NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikahi CEO Dingin Itu

Dipaksa Menikahi CEO Dingin Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: lilyxy

Dijual oleh ayah tirinya pada seorang muncikari, Lilyan Lutner dibeli oleh seorang taipan. Xander Sebastian, mencari perawan yang bisa dinikahinya dengan cepat. Bukan tanpa alasan, Xander meminta Lily untuk menjadi istrinya agar ia bisa lepas dari tuntutan sang kakek. Pernikahan yang dijalani Lily kian rumit karena perlakuan dingin Xander kepadanya. Apa pun yang Lily lakukan, menjadi serba salah di mata sang suami. Xander seakan memiliki obsesi dan dendam pribadi pada hidupnya. Bagaimanakah nasib Lily yang harus menjalani pernikahan dengan suami dinginnya? Haruskah ia bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lilyxy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Malam sudah sangat larut ketika Lily berjalan pergi meninggalkan hotel. Jalanan tampak lengang karena jam sudah menunjukan pukul dua dini hari. Wanita itu melangkah dengan rasa khawatir.

 Bulu kuduk Lily dibuat merinding dengan kesunyian malam dan juga angin yang berhembus tenang. Daripada mereka yang tidak kasat mata, Lily jelas lebih khawatir pada kehadiran orang-orang jahat yang bisa membahayakannya.

 Lily semakin takut saja saat dia menengok ke kanan dan kiri. Dia benar-benar sendirian di tengah gelapnya malam. Lily memutuskan untuk mempercepat langkahnya.

 "Takut aku, Bu. Aku takut," gumam gadis itu sambil mencengkeram erat tas selempangnya.

Lily semakin mengutuk dirinya karena dia tidak membawa apa pun yang bisa melindungi diri. Entah itu dari udara yang dingin, atau dari kemungkinan tindakan kriminal.

 Maka dari itu, bukan hanya dia mempercepat langkah karena khawatir, tapi juga agar tubuhnya yang hampir membeku itu bisa sedikit merasa lebih hangat.

Namun, seolah mimpi buruknya menjadi nyata. Dia melihat sekelompok pria dengan tubuh tinggi besar yang tiba-tiba datang menghalangi jalannya, dan mengajaknya berbicara.

 "Halo, Cantik. Kenapa kamu berjalan sendirian malam-malam begini? Ke mana kekasihmu?

" Sontak Lily ketakutan dan dia segera menjaga jarak dengan pria tersebut. Tubuhnya gemetar dengan jantung berdetak kencang. Namun, Lily berusaha merespon pria itu dengan sopan.

"Maaf, Tuan. Saya harus segera pulang. Tolong jangan halangi jalanku," ucap Lily sambil mencengkram tali tasnya semakin erat.

"Kenapa terburu-buru, Nona? Bagaimana kalau kita berkenalan terlebih dulu?Setelah itu kami akan mengantarkanmu sampai ke rumah dengan aman. Bukankah terlalu berbahaya jika seorang wanita berjalan sendirian di tengah malam begini?

" Rupanya pria lain dalam kelompok itu juga tertarik untuk mengamati Lily lebih dekat. Dia bahkan dengan kurang ajarnya menyentuh dagu Lily kala itu, yang membuat gadis itu kesal.

"Don't... touch me!" desis Lily, marah.

"Wow... sepertinya dia sangat galak, teman-teman! Kita sudah tertipu oleh wajah polosnya. Sudah, tidak usah berbasa-basi dengannya lagi. Langsung saja kita bawa dia ke markas kita. Lihat! Tubuhnya sudah menggigil dan hampir membeku karena kedinginan. Kita perlu menghangatkannya di gudang."

 "Ya... ya ... aku setuju denganmu. Langsung kita bawa saja," seru pria lainnya.

 Mendengar percakapan itu, rasa takut Lily semakin menggebu. Dia sangat ingin berlari, kabur dari sana. Namun baru saja dia membalik badan,kedua tangannya sudah dipegang oleh pria asing itu.

 "Lepaskan aku! Tolong lepaskan aku!" teriak Lily, kencang.

Lily mencoba berteriak kencang walau dia sama sekali tidak melihat pergerakan. Malam yang sunyi itu, dan kehadiran beberapa pria asing itu membuat dirinya seketika tidak berdaya.

 "Simpan tenagamu itu, gadis cantik. Percuma saja kamu berteriak. Lebih baik kamu tenang saja karena kami tidak akan berbuat jahat padamu selama kamu patuh. Layani saja kami bertiga dengan baik. Setelah itu, kami akan melepaskanmu," ucap salah seorang pria.

"Betul itu. Sayang sekali kalau tubuhmu yang indah ini membeku di jalanan. Kami bertiga hanya berniat baik untuk menghangatkannya," ucap pria lainnya, berusaha menyentuh wajah Lily.

Lily menggeleng kuat demi berusaha memberontak. Ia tahu kalau pria-pria mengerikan itu menginginkan tubuhnya. Mereka pasti berniat melecehkannya.

"Tidak! Lepaskan aku atau aku akan melaporkan kalian ke polisi!" Lily coba mengancam.

Bukannya takut terhadap ancaman Lily, ketiga pria itu malah menertawakan ucapan gadis itu.

"Sebelum kamu berhasil melaporkan kami ke polisi, kami akan lebih dulu membungkammu untuk selamanya!" Salah seorang pria berusaha mengancam.

