NovelToon NovelToon
Malam Kelam Bersama Tuan William

Malam Kelam Bersama Tuan William

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: leni nurleni

Sebuah tragedi malam kelam harus dialami oleh Claudya Mariabela, Gadis berusia 19 tahun itu harus menanggung beban berat karena mengandung benih dari seorang William Aldenandra.
Claudya adalah gadis muda yang masih duduk di bangku kuliah, sayangnya dia dijebak oleh sahabatnya sendiri. Claudya dijual oleh sahabatnya itu kepada seorang Pria hidung belang.

Malangnya nasib Claudya karena harus putus sekolah dan membesarkan anaknya seorang diri tanpa tahu kebenaran siapa Ayah dari anaknya yang dia kandung, Claudya sudah mati-matian mencari pria hidung belang yang tidur dengannya malam itu.

Banyaknya cacian dan makian yang Claudya dapatkan, tapi itu tak membuatnya menyerah untuk menghidupi anaknya. Hingga sebuah ketika dia di pertemukan dengan William yang ternyata sudah mempunyai seorang Istri.

Bagaimana kisah Claudya selanjutnya?

Yuk cari jawabannya di cerita ini ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon leni nurleni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4

Kehilangan Claudya begitu terasa oleh Zidan yang tak lain adalah pria yang sangat suka pada Claudya, Zidan sampai mencari kerumah Claudya karena sangat kehilangan Claudya.

Tapi sayangnya Zidan tidak mendapatkan informasi apa pun dari keluarga Claudya, tentunya Bella dan Ferdi sengaja tidak memberi tau karena takut kalau aib Claudya akan tersebar.

Zidan bukan orang yang gampang putus asa, dia mendesak pembantu dirumah Claudya untuk berbicara tapi sayangnya Pembantunya tidak tau apa-apa karena pembantu itu hanya datang satu Minggu sekali dan kebetulan saat Claudya pergi pembantu itu tidak ada disana.

Zidan terus menghubungi Claudya walaupun ponselnya tidak aktif karena memang Claudya sengaja memutuskan hubungan dengan siapa pun.

Zidan mulai merasa kalau ada hal yang aneh pada Claudya, hal itu malah membuat Zidan semakin ingin menemukan Claudya.

Hari ini pembantu Claudya mendapatkan informasi penting, dia juga meminta untuk bertemu dengan Zidan. Sudah dua Minggu dan itu waktu yang cukup untuk pembantu itu mencari informasi dirumah Claudya.

"Bagaimana Bu, apa ada informasi?" tanya Zidan menatap pada pembantunya Claudya.

"Nak Zidan, kemarin saya mendengar percakapan Ibu dan Bapak, katanya..."

Flashback on

Bu Rini berdiri di depan kamar milik Bella dan Ferdi, dia ingin menguping untuk mencari tau keberadaan Claudya.

"Aku heran siapa yang melakukan hal itu pada Claudya?" tanya Bella.

"Jangan-jangan bukan karena ulah Rara tapi memang Claudya saja yang kurang didikan dari kita!" geram Ferdi.

Kepergian putri mereka tidak membuat keduanya merasa kehilangan, mereka malah menyalahkan Claudya karena masalah itu, padahal Claudya adalah putri semata wayang mereka, rasanya harga diri lebih penting bagi Ferdi dan Bella ketimbang Claudya putrinya. Mereka bertanya pada Claudya siapa yang membaca Claudya hamil? Tapi tak ada jawaban dari Claudya karena memang Claudya tidak tau siapa Ayah dari anak yang dia kandung.

Bella memutar bola matanya malas.

"Pa, aku yakin Claudya itu anak yang baik, aku akan cari tau siapa Ayah dari bayi itu. kita bisa minta tanggung jawab darinya, bisa saja pria itu adalah pria kaya yang memang sering membeli gadis muda." Bella berucap layaknya dia merendahkan putrinya sendiri.

"Sudahlah, lagian Claudya sudah ada di Bandung sekarang. Kita bisa tenang disini!" ujar Ferdi.

"Tapi Pa, bagaimana kalau ada yang tau tentang kebenaran kalau Claudya hamil?" tanya Bella.

"Gak mungkin," sahut Ferdi.

"Apa? Non Claudya hamil?" Bu Rini terkejut sambil menutup mulutnya karena tidak percaya.

Flashback off

Bu Rini hanya diam karena tengah melamun tentang percakapan yang dia dengar beberapa hari lalu, Bu Rini tidak menyangka kalau Claudya gadis polos, cantik, dan pintar itu bisa hamil oleh seseorang yang bahkan tidak Claudya ketahui. Bu Rini menyayangkan kejadian hal itu karena dia masih tidak menyangka kalau Claudya akan hamil tanpa seorang suami.

"Bu... Ada apa?" tanya Zidan yang masih penasaran pada apa yang akan Bu Rini katakan.

"Apa kata mereka, Bu?" tanya Zidan lagi.

"Non Claudya ke Bandung, ini alamatnya." Bu Rini menyodorkan secarik kertas pada Zidan yang isinya adalah alamat Claudya saat ini.

Zidan menatap alamat itu dengan teliti, Zidan akan datang ke sana bagaimana pun caranya.

"Aku akan datang Clau, tunggu aku disana,"  batin Zidan.

