NovelToon NovelToon
Pesona Janda Kembang

Pesona Janda Kembang

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Trauma masa lalu
Popularitas:430.6k
Nilai: 4.6
Nama Author: nona manis

Warning!!!
ini hanya sebuah cerita kayalan belaka, bukan area bocil, jika tidak suka silahkan skip.

Tolong juga hargai karya ini dengan memberikan LIKE untuk mengapresiasi karya ini, VOTE atau GIFT sangat berharga buat kami para penulis, terima kasih sebelumnya.

-------

Berkali-kali mengalami kegagalan dalam pernikahan membuat seorang janda muda yang umurnya belum genap 24 tahun nan cantik jelita bernama Sisilia Aramita memutuskan untuk tidak akan menikah lagi seumur hidupnya. Meskipun statusnya janda namun ia masih tatap perawan.

Ia sudah bertekat, jika menemukan pria yang menurutnya tepat ia akan menyerahkan dirinya pada orang itu dan hanya akan menjalani hubungan tanpa ikatan pernikahan.

Hingga ia bertemu dengan seorang pengusaha tampan bernama Jackson Duran, yang membuat dunianya jungkir balik.

Apakah Jackson bisa merubah pendirian Sisilia untuk mau menikah kembali ataukah ia akan gagal mendapatkan cinta Sisilia.

Yuk simak bagaimana kisah mereka berdua...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lari dari Arman

"Sil...Sisil..." Arman mengejar Sisil yang sedang keluar dari cafe membawa tasnya. Dari tadi Arman sengaja menunggu Sisil keluar dari cafe itu. Ia bertekat sampai cafe itu tutup ia akan menunggu Sisil, karena ia ingin meminta maaf.

Sisil mempercepat langkahnya, ia sudah tak mau lagi bertemu dengan Arman. Hatinya terlalu sakit, dihina dan ditinggalkan di hari pernikahannya.

"Sil...tunggu...!" Arman mencekal tangan Sisil. Sisil terdiam dan tak menatap Arman, baginya sudah cukup ia kenal dan dekat dengan mantan calon suaminya itu.

"Sil...aku ingin meminta maaf dan juga menjelaskan semuanya" ucap Arman memelas. Sisil tetap bergeming, hatinya terlalu sakit. Bersusah payah ia memulihkan dirinya, mengobati traumanya, dan hari ini ia harus bertemu dengan orang dari masa lalunya.

"aku mohon Sil..." Arman berdiri di hadapan Sisil

"maaf kak...tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi, semua telah berakhir di hari itu..." Sisil melepaskan cekalan tangan Arman.

"tolong Sil...beri aku kesempatan sekali lagi...aku akan memperjuangkan hubungan kita..." tubuh Arman luruh di hadapan Sisil.

Semua orang yang berlalu lalang di pusat perbelanjaan itu memperhatikan mereka berdua. Sisil merasa malu, ia pun bergegas meninggalkan Arman. Sisil berjalan setengah berlari meninggalkan pusat perbelanjaan itu.

Arman mengejar Sisil, namun saat sampai di pintu keluar pusat perbelanjaan Sisil masuk ke dalam mobil, dan langsung meninggalkan area pusat perbelanjaan itu.

Arman hanya bisa mengusap wajahnya kasar. Rasa bersalahnya begitu dalam, cintanya pada Sisil semakin hari semakin dalam juga.

Flashback On

Setelah menyerahkan surat pengunduran dirinya, Sisil menelpon Nadia, ia begitu hancur namun ia tak mau menangis di cafe itu.

"Halo Sil..."

"Halo Nad....kamu sibuk?" Suara Sisil bergetar

"ada apa Sil?"

"Nad...tolong jemput aku...aku...aku...bertemu Arman"

"apa...?" Nadia terkejut "baik kamu tunggu di depan mall, aku jemput kamu sekarang.." Nadia mematikan panggilannya

Sambil menunggu kabar dari Nadia, Sisil membereskan barang-barangnya dan berpamitan pada teman-temannya, meskipun ia tidak terlalu dekat dengan teman-temannya namun sebagian besar merasa kehilangan.

Dering ponsel Sisil terdengear, Sisil menggeser tombol hijau di layar ponselnya

"aku di depan"

"aku keluar sekarang"

Sisil memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya. Ia bergegas keluar dari cafe Starbass.

Flashback off

Tangis Sisil pecah saat memasuki mobil. Ia tergugu, ingatan-demi ingatan peristiwa itu kembali lagi. Nadia yang berada di sampingnya hanya diam. Ia fokus mengemudikan mobilnya menuju apartemennya.

Sesampainya di apartemen, Nadia membuka pintu apartemen di sana sudah ada Febi yang menunggu mereka. Tadi setelah menerima panggilan Sisil, Nadia menelpon Febi. Karena rumah sakit sedang banyak pasien ia tak bisa pergi lama-lama.

Febi langsung memeluk Sisil, baru kali ini ia melihat secara langsung Sisil begitu ketakutan. Tatapannya pun kosong, Febi iba melihat sahabatnya yang selalu ceria tampak rapuh.

