiver membukakan pintu mobil untuk ayaxana.
Di dalam mobil, zaiver memberitahu Ayaxana bahwa
dirinya tidak ke kampus selama 1 Minggu.
"Sayang." Ucap zaiver.
"lya kak, ada apa?" Jawab ayaxana.
"Kakak besok tidak bisa anter kamu ke kampus karena
kakak tidak ke kampus selama 1 Minggu, kak ada pekerjaan di luar negeri yang harus di selesaikan." Ucap zaiver.
"lya kak, tidak apa-apa, aku bisa naik bus atau bareng
sama Rina ke kampusnya." Jawab ayaxana tersenyum.
"Tidak, walaupun bukan kakak yang jemput kamu, tapi
sopir kakak yang akan menggantikan kakak selama kakak tidak bisa mengantar kamu ke kampus." Ucap zaiver.
"Tapi kak, itu sangat merepotkan, tidak apa-apa aku
berangkat naik bus aja. Seperti biasanya." Jawab ayaxana menolak.
"Tidak ada bantahan, kamu tetap akan di jemput oleh
sopir pribadi kakak." Ucap zaiver tegas.
Ayaxana tidak menjawab perkataan zaiver dan hanya
menganggukan kepala, karena kalau zaiver sudah berkata begitu itu artinya ayaxana harus menyetujuinya.
Mobil yang di Kendarai zaiver kini telah terparkir didepan rumah kontrakan ayaxana. Dan seperti biasa zaiver akan membukakan pintu mobil untuk ayaxana.
"Terimakasih kasih kak zaiver sudah merngantar
ayaxana." Ucap ayaxana tersenyum sambil menatap wajah zaiver.
"lya sayang, kamu enggak usah berterimakasih ini
sudah tugas kakak sebagai pacar kamu." Jawab zaiver
sambil mengelus rambut dan pipi ayaxana dan zaiver
mendaratkan bibirnya ke kening ayaxana. Karena pasti
zaiver akan merindukan gadisnya tersebut.
"Kakak, kapan berangkatnya." Ucap ayaxana untuk
menutupi kegugupannya karena apa yang zaiver lakukan barusan.
"Kakak akan berangkat, malam ini setelah kakak anter
pacar kakak yang satu ini." Jawab zaiver tersenyum dia tahu bahwa ayaxana sedang gugup.
"Hmm... Hati-hati yah kak di jalan." Ucap ayaxana
tersenyum.
"lya sayang, kalau begitu kamu masuk sana, ini udah
tengah malam banget dan pasti kamu kelelahan habis
bekerja." Jawab zaiver.
"lya kak." Balas ayaxana sambil meninggalkan zaiver
berjalan ke kontrakannya.
Sepeninggalan ayaxana, zaiver menelpon bodyguard
kepercayaannya yang bernama Reno Wijaya.
"Reno datang di alamat yang saya kirimkan secepatnya."Ucap zaiver.
"Baik tuan muda." Jawab reno.
Beberapa menit kemudian, akhirnya reno datang beserta beberapa bodyguard lainnya.
"Maaf tuan muda, membuat anda menunggu." Ucap
Rena sambil menundukkan badannya tanda hormat pada zaiver dan diikuti oleh bodyguard lainnya.
"Aku akan keluar negeri besok, aku ingin kalian
mengawasi ayaxana selama aku tidak ada, singkirkan siapa saja orang yang mencoba menyakitinya dan jangan sampai dia terluka, kalian tau apa akibatnya kalau sampai terjadi apa-apa dengan gadisku, laporkan setiap aktivitas yang di lakukannya dan jangan sampai dia mengetahui bahwa kalian sedang mengawasinya." Ucap zaiver tegas.
"Baik tuan muda, kita akan menjaga nona Ayaxana."
Jawab reno.
Tidak membalas perkataan Reno, zaiver langsung
meninggalkan tempat tersebut menuju bandara.
Keesokan paginya, seperti biasa setelah melakukan
semua kegiatan paginya, ayaxana kini telah siap untuk
berangkat ke kampus, dan di luar halaman kontrakan
ayaxana sudah ada sopir pribadi zaiver yang menunggunya.
"Selamat pagi, nona Ayaxana." Ucap sopir pribadi zaiver sambil membukakan pintu mobil untuk ayaxana.
"Maaf tuan, membuat anda menunggu." Jawab ayaxana.
"Tidak usah minta maaf nona, ini sudah tugas saya dan nona tidak pantas memanggil saya dengan sebutan tuan, panggil saja Tono nona." Ucap Tono sopir yang diutus zaiver untuk mengantar jemput ayaxana.
"Baiklah kalau begitu pak Tono, dan terima kasih."
Jawab ayaxana sambil masuk kedalam mobil.
"Sama-sama nona Ayaxana." Ucap Tono.
Beberapa menit kemudian, akhirnya ayaxana telah
sampai ke kampus. Pak Tono segera turun dari mobil untuk membukakan pintu mobil untuk ayaxana.
"Terimakasih pak Tono karena sudah mengantar
ayaxana ke kampus."Ucap ayaxana tersenyum.
"Ini sudah menjadi tugas saya nona untuk mengantar
dan jemput anda selama tuan muda zaiver masih sibuk dengan pekerjaannya." Jawab pak Tono.
***
Selama di perjalanan ke kelasnya melewati koridor,
ayaxana mendapatkan tatapan sinis dari gadis-gadis disana dan ayaxana juga dapat mendengar bisikan -bisikan dari gadis-gadis tersebut yang mengatakan bahwa dirinya tidak pantas untuk zaiver dan masih banyak lagi hinaan untuk dirinya, tapi dia tidak bisa membantah semua perkataan dari gadis-gadis tersebut, karena dirinya juga sadar bahwa di memang tidak pantas untuk zaiver, ayaxana hanya bisa
menundukkan kepalanya selama di perjalanan menuju
kelasnya.