"Ck! Ck! Ck! Padahal kami hanya ingin bersenang-senang denganmu malam ini, tapi karena kepintaran mulutmu itu, membuat kami jadi berubah pikiran. Sebaiknya kamu menjadi tawanan kami untuk selama-lamanya. Bagaimana kalau kita buat dia hamil anak kita bertiga, teman-teman?" tanya pria lainnya.

 "Sambil menyelam minum air, kita akan memperbaiki keturunan dari gadis ini. Anak-anak yang dihasilkannya pasti akan berwajah rupawan. Kita jadikan saja dia alat pemuas nafsu kita bertiga. Menawan satu wanita seumur hidupnya sepertinya tidak akan masalah," ujar lainnya, sepakat.

 Sambil menyeret tubuh Lily yang terus memberontak dan tetap berteriak, salah satu dari mereka malah mencetuskan ide-ide gila yang ia sampaikan pada teman-temannya.

 "Ah, ya! Aku setuju dengan idemu! Itu benar-benar sangat menakjubkan. Kita akan memiliki anak dari wanita lain selain istri kita. Hahaha! Wah... wah ... wah..., aku jadi benar-benar tidak sabar untuk menghamilinya. Bagaimana denganmu, Cole?" Pria itu bertanya pada rekannya.

"Kenapa harus bertanya, Dam. Tentu aku setuju dengan ide Nick. Otaknya terkadang sangat brilian. Aku sangat-sangat setuju dengannya. Kita akan menawan gadis ini. Menjadikan dia budak kita. Lalu membuatnya hamil anak-anak kita. Ah! Itu ide yang sangat cemerlang! Aku sangat menyukainya!" respon pria bernama Cole itu.

 Tubuh Lily semakin gemetaran, mendengarkan kalimat-kalimat mengerikan itu. Berpikir cepat, gadis itu punya ide untuk melepaskan diri dengan cara menggigit kedua tangan yang mencengkramnya kuat.

"Arrrghhhh! Sial!"

"Gadis kurang ajar!"

"Kita terlalu banyak bicara sampai lengah dan membuatnya lepas."

"Cepat tangkap dia!" Suara ketiga pria itu bersahut-sahutan ketika mendapati gadis itu berhasil lepas dari cengkraman mereka. Mereka langsung mengejar Lily yang mencoba melarikan diri.

"Berhenti, gadis brengsek!" teriak salah satu pria yang sedang mengejarnya.

Lily tidak mendengarkan teriakan itu dan tetap berlari sekuat tenaga. Sesekali melihat ke belakang untuk memperhatikan keberadaan para pria itu.

Namun nahas, karena begitu panik dan takut akan terkejar, Lily malah tersandung pada sebuah jalan berlubang yang membuatnya tersungkur keras ke atas aspal.

"T-tolong aku, Tuhan!"ucap Lily dengan air mata yang sudah mulai bercucuran.

Lily sudah benar-benar tidak sanggup dengan seluruh kejadian yang menimpa hidupnya hanya dalam satu hari. Sudah ayah tirinya menjualnya pada seorang pria yang menginginkan anak laki-laki darinya.

Ditambah lagi, kini harus menghadapi tiga pria yang punya ide gila serupa. Menjadikannya budak untuk mendapatkan anak darinya demi memperbaiki keturunan.

"Mati kau!" teriak salah satu pria lain saat melihat Lily masih berusaha berdiri dari jatuhnya.

"Tetap di sana kalau kau ingin selamat, gadis jalang! Jangan berniat melarikan diri lagi dari kami!" teriak pria lainnya.

Mendengar teriakan itu, sekuat tenaga Lily memaksakan tubuhnya yang kesakitan. Dia berusaha mengingat ibunya yang merupakan satu-satunya motivasi untuk hidup.

Lily akhirnya berhasil bangkit dan mulai berlari lagi, meski sedikit terpincang awalnya. Dia yakin ada luka yang cukup besar di sana. Walau untuk saat ini dia harus mengabaikannya.

Setelah beberapa waktu berlari kencang tanpa lagi menoleh ke belakang, akhirnya Lily kehabisan tenaga. Tubuhnya mulai goyah karena kepalanya mulai terasa sangat pusing.

Dalam hatinya, Lily hanya bisa memanjatkan doa, 'Ya Tuhan! Kirimkan seseorang untuk menyelamatkanku. Aku tidak kuat lagi!'

Tepat di langkah berat terakhirnya, gadis itu menabrak dada bidang sosok pria lain di hadapannya, hingga tubuh keduanya ambruk begitu saja di jalanan aspal.

Sempat khawatir kalau itu adalah salah satu dari komplotan pria jahat itu, Lily mendongakkan wajah untuk menatap sosok yang tidak asing tersebut.

"T-tuan?" ucap gadis itu merasa terselamatkan. Dia segera memeluk erat tubuh kokoh itu untuk meminta perlindungan. "Tolong aku, Tuan! Aku mohon, tolong aku!"

**

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut bagus sayang upnya lama doubel up thor
Leo Picisan
gk selesai cerita ny
Reni Anjarwani
lanjut thor
Seriati Purba
Biasa
Reni Anjarwani
up yg banyak thor mumpung lg anget2 nya epusodenya
Reni Anjarwani
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!