"Sil...maaf aku kembali ke rumah sakit ya...sedang banyak pasien" ucap Nadia membelai punggung Sisil

"iya Nad...maaf ya...aku merepotkan kamu lagi" ucap Sisil menghapus air matanya.

"sudah...nggak usah bilang begitu...aku balik ke rumah sakit dulu ya..." ucap Nadia kemudian ia keluar dari apartemennya.

Febi mengajak Sisil duduk di sofa ia mengambilkan Sisil air minum untuk Sisil. Sisil perlahan mulai tenang kembali.

"bagaimana ceritanya kamu bertemu kak Arman? Aku nggak menyangka orang yang dulu sempat kukagumi ternyata pengecut" ucap Febi kesal

"entahlah Feb..." ucap Sisil dengan nada pasrah

"ayo semangat...bukankah ini hari terakhirmu di sana? Dua hari lagi kamu sudah bekerja di tempat yang baru, kamu harus semngat...tunjukkan Sisil yang pandai, Sisil yang ceria, Sisil yang serba bisa..." Febi memberikan semangat pada Sisil

"aku tak mau terpuruk lagi, cukup sudah aku diinjak-injak, mulai saat ini aku akan membalas semua orang yang menyakitku" ucap Sisil dengan nada dingin

.

Hari ini hari pertama Sisil bekerja di JD Group. Ia datang lebih awal, ia ingin memberikan kesan pertama yang baik. Ia ingin menunjukkan profesionalitas kerjanya.

Sisil memiliki teman baru satu bagian dengannya namanya Mery, umurnya tidak jauh dari Sisil, selisih dua tahun dari Sisil.

"bekerja di sini itu serius tapi santai" ucap Mery

"maksudnya kak?" ucap Sisil penuh tanda tanya

"lihat sekelilingmu, mereka terlihat santai, namun mereka sedang mengasah otak mereka untuk cepat tanggap menerima perintah bos kita"

Sisil masih belum mengerti maksud dari seniornya itu. "maksudku...bos kita itu seperti orang main kuis, ia memberikan perintah singkat, namun kita dituntut kreatif dan berpikir cepat, jika kamu cepat menyelesaikan pekerjaan kamu ya...seperti mereka sekarang, santai-santai sambil mengerjakan apa yang mereka suka"

"aneh...kasih perintah kok cuma kasih poin pentingnya aja..." cibir Sisil

Mery tergelak "pokoknya pintar-pintar kamu lah beradaptasi di sini"

Sisil menghela nafasnya, sepertinya tantangannya kali ini lebih berat. Ia harus bisa, ia ingin mengejar karirnya. Dulu saat kuliah, menghadapi dosen killer saja dia mampu dengan mudah mendapatkan nilai sempurna, apalagi ini ia meyakinkan dirinya sendiri jika tak ada yang sulit selama ia mau berusaha.

Sudah satu bulan Sisil bekerja di JD Group, semua pekerjaanya bisa ia selesaikan dengan cepat. Ia mulai terbiasa dengan lingkungam kerjanya. Bekerja dengan orang asing lebih menyenangkan daripada dengan orang pribumi pikirnya.

Ia merasa dihargai sebagai karyawan, suasana kerja, fasilitas kantor yang begitu memadai, bahkan jaminan kesehatan pun semua ditanggung oleh perusahaan.

Semua itu syaratnya hanya para karyawan diminta untuk bekerja sebaik mungkin dan menunjukkan loyalitas mereka masing-masing.

Sisil sering mendengar desas-desus jika pemilik JD Group sangatlah tampan, asistennya pun tak kalah tampannya, namun mereka terkesan dingin dan tidak ramah pada para karyawan.

Sisil tak peduli, yang ia pedulikan adalah ia berkerja dengan baik dan tak merugikan siapapun. Meski tak sedikit pria-pria di perusahaan itu terang-terangan menggoda Sisil.

Ia sebenarnya juga penasaran dengan rupa sang direktur utama, sudah sebulan ia bekerja di sana namun belum pernah sekalipun bertemu dengan yang disebut cowok terganteng dan tergagah seantero ibukota.

.

.

B e r s a m b u n g

Jangan lupa tinggalkan jejak ya bestie, like, komen dan votenya ya...juga ditunggu kiriman kopi atau kembangnya ya...terima kasih sekebon bestie

1
gian 305
sisil itu munafik N lebay.... alasan trauma tp ena ena mau
Sri Ratmini
Luar biasa
Dea Dea
Buruk
pebri hastuti
Luar biasa
Ita rahmawati
ternyta blm sempet nikah
Ita rahmawati
baru baca tp kyknya bagus jd lanjuuuuttt
yusri sukiyatman
Luar biasa
Patrisia Seli
sisil ceroboh bikin tensi naik
Patrisia Seli
sisil yg bodoh
Ayudah
Ceritanya bagus Kak... marathon baca ini
Siti Nur M. Yahya
bagus 👍
Tika Panda
good
Kalsum
lanjut
Kalsum
dag dig dug
Kalsum
kasihan dery kenapa nadia gk mau kasi kesempat ke dua
Kalsum
sisil hamil
Kalsum
huuu seru dan tengang
Kalsum
jgn pisah nadia
Kalsum
waoooo dag dig dug
Kalsum
😃😃😃😃😃cemburu sm org udh g ada
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!