Hingga di dalam kelasnya pun ayaxana masih
memikirkan perkataan dari gadis-gadis tersebut. Sampai Rina datang dan membuat ayaxana terkejut.
"Hai.. Pagi-pagi kok udah ngalamun aja sih." Ucap Rina.
"Rina... Kamu kagetin aja sih." Jawab ayaxana.
"Kamu tuh, ada apasih, kenapa kamu terlihat sedih."
Ucap Rina.
"Enggak kok, aku enggak apa-apa." Jawab ayaxana.
"Kamu bisa cerita sama aku kalau kamu ada masalah,
nanti sempat aku bisa bantu kamu." Ucap Rina.
"Iya.. Aku enggak apa-apa kok, aku akan cerita kalau
aku ada masalah." Jawab ayaxana berbohong, dia tidak ingin Rina tahu apa yang terjadi padanya, dia tidak ingin membuat sahabatnya itu khawatir.
"Oke..." Ucap Rina.
***
Kringg...kringg...kringg
Bel pertanda jam istirahat, para mahasiswa
berhamburan keluar kelas. Tidak terkecuali Rina dan ayaxana.
"Aya... Ke kantik yuk." Ajak Rina.
"Sorry, aku enggak bisa ikut kamu ke kantin, karena aku mau ke taman." Tolak ayaxana.
"Oke... Kalau gitu aku ke kantin sendiri aja." Ucap Rina
meninggalkan ayaxana.
"lya."Jawab ayaxana sambil menganggukkan kepalanya.
Ditaman, ayaxana duduk di bawah pohon sambil
mendengarkan musik. Saat asik mendengar musik tiba-tiba handphone ayaxana berdering menandakan bahwa ada orang yang meneleponnya, dia segera mengecek handphonenya siapa yang menelepon dan ternyata zaiver lah yang menelpon.
"Hai... Sayang, kamu lagi ngapain." Ucap zaiver.
"Aku lagi dengerin musik di taman kampus." Jawab
ayaxana.
"Kamu udah makan?" Ucap zaiver.
"Udah kak." Jawab ayaxana.
"Jangan sampai kamu telat makan yah, nanti maag
kamu kambuh lagi, aku tidak ingin kamu sakit." Ucap zaiver.
"lya kak, ehh tapi dari mana kak zaiver tau kalau aku
sakit maag." Jawab ayaxana terkejut dari mana zaiver tahu bahwa dirinya menderita maag.
"Apa yang tidak aku tau tentang kamu sayang." Ucap
zaiver.
"Apa kakak baik-baik saja di sana." Ucap ayaxana
mengalihkan pembicaraan.
"lya sayang, aku baik-baik saja." Jawab zaiver.
Kringg... Kringg
Bel berbunyi pertanda jam istirahat telah usai.
"Hmm... Kalau begitu aku tutup telponnya kak, aku akan masuk dalam kelas." Ucap ayaxana.
"lya sayang.." Jawab zaiver mematikan telponnya.
Di perjalanan menuju kelasnya,ayaxana di cegat oleh
dua orang gadis yang tidak dia kenal, belum sempat ayaxana bicara, kedua gadis itu malah menyeretnya masuk ke dalam gudang kampus.
"Siapa kalian, kenapa kalian membawa aku ke sini?"
Ucap ayaxana ketakutan.
"Berani-beraninya kamu menggoda zaiver, elo tau
enggak zaiver itu siapa." Ucap salah satu gadis tersebut.
"Elo harusnya sadar diri, elo itu enggak pantas sama jadi pacarnya zaiver." Ucap gadis yang satunya.
"Jawab. Kenapa elo diam jalang." Bentak gadis di
sebelahnya.
"Aku tidak tau apa-apa, maaf... Biarkan aku keluar dari
sini." Jawab ayaxana ketakutan dan mulai menangis, karena ayaxana sangat takut dengan tempat yang gelap.
"Jangan sok polos deh elo jalang." Jawab gadis di
sebelahnya sambil menarik dan menampar wajah ayaxana.
Ayaxana yang di tampar oleh salah satu gadis tersebut
tersungkur ke lantai sambil memegang rambutnya yang ditarik oleh gadis tersebut. Ayaxana yang tidak tau mau berbicara apa dengan kedua gadis tersebut hanya bisa menangis dan menahan rasa sakit di pipinya karena tamparan gadis tersebut. Kedua gadis tersebut tersebut melepaskan tarikan dari rambut panjang ayaxana dan meninggalkan ayaxana di dalam gudang tersebut dan menguncinya.
Ayaxana yang ketakutan langsung berdiri menuju pintu
gudang tersebut dan mencoba meminta pertolongan.
"Tolong... Apa ada orang di luar, tolong buka pintunya."
Teriak ayaxana berharap ada orang yang mendengarkan teriakannya. Ayaxana mencoba menelpon Rina, tetapi handphone ayaxana tidak ada, mungkin ayaxana menjatuhkan handphone di suatu tempat dan dia juga tidak tau.
Ayaxana merasa lemas karena sudah dari tadi dia
meminta pertolongan, tetapi tidak ada satupun yang
menolongnya.Penglihatan ayaxana kabur dan kepalanya merasa pusing, hingga akhirnya ayaxana pingsan.
oh iya mampir juga yuk dikarya baruku, judulnya ISTRI PENGGANTI TUAN ARSEN😁🙏