"Nak Zidan, apa kamu mempunyai hubungan sesuatu dengan Nona Claudya?" tanya Bu Rini penasaran karena Zidan sampai melakukan hal itu hanya untuk bertemu dengan Claudya.

Zidan menggelengkan kepalanya karena memang benar kalau mereka tidak memiliki hubungan apa pun selain teman.

"Kenapa memangnya?" tanya Zidan.

"Tidak, tapi dari wajah kamu sepertinya kamu sangat cemas pada Nona Claudya, Ibu senang karena Non Claudya dikhawatirkan oleh pria sampai seperti ini." Bu Rini menatap kagum pada Zidan tapi Bu Rini juga takut kalau Zidan akan menyesal saat tau kalau Claudya sedang hamil.

"Nak Zidan, tolong jangan beri tau siapa pun kalau kamu tau alamat itu dari Ibu," pinta Bu Rini.

Zidan menganggukan kepalanya. "Ibu tenaga saja, baiklah aku akan pergi dahulu." Zidan langsung pergi dari sana setelah berpamitan pada Bu Rini.

**

Di Bandung, Claudya tidak diam saja karena ternyata Claudya hanya tinggal sendiri saja di rumah Neneknya karena Indri Bibinya Claudya hanya memberikan makan itu pun sesekali pada Claudya, dan kebutuhan yang lainnya harus Claudya cukupi sendiri.

Orang tuanya seolah angkat tangan untuk kebutuhan Claudya, karena sampai sekarang hanya uang lima ratus ribu saja yang orang tuanya kirimkan pada Claudya.

Claudya terpaksa bekerja disalah satu cafe yang jaraknya dekat dengan rumah, hanya butuh waktu dua menit untuk berjalan menuju ke arah cafe itu.

Claudya cukup berpendidikan dan pintar makannya dia diterima saat melamar pekerjaan di cafe itu.

Indri memang baik pada Claudya tapi sayangnya Indri seolah menjaga jarak dengan Claudya, tidak pernah Claudya dan Indri bicara banyak saat mereka bertemu.

Bahkan Indri hanya tau kalau Claudya hamil tanpa suami dari Bella, tapi Indri tidak pernah memperhatikan Claudya yang tengah berbadan dua itu.

Malam ini Claudya baru saja diperbolehkan untuk pulang dari tempat bekerjanya, Claudya merasa sangat lelah belum lagi dia harus menahan keinginannya hanya karena Claudya tidak mampu memberinya.

Mungkin saat ini Claudya tengah ngidam, wajar saja kalau Claudya selalu mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu atau memakan sesuatu.

Claudya hanya bisa menahannya karena dia tidak tau dimana harus membeli makanan yang sangat dia inginkan itu, Claudya bahkan sering tergiur dengan makanan milik orang lain, padahal saat Claudya memakan makanannya rasanya tidak sespesial yang Claudya bayangkan.

"Clau," panggil seseorang yang membuat Claudya langsung menatap ke arah sumber suara yang baru saja memanggilnya.

Mata Claudya membulat saat melihat ada Zidan di sana, tanpa pikir panjang Claudya langsung pergi dari sana untuk menghindar dari Zidan yang mungkin akan mengetahui kalau Claudya hamil, Zidan pasti akan membicarakan pada orang lain kalau ternyata Claudya hamil tanpa seorang ayah.

"Clau, tunggu aku!" teriak Zidan meminta Claudya untuk berhenti.

Tapi Claudya masih tetap pergi dari sana tanpa memperdulikan Zidan yang terus mengejarnya, hingga Claudya kelelahan dan Claudya terduduk lemas di atas teras rumah warga.

Claudya terlihat sangat ngos-ngosan mungkin karena akibat dari kehamilannya yang mengakibatkan Claudya mudah lelah.

"Kenapa kamu lari?" tanya Zidan yang saat ini sudah duduk bersama dengan Claudya.

"Mau apa kamu kesini?" tanya Claudya ketus.

Zidan memberikan botol minum pada Claudya. "Aku mau bertemu dengan sahabatku." Zidan berucap sambil mengusap keringat yang bercucuran dari dahi Claudya.

Claudya hanya pasrah dia meminum air minum itu, untuk kabur pun dia tidak akan mampu karena Zidan sudah terlanjur melihatnya. Claudya memberikan botol itu pada Zidan dan ternyata Zidan meminum minuman dari botol itu padahal tadi Claudya meminumnya.

"Kenapa minum dari sana? Kamu gak jijik?" tanya Claudya heran.

"Kenapa jijik, kita kan teman." Zidan meneguk habis air bekas minum Claudya.

"Kenapa kamu datang ke sini? Apa di ibu kota ada masalah?" tanya Zidan.

"Zidan, apa kau akan jijik atau ilfil padaku kalau aku beri tau yang sebenarnya?" tanya Claudya yang mulai pasrah kalau saja Zidan membencinya.

"Kenapa? Aku gak akan jijik padamu." Zidan penasaran pada apa yang akan Claudya katakan.

"Aku janji tidak akan melakukan apa pun padamu, aku hanya mau tau kenapa kamu pergi ke sini?" Zidan bertanya.

"Aku hamil,"

1
Sri Suhartati
Kecewa
Leni Nurleni: Terima kasih sudah mampir kak.
maaf kalau tidak sesuai dengan keinginan kakak🙏🙏
total 1 replies
Sri Suhartati
Buruk
sunshine wings
Sahabat apa ini,mencelakai teman sendiri.. 😤😤😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!